Kaskus

Story

aguzblackrxAvatar border
TS
aguzblackrx
Satu Kelas Dengan Dia
Horror, Romance

Satu Kelas Dengan Dia

Quote:


PROLOG


Bagas tak sengaja menjadi indigo karena insiden tenggelam di kolam empang yang berair kotor saat masih berumur 3 tahun yang membuat jiwanya terbawa ke alam gaib dan mendapat kemapuan bisa melihat makhuk tak kasat mata meski tidak sekaligus dan berangsur angsur lama hingga dia bertemu dengan sosok di sekolah nya yang membuat dirinya menyadari memiliki kemampuan dan mendapatkan sebuah tanggung jawab besar dalam hidupnya




Quote:


Spoiler for Jangan di Buka:


Quote:
Diubah oleh aguzblackrx 21-09-2024 09:52
viper990Avatar border
qiem.tamvanAvatar border
dwi.haryana.982Avatar border
dwi.haryana.982 dan 28 lainnya memberi reputasi
27
29.5K
1.6K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
aguzblackrxAvatar border
TS
aguzblackrx
#320
Part 51

Deru debu dan hempasan daun daun kering terbawa oleh angin yang berhembus seolah memberikan semangat tersendiri bagi ku pada saat ini dimana kekuatan tangan dan kaki sudah terisi penuh.

Sebuah gerakan secepat kilat mengarah pada ku, dari arah kiri kaki dari Aryo mulai melancarkan serangan pertamanya. Dengan cepat aku menahan nya dengan tangan ku. Akan tetapi kekuatan dari tubuh dan ototnya membuatku terpelanting ke arah kanan lalu melompat mengurai efek serangan tadi.

Rasa pegal begitu terasa di tangan kiri ku , Aryo nampak tersenyum senang dengan apa yang aku rasakan. Namun tak mau kalah aku secepat kilat berlari dan melakukan tendangan juga untuk mengimbanginya.

Dengan mudah Aryo menahan serangan ku, tubuh gempal nya tak memiliki efek apapun dari serangan ku. Serangan tiba tiba pun terjadi sesaat setelah Aryo menangkis serangan ku. Tinju menuju ulu hati melayang menerobos , dengan sigap aku menahannya dengan kedua tangan ku dengan menyilang. Lagi lagi meski tertahan oleh kedua tangan ku tetap saja damage dari serangannya membuat ku terpental ke belakang beberapa langkah.

Hosh hosh

Napas ku terengah engah meresahkan efek dari kekuatan yang Aryo lancarkan. Sungguh luar biasa kemampuan yang Aryo miliki. Wajar saja dia menjuarai kejuaraan nasional meski masih usia SMP.

"Bagas, cuman segitu kemampuan lu?" Ejek Aryo

Sorak Sorai dan ejekan dari teman temannya Aryo membuatku semakin panas hati. Sebenarnya aku bisa saja mengeluarkan tenaga dalam ku akan tetapi karena ini pemberian dari leluhur ku , aku kira tidak fair menggunakannya , lebih baik aku menggunakan kemampuan ku dari tapak suci . Belum lagi bisa saja Rani membantu ku. Dia ku suruh untuk menjaga rumah saja sehingga urusannku murni karena kemampuan ku sendiri.

Tak membalas ejekan Aryo akupun segera berlari ke arahnya untuk melakukan serangan berikutnya .sebuah sapuan dari tangan ku membelah angin yang ada dihadapannya . Dua ilmu bela diri yang berbeda membuat tantangan tersendiri .

Serangan ku dihalau oleh kaki gempal Aryo , akupun memutar tubuh dan berkelit menyerang celah bagian perutnya dengan cepat Aryo mampu menghindarinya. Posisi kami yang saling berdekatan memberikan ruang celah yang banyak. Serangan sikut dari Aryo mengenai punggung ku , tubuh ku tak seimbang dan jatuh tersungkur ke atas tanah.

Dengan cepat aku bangkit , rasa sakit dipunggung membuat ku merasa pegal pegal.

Aryo tertawa puas melihat ku terjatuh tadi,
"Mana kemampuan lu , segitu aja ?" Ejek Aryo

"Gw barusan cuma main main saja ,Ar. Sekarang mode serius " jawab ku membalas ejekan Aryo dengan tenang

Aryo masih tertawa terkekeh mendengar ucapan ku, tawa meremehkan nya itu membuat ku sedikit kesal.

Aku berdiri sejajar dengan kaki ku yang terbuka lebar , jari tangan ku dirapatkan lebar di sejajarkan dengan dada beriringan sembari menarik napas dalam dalam. Oxygen memenuhi ruang paru paru. Hawa panas mulai menjalar ke seluruh tubuh ku.

Kini kaki kiri ku berpindah ke depan dan membentuk kuda kuda. Lalu berlari secepat mungkin menuju Aryo . Dia nampak terkejut sebuah serangan tak terduga menuju arah wajahnya . Bagikan naga menerjang tangan kanan ku menyerang . Aryo mengelak akan tetapi tangan kiri ku menyusul dengan cepat seperti belah pedang menerjang dari arah atasnya . Tak bisa mengelak bahu kiri Aryo terkena sabetan .

Argh

Aryo mengerang kesakitan namun rasa sakitnya ditambah dengan tendangan yang kini menimpa bagian perut nya sebelah kiri lalu jatuh di atas tanah.

Teriakan dari teman teman Aryo mengalihkan perhatian ku, mereka seolah tak terima kekalahan dari sahabatanya itu . Bahkan salah satu dari temannya hendak menyusul ke arah pertarungan kami.

Mata Aryo menatap tajam ke arah ku sambil memegang perutnya sebelah kiri . Nampaknya tenaga yang ku keluarkan adalah tenaga dalam. Dia berdiri dan mengusap usap bagian yang dia rasa sakit.

"Lumayan juga kau Bagas , tapi gerakan lu seperti bukan dari eksul tapak suci. Lu belajar dimana ?" Tanya Aryo

"Soal itu tak penting " ucap ku sambil menghunuskan kedua tangan ku.

Dengan cepat aku kembali menyerang Aryo , Aryo nampak bersiap menghadang dengan kepalan tangannya . ku berlari menuju Aryo dan menerjang nya dengan tangan ku. Serangan ku ternyata bisa ditangkis oleh Aryo menggunakan kaki nya , lalu disusul serangan balasan jarak dengan kaki lainnya.

Aku tersudut mundur , serangan dari Aryo membuat ku tak bisa menahan tendangan berkali kali yang dilancarkanya, aku sempat kewalahan dan hanya mengindarinya namun hingga pada akhirnya

"Jedakk"
Brughh

Aku terjatuh , sebuah tendangan mengenai wajah ku , rasa sakit yang luar biasa membuat ku meringis kesakitan lagi.

Aryo mengentikan serangannya ketika aku sudah terjatuh . Napasnya tersengal sengal dan memposisikan tubuhnya sambil mengatur napas.

Kedua mata kami saling tertuju satu sama lain , aku perlahan bangkit dan merasakan perlahan rasa sakit ini memudar. Ku tarik napas dalam dalam agar oxygen segera masuk kedalam tubuh untuk mempecepat pemilihan tubuh.

Senyum kecut dari Aryo kembali dia lemparkan memberikan ejekan terdiri padaku

"Bagas, kenapa kita harus bertarung seperti ini?" Tanya Aryo yang cukup membuat ku kaget yang seharusnya itu yang ku tanyakan

"Gw gak tau, lu sendiri yang ngajak duel , dasar orang aneh" jawab ku

"Hahaha .... Itu karena lu udah merebut Hesty dari gw. Jadi gw harus bikin perhitungan dengan orang yang berani mendekatinya , lu termasuk kesekian orang yang berani mendekati Hesty . Dia adalah milik ku" ucap Aryo dengan suara bergetar

Tatapan ku pada Aryo begitu tajam, ucapannya sepeti orang bodoh yang tak kenal wanita lain.

"Hesty udah benci sama lu, seharusnya lu bisa jaga harga diri seorang wanita. Bukan merusaknya " balas ku menjawab

"Dia , Hesty dulu kami dekat bahkan kami sudah dijodohkan hingga saat ini. Cuman lu beraninya deketin hesty calon istri gw"

"Cuihhh , sok ngaku ngaku calon istri, emangnya orangtua hesty sudah setuju hah?. Hesty pernah bilang itu dulu dan kini udah batal "

"Bacod lu Bagas, kita buktikan siapa yang pantas dari kita , lu atau gw?" Pekik Aryo lalu menghunuskan tangan dan kaki kaki nya membentuk kuda kuda.

Aryo berlari menerjang ku, dengan langkah yang cepat begitu kuat aura kebencian uang Aryo tunjukan . Wajahnya gesturnya benar benar seperti ingin membunuh ku.

Akupun bersiap siap sembari membaca arah gerakan yang akan Aryo lancarkan. Ku tarik napas dalam dalam lagi. Aliran oxygen memenuhi seluruh tubuh ku . Ku bersiap dengan serangan yang akan dilancarkan Aryo.

Sebuah pukulan tangan kanan tinju melayang ke arah wajah ku, dengan cepat aku mengelak dan menangkis serangan dengan tangan kanan ku. Tubuh ku berkelit , Aryo tahu gerakan ku lalu disusul oleh tangan kirinya . Aku menangkisnya lalu mendorong nya . Seperti kesetanan gerakanaryo semakin cepat. Kaki seolah akan menginjak kaki ku akan tetapi bisa ku sadari lalu mengangkat kaki sembari melakukan sapuan oleh tangan ku. Aryo mengelak dan berkelit lalu melakukan tinjuan mematikannya kenarah ulu hati dan wajah ku bergantian oleh tangan kanan dan kiri nya. Dengan sigap aku bisa menghalau semua serangan demi serangan yang Aryo lancarkan.

Hari semakin sore. Pertarungan ku makin intens dan panas. Tenaga ku sudah hampir terkuras. Pukulan dan tendangan beberapa kali aku terima , begitu pula Aryo terkena pukulan dan sikuan bahkan tendangan ku. Akan tetapi stamina Aryo nampak masih kuat namun tidak dengan diri ku.

Bahkan serangan Aryo lebih banyak mengenai ku dari pada serangan ku. Rasa sakit diantara wajah dan bagian tubuh lainnya begitu sangat terasa.

Pertarungan ini sempat terhenti saat azan ashar berkumandang , napas ku yang tersengal sengal sangat sakit di bagian dada dan ulu hati.

HOS hos hos
Aku sungguh kelelahan luar biasa , sangat tidak memihak kondisi fisik ku yang semakin lemah. Aryo nampak senyum menyeringai melihat kondisi ku dengan wajah sedikit babak belur.

"Bagas, gak menyangka , lu lawan gw yang paling tangguh, tapi lu sepertinya belum menyerah ?" Tanya Aryo

"Selagi masih napas gw ada, gw akan terus melawan mu. "

"Bacod lu gede , tapi lu masih lemah dibanding gw. Ayo keluarkan semua kemampuan yang ada"

Mendengar tantangan Aryo sungguh ini menguras fisik ku, untuk berdiri saja aku sampai kesusahan.

"Gw masih sanggup " pekik ucap ku pada Aryo

Setelah adzan selesai Aryo nampak bangkit dari duduk nya lalu melalukan gerakan persiapan. Tanpa dinanya Aryo mulai bergerak ke arah ku.

"Hiyaaaatttt "

Tanpa persiapan matang aku bangkit dengan tubuh yang masih lemah. Pukulan dan tendangan nya aku tangkis hingga suatu ketika aku menahan salah satu serangannya . Kedua tangan kami saling menyilang dan wajah kami saling berhadapan.

"Bagas , apa lu cinta sama Hesty ?" Tanya Aryo dengan pertanyaan yang membuat ku terheran

Dalam kondisi itu aku tak bisa meyakinkan diri. Dalam fikir, apakah aku jatuh cinta pada Hesty atau hanya sekedar mengaguminya saja.

"Gw hanya teman nya, gak lebih dari itu , kenapa lu harus sampai sejauh ini mengajak gw duel ?" Tanya ku pada Aryo

"Jangan munafik lu, Bagas, gw gak Sudi ada orang yang berani-beraninya deketin hesty. Semuanya gw abisin termasuk lu" ucap Aryo

Lalu pegangan kami terlepas dan Aryo melepaskan serangan bertubi tubi. Tendangan berputar dan berkali kali merupakan ciri khas taekwondo yang sangat sulit ditangkis , aku hanya bisa menghindari nya namun tidak semua na bisa aku hindari.

Aku melompat dan mengelak dan menangkis beberapa serangan yang lebih ringan . Aryo nampak kesal dan semakin membabi buta.

"Kenapa lu Bagas gak nyerang gw , hah?. Apa elu takut? Pecundang " ucap Aryo mulai memancing

"Gw gak akan terpancing sama mulut ku yang kotor " ucap ku membalas

"Sialan lu, Bagas " Aryo berteriak dan melakukan serangan yang lebih brutal lagi

Pukulan dan tendangan yang sudah tak beraturan membuat celah kelemahan dari Aryo. Aku berfikir akan menyelesaikan pertarungan ini secepat mungkin dengan melumpuhkan bagian titik lemah Aryo.

Sebuah pukulan dilayangkan dengan gerakan pola yang sama aku bisa membidik bagian ketiak kanan Aryo . Saat tangan kanannya menyerang aku merunduk dan menemukan titik dimana kelemahannya .

Satu serangan ku layangkan dengan tangan kiri ku menuju ketiak kanan Aryo .

Ssreettttt

Deppp

Senyum menyeringai Aryo nampak tersungging dari bibirnya . Rupanya serangan tangan ku ditahan oleh sikunya yang tiba tiba menepkuk ke bawah dan menahannya.

"Sial" gerutu ku dalam hati

Secepat kilat Aryo menangkap tangan ku lalu menarik badan ku kuat kuat , dan ..mm

Debbb

Arrgghhh

Aku mengerang kesakitan yang luar biasa di area perut ku , mata ku melotot tak percaya sebuah sikuan dari lututnya membuat perut ku meras mulas tak tertahankan lalu terlututy jatuh ke atas tanah.

Aku tertunduk merasa kesakitan , tangan kiri ku memegang perut dan tangan kanan ku menyentuh tanah. Tak terasa tetesan darah mengucur dari sela sela bibir ku

"Hahaha... rasain lu bagas" Aryo tertawa puas
"Gw kasih tau lu sebuah rahasia tentang Hesty " tambah Aryo berucap

Posisiku kini terduduk dan menengadah ke arah Aryo yang berdiri berjarak 1 meter .

Napas ku terengah engah menahan rasa sakit
"A a Apa itu Aryo ?" Tanya ku

"Apa lu siap mendengarnya ? " Tanya balik Aryo

"Iya , katakan apa pun itu " ucap ku mendesak meski rasa sakit masih menjalar di perut ku

Aryo melangkah maju mengarah padaku ku. Namun tiba tiba

Bugghh
Arrgghhh

Aku mengrang kesakitan. Wajah ku ditendang dan tubuh ku jatuh terkapar di tanah. Tiba tiba sebuah kaki besar mendindih dada ku . Aryo begitu kejam dan tertawa saat aku tak berdaya seperti ini.

"Dengerin baik baik, asal Lo tau kalau Hesty sudah ku renggut kesucianya dan itu atas suka sama suka. " ucap Aryo diakhiri dengan tawa

Seperti tersambar petir tak percaya dengan semua ini. Mata ku menatap kosong ke arah langit . Bagaimana bisa Hesty berbuat seperti itu.

"Bangs*t " Gumam ku dalam hati

"Hahaha, rasakan itu lu Bagas , hancur kan hati Lo ? "

"Aryo........ Tidak bisa dimaafkan " ucapku berteriak.

(Bersambung )






















Kurohige410
riodgarp
Araka
Araka dan 10 lainnya memberi reputasi
11
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.