- Beranda
- Stories from the Heart
Satu Kelas Dengan Dia
...
TS
aguzblackrx
Satu Kelas Dengan Dia
Horror, Romance


Quote:
PROLOG
Bagas tak sengaja menjadi indigo karena insiden tenggelam di kolam empang yang berair kotor saat masih berumur 3 tahun yang membuat jiwanya terbawa ke alam gaib dan mendapat kemapuan bisa melihat makhuk tak kasat mata meski tidak sekaligus dan berangsur angsur lama hingga dia bertemu dengan sosok di sekolah nya yang membuat dirinya menyadari memiliki kemampuan dan mendapatkan sebuah tanggung jawab besar dalam hidupnya
Quote:
Spoiler for Jangan di Buka:
Quote:
Diubah oleh aguzblackrx 21-09-2024 09:52
dwi.haryana.982 dan 28 lainnya memberi reputasi
27
29.5K
1.6K
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
aguzblackrx
#282
Part 45
Aku terkejut tiba tiba sebuah tangan meraih lengan ku, ternyata tangan Hesty meraih lengan ku sambil berkata
"Udahan dulu makannya, aku ingin berbicara empat mata" ajak Hesty lalu menarik ku hingga berdiri.
Aku bingung apa yang sebenarnya ingin dia bicarakan. Yang lain pun tampak terkejut
"Emang ada apa?" Tanya ku
"Udah , ikut saja aku" jawab Hesty lalu menarik ku meninggalkan kantin.
"Bagas , Hesty kalian mau kemana ?" Tanya Merry setelah aku ditarik oleh Hesty.
"Oi kalian kenapa sih ?" Teriak Eri yang mulai berdiri melihat ke arah kami.
"Aku ada perlu bentar ya " jawab ku dari kejauhan sambil berlalu pergi.
Aku cukup risih manakala banyak orang yang memberikan suitan dan tatapan yang dirasa menyindir.
Akupun dibawa oleh Hesty ke suatu tempat , aku kira ini menuju belakang sekolah dekat perpus.
"Hes, ini kamu kenapa ?" Tanya ku heran
"Kamu sebenarnya berbohong ya sama aku?" Tanya balik hesty
Aku pun terkejut dengan pertanyaan Hesty yang mulai mengerti arah pembicaraannya.
"A aku , " jawab ku gelagapan
",jujur , apa sebenarnya yang dibicarakan Aryo ?" Hesty mulai mendesak
Otak ku berputar untuk mencari alasan agar Hesty tidak curiga lagi. Dan seketika aku punya alasan yang cukup masuk akal.
"Oh iya,. Besok aku ada ekskul pencak silat, dan taekwondo akan melakukan sparing bagi yang senior . Aryo mengajak ku menontonnya " jawab ku berbohong
"Tapi, sepenting itukah Aryo sampai menunggu mu tadi di lorong ?" tanya Hesty yang sepertinya masih menelisik
"Hmm.... Mungkin dia ga punya nomor ku ,HES . Jadi sengaja mungkin hehe " ucap ku berkelakar
"Tapi apa yang sebenarnya kalian rencanakan ?"
"Rencana apa ?"
"Tantangan Aryo , aku takut kamu melawannya " jawab Hesty
Bak disambar geledek, mata ku membulat dengan rasa khawatir dari Hesty , memang betul Hesty pernah melarang ku melawan Aryo tapi jika tidak melawan aku akan dihina terus olehnya .
"Apa yang kamu khawatirkan jika aku melawan Aryo ?. Taku aku kalah ?"
"Bukan , " jawab Hesty singkat namun menyiratkan arti sesuatu
"Aku tak ingin kau tak terkendali , setelah pertarungan menyelematkan Merry, kau memiliki kekuatan hebat, aku takut kau hilang akal dan menggunakannya " sambung Hesty
"Apa? Sejauh itu kamu berfikir seperti itu, gak lah gak akan terjadi apa pun" ucap ku memastikan
Mata ku melihat tatapan mata Hesty , nampak tersirat raut ke khawatiran yang memiliki arti. Lalu tangan ku menyentuh bahunya.
"Tapi .... Bagas" ucapan hesty terhenti
"Sudah tenang saja " ucap ku menyela nya..
"Tapi , kamu harus janji tidak ada yang namanya perkelahian " ucap Hesty memastikan
"Sudah jangan dipikirkan , itukan ucapan Aryo udah lama, mungkin dia sudah lupa" ucap ku menguatkan agar dia percaya .
Setelah percakapan itu kami kembali ke dalam kelas. Merry sudah duduk dibangku . Dia nampak sedikit kesal dengan kedatangan kami berdua.
Tiba tiba dia mengeluarkan cemilan dari dalam tasnya.
"Kamu pasti masih laper kan? Gara gara ditarik cewek gatel itu" ucap Merry yang membuat mata ku membulat.
Akupun duduk disamping Merry, aneh banget dia berfikir Hesty wanita seperti itu.
"Jangan begitu, dia juga satu spesies dengan mu Merr, " timpal ku melawan tudingan miring Merry yang dirasa berlebihan
"Kalian dari mana sih? Katanya mau makan bakso tau nya pengen aja berduaan. " Ucapnya sambil mengambil buku catatan.
"Oh tadi, sebenarnya dia cuma mau menanyakan soal Aryo , tapi takut yang lain tahu aja" jawab ku
"Kenapa sih harus ada rahasia segala, ?" Tanya Merry
"Hmm.. ga tau juga. Tapi makasih yah cemilannya .ya nih perut ku belum kenyang tadi. Makasih yah kamu baik deh" jawab ku sambil mengalihkan pembicaraan
Seketika wajah Merry berubah, kini wajah cantiknya berseri. Tergaris senyum manisnya di pipinya.
Pelajaran pun dimulai dan memperhatikan penjelasan dari guru kami serta mencatat apa yang penting dan beberapa tugas PR yang diberikan .
Singkat waktu, bell pulang berdering , suara riuh siswa keluar kelas begitu ramai. Pemandangan yang indah bagi ku tiap hari bisa melihat teman teman yang lain bersuka ria . Akan tetapi aku malah memikirkan bagaimana besok , aku harus menghadapi tantangan Aryo.
Hesty dan Merry sudah pulang melalui jemputan mereka masing masing. Namun aku memutuskan untuk pulang sore saja dari sekolah, disekolah aku akan latihan fisik terlebih dahulu supaya besok aku tidak kaku dan meningkatkan kekuatan fisik ku.
Solat Zuhur telah dilaksanakan , aku memutuskan kembali masuk ke dalam kelas , sebagian besar siswa sudah pulang dan hanya beberapa siswa yang melaksanakan kegiatan ekskul seperti paskibra yang di latihan hampir tiap hari.
Kini posisiku sedang di dalam kelas , sepatu dan baju kemeja telah disimpan di dalam tas. Kini aku hanya memakai kaos dan celana panjang saja.
Aku mencoba bermeditasi di atas bangku untuk memusatkan konsentrasi dan menyerap hawa murni dari lingkungan sebagai penambah kekuatan. Sebenarnya cara ini sudah diajarkan oleh Rani namun seharusnya dilakukan di tempat sepi seperti di gunung atau hutan atau Curug namun aku pikir terlalu jauh dan lama aku harus pergi ke tempat itu. Jadi aku pilih kelas kosong sebagai tempat meditasi.
Kaki sudah terlipat, mata ku sudah terpejam , aku duduk di atas meja memusatkan konsentrasi. Suasana panas nya kelas tiba tiba berubah jadi dingin ,hawa angin Sepoi sepoii mulai menerpa wajah ku. Lama berlalu aku masih membiarkan semua terjadi akan tetapi keanehan lain terjadi. Suara gemericik air terdengar sayup.sayup dari kejauhan , hingga lambat laun mendekat dan suara semakin deras.
Air darimana itu ? Gumam ku dalam hati. Semakin lama semakin besar dan deras air semakin membesar . Perasaan ku makin tidak terkendali hingga tetesan air mulai menyentuh betis ku. Aku kira itu adalah air hujan yang jatuh namun ternyata . Cipratan air semakin melebar . Aku masih teguh dalam pendirian bahwa suara suara dan air adalah godaan saja dari makhluk gaib yang ada di sekolah ini.
Lalu sebuah tangan menyentuh wajah ku, rasanya lembut dari pipi turun ke leher lalu ke dada . Jantung ku mulai berdegup kencang , suara rincikan air sudah tidak begitu aku pedulikan , belaian lembut itu terus turun hingga perut ku. Sepertinya itu akan menuju senjata pusaka ku. Aku tetap tak bergeming sedikit pun namun gerakan itu berhenti . Untungnya aku teringat tas sekolah ku kusimpan di atas paha ku sehingga menutupi bagian pusaka kum
Aku kira godaan itu telah selesai namun sebuah sentuhan agak laen terjadi kembali , sebuah tekanan dari belakang punggung ku dari dua buah benda yang aku kenali milik kaum hawa. Hangat dan empuk , sentuhannya kadang ditekan lalu di kendurkan. Aku sempat berfikir itu ulah Rani, tapi aku tahu sifatnya yang tak mungkin senonoh itu. Hentakannya terus berulang ulang aku semakin tidak karuan. Pusaka ku mulai memanas kembali hendak bangun dari tidur lelapnya.
Lalu berdirilah pusaka ku, konsentrasi ku hampir buyar , fikiran ku malah berbuah negatif . Sialnya dua buah tangan tiba tiba melingkar di dada ku melalui punggung yang semakin panas dan berkeringat. Sentuhan itu semakin lama semakin nyata. Kini dua buah sentuhan kaki di bagian paha ku dan kini posisiku sudah benar benar dipeluk dari arah belakang oleh seseorang yang tidak diketahui.
Kulit lembut yang ku rasakan mendakan dia adalah perempuan . Tidak hanya itu kedua tangan itu mulai bergerilya menyentuh setiap sudut tubuh ku kecuali pusaka ku yang tertutup tas sekolah. Namun sepertinya sudah mulai menjalar menuju bagian itu . Aku sudah semakin tak bisa menahannya .
Lalu terdengar suara ....
Bersambung
....
Aku terkejut tiba tiba sebuah tangan meraih lengan ku, ternyata tangan Hesty meraih lengan ku sambil berkata
"Udahan dulu makannya, aku ingin berbicara empat mata" ajak Hesty lalu menarik ku hingga berdiri.
Aku bingung apa yang sebenarnya ingin dia bicarakan. Yang lain pun tampak terkejut
"Emang ada apa?" Tanya ku
"Udah , ikut saja aku" jawab Hesty lalu menarik ku meninggalkan kantin.
"Bagas , Hesty kalian mau kemana ?" Tanya Merry setelah aku ditarik oleh Hesty.
"Oi kalian kenapa sih ?" Teriak Eri yang mulai berdiri melihat ke arah kami.
"Aku ada perlu bentar ya " jawab ku dari kejauhan sambil berlalu pergi.
Aku cukup risih manakala banyak orang yang memberikan suitan dan tatapan yang dirasa menyindir.
Akupun dibawa oleh Hesty ke suatu tempat , aku kira ini menuju belakang sekolah dekat perpus.
"Hes, ini kamu kenapa ?" Tanya ku heran
"Kamu sebenarnya berbohong ya sama aku?" Tanya balik hesty
Aku pun terkejut dengan pertanyaan Hesty yang mulai mengerti arah pembicaraannya.
"A aku , " jawab ku gelagapan
",jujur , apa sebenarnya yang dibicarakan Aryo ?" Hesty mulai mendesak
Otak ku berputar untuk mencari alasan agar Hesty tidak curiga lagi. Dan seketika aku punya alasan yang cukup masuk akal.
"Oh iya,. Besok aku ada ekskul pencak silat, dan taekwondo akan melakukan sparing bagi yang senior . Aryo mengajak ku menontonnya " jawab ku berbohong
"Tapi, sepenting itukah Aryo sampai menunggu mu tadi di lorong ?" tanya Hesty yang sepertinya masih menelisik
"Hmm.... Mungkin dia ga punya nomor ku ,HES . Jadi sengaja mungkin hehe " ucap ku berkelakar
"Tapi apa yang sebenarnya kalian rencanakan ?"
"Rencana apa ?"
"Tantangan Aryo , aku takut kamu melawannya " jawab Hesty
Bak disambar geledek, mata ku membulat dengan rasa khawatir dari Hesty , memang betul Hesty pernah melarang ku melawan Aryo tapi jika tidak melawan aku akan dihina terus olehnya .
"Apa yang kamu khawatirkan jika aku melawan Aryo ?. Taku aku kalah ?"
"Bukan , " jawab Hesty singkat namun menyiratkan arti sesuatu
"Aku tak ingin kau tak terkendali , setelah pertarungan menyelematkan Merry, kau memiliki kekuatan hebat, aku takut kau hilang akal dan menggunakannya " sambung Hesty
"Apa? Sejauh itu kamu berfikir seperti itu, gak lah gak akan terjadi apa pun" ucap ku memastikan
Mata ku melihat tatapan mata Hesty , nampak tersirat raut ke khawatiran yang memiliki arti. Lalu tangan ku menyentuh bahunya.
"Tapi .... Bagas" ucapan hesty terhenti
"Sudah tenang saja " ucap ku menyela nya..
"Tapi , kamu harus janji tidak ada yang namanya perkelahian " ucap Hesty memastikan
"Sudah jangan dipikirkan , itukan ucapan Aryo udah lama, mungkin dia sudah lupa" ucap ku menguatkan agar dia percaya .
Setelah percakapan itu kami kembali ke dalam kelas. Merry sudah duduk dibangku . Dia nampak sedikit kesal dengan kedatangan kami berdua.
Tiba tiba dia mengeluarkan cemilan dari dalam tasnya.
"Kamu pasti masih laper kan? Gara gara ditarik cewek gatel itu" ucap Merry yang membuat mata ku membulat.
Akupun duduk disamping Merry, aneh banget dia berfikir Hesty wanita seperti itu.
"Jangan begitu, dia juga satu spesies dengan mu Merr, " timpal ku melawan tudingan miring Merry yang dirasa berlebihan
"Kalian dari mana sih? Katanya mau makan bakso tau nya pengen aja berduaan. " Ucapnya sambil mengambil buku catatan.
"Oh tadi, sebenarnya dia cuma mau menanyakan soal Aryo , tapi takut yang lain tahu aja" jawab ku
"Kenapa sih harus ada rahasia segala, ?" Tanya Merry
"Hmm.. ga tau juga. Tapi makasih yah cemilannya .ya nih perut ku belum kenyang tadi. Makasih yah kamu baik deh" jawab ku sambil mengalihkan pembicaraan
Seketika wajah Merry berubah, kini wajah cantiknya berseri. Tergaris senyum manisnya di pipinya.
Pelajaran pun dimulai dan memperhatikan penjelasan dari guru kami serta mencatat apa yang penting dan beberapa tugas PR yang diberikan .
Singkat waktu, bell pulang berdering , suara riuh siswa keluar kelas begitu ramai. Pemandangan yang indah bagi ku tiap hari bisa melihat teman teman yang lain bersuka ria . Akan tetapi aku malah memikirkan bagaimana besok , aku harus menghadapi tantangan Aryo.
Hesty dan Merry sudah pulang melalui jemputan mereka masing masing. Namun aku memutuskan untuk pulang sore saja dari sekolah, disekolah aku akan latihan fisik terlebih dahulu supaya besok aku tidak kaku dan meningkatkan kekuatan fisik ku.
Solat Zuhur telah dilaksanakan , aku memutuskan kembali masuk ke dalam kelas , sebagian besar siswa sudah pulang dan hanya beberapa siswa yang melaksanakan kegiatan ekskul seperti paskibra yang di latihan hampir tiap hari.
Kini posisiku sedang di dalam kelas , sepatu dan baju kemeja telah disimpan di dalam tas. Kini aku hanya memakai kaos dan celana panjang saja.
Aku mencoba bermeditasi di atas bangku untuk memusatkan konsentrasi dan menyerap hawa murni dari lingkungan sebagai penambah kekuatan. Sebenarnya cara ini sudah diajarkan oleh Rani namun seharusnya dilakukan di tempat sepi seperti di gunung atau hutan atau Curug namun aku pikir terlalu jauh dan lama aku harus pergi ke tempat itu. Jadi aku pilih kelas kosong sebagai tempat meditasi.
Kaki sudah terlipat, mata ku sudah terpejam , aku duduk di atas meja memusatkan konsentrasi. Suasana panas nya kelas tiba tiba berubah jadi dingin ,hawa angin Sepoi sepoii mulai menerpa wajah ku. Lama berlalu aku masih membiarkan semua terjadi akan tetapi keanehan lain terjadi. Suara gemericik air terdengar sayup.sayup dari kejauhan , hingga lambat laun mendekat dan suara semakin deras.
Air darimana itu ? Gumam ku dalam hati. Semakin lama semakin besar dan deras air semakin membesar . Perasaan ku makin tidak terkendali hingga tetesan air mulai menyentuh betis ku. Aku kira itu adalah air hujan yang jatuh namun ternyata . Cipratan air semakin melebar . Aku masih teguh dalam pendirian bahwa suara suara dan air adalah godaan saja dari makhluk gaib yang ada di sekolah ini.
Lalu sebuah tangan menyentuh wajah ku, rasanya lembut dari pipi turun ke leher lalu ke dada . Jantung ku mulai berdegup kencang , suara rincikan air sudah tidak begitu aku pedulikan , belaian lembut itu terus turun hingga perut ku. Sepertinya itu akan menuju senjata pusaka ku. Aku tetap tak bergeming sedikit pun namun gerakan itu berhenti . Untungnya aku teringat tas sekolah ku kusimpan di atas paha ku sehingga menutupi bagian pusaka kum
Aku kira godaan itu telah selesai namun sebuah sentuhan agak laen terjadi kembali , sebuah tekanan dari belakang punggung ku dari dua buah benda yang aku kenali milik kaum hawa. Hangat dan empuk , sentuhannya kadang ditekan lalu di kendurkan. Aku sempat berfikir itu ulah Rani, tapi aku tahu sifatnya yang tak mungkin senonoh itu. Hentakannya terus berulang ulang aku semakin tidak karuan. Pusaka ku mulai memanas kembali hendak bangun dari tidur lelapnya.
Lalu berdirilah pusaka ku, konsentrasi ku hampir buyar , fikiran ku malah berbuah negatif . Sialnya dua buah tangan tiba tiba melingkar di dada ku melalui punggung yang semakin panas dan berkeringat. Sentuhan itu semakin lama semakin nyata. Kini dua buah sentuhan kaki di bagian paha ku dan kini posisiku sudah benar benar dipeluk dari arah belakang oleh seseorang yang tidak diketahui.
Kulit lembut yang ku rasakan mendakan dia adalah perempuan . Tidak hanya itu kedua tangan itu mulai bergerilya menyentuh setiap sudut tubuh ku kecuali pusaka ku yang tertutup tas sekolah. Namun sepertinya sudah mulai menjalar menuju bagian itu . Aku sudah semakin tak bisa menahannya .
Lalu terdengar suara ....
Bersambung
....
Diubah oleh aguzblackrx 05-08-2024 08:22
Araka dan 8 lainnya memberi reputasi
9
Tutup

