- Beranda
- Stories from the Heart
TOLONG AKU HANTU!
...
TS
adamtzero
TOLONG AKU HANTU!
Quote:

"Hantu Gasimah" cr: pickpik
Sinop
Quote:
Nanti malah spoiler, baca aja kalau minat...

INDEX
Quote:
Spoiler for Arc Perkenalan:
Spoiler for Arc Lima Elit:
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
-
-
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
-
-
Spoiler for Arc Gasimah:
Spoiler for Arc ???:
Note:
- Cerita ini fiksi 100 %
- Tidak ada maksud tertentu, kalau ada kesamaan hanya kebetulan semata.
- Enjoy
- Kamis
Diubah oleh adamtzero 14-09-2024 20:03
wikanrahma12070 dan 5 lainnya memberi reputasi
4
5.3K
Kutip
189
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
adamtzero
#74
37
Quote:
Keempatnya sekarang berada di dalam kamar Tyo, yang ada di lantai dua. Agar pembicaraan ini lebih privat karena tidak enak jika orang tua Tyo harus mendengarnya. Tyo mulai menjelaskan tentang video yang akan dibuatnya nanti. Semuanya akan dibeberkan secara jelas, termasuk rekayasa-rekayasa yang dilakukan ketika melakukan penelusuran, tidak ada yang ditutupi. Mendengar hal ini Rangga menolak dengan keras.
“Gue kan udah jadi saksi buat Pandu, lo engga usah sampe segitunya lah,” ucap Rangga menahan Tyo agar tidak melakukan tindakan terlalu jauh.
“Gue kepengen drama ini langsung beres, gue engga masalah kalau nantinya bakal banyak hujatan. Lagian sejak awal gue bukan siapa-siapa,” balas Tyo. “kita lakuin sesuai rencana, jadi pertama gue buat video nya dulu, engga usah banyak edit, sekali jalan.”
“Hm,” Pandu memandangi Tyo. “seriusan? Maksud gue gini lho, kita kan bisa ngebantah tuduhan Dheril. Ada Rangga juga menguatkan belaan ke gue nya. Jadi lo---,” Tyo tersenyum, langkahnya sudah matang. Hanya ini cara satu-satunya agar Dheril dapat dibungkam.
Semua persiapan sudah dilakukan, Rangga menjadi asistennya Tyo tuk kali ini, kamera didepannya dinyalakan. Tyo mulai berbicara, tanpa sebuah naskah ataupun susunan kata yang harus diucapkan terlebih dahulu. Wajahnya tersenyum saat mengutarakan perjalanan akun mereka, lalu dipertengahan barulah rahasia dibelakang layar dibongkar. Di setiap kunjungan semuanya sudah dipersiapkan, mulai dari properti berbentuk hantu atau makhluk seram lainnya. Sehingga yang dilihat di depan kamera adalah rekayasa belaka, orang-orang yang terlibat sudah diberikan uang agar semuanya berjalan lancar.
“Gue atas nama pribadi dan channel ‘DheMisteRil’ mengucapkan kata maaf yang sebesar-besarnya, terutama buat Pandu yang sangat dirugikan atas statement dari Dheril yang tidak bertanggung jawab itu. Gue harap kalian mau memaafkan kita semua, dan satu hal lagi,” Tyo menarik nafas panjang. “ini juga jadi video pengunduran diri gue dari channel ‘DheMisteRil’, terima kasih buat dukungannya selama ini. Maaf kalau kenyataannya bikin kalian kecewa, salam….,” video pun berakhir, Tyo dapat bernafas lega. Semua pikiran yang ada dikepalanya mendadak hilang, semuanya menjadi ringan.
Dibagian kedua dari video yang direkamnya, Rangga dan Pandu beserta Ardit yang muncul. Dengan sangat lugas Rangga menceritakan pengalamannya bekerja sama bersama Pandu, terutama yang masih hangat diingatan para penonton, tentang penelusuran ke sebuah rumah sakit besar yang terbengkalai. Ditegaskan sekali lagi, tidak ada rekayasa atau hal yang dibuat-buat selama penelusuran dilakukan.
Karena Rangga dan Aldi yang tidak hadir di sini merasakan bagaimana kengerian saat melakukan uji nyali, jika Rangga memang merekayasa pada saat itu, maka Aldi dapat langsung merasakannya. Jadi sudah dipastikan bahwa semua dilakukan secara natural bukan yang dibuat-buat. Pandu tidak banyak berkomentar, hanya mengiyakan apa yang dikatakan oleh Rangga saja, dan video untuk melawan fitnah Dheril pun selesai dilaksanakan.
“Sebelum di publish, gue mau ajak kalian ke tempat Dheril, kita ajak omong dulu baik-baik. Kalau memang engga ada jalan keluar, videonya gue sebar,” tidak ada sanggahan dari teman lainnya. Mereka semua berangkat menuju apartemennya Dheril.
Diperjalanan, Tyo sangat mengharapkan jika Dheril ada di tempat dan mau mengakui semua kesalahannya itu. Keinginannya tidak muluk-muluk, hanya membuat video saja di mana isinya adalah meminta maaf karena sudah membuat semua kegaduhan ini. Terutama di jagat penonton penyuka misteri dan konten horror. Untung saja mobilnya Tyo dapat menampung semua personil, sehingga tidak perlu ada yang tertinggal dibelakang. Ini pertama kalinya untuk Pandu dan Ardit memasuki sebuah gedung apartemen.
“Gila si Dheril mampu beli apartemen di sini?” tanya Ardit yang begitu takjub melihat gedung apartemen yang begitu tinggi dan megah.
“Kalian juga udah mampu kali, suka merendah ah,” ucap Rangga.
“Duitnya habis buat upgrade peralatan,” jawab Ardit sambil tertawa. “sama buat bayar kuliah, iya engga?” Pandu mengangguk menjawabnya.
Mobil sedan biru langit diparkirkan, mereka berjalan menuju lift untuk membawanya ke lantai paling atas. Tidak ada orang lain di dalam kecuali Gasimah yang kasat mata, Pandu mengingatkannya agar tidak main hakim sendiri. Sedari tadi di kamar Tyo, sosok Gasimah sudah terlihat geram, bahkan matanya berubah menjadi merah. Sempat-sempatnya Rangga merasa menggigil akibat tindakan Gasimah itu. Namun Pandu berhasil menenangkannya.
“Oke, lantai paling atas,” ucap Tyo sambil memandangi teman-temannya.
“Engga usah khawatir, kalau Dheril macem-macem gue hantem,” ucap Rangga sambil tertawa keras.
Pintu apartemen Dheril berada di depan mereka. Tyo mencoba memasukan kodenya, ternyata tidak diubah sama sekali oleh sang pemilik. Kemudian mereka semua masuk, ternyata sosok Dheril sudah ada di depan tersenyum lebar. Keadaannya sangat berantakan, jauh berbeda dengan apa yang dilihat oleh Pandu dan Ardit saat pertemuan di tempat makan tempo lalu.
“Jadi lo bawa pasukan?” ucap Dheril. “ada si tukang bohong juga,” jemarinya menunjuk ke arah Pandu. “kalian mau ngapain ke sini? Mau buat gue minta maaf? Engga akan!” suaranya meninggi.
“Oi Dheril, lo kenapa sih?” tanya Rangga. “lo engga liat video gue sama mere---,” Dheril teriak.
“LO YANG BUTA RANGGA!” ucapnya tinggi. “LO COBA PERHATIIN DARI SEMUA VIDEONYA, GUE CURIGA SEMUANYA DI SETTING!”
Ardit mencoba membantahnya, namun Rangga menghalanginya.
“Lo ada bukti? Kalau memang lo ada bukti, gue akan dukung lo sekarang,” Tyo, Pandu dan Ardit melihat ke arah Rangga. Dheril hanya diam, terus mengatakan bahwa semuanya sangat jelas di video milik Pandu dan Ardit, tetapi Rangga tidak bisa menerimanya jika semua hanya omongan belaka. “menurut gue lo dan Tyo engga salah kok, kalau emang lo mau konsepnya begitu, sah-sah aja,” sisi lain Rangga yang seperti ini sangat baru bagi Tyo sekalipun. Karena menurutnya Rangga dan Dheril memiliki kemiripan, terumana sikap yang meledak-meledaknya. “gue kecewanya itu lo buat seakan-akan mereka itu nyata, jatuhnya apa? Membodohi yang nonton. Lo bisa sebutlah si A atau si B yang bener-bener settingan semua, tapi dikonsep dengan ringan, orang-orang yang nonton juga langsung paham arahnya ke sana,” jelas Rangga.
Lutut Dheril terasa sangat lemas mendengar kata-kata dari Rangga barusan, semuanya terasa begitu menyakitkan baginya.
“Kok bisa orang-orang kayak kalian masuk ke jajaran Lima Elit?” ucap Dheril sambil menundukan kepalanya. “yang gue tahu orang-orang yang masuk semuanya berjuang dari awal komunitas ini terbentuk, lalu…,” kepalanya naik lagi, dagunya terangkat. “LO BERDUA MERUSAK SEMUANYA!”
“Sejujurnya gue engga terlalu perduli dengan Lima Elit lah atau apa, yang ngeributin ini cuman Ardit aja,” ucap Pandu. “kalau lo mau tahu tujuan gue buat akun ini tuh buat ---------,” Tyo, Rangga, Dheril bahkan Ardit melolot mendengarnya.
Dheril tertawa begitu kencang, “APA? GUE ENGGA SALAH DENGER KAN?!” Pandu mengangguk. “sial, gue nyerah….,” akhirnya Dheril mengakui semua kesalahannya, bahkan Tyo belum sempat memberitahu video yang direkamnya.
Sore harinya, sebuah video baru dari Dheril muncul di internet. Duduk bersama Pandu dan Ardit membahas semua masalah yang telah terjadi. Secara resmi Dheril meminta maaf, lalu mengakui semuanya bahwa selama ini yang dilakukannya adalah rekayasa semata. Video ini juga sebagai penanda vakumnya Dheril dari dunia yang telah membesarkan namanya dalam waktu yang tidak ditentukan, setelah sebelumnya cukup lama tidak menghiasi layar kaca internet.
“Dheril…Dheril…., andai lo bisa liat. Di situ ada sosok hantu cewek tau, sebenarnya Pandu itu dibantu sama dia. Iya kan Norman?” ucap seorang wanita berbadan mungil di sebuah kedai kopi, disebelahnya berdiri sosok laki-laki tegap yang tidak bisa dilihat oleh pengunjung lain di kedai ini.
“Gue kan udah jadi saksi buat Pandu, lo engga usah sampe segitunya lah,” ucap Rangga menahan Tyo agar tidak melakukan tindakan terlalu jauh.
“Gue kepengen drama ini langsung beres, gue engga masalah kalau nantinya bakal banyak hujatan. Lagian sejak awal gue bukan siapa-siapa,” balas Tyo. “kita lakuin sesuai rencana, jadi pertama gue buat video nya dulu, engga usah banyak edit, sekali jalan.”
“Hm,” Pandu memandangi Tyo. “seriusan? Maksud gue gini lho, kita kan bisa ngebantah tuduhan Dheril. Ada Rangga juga menguatkan belaan ke gue nya. Jadi lo---,” Tyo tersenyum, langkahnya sudah matang. Hanya ini cara satu-satunya agar Dheril dapat dibungkam.
Semua persiapan sudah dilakukan, Rangga menjadi asistennya Tyo tuk kali ini, kamera didepannya dinyalakan. Tyo mulai berbicara, tanpa sebuah naskah ataupun susunan kata yang harus diucapkan terlebih dahulu. Wajahnya tersenyum saat mengutarakan perjalanan akun mereka, lalu dipertengahan barulah rahasia dibelakang layar dibongkar. Di setiap kunjungan semuanya sudah dipersiapkan, mulai dari properti berbentuk hantu atau makhluk seram lainnya. Sehingga yang dilihat di depan kamera adalah rekayasa belaka, orang-orang yang terlibat sudah diberikan uang agar semuanya berjalan lancar.
“Gue atas nama pribadi dan channel ‘DheMisteRil’ mengucapkan kata maaf yang sebesar-besarnya, terutama buat Pandu yang sangat dirugikan atas statement dari Dheril yang tidak bertanggung jawab itu. Gue harap kalian mau memaafkan kita semua, dan satu hal lagi,” Tyo menarik nafas panjang. “ini juga jadi video pengunduran diri gue dari channel ‘DheMisteRil’, terima kasih buat dukungannya selama ini. Maaf kalau kenyataannya bikin kalian kecewa, salam….,” video pun berakhir, Tyo dapat bernafas lega. Semua pikiran yang ada dikepalanya mendadak hilang, semuanya menjadi ringan.
Dibagian kedua dari video yang direkamnya, Rangga dan Pandu beserta Ardit yang muncul. Dengan sangat lugas Rangga menceritakan pengalamannya bekerja sama bersama Pandu, terutama yang masih hangat diingatan para penonton, tentang penelusuran ke sebuah rumah sakit besar yang terbengkalai. Ditegaskan sekali lagi, tidak ada rekayasa atau hal yang dibuat-buat selama penelusuran dilakukan.
Karena Rangga dan Aldi yang tidak hadir di sini merasakan bagaimana kengerian saat melakukan uji nyali, jika Rangga memang merekayasa pada saat itu, maka Aldi dapat langsung merasakannya. Jadi sudah dipastikan bahwa semua dilakukan secara natural bukan yang dibuat-buat. Pandu tidak banyak berkomentar, hanya mengiyakan apa yang dikatakan oleh Rangga saja, dan video untuk melawan fitnah Dheril pun selesai dilaksanakan.
“Sebelum di publish, gue mau ajak kalian ke tempat Dheril, kita ajak omong dulu baik-baik. Kalau memang engga ada jalan keluar, videonya gue sebar,” tidak ada sanggahan dari teman lainnya. Mereka semua berangkat menuju apartemennya Dheril.
Diperjalanan, Tyo sangat mengharapkan jika Dheril ada di tempat dan mau mengakui semua kesalahannya itu. Keinginannya tidak muluk-muluk, hanya membuat video saja di mana isinya adalah meminta maaf karena sudah membuat semua kegaduhan ini. Terutama di jagat penonton penyuka misteri dan konten horror. Untung saja mobilnya Tyo dapat menampung semua personil, sehingga tidak perlu ada yang tertinggal dibelakang. Ini pertama kalinya untuk Pandu dan Ardit memasuki sebuah gedung apartemen.
“Gila si Dheril mampu beli apartemen di sini?” tanya Ardit yang begitu takjub melihat gedung apartemen yang begitu tinggi dan megah.
“Kalian juga udah mampu kali, suka merendah ah,” ucap Rangga.
“Duitnya habis buat upgrade peralatan,” jawab Ardit sambil tertawa. “sama buat bayar kuliah, iya engga?” Pandu mengangguk menjawabnya.
Mobil sedan biru langit diparkirkan, mereka berjalan menuju lift untuk membawanya ke lantai paling atas. Tidak ada orang lain di dalam kecuali Gasimah yang kasat mata, Pandu mengingatkannya agar tidak main hakim sendiri. Sedari tadi di kamar Tyo, sosok Gasimah sudah terlihat geram, bahkan matanya berubah menjadi merah. Sempat-sempatnya Rangga merasa menggigil akibat tindakan Gasimah itu. Namun Pandu berhasil menenangkannya.
“Oke, lantai paling atas,” ucap Tyo sambil memandangi teman-temannya.
“Engga usah khawatir, kalau Dheril macem-macem gue hantem,” ucap Rangga sambil tertawa keras.
Pintu apartemen Dheril berada di depan mereka. Tyo mencoba memasukan kodenya, ternyata tidak diubah sama sekali oleh sang pemilik. Kemudian mereka semua masuk, ternyata sosok Dheril sudah ada di depan tersenyum lebar. Keadaannya sangat berantakan, jauh berbeda dengan apa yang dilihat oleh Pandu dan Ardit saat pertemuan di tempat makan tempo lalu.
“Jadi lo bawa pasukan?” ucap Dheril. “ada si tukang bohong juga,” jemarinya menunjuk ke arah Pandu. “kalian mau ngapain ke sini? Mau buat gue minta maaf? Engga akan!” suaranya meninggi.
“Oi Dheril, lo kenapa sih?” tanya Rangga. “lo engga liat video gue sama mere---,” Dheril teriak.
“LO YANG BUTA RANGGA!” ucapnya tinggi. “LO COBA PERHATIIN DARI SEMUA VIDEONYA, GUE CURIGA SEMUANYA DI SETTING!”
Ardit mencoba membantahnya, namun Rangga menghalanginya.
“Lo ada bukti? Kalau memang lo ada bukti, gue akan dukung lo sekarang,” Tyo, Pandu dan Ardit melihat ke arah Rangga. Dheril hanya diam, terus mengatakan bahwa semuanya sangat jelas di video milik Pandu dan Ardit, tetapi Rangga tidak bisa menerimanya jika semua hanya omongan belaka. “menurut gue lo dan Tyo engga salah kok, kalau emang lo mau konsepnya begitu, sah-sah aja,” sisi lain Rangga yang seperti ini sangat baru bagi Tyo sekalipun. Karena menurutnya Rangga dan Dheril memiliki kemiripan, terumana sikap yang meledak-meledaknya. “gue kecewanya itu lo buat seakan-akan mereka itu nyata, jatuhnya apa? Membodohi yang nonton. Lo bisa sebutlah si A atau si B yang bener-bener settingan semua, tapi dikonsep dengan ringan, orang-orang yang nonton juga langsung paham arahnya ke sana,” jelas Rangga.
Lutut Dheril terasa sangat lemas mendengar kata-kata dari Rangga barusan, semuanya terasa begitu menyakitkan baginya.
“Kok bisa orang-orang kayak kalian masuk ke jajaran Lima Elit?” ucap Dheril sambil menundukan kepalanya. “yang gue tahu orang-orang yang masuk semuanya berjuang dari awal komunitas ini terbentuk, lalu…,” kepalanya naik lagi, dagunya terangkat. “LO BERDUA MERUSAK SEMUANYA!”
“Sejujurnya gue engga terlalu perduli dengan Lima Elit lah atau apa, yang ngeributin ini cuman Ardit aja,” ucap Pandu. “kalau lo mau tahu tujuan gue buat akun ini tuh buat ---------,” Tyo, Rangga, Dheril bahkan Ardit melolot mendengarnya.
Dheril tertawa begitu kencang, “APA? GUE ENGGA SALAH DENGER KAN?!” Pandu mengangguk. “sial, gue nyerah….,” akhirnya Dheril mengakui semua kesalahannya, bahkan Tyo belum sempat memberitahu video yang direkamnya.
Sore harinya, sebuah video baru dari Dheril muncul di internet. Duduk bersama Pandu dan Ardit membahas semua masalah yang telah terjadi. Secara resmi Dheril meminta maaf, lalu mengakui semuanya bahwa selama ini yang dilakukannya adalah rekayasa semata. Video ini juga sebagai penanda vakumnya Dheril dari dunia yang telah membesarkan namanya dalam waktu yang tidak ditentukan, setelah sebelumnya cukup lama tidak menghiasi layar kaca internet.
“Dheril…Dheril…., andai lo bisa liat. Di situ ada sosok hantu cewek tau, sebenarnya Pandu itu dibantu sama dia. Iya kan Norman?” ucap seorang wanita berbadan mungil di sebuah kedai kopi, disebelahnya berdiri sosok laki-laki tegap yang tidak bisa dilihat oleh pengunjung lain di kedai ini.
kulipriok dan namakuve memberi reputasi
2
Kutip
Balas
Tutup