Kaskus

Story

aguzblackrxAvatar border
TS
aguzblackrx
Satu Kelas Dengan Dia
Horror, Romance

Satu Kelas Dengan Dia

Quote:


PROLOG


Bagas tak sengaja menjadi indigo karena insiden tenggelam di kolam empang yang berair kotor saat masih berumur 3 tahun yang membuat jiwanya terbawa ke alam gaib dan mendapat kemapuan bisa melihat makhuk tak kasat mata meski tidak sekaligus dan berangsur angsur lama hingga dia bertemu dengan sosok di sekolah nya yang membuat dirinya menyadari memiliki kemampuan dan mendapatkan sebuah tanggung jawab besar dalam hidupnya




Quote:


Spoiler for Jangan di Buka:


Quote:
Diubah oleh aguzblackrx 21-09-2024 09:52
viper990Avatar border
qiem.tamvanAvatar border
dwi.haryana.982Avatar border
dwi.haryana.982 dan 28 lainnya memberi reputasi
27
29.5K
1.6K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
aguzblackrxAvatar border
TS
aguzblackrx
#292
Part 47

Lalu ku buat kuda kuda lagi , kini ku tarik napas dalam dalam . Tangan kanan ku dirapatkan dan siap menyerang balasan mereka.

Dengan cepat aku berlari dan menghadang makhluk makhuk mengerikan itu. Salah satu makhuk yang dinamakan Wewe gombel terbang melayang menerjang .

Aku melompat dan melakukan tendangan . Kaki kanan ku mengenai dada dari makhluk itu. Dengan keyakinan penuh ku lafalkan basmalah terlebih dahulu sebelum menyerangnya.

Bismillah .

Lalu dengan kuat aku arahkan dan akhirnya terjadilah benturan , yang tadinya targetnya dada malah terkena tangan sosok Wewe gombel itu karena ditahannya oleh tangannya.

Bugghh

Kaki ku mengenai tangannya dan terjadilah benturan . Benturan itu menimbulkan percikan api dan bekasnya berasap. Tangan dari sosok Wewe gombel itu berasap dan meringis kesakitan.

"Kurang ajar kau anak manusia , argggghhh" keluh sosok Wewe gombel

Tak lama kemudian sosok kuntilanak dan sundel bolong ikut menyerang bersamaan . Tangan tangan dengan kuku hitam melesat hendak mencabik cabik tubuh ku. Dengan sigap aku berkelit memutar tubuh untuk menghindari serangan yang bisa merusak daging tubuh ku.

Serangan demi serangan hanya mampu aku hindari, beberapa serangan hampir mengenai wajah dan juga tangan ku.

"Aku butuh senjata atau sesuatu , kalau begini terus aku bisa kalah " gumam ku dalam hati saat berhasil meloloskan diri.

Akan tetapi sosok pocong yang hanya berdiri kini mulai menyerang ku. Meski terikat sosok itu menyemburkan cairan hitam dari mulutnya.

Hampir saja mengenai tubuh ku akan tetapi tas soren yang aku bawa ternyata melepuh tekena cairan hitam itu.

"Sial, " ucap ku menggerutu

Napas ku terengah engah , mata ku liar mencari benda yang bisa ku gunakan. Akhirnya aku menemukan satu kayu yang panjangnya sekitar 2 meter lebih. Aku melompat menuju kayu itu dan mengambilnya .

Cekikikan dari semua makhluk mengerikan itu kini menggema di sekitar tempat ini.

"Sudahlah anak muda, kau menyerah saja dan kita bersenang senang dengan kami , kulit mu yang mulus membuat ku semakin bergairah ... Hahahaha " ucap sosok kuntilanak merah yang masih terbang di atas pohon lalu turun ke tanah

"Lebih baik aku mati dari pada harus mengikuti napsu bejat kalian " ucap ku berapi api

Dengan kalimat Allah , ku ucapkan banyak dzikir , tangan ku menjadi panas lalu kayu yang ku pegang seketika berubah menjadi pedang cahaya yang mirip milik dari Anna.

"Alhamdulillah, " ucap ku senang

Seketika sosok sosok mengerikan itu menutup mata tak kuasa melihat cahaya dari pedang ini. Mereka sedikit mundur setelah melihat pedang Cahya yang ku hunus kan ke arah mereka.

"Ayo maju , siapa yang akan menjemput ajal duluan ?" Ucap ku berteriak menggertak

"Kami tidak takut, rasakan ini anak muda. " Ucap salah satu kuntilanak dengan melesat maju ke arah ku.

Aku dapat melihat gerakannya dia bergerak lurus dan hendak menyerang bagian tubuh atas ku.

Dengan cepat aku berlari dan merunduk lalu dengan cepat aku hunuskan pedang ke arah sosok itu ketika tepat ada di atas ku.

Crasshh

Terdengar suara tusukan yang merobek bagian perut sosok itu. Sosok itu jatuh tersungkur dan menjerit kesakitan

"Kyaaaaaaa..... Arrgghhhh k ku kurang ajar kau " ucap sosok itu

Tak mau membuang kesempatan aku kembali berlari mendekati sosok yang sudah terluka parah itu. Ku layang kan pedang ke arah kepala sosok iblis kuntilanak dan ...

Crashhhh

Kepala dari sosok kuntilanak itu putus dan jatuh ke tanah. Tubuhnya menggelepar kejang dan berubah terbakar membara lalu menjadi abu.

Semua sosok sosok yang tersisa nampak terkejut. Salah satu pocong yang tadi menyerang ku malah kabur tunggang langgang. Begitu pula sosok Wewe gombel nampak mundur beberapa langkah.

Tak mau mereka kabur , aku berlari ke arah mereka dan mengayunkan pedang ku lalu terciptalah gemuruh angin yang sangat besar.

"Kyaaaaaa ..." Ketiga sosok itu menjerit

Udara panas yang dihasilkan mampu membakar sebagian pakaian mereka. Sosok kuntilanak merah sepertinya masih berani pada ku lalu tenanglah dia dengan kuku tajam nya.

Satu tebasan ku arah padanya menciptakan gemuruh angin dan membuatnya jatuh ke tanah. Dengan cepat aku lancarkan serangan kembali mengarah pada leher sosok itu.

Crashhh.

Kyaaaaaa

Kembali terpotong kepala dari sosok kuntilanak merah dan tubuhnya menggelepar kejang tak tentu arah. Tubuhnya menciptakan kobaran api yang dahsyat. Lambat laun suara jeritan itu melambat dan berhenti tak terdengar lagi.

Kedua sosok yang tersisa tak menyerang ku mereka memilih kabur dan lari terbirit birit melayang menjauhi tempat ini.

Meski begitu kini tubuh ku menjadi letih dan sakit di area kaki dan tak terasa menjatuhkan pedang cahaya yang aku pegang. Seketika pedang itu berubah menjadi potongan kayu biasa.

Aku jatuh terduduk melihat sisa kobaran api dari kedua makhuk yang sudah aku tebas lehernya. Bau hangus daging tebakar begitu menusuk hidung.

Suasana temaram magrib kini berubah menjadi siang benderang . Aku nampak senang dengan perubahan ini menandakan jin jin buruk rupa tadi sudah kehilangan kekuatannya.

"Alhamdulillah . Akhirnya selesai juga " ucap ku bermonolog

Keringat yang sudah mengucur ku elap dengan tangan dan lengan baju ku. Seragam ku yang basah disertai bau badan mengingatkan ku pada air terjun itu yang airnya jernih kehijauan.

Baru saja aku berdiri tiba tiba ada suara berbisik di telinga ku
"Bagus cucu ku, kau memiliki keberanian dan bakat yang turun dari ku, akan tetapi kekuatan itu akan muncul jika hanya dalam terdesak saja, selebihnya itu adalah usaha mu sendiri "

"Begitu kah , Ki?. Aku mengerti sekarang kenapa aku juga selalu tak melihat hal gaib setiap waktu ?"

"Ya cucu ku, aku sendiri yang menjaga mu dari perkara gaib, karena kau bersinggungan dengan gadis keturunan Prabu Siliwangi ,maka akan aktif dengan sendirinya itu karena ilmu ku dan ilmu sang prabu adalah satu sumber yang sama" jawab dari sosok leluhur ku

"Ki, saya besok akan bertarung melawan teman satu sekolah ku , apakah itu pantas ?" Tanya ku membicarakan Aryo

"Kesombongan harus ditutup dengan senyuman, kau sendiri yang menentukan baik buruk perkara itu, ikuti kata hati mu" jawab nya dengan bijak yang malah membuat ku garuk garuk kepala.


"Baiklah, Ki. saya paham. Tapi saya ingin pulang bagaimana caranya?" Tanya ku

"Kau cukup kembali menutup mata dengan duduk dan pikirkan asal mu datang" jawab nya

"Baiklah "

Sesuai wejangan dari leluhur ku akupun duduk bersila di atas tanah berumput , niat ingin mandi ku urungkan saja biar nanti aku bisa mandi di toilet sekolah.

Ku tarik napas dalam dalam, fikiran ini ku kosongkan lalu memusatkan konsentrasi bahwa aku berada di dalam kelas. Bayangan Hesty malah menghantui ku , rasa bersalah akan mengingkari janjinya malah membuat ku semakin tak tenang. Namun tiba tiba ada sentuhan tangan di pundak ku.

"Raden , kita pulang "

suara lembut itu jelas jelas aku mengenalinya, suara Rani.
"Rani kau kah itu?"

"Ya , Raden, maafkan aku tak membantu mu. Sebenarnya aku mendengar suara mu tapi leluhur mu melarangku dalam latihan mu"

"Tak apa Rani , aku ingin segera pulang"

"Baiklah, akan ku bawa kau ke tempat asal mu semedi "

Akupun kembali berkonsentrasi , suara kicauan burung dan angin perlahan memudar dan menjadi senyap tanpa ada sama sekali . Sunyi sepi rasa dingin menusuk kulit ku lalu berubah menjadi hangat kembali. Kini perlahan suara suara hentakan kaki dan teriakan khas pembina paskibra dan juga anggotanya sangat jelas di telinga ku.

Namun tiba tiba sebuah sentuhan tangan kembali ada di pundak ku, sentuhan. Itu hangat dibarengi bau harum yang berbeda dari Rani atau pun Anna. Tubuh ku tersayang digoyang goyangkan

"Bagas, bangun . Kamu lagi ngapain ?" Ucap seseorang

Sembari masih digoyang goyangkan tubuh ku, kini mata ku terbuka perlahan . Berapa terkejutnya aku ketika yang ada di hadapan ku adalah guru ku sendiri.

"Bu, Ria ?" Tanya ku kaget

"Bagas , lagi ngapain di kelas sendirian ? " Tanya balik bu ria

"A aku .... " Ucap ku kebingungan mencari alasan

"Iya , kamu lagi ngapain duduknya begitu kayak orang lagi tapa. ?" Tanya Bu ria keheranan

"Itu Bu, anu ... Saya cuma istirahat saja , "

"Iya istirahat tapi kenapa gak pulang , istirahat di rumah saja "

Saat ku lihat jam dinding kelas , ternyata jam menunjukan pukul 13.35 yang artinya aku hanya sekitar 5 menit saja ada di dalam kelas. Akupun merasa heran padahal tadi aku berada di Curug itu sekitar 1 jam.

" I iya Bu, saya mau pulang " jawab ku
"Tapi ibu kesini ke kelas ku ada apa?" Tambah ku bertanya

"Ibu tuh tadi ketinggalan dompet ibu di laci meja guru , eh malah lihat kamu disini merem sambil duduk " jawab Bu ria

Lalu pandangan Bu ria menuju meja guru "bentar ya " ucapnya sambil berlalu menuju meja guru

Terdengar tangan Bu ria menggeser laci guru , ku lihat eskpresi Bu ria nampak sumringah. Kecantikannya begitu mempesona , karena Bu ria sendiri sebenarnya baru menginjak umur 22 tahun dan akan lulus S1 informatika tahun depan..
"Akhirnya ketemu " ucapnya sumringah

Aku yang sudah berdiri menghampiri Bu ria , mata ku melirik benda milik Bu ria yaitu dompet berwarna coklat.

"Udah ketemu Bu ?" Tanya ku pura pura perhatian

"Iya ini, isinya aman koq " jawab Bu ria sambil memeriksa isi dompetnya
"Kamu , nampak kelelahan. Ibu traktir makan mau?" Imbuh bu ria.

"Ga usah Bu makasih, saya pulang saja" ucap ku menolak dengan halus

",hmmm. Sayang banget . Padahal ibu lagi laper gak ada temen makan " ucap Bu ria sedikit menyesal

Mendengar suara lembut Bu ria, aku tak tega juga keluahnnya yang merasa lapar. Lalu tiba tiba suara perut ku malah berisik menandakan akupun sebenarnya lapar.

Kruwui kruwukkk

Bu ria tiba tiba menoleh ke arah ku, ekspresi wajahnya berubah menjadi tertawa yang ditahan . Lesung pipinya nampak khas

"Tuh kan, kamu juga laper "

Akupun kaget Bu ria menyindir ku, dan mencubit lengan kiri ku.

"Hehe ... Iya sih, "

"Jadi ,mau gak makan bareng ibu , tenang ibu bayarin "

"Gak keberatan gak Bu, ?"

"Gak koq , santai aja sama ibu mah"

"Yaudah Bu , saya mau aja "

Setalah adu tawar. Akupun menuruti ajakan bu ria, untung nya diajak makan. Bukan diajak nikah hehehe .

******

Swat makan tiba tiba Bu ria menerima telpon . Pembicaraannya begitu serius dan terkesan terburu buru.

"Oh ibu pulang duluan ya, ada keperluan mendadak . Kamu pulang hati hati dijalan. " Ucap ibu ria

"Baik Bu, makasih yah Bu "

Bu ria pun berlalu pergi sepertinya bu ria ada janji dengan seseorang karena dari obrolan di telponnya Bu ria akan segera datang .

Akupun melanjutkan sisa makanan ku yang masih banyak lau tiba tiba Rani datang di samping ku. Rani hanya berdiri tanpa mengatakan sepatah kata pun.
saat aku meliriknya dia hanya tersenyum saja. Tak ambil pusing aku melanjutkan makan ku.

Saat aku masih makan ada dua orang yang baru masuk ke dalam resto cepat saji ini. Dua orang ini nampak memperhatikan ku. Mata kami bertemu terutama lelaki yang bersama gadis itu. Mereka nampak serasi , laki laki ganteng dan cewek cantik sepertinya mereka adalah pasangan kekasih

Lalu mereka duduk berseberangan dengan meja ku, aku pikir mereka melihat ku karena pakaian seragam ku yang sedikit kotor karena saos yang tadi sempat tumpah.

"Raden , dua orang itu bisa melihat ku . Mereka bukan orang sembarangan " ucap yang membuat ku terkejut .

(Bersambung )
ayambucin
suryaassyauq603
Kurohige410
Kurohige410 dan 7 lainnya memberi reputasi
8
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.