Kaskus

News

Pengaturan

Mode Malambeta
Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kabar.reskrimAvatar border
TS
kabar.reskrim
Tentang Uskup Belo, Provokator Kemerdekaaan Timor Leste
Tentang Uskup Belo, 'Provokator' Kemerdekaaan Timor Leste

MUNGKIN tak banyak kaskuser yang mengenal Uskup Belo. Uskup Carlos Ximenes Belo, nama lengkapnya, adalah tokoh perjuangan kemeerdekaan Timor Leste. Bersama Xanana Gusmao, dia merupakan tokoh penting di balik referendum kemerdekaan negeri Bumi Loro Sae.

Di tengah tekanan rezim Orde Baru, Sang Bishop dengan berani berbicara di mana-mana. Termasuk melakukan wawancara kontroversial (dari sudut pandang Indonesia) dengan majalah Jerman Der Spiegel.

Isi wawancara, apalagi kalau bukan seputar penderitaan rakyat Timor saat 'dijajah' Indonesia. Belo juga mengirim surat kepada PBB agar menggelar referendum kemerdekaan bagi Timor Leste. Surat serupa turut di-deliver kepada Sri Paus di Vatikan dan Presiden Portugal.

Setelah merdeka dari Indonesia, Timor Leste menjadi salah satu negara termiskin di Asia. Baca: Menjadi negara termiskin di dunia! begini nasib negara Timor Leste setelah berpisah dari Indonesia

Adapun 'pengabdian' berujung tragis setelah dihukum Vatikan atas tuduhan melakukan pelecehan seksual. Baca: Vatikan Hukum Uskup Belo Pahlawan Timor Leste Gegara Pelecehan Seks.

Ya dunia terkejut ketika sang Bishop dihukum Vatikan atas dugaan pelecehan seksual. Tindak pelecehan itu dilaporkan terjadi saat perjuangan kemerdekaan Timor Leste tahun 1990-an silam.

Pengakuan Vatikan diungkapkan sehari setelah sebuah majalah Belanda, De Groene Amsterdammer, mengungkap klaim terhadap uskup yang pernah menjadi Kepala Gereja Katolik Roma di Timor Leste (atau yang dulu disebut Timor Timur) itu, dengan mengutip dua orang yang diduga sebagai korban Belo. Baca: [url=Tidak Hanya Uskup Belo, Pelecehan di Lingkungan Gereja Makin Terkuak]Tidak Hanya Uskup Belo, Pelecehan di Lingkungan Gereja Makin Terkuak[/url]

Juru bicara Vatikan Matteo Bruni mengatakan, kantor Vatikan yang menangani kasus pelecehan seksual menerima tuduhan "tentang perilaku uskup" pada tahun 2019 lalu dan mengkonfirmasi bahwa Uskup Belo telah berada di bawah sanksi disiplin selama dua tahun terakhir, termasuk pembatasan pergerakan Belo dan pelaksanaan pelayanannya. Serta melarangnya melakukan kontak sukarela dengan anak di bawah umur.

PBB dan para advokat untuk para korban telah meminta Paus Fransiskus mengizinkan penyelidikan atas keadaan seputar pensiunnya Belo pada tahun 2002, ketika usianya 20 tahun di bawah usia pensiun normal, dan alasan mengapa dia dikirim ke Mozambik. Baca: Korban Pelecehan Seksual Uskup Belo: Kami Takut Menceritakan Ini.


Carlos Filipe Ximenes Belo yang lahir pada 3 Februari 1948 di Wailacama, Timor Leste adalah uskup Katolik Roma Dili. Dia bersama Jose Ramos-Horta, menerima Hadiah Nobel Perdamaian 1996 atas upaya mereka membawa perdamaian ke Timor Timur (Timor Leste) selama periode wilayah itu di bawah kendali Indonesia (1975-1999).

Belo ditahbiskan menjadi uskup pada tahun 1983. Sebagai pemimpin spiritual di wilayah yang mayoritas beragama Katolik, ia menjadi salah satu juru bicara utama rakyat Timor.

Pada tahun 1989 ia diangkat menjadi administrator apostolik Dili. Dia mengecam taktik dan kebijakan keras pemerintah Indonesia saat itu. Setelah pembantaian demonstran damai di Dili pada tahun 1991, Belo berhasil mengkampanyekan reformasi di militer dan pemecatan dua jenderal.

Sebagai orang yang sangat percaya pada perlawanan tanpa kekerasan, Belo mencari cara damai untuk menyelesaikan masalah di tanah airnya. Dalam sebuah surat terbuka yang ditulis pada Juli 1994, ia menguraikan keprihatinannya terhadap rakyat Timor Timur dan mengusulkan agar pemerintah Indonesia mengurangi kehadiran militernya, memperluas hak-hak sipil warga negara, dan mengizinkan Timor Timur mengadakan referendum demokratis tentang penentuan nasib sendiri.

Referendum, yang diadakan pada tahun 1999 tersebut, membuka jalan bagi kemerdekaan Timor Leste pada tahun 2002.

Dengan alasan kesehatan yang buruk, Belo mengundurkan diri sebagai administrator apostolik Dili pada November 2002. Ia kemudian menolak seruan untuk mencalonkan diri sebagai presiden Timor Timur. Pada tahun 2004 dia mulai melayani sebagai misionaris di Mozambik.

Tuduhan pelecehan seksual oleh Uskup Belo diungkapkan pertama kali oleh majalah Belanda, De Groene Amsterdammer. Dalam laporannya, De Groene Amsterdammer menuliskan pengakuan dua pria yang mengaku menjadi korban Uskup Belo.

Baca: Profil Uskup Belo yang Dituduh Lakukan Pelecehan Seksual Anak-anak.

Indonesia adalah negara terbaik yang kita punya. Memisahkan diri (merdeka) dari Indonesia adalah ide konyol.
Mistaravim
kakekane.cell
bangsutankeren
bangsutankeren dan 4 lainnya memberi reputasi
3
636
90
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
KASKUS Official
676.4KThread46KAnggota
Tampilkan semua post
madchickAvatar border
madchick
#11
Ya sesuai logika
Namanya pejuang kemerdekaan pasti dianggap perusuh bagi penjajah emoticon-Big Grin
jaguarxj220
coklat.karamel
coklat.karamel dan jaguarxj220 memberi reputasi
2
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.