Kaskus

Story

tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
Bersinggungan Dengan Mereka
Bersinggungan Dengan Mereka

Selamat malam para agan dan aganwati sekalian, ane Erwin tapi biasa di panggil Galih....

Kali ini ane hadir lagi dengan membawa sebuah kisah tentang pengalaman di luar nalar yang pernah di alami oleh orang orang di sekitar ku.

Ane akan menyuguhkan cerita mistis, jadi buat para agan sekalian yang suka dengan kisah kisah horror, rapatkan barisan.

Kalau memang kisah ane menarik, jangan lupa cendol nya.

Ane nggak pandai berbasa basi😁
Jadi harap di maklum in saja ya...

Silahkan duduk manis, dan selamat membaca...
Quote:
Diubah oleh tetes.tinta 17-10-2024 01:06
sevenfive57Avatar border
srikanditresnaAvatar border
fadlost26Avatar border
fadlost26 dan 67 lainnya memberi reputasi
64
60.3K
2.1K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
#252
Part 64


Santet/sihir sudah di kenal sejak zaman Rasulullah, bahkan Beliau sendiri mengalaminya langsung seperti di yang di kisahkan peristiwadi balik turun nya dua sirat sekaligus (Al Falaq & Annas).
Kisahnya dapat di cari di mbah gugel


Sebut saja Raminten, sosok atau entitas gaib yang sudah lama menghuni kantor unit tempat Ardo CS bekerja, Dia memang sosok yang kalau anak anak jaman sekarang bilang "baperan".


Wajar saja dia tidak ingin ada kaum hawa yang suka bersolek dan terlihat cantik melebihi dirinya, karena pada dahulu kala Raminten ini adalah seorang kembang desa. Meskipun dulunya ia adalah gadis yang baik dan ramah, sejarah masa lalu

membuat dirinya seolah di tempa ulang menjadi sosok bengis dengan penuh dendam dan amarah.

Hal itu Berbanding terbalik dengan adik kembarnya Raminah, gadis ayu yang pembawaannya kalem dan tak banyak bicara ini lebih terkesan meneduhkan, hal itu lah yang membuat mahluk mahluk kecil menyerupai anak anak lebih memilih dekat dengan sosok Raminah yang keibuan dan mampu momong anak anak tersebut.


Sejak lama Raminten sering memperhatikan seorang pemuda yang bekerja di tempat tersebut, Fahri.

Sosoknya yang pendiam namun murah senyum terlebih tuntutan profesi nya sebagai seorang customer service tersebut diam diam telah mencuri hati sosok Raminten.


Obsesi nya yang merasa memiliki Fahri dalam diam (dan dalam tak kasat mata) ini lah yang membuat nya merasa cemburu dan kesal manakala Fahri acap kali melayani nasabah dari berbagai kalangan dan gender di hadapan nya dengan ramah dan full senyum.


Puncaknya adalah ketika suatu pagi Raminten melihat Wanita yang membuat nya benci dan marah, Dia lah Amel.....


Pagi pagi betul Amel sudah sampai di tempat kerja nya, seperti biasa dia mulai berdandan dan sesekali membetulkan rambut nya yang di sanggul dengan anggun.


"Ckrekkk....."


"Pagiiii mbak Amel....."


Sapa seorang laki laki berkemeja krem dengan celana bahan berwarna hitam dan sepatu pantofel yang masuk sambil menenteng bungkusan berisi dua porsi bubur ayam membuka pintu kaca.


"Pagi juga, Fahri ganteng....."

Sahut mbak Amel sambil memakai lipstik di bibirnya.


"Tengggggggg...."


"Nyutttttttt......."


"Aduhhhhh....."


Teriak mbak Amel sambil memegang kepala nya.


"Ehhh, lho Mbak amel kenapa?"


Sejenak mbak amel terdiam seperti menahan sakit di kepalanya.


"Awww, ndak apa aap kok Ri, tiba tiba tadi tengkuk ku seperti ada yang menghantam."

Sahut nya sembari mengusap usap nya.


"Waaahhh, mungkin karena Mbak Amel belum sarapan nih."

Kata Fahri.


"Nihhh, titipan nya mbak, bubur ayam ndak pake daun bawang, ndak pake kacang dan ndak pake bawang goreng percis seperti pesenan mbak di telpon tadi."


Kata Fahri sambil mengeluarkan salah satu kotak sterofoam tempat bubur ayam dengan karet dua kepada Amel.


"Wahhhh, thanks ya Ri...."


"Jadi berapa nih?"


Tanya mbak Amel sambil mengeluarkan dompet di tas nya.


"Apa an sih mbak, kayak sama siapa aja."

Kata Fahri sambil berlalu menuju ke ruang pantry di belakang untuk sarapan.


"Masak gratis Ri, kan kamu udah capek capek beli in?"

Kata mbak amel di imut imut in.


Mbak amel sudah selesai dandan, ia pun bangkit dari duduknya dan bergegas menuju ke pantry.


"Ehhh Mbak, mau ngambil sendok sama minum kan?"


Mbak Amel menggeleng.


"Nih udah aku ambil in...."

Kata fahri sambil menunjukan dua mug di kedua tangan nya beserta dua sendok di sela sela jari kepada mbak Amel.


"Duhhhh baik banget sihhhh cah ganteng, coba aku punya adik cewek. Udah tak jodoh in deh sama kamu. Hehehehe...."


Goda Mbak Amel sambil mencubit pipi Fahri.


"Tengggggggg, nyuuutttttt ....."


Sensasi rasa sakit di kepala Mbak Amel tiba tiba datang dan terasa lagi.


"Awwww ......"


Lenguh mbak Amel sambil bersandar ke dinding, namun kejadian itu juga tak berangsur lama.


Setelah mereka sarapan berdua, Fahri sempat merokok di depan bersama Pak yon Security sambil menunggu rekan rekan yang lain.


Dan pada saat doa bersama, di situlah puncak kesakitan yang di rasakan oleh Mbak Amel sehingga membuatnya ambruk seketika.


Kembali ke Rumah sakit,


Setelah mendengar cerita dari fahri dan penjelasan dari pak dhe mengenai kejadian apa yang sebenar nya menimpa amel, suasana masih tegang.

Amel masih terlelap di temani ibu mertua nya, sedangkan Mas Bimo suaminya bersama bapak mertua (bapaknya bimo) terlihat sedang berbincang serius di dekat pintu, di situ juga ada Ardan, Fahri dan Ardo yang ikut mendengarkan.


"Lantas bagaimana cara nya supaya Amel bisa sembuh dan kembali seperti sedia kala, kangmas?"

Tanya Ayah mertua Amel kepada Pak dhe.


"Iya Pak dhe, kalau penyakit Istriku ini bukan penyakit medis lantas bagaimana cara menyembuhkannya?"

Timpal Bimo yang terlihat khawatir perihal kondisi istri nya.


"Tak ada daya dan upaya, melainkan atas kehendak dari yang maha kuasa...."

Ucap Pak dhe dengan tenang.


"Seperti ucapan mu tadi Mas Bimo, bahwasanya Amel ini mengalami hal non mendis. Jadi walaupun mau di periksa sedemikian rupa maka hasil nya akan sia sia karena ini menyangkut dengan hal gaib."


"Saran saya, lebih baik bawa amel pulang dan di rumah nanti Insyaallah, atas izin Allah. Istrimu akan pak dhe sembuhkan."


Kata pak dhe dengan penuh keyakinan.


Malam itu juga, Akhirnya Amel di bawa pulang paksa oleh Bimo dan keluarganya. Mereka bergegas membawa Amel kerumah bersama pak dhe, orang tua dan teman kerja nya.


Sesampainya di rumah, amel masih terlihat lemas. semua yang ada di sana menjalankan ibadah berjamaah.


Selepas itu, Pak dhe duduk bersila di ruang tamu bersama orang orang di sana. Di hadapan mereka terbaring Amel yang di tutupi selimut sampai batas dada.


Tampak Pak dhe seperti sedang merapal doa terlihat dari gerak dan terdwngar suara lamat lamat dari bibir nya.


"Malam ini, mari kita ber ikhtiar guna meminta pertolongan kepada Allah SWT untuk kesembuhan Nak Amel dari gangguan sihir yang kini menimpa nya."


"Mari kita mulai Bertahlil bersama, membaca Al Fatihah, surat yasin, di ikuti dengan surat Al baqarah, ayat kursi kemudian dua surat pendek pelindung dan penangkal dari segala sihir lalu 3 kali membaca surat Al Ikhlas, surat yang menjabarkan tentang Ke esa an Allah SWT."


Ucap Pakdhe dengan penuh wibawa.


Bait demi baik ayat ayat suci Allah pun mulai di lantunkan dengan khusyu'.

Awalnya tak terjadi apa apa terhadap Amel yang masih terbaring.


Namun setelah mereka mulai membaca Ayat kursi, amel terlihat seperti sedang gelisah dan tak tenang. Matanya terbelalak menatap kosong ke atas, sesekali kedua tangan nya mencengkram dan menggaruk garuk karpet bermotif bunga di bawahnya.


Keringat kian mengucur deras di dahi nya,


"Aaaahhhh, panassss, sakitttt......"


Tercium seperti aroma rambut terbakar dan gosong di dalam ruangan.

Semua orang di sana masih fokus membaca buku tahlil di tangan mereka sambil di pimpin oleh Pak dhe.


Sampailah pada lantunan surat Al Falaq, tubuh Amel semakin bergetar dan mulai meronta ronta kesakitan, kedua tangan nya mulai menjambak rambut hitam yang sudah acak acakan. Hal itu di redam dan di tahan oleh ibu mertua dan suami nya.


Bacaan sudah masuk ke Surat Annas, hal serupa masih terjadi dengan Amel.


Hingga memasuki bacaan surat Al Ikhlas yang pertama,


"wa lam yakul lahû kufuwan aḫad"


Ayat terakhir surat Al ikhas yang pertama selesai di lantunkan.

Pak dhe perlahan berdiri mendekati Amel, perlahan mengusap mbun mbunan nya lantas dalam sekejap seolah menggenggam sesuatu dan menarik nya perlahan.


"Alhamdulillah....."

Ucap beliau sambil membuka genggaman nya.

Semua orang terkejut karena di dalam genggaman pak dhe terdapat sebuah paku berwarna hitam dengan panjang satu ruas jari masih terbelit beberapa helai rambut tebal setebal ijuk sapu.


Berbeda dengan penarikan paku pertama dan kedua, penarikan paku ketiga atau paku terakhir yang di iringi dengan bacaan Surat al ikhlas plus rapalan doa amalan pribadi pak dhe agak nya masih berlangsung alot.


Wajah Pakdhe terlihat merah padam di basahi oleh bulir bulir keringat.


"Astagfirullahaladzim....."


Ucap pakdhe yang tampak mulai kelelahan."


"Ada apa kangmas?"


Tanya Bapak nya Bimo kepada beliau.


"Hmmmm...."

Suara beliau menarik napas dalam dalam.


"Paku ketiga yang ada di ubun ubun menantumu menancap cukup dalam dan di belit dengan untaian rambut yang banyak dan tebal, aku lumayan kuwalahan."


Ujar beliau sambil terengah engah.


"Lantas bagaimana kang mas?"


Tanya Ayah Bimo.


"Amel masih bisa di selamat kan pak dhe?"

Timpal Bimo.


"InsyaAllah, aki akan berusaha Le."


Pak dhe seperti sedang memasang kuda kuda sembari merapal sesuatu di mulut nya, sejurus kemudian beliau menghentakan kaki nya ke tanah tiga kali. beberapa saat kemudian berhembus angin kencang membuat pintu rumah Bimo terbuka.


"Hhhhrrrrrrrrrgggghhhhh......"


Terdengar suara geraman macam di depan.


"Lodaya, itu adalah harimau lodaya milik Pakdhe."


(Dari penuturan Ardo, pak dhe menyebutkan nama harimau tersebut memang lodaya)


Persis seperti milik pembimbing tenaga dalam/olah kanuragan ketika ane berguru dulu gan, itu adalah ciri khas ilmu dari daerah timur (masih bagian jawa). Sedikit cerita pengalaman ane saat ujian olah kanuragan tingkat ke 5, ane pernah di uji sama mahluk buas berpostur tinggi besar seukuran pos kamling di tempat ane dan berakhir dengan tubuh terpental beberapa meter,lantaran cuma di sentil menggunakan ujung kuku nya,Sayang di tingkat ke lima dari 9 tingkat ane memilih berhenti karena satu dan lain hal gan.


Back to story....


Suara auman dan gerangan harimau dari arah luar membuat ardo Ardan dan Fahri merasa ketakutan.


"Tenang, tidak apa apa kok. Dia tidak jahat..."

Kata pakdhe,


"Hihihihihihihi,nggrrrrrreiiiikkkk....."

Terdengar suara cekikikan yang di akhir suaranya tuh seperti suara lenguhan luwak ketika malam hari gan.


"Pakkk, amel kesurupan...."

Ucap ibu mertua nya yang sedari tadi memegangi pundak amel.


"Kau tidak akan pernah bisa menolong wanita ini, hihihihihihi....."

Ucap amel sambil menyeringai dan tertawa dengan lantang.


"Kau tak usah mengganggu keponakan ku,pergi atau kau akan terima akibatnya....."

Ancam pak dhe sambil melirik ke arah luar.


"Kau pikir aku takut dengan peliharaan mu itu, hahahahahahaha ...."

Ucap nya pongah.


"Ghhhhhhrrrrrrrrrrrhhhh....."


"Kiyaaaaaaaaaaaaa' ampuuuunnnnn....."


Ameh tertunduk lesu kembali.


Dalam sekejap pak dhe melepas kain sorban di pundaknya, lantas menutupi kepala Amel dengan kain tersebut, sejurus kemudian beliau seolah menggenggam sesuatu di balik sorban nya, di luar suara auman harimau itu masih terdengar seolah ikut membantu menarik benda yang ada di kepala amel.


Asap tipis membumbung dari kepala nya, perlahan tapi pasti tangan pakdhe seolah mulai menarik sesuatu.


Dengan susah payah paku terakhir di kepala amel akhir nya bisa tercabut juga.


Amel masih benar benar lemah, pak dhe memberikan segelas air putih untuk nya.

Lantas membawa ketiga paku tersebut keluar.


"Tolong bawa dan larung ketiga benda ini ke segara (lautan), terima kasih....."


Ucap pak dhe di luar sambil menunduk seolah memberikan hormat di ikuti dengan hentakan kaki kanan nya sebanyak tiga kali.


"Hhhrrrrrrrggggghhhhhh....."


Wushhhhh......


Lodaya mengaum pertanda hendak undur diri di iringi dengan hembusan angin kencang sembari menggigit ketiga paku sihir yang sempat menancap di kepala amel untuk di larung ke segara.


Beberapa hari kemudian, Amel sudah bisa beraktifitas kerja seeprti biasanya, meskipun ia sudah di bekali dengan pagar gaib oleh apk dhe supaya tak di ganggu lagi, Namun Amel dan Bela masih parno.


Setiap kerja mereka hanya menyanggul rambut nya lalu memakai polesan bedak tipis seolah terlihat bare face, dan hanya mengenakan lipbalm sebagai pelembab bibir.


"Kok sekarang pada ndak make up an sih?"

Tanya Ardo selaluk mantri di sana.


"Biarin lah Bang, daripada ada Mbak e yang merasa tersaingi. Lalalalalala...."


Sahut Amel sambil bersenandung ria gak jelas.


"Pagi Fahri...."

Sapa Ardo kepada staf nya.


"Pagi Bang....."

(Suasana belum aktifitas kerja)


"Ow ya, hari ini kamu handle meja CS sendirian ya, soal nya Ardan ambil cuti."

Ucap Ardo kepada partner kerja Bapak saru anak tersebut.


"Lho, Mas Ardan ambil cuti ada acara apa pak?"

Tanta fahri.


"Ahhh kamu kepo aja Ri...."


"Hehehehe" fahri nyengir.

"Itu lho, katanya sih adik ipar nya mau menikah. Dan segala urusan acara sama tonjok an."

(pembagian nasi berkat untuk mengundang kerabat, tetangga, sanak family di acara nikahan), istilah di tempatku tonjok'an gan.


"Ow iya ya mas, ini kan bulan besar (dzulhijah) wayae wong mantu." (Waktunya orang punya hajat, nikahan)


Sahut fahri.


"Nah itu tahu, ahhh kamu."


Saat itu Baik Ardo maupun Fahri sama sama belum menikah.


Suatu sore di sebuah kafe,


"Mah, mau pesan apa?"


Tanya seorang laki laki yang tengah duduk bersama istri dan anak nya di sebuah kafe.


"Maahhhh, mau pesan apa?"


Itu adalah kali kedua sang suami bertanya kepada istri nya yang seperti nya tidak fokus karena sedang mengamati seseorang.


"Ehhh iya Pah,"

Sahut nya kaget.


"Pah, pah lihat deh. Itu bukan nya dia?"

Tanya wanita itu kepada sang suami yang bernama Ardan.


"Siapa sih mah, yang mana, tanya Ardan kepada istrinya."


Istrinya menunjuk ke table yang berada di dekat tembok, di sana terdapat laki laki tinggi kurus berpakaian kaos polo sedang duduk bersama beberapa rekan nya.


Ardan memperhatikan dengan seksama sosok yang berada sekitar 4 tombak dari hadapan nya. Dalam posisi tersebut memang kurang jelas karena posisi laki laki yang di maksud sedang membelakangi meja mereka. Namun karena sesekali sosok tersebut menolah maka istri ardan semakin yakin kalau laki laki itu adalah sosok yang ia maksud.


"Sepertinya sih, memang dia mah."

Kata Ardan.


Tanpa basa basi istrinya pun menyerahkan buah hati yang baru berusia 17 minggu kepada Ardan, istrinya melenggang dengan ekspresi kesal ke arah meja pria tersebut.


"Dasar bencong......"


"Bisa nya cuma mempermainkan anak gadis orang, mending potong saja pinya mu dasar pengecut!"


"Juuuccccchhhhhh......"


Semua orang tampak memperhatikan luapan emosi istri ardan yang ia tujukan untuk pria di depan nya di tambah dengan lontaran saliva (air liur) dari mulut istri ardan ke wajah pria tersebut sebagai penghinaan.


Pria itu hanya terdiam tanpa mengucapkan sepatah kata pun, begitu juga dengan teman teman nya yang duduk di situ. Tak ada satu oun yang berani ikut campur karena masalah nya memang sepertinya cukup pelik.


"Mamah apa apa an sih, tuh jadi tontonan orang. Malu tauk"

Ucap Ardan saat menghampiri Istrinya yang masih emosi."

Pria tersebut masih tak bergeming dan terdiam seolah sedang mengamati sesuatu di sudut ruangan, ya ia sedang mencari cctv, Ntah apa yang akan ia rencanakan.


"Ayo mah, kita pergi saja dari sini. Cari tempat makan lain."


Ardan menggandeng istrinya untuk keluar sambil melirik sinis ke arah si pria tersebut.


"Dasar Banci, pengecut!"

Teriak Istrinya sambil mengacungkan jari tengah ke arah pria tersebut.


Siapakah pria tersebut, dan apa hubungan nya dengan ardan dan istrinya?

(Masih tentang santet,pelet, sihir guna guna dan apalah itu)

Kisah ini di alami langsung oleh Ardan, salah satu staf Customer service tempat Ardo bekerja.

Nantikan kisah selanjutnya.....


Bersambung







Diubah oleh tetes.tinta 11-07-2024 01:11
pulaukapok
suryaassyauq603
sirluciuzenze
sirluciuzenze dan 8 lainnya memberi reputasi
9
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.