Kaskus

News

Pengaturan

Mode Malambeta
Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
Roti Okko Sempat Tutup Pabrik, Bagaimana dengan Aoka?
Roti Okko Sempat Tutup Pabrik, Bagaimana dengan Aoka?
Roti Okko Sempat Tutup Pabrik, Bagaimana dengan Aoka?
Roti Okko dan Aoka (rotiokko.com/ ptindonesiabakeryfamily.com)
IKLAN
TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa hari terakhir, masyarakat Indonesia dihebohkan dengan kabar mengenai roti Okko dan roti Aoka yang diduga mengandung bahan pengawet berbahaya, sodium dehydroacetate atau natrium dehidroasetat.

Terbaru, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengumumkan menemukan kandungan senyawa berbahaya itu di roti Okko yang diproduksi oleh PT Abadi Rasa Food. Sementara roti Aoka lolos uji laboratorium atau tidak menunjukkan adanya kandungan natrium dehidroasetat dalam produknya.

Sejak kabar penggunaan natrium dehidroasetat itu beredar, produsen roti Okko, PT Abadi Rasa Food memutuskan untuk menutup sementara pabrik mereka yang berada di Bandung, Jawa Barat. Hal tersebut dilakukan sembari mereka memeriksa dugaan kandungan senyawa tersebut, seperti yang ditemukan dalam uji laboratorium dari PT SGS Indonesia.

Berdasarkan laporan Majalah Tempo, pengelola Pabrik PT Abadi Rasa Food, Jimmy mengatakan sementara waktu karyawannya dipulangkan ke rumah masing-masing sembari menunggu hasil pengujian dari BPOM.

“Pekerja sudah tidak sabar mau kerja lagi. Saya bilang sabar saja, jangan menambah masalah, tunggu saja hasil dari pemerintah, pasti ada jalan terbaik,” ucap Jimmy, Selasa, 16 Juli 2024. Selain pabrik, kantor distributor pusat roti Okko yang terletak di kawasan tersebut juga tutup.

Kondisi ini berbeda dengan produsen roti Aoka, PT Indonesia Bakery Family, yang juga ditimpa tuduhan serupa. Head Legal Indonesia Bakery Family, Kemas Ahmad Yani mengatakan pabriknya tidak tutup atau menghentikan produksi untuk sementara waktu.

“Tidak ada (penghentian produksi). Intinya harus uji lab dulu. Sekarang mau tidak mau BPOM harus meng-clear-kan masalah ini,” kata Kemas, Rabu, 17 Juli 2024.

Masih dalam laporan Majalah Tempo, disebutkan bahwa riuh rendah pabrik roti Aoka masih terjadi saat Tempo berkunjung pada 17 Juli 2024. Bahkan, aroma wangi dari roti yang dipanggang menyeruak di sekitar pabrik tersebut.

Truk-truk besar yang sarat muatan juga keluar-masuk gerbang pabrik. Sejumlah pedagang di sekitar pabrik juga mengatakan keramaian masih terlihat ketika karyawan masuk dan pulang kerja.

Selain itu, kemas juga menegaskan bahwa produk perusahaannya telah mendapat izin edar dari BPOM. Sementara untuk membantah dugaan adanya bahan berbahaya, Indonesia Bakery Family telah mengutus tim ke Singapura dan Cina untuk melakukan uji laboratorium sebagai pembanding atas uji laboratorium roti Aoka di Indonesia.

Melihat kondisi ini, kami menduga ada unsur persaingan bisnis yang tidak sehat,” ucap Kemas.

Sebelumnya, sejumlah pengusaha di Kalimantan yang tergabung dalam Paguyuban Roti dan Mie Ayam Borneo atau Parimbo, melakukan uji laboratorium terhadap beberapa merek roti untuk mengetahui bahan pengawet yang terkandung didalamnya.

Pengujian itu dilakukan setelah mereka menaruh curiga terhadap produk roti yang memiliki daya edar tinggi, hingga tiga bulan. Ketua Parimbo Aftahuddin pun mengirim sampel roti Okko dan roti Aoka ke laboratorium milik SGS Indonesia, bagian dari SGS Group. Ini adalah perusahaan multinasional yang menyediakan jasa laboratorium verifikasi, pengujian, inspeksi, dan sertifikasi.

Dari hasil pengujian itu, diketahui bahwa sampel roti Aoka mengandung sodium dehydroacetate dalam bentuk asam dehidroasetat. Senyawa itu disebutkan terkandung dalam roti Aoka sebanyak 235 miligram per kilogram. Demikian pula sampel roti Okko yang mengandung zat serupa sebanyak 345 miligram per kilogram.

Kendati demikian, dalam pengujian BPOM terbaru ditemukan hasil yang berbeda. Roti Aoka dinyatakan bebas dari kandungan senyawa sodium dehydroacetate. Sedangkan roti Okko terdeteksi positif mengandung senyawa yang kerap ada dalam produk kosmetik tersebut.

Akibatnya, BPOM pun mendesah produsen roti Okko untuk menarik produk dari pasaran, memusnahkan, dan melaporkan hasilnya kepada BPOM. BPOM juga memastikan proses penarikan dan pemusnahan produk Okko akan dikawal dan diawasi melalui unit pelaksana teknis (UPT) di daerah.
https://bisnis.tempo.co/read/1895878...na-dengan-aoka

Kontroversi Roti Aoka dan Okko, Diduga Mengandung Bahan Pengawet Kosmetik
Roti Okko Sempat Tutup Pabrik, Bagaimana dengan Aoka?

Roti Aoka dan Okko diduga menganduk bahan pengawet kosmetik. Kedua produsen telah memberikan pernyataan, sedangkan BPOM memberi desakan.

Roti Aoka dan Okko menggemparkan masyarakat Indonesia karena ada kabar kedua makanan itu menggunakan bahan pengawet kosmetik. Kedua roti kemasan itu dikabarkan mengandung sodium dehydroacetate agar tahan lama dan tidak berjamur meski sudah melewati masa kedaluwarsa.

Apa efek sodium dehydroacetate?

Sodium dehydroacetate yang juga sering disebut natrium dehydroacetate adalah salah satu zat aditif yang mampu menghambat pertumbuhan mikroba sehingga dapat mengawetkan produk. Bahan ini mempunyai kekuatan pengawet yang lebih kuat daripada bahan lainnya.

Efek kesehatan

Guru Besar Ilmu Gizi Institut Pertanian Bogor (IPB) Hardinsyah menjelaskan, zat kimia natrium dehidroasetat dosis tinggi sebagai bahan tambahan pangan berpotensi memicu gejala iritasi hingga gangguan hati dan ginjal pada konsumen.

“Semua bahan chemical melebihi batas aman ada istilah lethal dose. Dalam penelitian, hati merupakan organ kita yang pertama mengelola racun,” ucap Hardinsyah.

Temuan tes laboratorium

SGS Indonesia–bagian dari SGS Group, perusahaan multinasional yang menyediakan jasa laboratorium verifikasi, pengujian, inspeksi, dan sertifikasi–mendapati sampel roti Aoka mengandung sodium dehydroacetate (dalam bentuk asam dehidroasetat) sebanyak 235 miligram per kilogram. Sedangkan roti Okko mengandung zat serupa sebanyak 345 milligram per kilogram.

Respons produsen

Kedua produsen roti kemasan itu sudah angkat bicara mengenai kegaduhan tersebut. Head of Legal PT Indonesia Bakery Family Kemas Ahmad Yani mengatakan, perusahaannya selama ini selalu mengikuti regulasi dan diawasi ketat secara periodik. Dia pun menduga tuduhan ini muncul karena adanya unsur persaingan bisnis.

Sementara itu, pengelola pabrik PT Abadi Rasa Food, Jimmy mengatakan roti buatan perusahaannya bisa bertahan lama karena diproduksi dalam ruangan yang berstandar internasional dan steril seperti ruang operasi rumah sakit.

Desakan BPOM

Terbaru, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menemukan produk roti Okko terbukti mengandung zat natrium dehidroasetat. Atas hasil uji dan temuan ini, BPOM mendesak produsen roti Okko untuk menarik produk dari pasaran, memusnahkan, dan melaporkan hasilnya kepada BPOM.
https://grafis.tempo.co/read/3642/ko...gawet-kosmetik


Masalah roti Aoka dan Okko
tapera
tapera memberi reputasi
1
476
38
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
KASKUS Official
675.7KThread43.9KAnggota
Tampilkan semua post
Mister.BulgarinAvatar border
Mister.Bulgarin
#12
Aoka defense. Masih curiga antek2 bayaran sari roti ini kena imbas anjlok gara2 aoka

Apa kabar roti almaidah si tonggos ?
0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.