Kaskus

Sports

  • Beranda
  • ...
  • Liga Inggris
  • » [L4US] Liverpool Forum Kaskus - Season 2024/25 - Endings and Beginnings «

viniestAvatar border
TS
viniest
» [L4US] Liverpool Forum Kaskus - Season 2024/25 - Endings and Beginnings «
» [L4US] Liverpool Forum Kaskus - Season 2024/25 - Endings and Beginnings «
 
Quote:

 
 
Quote:




ngopiguysAvatar border
bnbabaAvatar border
thebloezAvatar border
thebloez dan 30 lainnya memberi reputasi
25
190.3K
6K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Liga Inggris
Liga Inggris
KASKUS Official
3.5KThread14.5KAnggota
Tampilkan semua post
FlasharpoonAvatar border
Flasharpoon
#169
KOLOM KOEZ ARRAIHAN ●

■ AS PELATIH YANG BAIK TETAPI BERSIKAP TEGAS DAN KERAS DENGAN TAKTIKNYA ■


Ada kah yang memperhatikan bagaimana AS tadi malam menunjukkan bahwa dirinya sosok yang baik. Di tepi lapangan, AS tidak terlihat marah ketika ada gerakan pemainnya atau cara yang tidak pas dengan keinginannya.

Penggantian Quansah dengan Konate, adalah contoh jelas. Di ruang ganti saat jeda, AS menyatakan dengan elegan dan tegas : " Jangan kita bicara taktik jika di lapangan kita kalah duel dengan lawan ". Pernyataan ini ternyata ditujukan kepada Quansah yang selalu kalah duel udara dan penguasaan area karena passing yang tidak tepat dan memaksa pemain sayap harus berlari karena Quansah terlalu sering melakukan long passing di babak pertama.

AS tanpa ampun dan tegas mengganti Quansah saat jeda. Kita tahu, mengganti pemain saat jeda berarti sinyalnya ada dua hal : si pemain cedera atau si pemain tidak menjalankan taktik dengan benar. Terlihat di tribun, Quansah berwajah "masam" dan pasti kecewa.

Tetapi inilah AS. Dia cerdas. Masalah di lini tengah Liverpool tidak berjalan di babak pertama bukan masalahnya di lini tengah, tetapi aliran build up dari lini belakang dan penguasaan area duel di lini belakang yang selalu kalah adalah sebab. Dan AS paham itu. Maka dia menarik keluar Quansah. Konate lebih percaya diri, lebih fleksibel dengan bola, dan aliran bola-bola dari lini belakang jadi lebih membuka ruang, di babak kedua. Dan akhirnya kita tahu, di babak kedua : Szobo, Macca dan Graven seakan seperti ikan yang mendapatkan air yang cukup, maka merekapun menjadi mampu bergerak bebas memainkan bola dan ruang.

Hal lain yang kita takjub adalah mengapa Nunez dan Elliott bahkan tidak diberi waktu untuk mencicipi lapangan hijau di match pembuka ini. AS menilai bahwa setiap penggantian harus memberi dampak kuat di lapangan. Dan AS juga menilai bahwa skuad yang di lapangan belum perlu diganti. Asisten kebugaran di tepi lapangan pasti punya data di tab-nya dari data yang disinyalkan dari alat ditubuh pemain.

Disisi lain, AS ingin mempertahankan taktik dimana dengan seringnya Ipswich bermain tertutup saat diserang, maka AS butuh lini serang yang mampu bermain di ruang-ruang sempit. Dan itu lah mengapa Mo. Salah, Diaz dan Jota dipertahankan sampai menit 80 sebelum Jota diganti Gakpo. Bahkan TAA juga diganti karena dinilai sudah sedikit kelelahan sehingga beberapa kali, sayap Ipswich lolos di area kanan pertahanan Liverpool.

Hal yang bisa kita nilai adalah bahwa AS ini tidak subjektif dan tidak "baper" dalam memilih dan mengganti pemainnya. Prinsip AS tetap : Semua pemain yang diturunkannya mengusung taktik, peran masing-masing pemain sudah ditetapkan. AS baik hati, tetapi sangat tegas dan keras untuk urusan taktiknya di lapangan.

#KAG
#Jkt18Agt24
KeripikTahu
YJS
n.y.a
n.y.a dan 8 lainnya memberi reputasi
9
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.