Kaskus

Story

aguzblackrxAvatar border
TS
aguzblackrx
Satu Kelas Dengan Dia
Horror, Romance

Satu Kelas Dengan Dia

Quote:


PROLOG


Bagas tak sengaja menjadi indigo karena insiden tenggelam di kolam empang yang berair kotor saat masih berumur 3 tahun yang membuat jiwanya terbawa ke alam gaib dan mendapat kemapuan bisa melihat makhuk tak kasat mata meski tidak sekaligus dan berangsur angsur lama hingga dia bertemu dengan sosok di sekolah nya yang membuat dirinya menyadari memiliki kemampuan dan mendapatkan sebuah tanggung jawab besar dalam hidupnya




Quote:


Spoiler for Jangan di Buka:


Quote:
Diubah oleh aguzblackrx 21-09-2024 09:52
viper990Avatar border
qiem.tamvanAvatar border
dwi.haryana.982Avatar border
dwi.haryana.982 dan 28 lainnya memberi reputasi
27
29.5K
1.6K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
aguzblackrxAvatar border
TS
aguzblackrx
#307
Part 50

Setelah bel berbunyi , akupun kembali ke dalam kelas masing masing . Sebelumnya Eri berpesan bawa dia akan mengantar ku saja ke tempat nanti siang aku akan duel.

Ketika masuk kelas semua siswa sudah di dalam kelas , tak biasanya Hesty tidak mengapa ku. Perasaan ku tidak enak hati sebenarnya dan langsung melewatinya dan duduk di paling belakang. .

Seperti biasa Merry sudah duduk di bangku nya, aku melayangkan tangan terhdapnya dan dibalas olehnya. Senyumnya yang khas sedikit membuat ku lega. Lalu duduk dibangku.

"Kamu belum sarapan kan, Gas? Ini sarapan dulu" tawar Merry sambil memberikan roti sandwich selai storberry

"Wah, beruntung banget , kebetulan aku belum sarapan nih" jawab ku sumringah mendapat kan rezeki yang tak disangka sangka

"Aku bawa banyak ini, ayo makan sebelum guru datang " ucap Merry sambil menggeser makanan itu ke hadapan ku

Akupun mengambil sepotong roti , namun sebelum memasukan ke dalam mulut , tatapan Merry membuat ku gak enak hati. Tatapannya manis namun sepeti mengumpan arti

"Koq kamu gak makan merr, temenin aku lah masa aku doang" ucap ku pada Merry yang masih menatap ku dengan wajah tertumpu di meja .

"Udah, itu memang buat kamu Gas , aku udah sarapan koq" jawab Merry

"Wah jadi aku ngerepotin nih, makasih yah" ucap ku

Lalu aku makan roti itu dengan lahapnya , begitu nikmat memang jika makan hasil pemberian orang apalagi dari cewek seperti Merry.

Singkat waktu , bell pulang pun berbunyi semua siswa riuh tanda bahagia akan tetapi aku masih kepikiran bagaimana melewati hari ini dengan sebuah pertarungan . Ingin rasanya segera ke hari esok tanpa kendala .

Hesty yang lagi membereskan buku nampak masih sibuk dengan aktivitasnya , akupun segera menghampirinya . Dengan langkah ragu akupun mendekatinya . Perasaan bersalah ku membuat langkah ini semakin berat.

Untungnya sudah aku pikirkan kosakata yang akan aku ucapkan bila menghadapi hesty.

"Ehmm .."

Hesty menoleh ke arah ku, tatapannya sedikit kaku namun wajah tenang nya menunjukan bahwa dia gadis yang berfikir dewasa

"Lagi batuk yah Gas?" Tanya Hesty yang masih duduk dibangkunya

"Oh enggak koq. Hmmm ... Boleh kita bicara ?" Tanya ku balik yang sambil berdiri di depan meja Hesty

"Iya ngomong aja , ada yang penting ?" Tanya hesty namun perkataannya cukup membuat ku semakin bersalah

"Soal tadi pagi, maaf yah aku hari ini ada janji sama Eri dan imal , kalau besok gimana ? Aku janji deh nganterin kamu Hes" ucap ku bersemangat

Hesty nampak tersenyum simpul lalu berdiri dan menggantungkan tali tas di bahu nya.

"Oh itu , aku juga berpikir begitu tadi , yaudah besok aja ga apa apa . Tapi janji yah gak ada acara lain ?" Tanya Hesty sambil membulatkan matanya

Akupun tersenyum senang , perasaan ku jadi lega akhirnya tak ada masalah dengan Hesty lagi.

"Ya pasti dong, aku janji besok gak akan ada merusak acara kita " jawab ku

"Yaudah , kamu mungkin sudah ditunggu teman teman kamu , aku duluan yah pulang " ucap Hesty

"oke deh. sampai jumpa besok gas, bye... "imbuh Hesty Sambil melambaikan tangan nya ke arah ku.

"Oke , bye "

Akhirnya Hesty keluar kelas dan berlalu pergi. Akupun mengikuti nya dan keluar kelas namun arah ku menuju kelas Eri dan imal yang mana mereka akan mengantar ku ke bukit yang ada di belakang sekolah.

Setelah keluar pintu kelas , aku dikegetkan oleh seseorang yang membuat ku kaget. Saat keluar pintu kelas seseorang menepuk bahu kiri.

"Hayoo. Kencan kemana besok " bentak Mery yang membuat ku terlonjak kaget

"Asstagfirullah , ngagetin aja merr Merr" ucap ku spontan

Merry tampak terkekeh melihat ekspresi ku yang terkejut .
"Kaget ya Gas" ucapnya yang masih diiringi tawa puas

"Iya , hampir saja jantung ku copot mer, jail tau kamu ah. Ga biasanya " ucap ku menggerutu

"Santai aja kali, itu masih di dalam jantung nya kan? Jangan lebay gas kamu itu cowok" ucap Merry yang masih nampak kelihatan tawa puasnya

"Iya iya ngerti koq, oh iya kamu kenapa belum pulang ?"

"Kan aku denger kamu besok mau kencan sama hesty , hari ini kamu bareng aku dulu , gimana ". Ucap Merry yang membuat ku heran


" Besok gak ada kencan merr, cuma nganterin dia ke toko buku"

"Oh , yaudah , hari ini anterin aku ya ke toko buku juga"

"What?? Wait wait " ucap ku sok bahasa inggris

"Ih apaan sih pake kaget segala " ucap Merry sambil menepuk bahu kanan ku

Aku tertawa dengan keheranan wajah Merry , wajahnya lucu dan sedikit cemberut membuat wajahnya terlihat lebih imut. Wajar saja bila si Eri selalu ingin mendekati Merry saat jajan di kantin.

" Iya kan gini, aku hari ini ada janji sama Eri dan imal , mau ikut ? Kebetulan Eri naksir kamu tuh mer" ucapku diakhiri dengan tawa lirih

"Gak ah, pengen nya sama kamu aja gas berdua" timpal Merry

"Waduh, kan Erry juga ga jelek jelek amat Mer. Dia cowok setia loh , sampai hari ini masih jomblo " ucap ku sambil tertawa

Merry pun ikut tertawa mendengar ucapkan ku . Akan tetapi tiba tiba seseorang menepuk pundak ku . Saat menoleh ke belakang ternyata kedua teman ku sudah ada di belakang .

"Asyik amat tertawa nya, ajak ajak dong " ucap Eri sambil menaikan alis kanan nya ke arah ku dan juga Merry . Senyum menyeringai nya yang khas membuat Merry salah tingkah.

"Ehh.... Erri , mal . Baru aja gw ke kelas kalian " ucap ku

"Hey Merr, pulang bareng yuk ?" Tanya erri yang malah mengabaikan ucapkan ku

Aku mencibir Rekasi Eri yang matanya selalu fokus pada Merry. Imal hanya tertawa melihat tingkah teman satu kelasnya itu . Merry terdiam dan menggelengkan kepalanya . Wajahnya berubah canggung .

"Eh Gas, ngomong apa tadi ? Gw gak denger "

" Yang mana bro "

"Yang tadi"

",yang mana "

Peletak

Jitakan tangan erri membuat kepalaku kesakitan . Merry nempak terkejut namun wajahnya berubah jadi tertawa .

"Aduh err, tega banget sih lu"

"Lagian kalau ngomongin orang jangan di belakang , depan orangnya "

"Oh tadi, maaf yah cah bagus (Erry) becanda " ucap ku merayu

"Becanda sih becanda , bagusan dikit Napa " gerutu Erry

Imal pun tertawa dengan perdebatan kecil ini, akupun paham erri orangnya memang suka becanda juga dari raut ekspresinya tak ada kesesalan , malah wajahnya menunjukan hal lucu khas nya.

"Iya maaf deh maaf. Oh iya jadi berangkat kita?" Ucap ku mengalihkan topik pembahasan

"Emang nya kalian mau kemana, ikut dong Gas"

Erri nampak tersenyum sumringah mendengar merdunya suara dari Merry.

"Ayo ayo. Bareng Abang Eri makan bakso yuk" ajak Erry menggoda Merry

"Ogah ah. Kecuali sama Bagas aja "

"wah - wah , " erri menggeleng gelengkan kepala

"Belum rezeki bos " timpal imal sambil tertawa

"Sudah sudah , gini aja Merry pulang aja , aku ada urusan sama mereka berdua , only cowok yah " ucap ku

"Koq gitu sih " gerutu Merry

"Iya ini urusan cowok merr, cewek bahaya kalau ikut " Ucap ku tanpa menjelaskan maksud yang sesungguhnya

"Bahaya nya ?" Tanya Merry memaksa

"Bisa perut kembung 9 bulan" celetuk erri diakhiri dengan tawa begitu pula imal

"Hiiiiih " ucap Merry sambil mengidik ngeri

"Gak koq merr, ini kan ke hutan dan naik bukit kamu pasti akan kelelahan , sakit gimana ?" Ucap ku menjelaskan

"Oooh, mau naik bukit , iya sih aku ga mau hal hal yang bikin capek" ucap Merry

"Iya nanti kalau ada acara santai santai , boleh ikut " ucap ku

"Iya merr, kita nanti masak masak di rumah ku aja" ajak erri sambil menaikan alis nya

"Iya mer, mau gak lain waktu ikut masak masak " timpal imal

Merry nampak memikirkan sesuatu , lalu menganggukan kepalanya tanda paham

"Yaudah aku pulang duluan yah , gas . Kamu hati-hati disana "

"Oke , hati hati juga di jalan yah "

Merry pun berlalu pergi , langkahnya pelan sambil memainkan hp nya lalu mengaitkan earphone di telinganya.

Kembali pada erri dan imal kami pun pergi ke mushola sekolah untuk melaksanakan solat Zuhur. Lega rasanya bila kewajiban terhadap tuhan sudah terlaksana. Tak lupa aku berdoa untuk keselamatan diri ku saat duel tiba.

Sebuah pesan singkat sudah aku baca, pesan itu dari Aryo yang sudah memberi pesan bahwa dia sudah berangkat menuju lokasi .

"Gw sudah ke bukit Sodong, gw tunggu lu gas . "

Akupun membalas pesan nya dengan perasaan tak ada keraguan sedikit pun

"Gw sudah siap "

Pesan pun sudah terkirim , ku melirik ke arah teman teman ku yang sudah memakai sepatunya . Akupun menyusul mereka dan memakai sepatu.


Kamu pun menaiki sepeda motor masing masing menuju ke arah bukit yang ada dibelakang sekolah . Jaraknya tak lama, cukup 5 menit berkendara kami telah sampai di batas jalan aspal dan jalan tanah setapak . Kondisi kemarau membuat jalan nampak berdebu semakin menambah aura pertempuran yang akan menjadi sengit.

Motor kami berhenti , erri membuka helmnya laulu memberikan wejangan

"Lu yakin gas sendiri ?" Tanya Eri

"Gw yakin err, doain aja gw yah"

"Gas, tadi gw sama Eri udah ngobrol , kita berdua bakal nunggu Lo disini sampai Lo pulang " ucap imal

"Udah gak usah mal , gw bakal baik baik saja koq"

"Gak mal, keselamatan Lo yang utama , gimana pun kita adalah teman . Gak mungkin ninggalin lu dalam keadaan situasi begini " ucap imal sambil menepuk bahu kanan ku

"Betul apa yang dikatakan imal, gas, gw sama imal bakal nunggu sampai lu keluar , tenang aja " timpal Eri

"Kalau begitu. Gw terima kasih sama kalian , terserah kalian saja. Terpenting selama gw disana jangan sampai kalian datang ke sana , tunggu gw keluar . "

"Oke mal, ga paham tapi gw kasih batasan jika 2 jam tak kluar gw dan imal bakal nyusul lu" ucap Erry memberikan batas waktu

"Baik lah. Itu ide yang bagus "

"Yaudah gw naik yah " ucap ku

"Hati hati gas , bismilah "ucap imal

Akupun memasuki jalan setapak masih dengan mengendarai sepeda motor ku, di atas sana ada tanah lapang yang biasa dibuat untuk kegiatan camping anak Pramuka .

Deru mesin motor ku meruang kencang melawan tanjakan curam dan berbatu . Lambat laun lapangan sudah terlihat jelas.

Setelah sampai tanah lapang , diujung ujung lapang di bawah pohon rindang sudah ada 5 motor trail milik kelompok Aryo .

Nampak aryo sudah bersiap siap dengan pakaian khas takeowondo nya . Dengan wajah seriusnya memandang ke arah ku. Lapangan ini tak seluas lapangan bola , sehingga apa yang mereka ucap kan sama- samar terdengar. Umpatan dan hinaan begitu jelas terdengar . Begitupula dengan tawa menghina mereka . Aku acuh saja dengan apa yang mereka ucapkan , tak peduli bagaimana pun buruknya

"Hey Bagas , lu punya nyali juga ternyata , gw aku lu orang pertama yang berani menantang gw " teriak Aryo dari kajuhan

Akupun membuka sepatu dan seragam ku DNA ku gantikan dengan baju khas pencak silat berwarna hitam longgar.

"Gak perlu takut sama orang, kita harus takut sama Allah SWT . Lu manusia gw manusia , "

Aryo tertawa sambil berjalan perlahan mendekat , tubuh besarnya begitu tegap sepeti tubuh bima di film Mahabarata .


cuaca cukup panas membakar tanah disekitar dan juga kulit ku. Akupun meneguk air dalam botol untuk mengisi tenaga sebelum bertarung dan menyimpannya kembali di dalam tas.

"Bagas , masih ingat perjanjiannya ?" Tanya Aryo menggema

"Tentu , " jawabku singkat

"Bagus ," ucap Aryo sambil perlahan mendekat .

Begitupula dengan ku , aku berjalan perlahan hingga kami bertemu tepat ditengah tengah lapangan yang panas ini. Tatapan Aryo begitu tajam kepadaku seolah mengintimidasi ku. Tak mau kalah aku balas tatapannya dengan tatapan datar.

Aryo ternyum kecut melihat ekspresi ku yang begitu datar.

"Lu takut ? Lu bisa bilang menyerah dan tanpa harus mengorbankan tubuh kurus mu ini " ledek Aryo dengan senyuman kecutnya

"Sekali lagi gw jelasin, gw gak takut " ucpanku mantap

Aryo ternyum puas dengan jawaban ku lalu dia melangkah mundur dan membuat kuda kuda, tangan yang terkepal diarahkan kepada ku. Dengan sigap akupun membuat kuda kuda dan menyentuh tangan Aryo. Kini kami berdua sama sama saling menyilang tangan tanda pertarungan akan dimulai.

Riuh suara dari kawan kawan Aryo , deru angin dan hembusan debu yang terbawa angin membuat darah ku menjadi panas meningkat .


(Bersambung )




























suryaassyauq603
riodgarp
Kurohige410
Kurohige410 dan 8 lainnya memberi reputasi
9
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.