Ngeri! Diduga gegara Kecanduan Film Porno, 4 Bocah di Palembang Bunuh dan Rudapaksa Siswi SMP

Zaman sekarang dengan perkembangan teknologi yang sangat cepat, ternyata memiliki dampak buruk yang cukup besar ya gansist, terutama untuk anak-anak. Dulu disaat tahun 2000an kebawah atau di eranya rezim Soeharto berkuasa itu para bocah mainnya di lapangan dan berbagai tempat yang gampang diketahui oleh orangtuanya. Dari mulai pulang sekolah kemudian bermain sepakbola, hingga malam pun mainnya gobak sodor atau petak umpet di lapangan atau tempat luas. Nah biasanya habis main bola terus capek, baru ada yang ajak mandi (adus-adusan) di sungai. Disitulah, mungkin para bocah baru bisa mengenal yang namanya pornografi atau pornoaksi lewat ngintip.

Namun sekarang, nggak perlu ngintip segala ya gansist. Di handphone kita masing-masing dengan mudahnya dapat mengakses video-video vulgar, yang tentunya jika itu disalahgunakan oleh anak kecil. Maka efeknya sangat berbahaya, karena mereka masih tergolong dalam tahap emosi yang belum stabil.

Kalau ada sesuatu yang menarik bagi mereka, maka itu patut untuk dicoba. Nah pemikiran seperti ini yang bikin berbahaya, nggak mungkin kan mereka sampai berpikiran tentang pasal-pasal dari sebuah tindak kriminal jika mereka melakukannya. Seperti yang baru saja viral diberitakan saat ini, tentang kasus pembunuhan disertai rudapaksa di Palembang yang dilakukan 4 anak kecil dan korbannya pun masih dibawah umur.







Dalam kasus ini, keberadaan konten pornografi menjadi pemicu terjadinya tindakan kriminal yang tidak hanya merugikan korban langsung, tetapi juga mencoreng martabat dan norma-norma kehidupan sosial. Perlu adanya upaya bersama dari pihak berwenang, keluarga, sekolah, dan masyarakat untuk menekan penyebaran dan akses terhadap konten pornografi di kalangan anak-anak dan remaja.

Masyarakat harus memahami pentingnya mengontrol konsumsi konten pornografi, terutama pada anak-anak dan remaja yang rentan terpengaruh. Selain itu, peran orang tua, guru, dan lingkungan sekitar sangat penting dalam memberikan pemahaman yang benar mengenai bahaya dan dampak negatif dari konten tersebut.

Kasus kecanduan film porno dan aksi kejahatan yang melibatkan empat anak di Palembang menjadi peringatan bagi seluruh masyarakat akan pentingnya pengawasan dan pembatasan terhadap konten-konten berbahaya yang dapat merusak moral dan perilaku anak-anak dan remaja. Menjaga keberlangsungan generasi muda adalah tanggung jawab bersama yang harus diemban dengan serius dan proaktif.


Sumber Tulisan dan Gambar:

Kompas

Tribun Jabar