JAKARTA, KOMPAS.com - Melapor ke polisi tidak menjadi pilihan Supriyadi (45) yang habis kehilangan bajaj kesayangannya, Jumat (5/7/2024) dini hari.

Dalam pikiran warga Kedoya Utara, Jakarta Barat itu, melaporkan sebuah perkara ke kantor polisi mesti mengeluarkan uang.

"Kalau lapor ke polisi setahu saya perlu biaya. Nah, saya enggak punya uang," ungkap Supriyadi, Kamis (11/7/2024).

Oleh sebab itu, Supriyadi memilih mencari sendiri bajaj kesayangannya. 

Seperti seorang detektif, Supriyadi yang nyaris 20 tahun menjadi sopir bajaj mengawali pencariannya dengan meminta rekaman CCTV di lokasi bajajnya dicuri.

"Saya sempat lihat rekaman CCTV di sekitar lokasi. Saya minta izin, akhirnya dikasih. Pelakunya sendirian," ungkap dia. 

Pelaku diketahui mengenakan sweater serta celana berwarna gelap. Pelaku memiliki tinggi sekitar 160 sentimeter, sedikit lebih tinggi dibandingkan atap bajaj. Raut wajah tak begitu terlihat karena kondisi lokasi cukup gelap.

Dari arah jalan besar, pelaku mendekati bajaj serta membuka pintunya dengan mudah. Ia kemudian tampak mengutak-utik bagian dalam bajaj dengan posisi membungkuk. 

Tak sampai beberapa menit kemudian, pelaku naik dan membawa kabur bajaj tersebut, meninggalkan Supriyadi yang tengah beristirahat karena waktu telah menunjukkan pukul 00.22 WIB.

Setelah mendalami rekaman CCTV, Supriyadi memanfaatkan jaringan rekan seprofesi untuk menyebarkan informasi terkait peristiwa pencurian yang baru saja ia alami.

Harapannya, rekan-rekan sesama sopir bajaj dapat memberi informasi kepada dirinya apabila mengetahui pelaku atau posisi bajaj yang menjadi tempat ia mencari nafkah selama ini.

"Sampai sekarang masih cari ke teman-teman sopir bajaj. Masih belum ketemu," ujar dia yang kini membantu istri berjualan makanan demi menyambung hidup. 

Tantangan Polri

Integritas dan profesionalitas dalam menjalankan disiplin dan etika menjadi salah satu tantangan Polri.

Dalam jejak pendapat Kompas, citra positif Polri periode Juni 2024 tercatat semakin menguat. Sebanyak 73,1 persen responden menilai positif citra lembaga ini. Angka ini naik 1,5 persen dibandingkan survei sebelumnya, Desember 2023.

Menguatnya citra positif Polri disebut tak lepas dari dampak transformasi Polri melalui program Prediktif, Responsibilitas, dan Transparansi Berkeadilan (Presisi) yang digagas Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Meski demikian, publik masih memberi catatan dalam hal kinerja Polri, khususnya soal penegakan hukum. 

Ketika ditanya, apa harapan Anda terhadap Polri, dari 534 responden dari 38 provinsi, sebanyak 27,4 persen menjawab, Polri harus lebih tegas dalam menegakkan hukum.

Sebanyak 19,4 persen responden menjawab, Polri harus lebih bersikap adil. Sebanyak 17,4 persen responden menjawab, Polri harus lebih mengayomi.

Selain itu, sebanyak 17,3 persen responden menjawab, Polri harus lebih berintegritas dan profesional dalam hal kedisiplinan dan etika.

Selebihnya, responden berharap Polri berkinerja semakin baik, dan mempercepat soal pelayanan publik.

kompas.com