- Beranda
- True Crime and Unsolved Mysteries
Kasus Pembunuhan Terhadap Mahasiswi Binus, Yenny Ho #SeninMisteri
...
TS
marywiguna13
Kasus Pembunuhan Terhadap Mahasiswi Binus, Yenny Ho #SeninMisteri
Quote:
Pada hari Jumat, tanggal 29 Juli 2004, Yenny Ho yang berumur 21 tahun dan bertempat tinggal di daerah Jatinegara, berpamitan pada keluarganya untuk kembali ke kosannya yang terletak di Jalan Mudham no 46 RT 12 RW 06 Kemanggisan Ilir, Palmerah, Jakarta Barat. Yenny bermaksud untuk mengerjakan skripsi karena dia ingin segera menyelesaikan kuliahnya di Universitas Bina Nusantara, jurusan Komputer Akuntansi, angkatan 2002.
Namun, beberapa hari kemudian.
Kalimat tersebut merupakan kalimat terakhir dari Yenny yang diterima oleh Tantenya melalui sambungan telepon pada hari kamis, tanggal 4 Agustus 2004, pukul sebelas siang. Dengan menggunakan kendaraan umum, Tantenya segera pergi menuju ke kosan Yenny. Sesampainya di sana, ponsel milik Yenny tidak dapat dihubungi, dan pintu pagar kosan Yenny pun tidak dikunci. Dan ketika akan memasuki kamar kosan Yenny yang juga dalam keadaan tidak dikunci, Tantenya merasa terkejut karena dia menemukan Yenny sudah tergeletak di lantai dalam kondisi yang mengenaskan.
Ketika ditemukan, tubuh Yenny berada dalam kondisi setengah telanjang, dan pada lehernya terdapat luka tusukan. Selain itu, setelah menjalani proses otopsi, pada bagian kemaluan Yenny terdapat cairan sperma.
Pihak kepolisian tentu saja segera melakukan penyelidikan. Mereka kemudian menahan seorang pria yang merupakan tukang bersih-bersih kosan yang secara kebetulan berada di tempat kejadian ketika peristiwa terjadi, dan mereka juga melakukan interogasi terhadap Tante Yenny selama 4-5 jam karena dialah satu-satunya orang yang menemukan Yenny pertama kali. Lagipula, sidik jari Tante Yenny ditemukan di pegangan pintu kamar kosan Yenny.
Setelah menjalani proses otopsi, jenazah Yenny dikembalikan pada keluarganya. Kemudian jenazahnya tersebut disemayamkan di rumah duka Gatot Subroto, dan dimakamkan di TPU Susukan, Kampung Rambutan.
Ketika peristiwa kejahatan terhadap Yenny terjadi, tempat kosan yang dia tempati terbilang sepi karena banyak penghuninya yang pulang ke tempat mereka masing-masing. Karena saat itu, kampus Universitas Bina Nusantara sedang menjalani liburan semester.
Suasana kosan yang sepi tersebut sepertinya sangat dimanfaatkan oleh pelaku. Terlepas dia memang memiliki rasa ketertarikan terhadap Yenny, atau justru sebaliknya, pelaku kemudian mencari cara agar dia bisa menjalankan niat buruknya.
Sepertinya, pelaku sempat berinteraksi dengan Yenny. Hingga bentuk interaksi yang diduga dilakukan oleh pelaku secara berulang-ulang tersebut dirasakan oleh Yenny sebagai gelagat yang tidak baik. Oleh karena itu, Yenny kemudian menghubungi Tantenya dan meminta Tantenya untuk menjemputnya.
Entah bagaimana caranya, setelah pelaku berhasil mendapatkan kesempatan untuk memasuki kamar Yenny, dia langsung berusaha untuk mempeerkosa Yenny. Dan Yenny tentu saja sebisa mungkin melakukan sebentuk perlawanan. Pelaku yang merasa dibuat kesulitan, memutuskan untuk menusuk bagian leher Yenny dengan menggunakan sebuah benda tajam yang tidak diketahui jenisnya. Karena mungkin pelaku berpikir, jika Yenny tidak dihabisi terlebih dahulu, maka Yenny akan terus memberikan perlawanan dan pelaku tidak akan bisa mempeerkosanya.
Setelah Yenny tewas dan setelah pelaku selesai menyalurkan hasrat seksualnya, pelaku kemudian melarikan diri dan sempat mengambil sejumlah uang dan ponsel milik Yenny.
Sebagai seseorang yang awam akan dunia hukum dan tidak memiliki basic pendidikan hukum, saya berpendapat bahwa dalam kasus ini terdapat tiga bentuk tindak kejahatan yang dilakukan, yaitu pencurian, pemeerkosaan, dan pembunuhan. Dan siapapun yang melakukan ketiganya, akan dikenai pasal berlapis.
Pihak kepolisian sendiri sudah menetapkan tersangka, yaitu Mista alias Gareng, yang merupakan penjaga kosan yang ditempati oleh Yenny. Gareng ditetapkan sebagai tersangka karena setelah Yenny ditemukan tewas, Gareng justru menghilang.
Terkait dugaan pelaku yang melakukannya, maka muncul beberapa kemungkinan.
Gareng adalah pelaku yang melakukan ketiga bentuk tindak kejahatan tersebut.
-----------------------------------------------------------------
Yang menjadi pertanyaan adalah, mengapa pihak kepolisian hanya menyebarkan foto Gareng di pos-pos polisi dan di daerah-daerah yang dicurigai menjadi tempat persembunyiannya saja?
Apakah Gareng diyakini memiliki keberanian untuk berseliweran di daerah yang dekat dengan pos-pos polisi, dan membiarkan orang-orang mengenalinya sehingga dia bisa dengan mudah untuk ditangkap? Dan bagaimana jika sebaliknya? Bagaimana jika Gareng justru bersembunyi di daerah-daerah yang tidak dicurigai oleh polisi sebagai tempat persembunyiannya?
Pihak kepolisian yang saat itu memberikan keterangan pada wartawan mengatakan bahwa,
Yang menjadi pertanyaan adalah, jika tidak ada bentuk pemberitaan di media, apakah dengan begitu Gareng tidak akan melarikan diri dan bisa dengan mudah menyerahkan diri pada polisi?
Ayolah.. Kita berpikir secara logika saja. Seseorang yang jika memang telah melakukan sebuah kejahatan, maka kemungkinannya akan kecil sekali bagi si pelaku untuk menyerahkan diri pada polisi. Namun, dia justru akan melarikan diri sejauh mungkin dan berusaha agar dia tidak tertangkap oleh polisi.
Jadi, seharusnya pihak kepolisian bersedia untuk meniru konsep pencarian seorang pelaku kejahatan seperti di luar negeri dengan menyebarkan foto Gareng di berbagai tempat di seluruh pelosok Indonesia, tanpa terkecuali. Dengan begitu, masyarakat Indonesia akan lebih aware dengan rupa seorang Gareng yang notabene adalah seorang buronan yang sedang dicari oleh polisi.
Karena jika foto Gareng tidak disosialisasikan secara menyeluruh, apakah pihak kepolisian tidak merasa khawatir jika Gareng akan melakukan tindak kejahatan yang lainnya?
Gareng bukan pelaku, tapi dia mengetahui tentang peristiwa yang terjadi.
-----------------------------------------------------------------
Yang menjadi pertanyaan adalah, jika Gareng memang tidak merasa telah melakukan ketiga bentuk tindak kejahatan yang terjadi terhadap Yenny, mengapa Gareng harus menghilang dihari Yenny ditemukan tewas?
Karena jika Gareng bukan pelakunya, dan dia tidak tahu-menahu dengan peristiwa yang terjadi, maka dia akan tetap berada di kosan hingga polisi datang dan melakukan interogasi padanya.
Kalaupun jika dikatakan bahwa Gareng menghilang karena merasa panik atau ketakutan. Lantas, hal apa yang telah membuatnya merasakan kepanikan atau ketakutan tersebut?
Dari sini bisa diyakini bahwa Gareng memang mengetahui sesuatu. Gareng menjadi saksi mata ketika Yenny sedang dipeerkosa dan dihabisi, atau Gareng lah yang justru menemukan mayat Yenny untuk pertama kali, sebelum ditemukan oleh Tantenya Yenny sendiri.
Atau mungkin, pelaku yang sebenarnya hanya melakukan bentuk tindak kejahatan yang utama, yaitu mempeerkosa dan membunuh. Selanjutnya, Gareng menjadi pelaku penutup tindak kejahatan yang terjadi sebelumnya dengan mengambil barang-barang milik Yenny, kemudian dia melarikan diri.
Jika Gareng bukan pelakunya, berarti ada keterlibatan dari aktor lain.
-----------------------------------------------------------------
Dikutip dari sebuah tulisan yang diposting, yang diduga dari sebuah blog keagamaan, salah seorang kerabat jauh Yenny mengungkapkan tentang kepribadian Yenny yang dia ketahui.
Tanpa bermaksud buruk, saya ingin kita berpikir secara logika. Terlepas jenis hubungan apapun yang kita miliki dengan seseorang, dan terlepas sedekat apapun itu, kita belum tentu akan bisa mengenal seseorang tersebut secara menyeluruh. Akan selalu ada sesuatu hal yang kita tidak tahu dari seseorang tersebut, atau akan ada sesuatu hal yang dia sembunyikan dari kita.
Dalam kasus ini saya berpendapat bahwa, kerabat jauh Yenny tersebut juga belum tentu bisa mengenal kepribadian Yenny secara menyeluruh. Dia juga belum tentu bisa mengetahui segala hal yang Yenny katakan, dan segala hal yang Yenny lakukan selama 24 jam dalam sehari, serta selama 7 hari dalam seminggu.
Tentang hal tersebut, jika saya kaitkan dengan dugaan aktor lain yang ada di balik peristiwa yang menimpa Yenny, saya memiliki dua kemungkinan.
Pertama, mungkin Yenny pernah dengan sengaja ataupun dengan tidak sengaja, melakukan sesuatu atau mengatakan sesuatu yang membuatnya berbenturan dengan orang lain, sehingga orang lain tersebut merasa marah, merasa tersinggung, atau merasa sakit hati dengan Yenny. Yang orang lain tersebut rasakan, pada akhirnya berubah menjadi sebuah dendam dan dilampiaskan dengan melakukan ketiga bentuk tindak kejahatan terhadap Yenny.
Kedua. Saya menilai, Yenny masih muda dan terbilang cantik. Mustahil rasanya jika tidak ada seorang laki-laki pun yang tidak memiliki rasa ketertarikan pada Yenny. Dari sini, bisa saja ada seorang laki-laki yang menyukai Yenny dan mengungkapkan perasaannya pada Yenny. Namun, Yenny langsung memberikan penolakan. Mungkin saja dengan alasan bahwa, Yenny belum ingin menjalin sebuah hubungan istimewa dengan seorang laki-laki karena dia ingin fokus menyelesaikan kuliahnya agar bisa meringankan beban orangtuanya.
Merasa tidak terima dengan penolakan yang diberikan oleh Yenny, laki-laki tersebut membalas rasa kecewanya dengan mempeerkosa Yenny dan menghabisi nyawanya. Dan mungkin laki-laki tersebut juga berpikir bahwa, dengan begitu, Yenny tidak akan jatuh ke tangan laki-laki manapun karena Yenny sudah tidak ada.
Gareng menjadi pelaku atas perintah orang lain.
-----------------------------------------------------------------
Masih berbicara tentang keterlibatan dari aktor lain. Namun, kali ini, Gareng "terpaksa" menjadi pelaku karena ada seseorang yang memberikan perintah padanya untuk melakukan sesuatu terhadap Yenny. Kata terpaksa yang saya sematkan, yang saya beri tanda kutip, memberi arti bahwa, mungkin pada awalnya Gareng hanya diperintahkan untuk menakut-nakuti Yenny. Namun, perintah tersebut dilakukan secara kebablasan hingga pada akhirnya Yenny kehilangan nyawanya.
Lalu, siapakah kira-kira seseorang yang telah memberikan perintah pada Gareng?
Pertanyaan tersebut jika saya kaitkan dengan ungkapan yang saya sebutkan dalam Kemungkinan #3 di atas bahwa kita belum tentu bisa mengenal seseorang secara mendalam dan secara keseluruhan. Maka dengan tidak bermaksud untuk melayangkan tuduhan, saya menyimpulkan bahwa, mungkin salah seorang dari keluarga Yenny, ayahnya atau salah satu dari kedua kakak laki-lakinya, memiliki urusan yang pelik dengan orang lain. Sehingga orang lain tersebut memanfaatkan keberadaan Yenny untuk memberikan balasan.
Mengetahui tempat keberadaan Yenny, termasuk mengetahui informasi tentang keberadaan Gareng, maka orang lain tersebut melakukan perjanjian dengan Gareng dan mengiming-iminginya dengan sesuatu hal yang tentu saja membuat Gareng merasa tertarik untuk melakukan perintah dari orang lain tersebut.
Atau, jika pihak keluarga Yenny memang tidak memiliki keterlibatan secara tidak langsung, maka kemungkinan lain yang bisa muncul adalah, seseorang yang juga adalah seorang wanita, yang pernah merasa marah, merasa tersinggung, atau merasa sakit hati dengan Yenny, menyuruh Gareng untuk menghabisi Yenny.
Mungkin wanita tersebut sempat berpikir bahwa dia bisa saja memberi pelajaran pada Yenny secara langsung. Namun, dengan menyuruh Gareng, urusannya akan bisa lebih mudah untuk diselesaikan. Lagipula, mungkin wanita tersebut tidak ingin mengotori tangannya sendiri.
Saya tidak tahu persis, apakah pihak kepolisian masih terus melakukan pencarian akan keberadaan Gareng? Karena walaupun satu bulan setelah kasus pembunuhan terhadap Yenny terjadi, pihak kepolisian sempat menerima kabar bahwa Gareng akan menyerahkan diri. Namun, Gareng tidak menampakkan batang hidungnya.
Namun, untuk mengetahui siapa pelaku yang memang melakukan pembunuhan terhadap Yenny, maka hal pertama yang bisa dilakukan oleh pihak kepolisian adalah tentu saja dengan memeriksa kamera CCTV yang terdapat di kosan yang ditempati oleh Yenny. Karena menurut salah satu sumber, kosan yang disebut-sebut sebagai kosan yang cukup mewah tersebut, sepertinya tidak mungkin jika tidak memiliki media pendukung keamanan seperti kamera CCTV.
Kemudian, jika di tempat kejadian perkara atau di sekitarnya memang tidak ditemukan kamera CCTV, maka pihak kepolisian bisa bekerja sama dengan provider nomor ponsel yang digunakan oleh Yenny. Dari situ, pihak kepolisian akan bisa mendapatkan berbagai informasi seperti siapa saja orang-orang yang berkomunikasi dengan Yenny dalam waktu tertentu menjelang kematiannya.
Hal yang sama juga bisa dilakukan oleh pihak kepolisian untuk menggali informasi dari nomor ponsel yang Gareng miliki. Terutama tentang informasi, apakah Gareng memang terkoneksi dengan seseorang di luar sana yang memang memberikan perintah untuk menghabisi nyawa Yenny, atau Gareng memang bekerja atas dasar keinginan sendiri?
Selain itu, jika merunut dengan Kemungkinan #4 di atas, maka pihak kepolisian juga harus menyelidiki secara teliti orang-orang yang sekiranya juga terkoneksi dengan setiap anggota keluarga Yenny.
Dan saya juga tidak tahu persis, apakah hingga saat ini pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan atas kasus pembunuhan terhadap Yenny Ho ini? Karena tepat dihari ini, sepuluh tahun sudah berlalu, tetapi masih belum ada pemberitaan di media tentang perkembangan kasus tersebut.
Atau, pihak kepolisian memang lebih memilih untuk menjadikan kasus pembunuhan terhadap Yenny Ho ini sebagai sebuah cold case, dan membiarkannya untuk tetap tidak terpecahkan alias, unsolved.
Sekian, dan terimakasih.
*
*
*
*
*
sumber 1, sumber 2, sumber 3, sumber 4
Namun, beberapa hari kemudian.
Quote:
Kalimat tersebut merupakan kalimat terakhir dari Yenny yang diterima oleh Tantenya melalui sambungan telepon pada hari kamis, tanggal 4 Agustus 2004, pukul sebelas siang. Dengan menggunakan kendaraan umum, Tantenya segera pergi menuju ke kosan Yenny. Sesampainya di sana, ponsel milik Yenny tidak dapat dihubungi, dan pintu pagar kosan Yenny pun tidak dikunci. Dan ketika akan memasuki kamar kosan Yenny yang juga dalam keadaan tidak dikunci, Tantenya merasa terkejut karena dia menemukan Yenny sudah tergeletak di lantai dalam kondisi yang mengenaskan.
Ketika ditemukan, tubuh Yenny berada dalam kondisi setengah telanjang, dan pada lehernya terdapat luka tusukan. Selain itu, setelah menjalani proses otopsi, pada bagian kemaluan Yenny terdapat cairan sperma.
Pihak kepolisian tentu saja segera melakukan penyelidikan. Mereka kemudian menahan seorang pria yang merupakan tukang bersih-bersih kosan yang secara kebetulan berada di tempat kejadian ketika peristiwa terjadi, dan mereka juga melakukan interogasi terhadap Tante Yenny selama 4-5 jam karena dialah satu-satunya orang yang menemukan Yenny pertama kali. Lagipula, sidik jari Tante Yenny ditemukan di pegangan pintu kamar kosan Yenny.
Setelah menjalani proses otopsi, jenazah Yenny dikembalikan pada keluarganya. Kemudian jenazahnya tersebut disemayamkan di rumah duka Gatot Subroto, dan dimakamkan di TPU Susukan, Kampung Rambutan.
Ketika peristiwa kejahatan terhadap Yenny terjadi, tempat kosan yang dia tempati terbilang sepi karena banyak penghuninya yang pulang ke tempat mereka masing-masing. Karena saat itu, kampus Universitas Bina Nusantara sedang menjalani liburan semester.
Suasana kosan yang sepi tersebut sepertinya sangat dimanfaatkan oleh pelaku. Terlepas dia memang memiliki rasa ketertarikan terhadap Yenny, atau justru sebaliknya, pelaku kemudian mencari cara agar dia bisa menjalankan niat buruknya.
Sepertinya, pelaku sempat berinteraksi dengan Yenny. Hingga bentuk interaksi yang diduga dilakukan oleh pelaku secara berulang-ulang tersebut dirasakan oleh Yenny sebagai gelagat yang tidak baik. Oleh karena itu, Yenny kemudian menghubungi Tantenya dan meminta Tantenya untuk menjemputnya.
Entah bagaimana caranya, setelah pelaku berhasil mendapatkan kesempatan untuk memasuki kamar Yenny, dia langsung berusaha untuk mempeerkosa Yenny. Dan Yenny tentu saja sebisa mungkin melakukan sebentuk perlawanan. Pelaku yang merasa dibuat kesulitan, memutuskan untuk menusuk bagian leher Yenny dengan menggunakan sebuah benda tajam yang tidak diketahui jenisnya. Karena mungkin pelaku berpikir, jika Yenny tidak dihabisi terlebih dahulu, maka Yenny akan terus memberikan perlawanan dan pelaku tidak akan bisa mempeerkosanya.
Setelah Yenny tewas dan setelah pelaku selesai menyalurkan hasrat seksualnya, pelaku kemudian melarikan diri dan sempat mengambil sejumlah uang dan ponsel milik Yenny.
Sebagai seseorang yang awam akan dunia hukum dan tidak memiliki basic pendidikan hukum, saya berpendapat bahwa dalam kasus ini terdapat tiga bentuk tindak kejahatan yang dilakukan, yaitu pencurian, pemeerkosaan, dan pembunuhan. Dan siapapun yang melakukan ketiganya, akan dikenai pasal berlapis.
Pihak kepolisian sendiri sudah menetapkan tersangka, yaitu Mista alias Gareng, yang merupakan penjaga kosan yang ditempati oleh Yenny. Gareng ditetapkan sebagai tersangka karena setelah Yenny ditemukan tewas, Gareng justru menghilang.
Terkait dugaan pelaku yang melakukannya, maka muncul beberapa kemungkinan.
Quote:
Gareng adalah pelaku yang melakukan ketiga bentuk tindak kejahatan tersebut.
-----------------------------------------------------------------
Yang menjadi pertanyaan adalah, mengapa pihak kepolisian hanya menyebarkan foto Gareng di pos-pos polisi dan di daerah-daerah yang dicurigai menjadi tempat persembunyiannya saja?
Apakah Gareng diyakini memiliki keberanian untuk berseliweran di daerah yang dekat dengan pos-pos polisi, dan membiarkan orang-orang mengenalinya sehingga dia bisa dengan mudah untuk ditangkap? Dan bagaimana jika sebaliknya? Bagaimana jika Gareng justru bersembunyi di daerah-daerah yang tidak dicurigai oleh polisi sebagai tempat persembunyiannya?
Pihak kepolisian yang saat itu memberikan keterangan pada wartawan mengatakan bahwa,
Quote:
Yang menjadi pertanyaan adalah, jika tidak ada bentuk pemberitaan di media, apakah dengan begitu Gareng tidak akan melarikan diri dan bisa dengan mudah menyerahkan diri pada polisi?
Ayolah.. Kita berpikir secara logika saja. Seseorang yang jika memang telah melakukan sebuah kejahatan, maka kemungkinannya akan kecil sekali bagi si pelaku untuk menyerahkan diri pada polisi. Namun, dia justru akan melarikan diri sejauh mungkin dan berusaha agar dia tidak tertangkap oleh polisi.
Jadi, seharusnya pihak kepolisian bersedia untuk meniru konsep pencarian seorang pelaku kejahatan seperti di luar negeri dengan menyebarkan foto Gareng di berbagai tempat di seluruh pelosok Indonesia, tanpa terkecuali. Dengan begitu, masyarakat Indonesia akan lebih aware dengan rupa seorang Gareng yang notabene adalah seorang buronan yang sedang dicari oleh polisi.
Karena jika foto Gareng tidak disosialisasikan secara menyeluruh, apakah pihak kepolisian tidak merasa khawatir jika Gareng akan melakukan tindak kejahatan yang lainnya?
Quote:
Gareng bukan pelaku, tapi dia mengetahui tentang peristiwa yang terjadi.
-----------------------------------------------------------------
Yang menjadi pertanyaan adalah, jika Gareng memang tidak merasa telah melakukan ketiga bentuk tindak kejahatan yang terjadi terhadap Yenny, mengapa Gareng harus menghilang dihari Yenny ditemukan tewas?
Karena jika Gareng bukan pelakunya, dan dia tidak tahu-menahu dengan peristiwa yang terjadi, maka dia akan tetap berada di kosan hingga polisi datang dan melakukan interogasi padanya.
Kalaupun jika dikatakan bahwa Gareng menghilang karena merasa panik atau ketakutan. Lantas, hal apa yang telah membuatnya merasakan kepanikan atau ketakutan tersebut?
Dari sini bisa diyakini bahwa Gareng memang mengetahui sesuatu. Gareng menjadi saksi mata ketika Yenny sedang dipeerkosa dan dihabisi, atau Gareng lah yang justru menemukan mayat Yenny untuk pertama kali, sebelum ditemukan oleh Tantenya Yenny sendiri.
Atau mungkin, pelaku yang sebenarnya hanya melakukan bentuk tindak kejahatan yang utama, yaitu mempeerkosa dan membunuh. Selanjutnya, Gareng menjadi pelaku penutup tindak kejahatan yang terjadi sebelumnya dengan mengambil barang-barang milik Yenny, kemudian dia melarikan diri.
Quote:
Jika Gareng bukan pelakunya, berarti ada keterlibatan dari aktor lain.
-----------------------------------------------------------------
Dikutip dari sebuah tulisan yang diposting, yang diduga dari sebuah blog keagamaan, salah seorang kerabat jauh Yenny mengungkapkan tentang kepribadian Yenny yang dia ketahui.
Quote:
Tanpa bermaksud buruk, saya ingin kita berpikir secara logika. Terlepas jenis hubungan apapun yang kita miliki dengan seseorang, dan terlepas sedekat apapun itu, kita belum tentu akan bisa mengenal seseorang tersebut secara menyeluruh. Akan selalu ada sesuatu hal yang kita tidak tahu dari seseorang tersebut, atau akan ada sesuatu hal yang dia sembunyikan dari kita.
Dalam kasus ini saya berpendapat bahwa, kerabat jauh Yenny tersebut juga belum tentu bisa mengenal kepribadian Yenny secara menyeluruh. Dia juga belum tentu bisa mengetahui segala hal yang Yenny katakan, dan segala hal yang Yenny lakukan selama 24 jam dalam sehari, serta selama 7 hari dalam seminggu.
Tentang hal tersebut, jika saya kaitkan dengan dugaan aktor lain yang ada di balik peristiwa yang menimpa Yenny, saya memiliki dua kemungkinan.
Pertama, mungkin Yenny pernah dengan sengaja ataupun dengan tidak sengaja, melakukan sesuatu atau mengatakan sesuatu yang membuatnya berbenturan dengan orang lain, sehingga orang lain tersebut merasa marah, merasa tersinggung, atau merasa sakit hati dengan Yenny. Yang orang lain tersebut rasakan, pada akhirnya berubah menjadi sebuah dendam dan dilampiaskan dengan melakukan ketiga bentuk tindak kejahatan terhadap Yenny.
Kedua. Saya menilai, Yenny masih muda dan terbilang cantik. Mustahil rasanya jika tidak ada seorang laki-laki pun yang tidak memiliki rasa ketertarikan pada Yenny. Dari sini, bisa saja ada seorang laki-laki yang menyukai Yenny dan mengungkapkan perasaannya pada Yenny. Namun, Yenny langsung memberikan penolakan. Mungkin saja dengan alasan bahwa, Yenny belum ingin menjalin sebuah hubungan istimewa dengan seorang laki-laki karena dia ingin fokus menyelesaikan kuliahnya agar bisa meringankan beban orangtuanya.
Merasa tidak terima dengan penolakan yang diberikan oleh Yenny, laki-laki tersebut membalas rasa kecewanya dengan mempeerkosa Yenny dan menghabisi nyawanya. Dan mungkin laki-laki tersebut juga berpikir bahwa, dengan begitu, Yenny tidak akan jatuh ke tangan laki-laki manapun karena Yenny sudah tidak ada.
Quote:
Gareng menjadi pelaku atas perintah orang lain.
-----------------------------------------------------------------
Masih berbicara tentang keterlibatan dari aktor lain. Namun, kali ini, Gareng "terpaksa" menjadi pelaku karena ada seseorang yang memberikan perintah padanya untuk melakukan sesuatu terhadap Yenny. Kata terpaksa yang saya sematkan, yang saya beri tanda kutip, memberi arti bahwa, mungkin pada awalnya Gareng hanya diperintahkan untuk menakut-nakuti Yenny. Namun, perintah tersebut dilakukan secara kebablasan hingga pada akhirnya Yenny kehilangan nyawanya.
Lalu, siapakah kira-kira seseorang yang telah memberikan perintah pada Gareng?
Pertanyaan tersebut jika saya kaitkan dengan ungkapan yang saya sebutkan dalam Kemungkinan #3 di atas bahwa kita belum tentu bisa mengenal seseorang secara mendalam dan secara keseluruhan. Maka dengan tidak bermaksud untuk melayangkan tuduhan, saya menyimpulkan bahwa, mungkin salah seorang dari keluarga Yenny, ayahnya atau salah satu dari kedua kakak laki-lakinya, memiliki urusan yang pelik dengan orang lain. Sehingga orang lain tersebut memanfaatkan keberadaan Yenny untuk memberikan balasan.
Mengetahui tempat keberadaan Yenny, termasuk mengetahui informasi tentang keberadaan Gareng, maka orang lain tersebut melakukan perjanjian dengan Gareng dan mengiming-iminginya dengan sesuatu hal yang tentu saja membuat Gareng merasa tertarik untuk melakukan perintah dari orang lain tersebut.
Atau, jika pihak keluarga Yenny memang tidak memiliki keterlibatan secara tidak langsung, maka kemungkinan lain yang bisa muncul adalah, seseorang yang juga adalah seorang wanita, yang pernah merasa marah, merasa tersinggung, atau merasa sakit hati dengan Yenny, menyuruh Gareng untuk menghabisi Yenny.
Mungkin wanita tersebut sempat berpikir bahwa dia bisa saja memberi pelajaran pada Yenny secara langsung. Namun, dengan menyuruh Gareng, urusannya akan bisa lebih mudah untuk diselesaikan. Lagipula, mungkin wanita tersebut tidak ingin mengotori tangannya sendiri.
Saya tidak tahu persis, apakah pihak kepolisian masih terus melakukan pencarian akan keberadaan Gareng? Karena walaupun satu bulan setelah kasus pembunuhan terhadap Yenny terjadi, pihak kepolisian sempat menerima kabar bahwa Gareng akan menyerahkan diri. Namun, Gareng tidak menampakkan batang hidungnya.
Namun, untuk mengetahui siapa pelaku yang memang melakukan pembunuhan terhadap Yenny, maka hal pertama yang bisa dilakukan oleh pihak kepolisian adalah tentu saja dengan memeriksa kamera CCTV yang terdapat di kosan yang ditempati oleh Yenny. Karena menurut salah satu sumber, kosan yang disebut-sebut sebagai kosan yang cukup mewah tersebut, sepertinya tidak mungkin jika tidak memiliki media pendukung keamanan seperti kamera CCTV.
Kemudian, jika di tempat kejadian perkara atau di sekitarnya memang tidak ditemukan kamera CCTV, maka pihak kepolisian bisa bekerja sama dengan provider nomor ponsel yang digunakan oleh Yenny. Dari situ, pihak kepolisian akan bisa mendapatkan berbagai informasi seperti siapa saja orang-orang yang berkomunikasi dengan Yenny dalam waktu tertentu menjelang kematiannya.
Hal yang sama juga bisa dilakukan oleh pihak kepolisian untuk menggali informasi dari nomor ponsel yang Gareng miliki. Terutama tentang informasi, apakah Gareng memang terkoneksi dengan seseorang di luar sana yang memang memberikan perintah untuk menghabisi nyawa Yenny, atau Gareng memang bekerja atas dasar keinginan sendiri?
Selain itu, jika merunut dengan Kemungkinan #4 di atas, maka pihak kepolisian juga harus menyelidiki secara teliti orang-orang yang sekiranya juga terkoneksi dengan setiap anggota keluarga Yenny.
Dan saya juga tidak tahu persis, apakah hingga saat ini pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan atas kasus pembunuhan terhadap Yenny Ho ini? Karena tepat dihari ini, sepuluh tahun sudah berlalu, tetapi masih belum ada pemberitaan di media tentang perkembangan kasus tersebut.
Atau, pihak kepolisian memang lebih memilih untuk menjadikan kasus pembunuhan terhadap Yenny Ho ini sebagai sebuah cold case, dan membiarkannya untuk tetap tidak terpecahkan alias, unsolved.
Sekian, dan terimakasih.
*
*
*
*
*
sumber 1, sumber 2, sumber 3, sumber 4
axuzdemon69 dan 12 lainnya memberi reputasi
13
1.2K
88
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
True Crime and Unsolved Mysteries
20Thread•520Anggota
Tampilkan semua post
si.matamalaikat
#12
Quote:
Begitu lah polisi disini dari dulu, ngurus sebuah kasus seolah-olah tidak serius. Nunggu viral/heboh dulu baru masuk mode serius.
Harusnya polisi periksa cctv, jika memang ada, atau kerja sama dengan provider ponsel waktu itu seperti yang TS tulis di atas, guna melacak siapa saja yang melakukan komunikasi dengan korban. Kunci kasus ini ada di Gareng, tapi polisi terkesan enggan untuk menelusuri lebih lanjut tentang sosok ini.
Diubah oleh si.matamalaikat 29-07-2024 11:56
pengungsidesa dan spaghettimi memberi reputasi
2
Tutup