Kaskus

Story

hermionelynchAvatar border
TS
hermionelynch
Dua Jalan, Satu Pilihan
Hai Agan dan Sista, ane seorang newbie di dunia tulis menulis trit, tapi punya semangat 45 buat berbagi cerita yang ane harap bisa menyentuh hati kalian. Setelah perjalanan panjang penuh keringat dan air mata, akhirnya ane berhasil menyelesaikan sebuah novel yang ane beri judul "Dua Jalan, Satu Pilihan"
Cerita ini tentang Maya, seorang wanita karier yang nggak cuma jago di kantor, tapi juga penuh dengan pergolakan batin dan dilema hidup. Dari masalah pekerjaan, cinta yang rumit, hingga pencarian jati diri, semuanya ada di sini. Dalam kisah ini, Maya harus membuat keputusan-keputusan besar yang nggak cuma mempengaruhi hidupnya, tapi juga orang-orang di sekitarnya.
Maya bukan karakter yang sempurna, dia manusiawi banget. Kadang dia bikin kesalahan, kadang dia bikin keputusan yang bikin kita gregetan, tapi di situlah letak keindahannya. Kita bisa belajar banyak dari perjalanan hidupnya, dari cintanya, dari perjuangannya. Ane pengen banget cerita ini bisa menyentuh hati kalian, bikin kalian ketawa, nangis, dan merenung bareng Maya. Jadi, yuk, kita mulai petualangan ini dan ikuti jejak cinta Maya yang penuh liku-liku. Ane harap Agan dan Sista bisa menikmati setiap halaman dari cerita ini.
Selamat membaca dan jangan lupa kasih feedback, ya! Semangat!

Spoiler for Maya:



Prolog

Di sebuah sudut kota kecil yang terletak di pinggiran gunung, hiduplah seorang wanita bernama Maya. Dia adalah gadis muda yang penuh semangat, ceria, dan penuh mimpi. Namun, di balik senyumnya yang manis dan matanya yang penuh cahaya, Maya juga menyimpan banyak rahasia dan beban yang tak terucapkan.

Kehidupan Maya seolah-olah seperti novel yang penuh warna, dengan setiap bab yang berbeda menghadirkan tantangan baru dan kejutan yang tak terduga. Dia tumbuh dalam keluarga sederhana yang penuh kasih, dibesarkan oleh seorang ibu yang penuh pengorbanan dan seorang ayah yang bekerja keras untuk mencari nafkah.
Sejak kecil, Maya telah bermimpi untuk melakukan banyak hal besar dalam hidupnya. Dia bercita-cita menjadi arsitek terkenal, merancang bangunan-bangunan megah yang akan menjadi penanda zaman. Namun, seperti halnya kebanyakan impian, jalan menuju pencapaian itu penuh dengan rintangan dan ujian yang sulit.
Di samping ambisi profesionalnya, Maya juga menjalani kehidupan cinta yang rumit. Dia memiliki dua pria yang berarti banyak baginya: Alex, cinta pertamanya yang penuh kasih dan pengertian, dan Daniel, sahabat masa kecilnya yang menawarkan cinta yang penuh warna dan petualangan. Di antara keduanya, Maya harus membuat pilihan sulit yang akan memengaruhi arah hidupnya.
Namun, bukan hanya masalah cinta yang membebani Maya. Dia juga harus menghadapi tantangan di tempat kerja, di mana dia bertekad untuk mengejar impian profesionalnya dengan penuh semangat. Sebagai seorang profesional muda yang berbakat, Maya harus menghadapi berbagai masalah dan rintangan, dari persaingan di kantor hingga tekanan untuk memberikan yang terbaik dalam setiap proyek yang dia tangani.
Namun, di balik semua rintangan dan ujian yang dia hadapi, Maya tidak pernah kehilangan semangatnya. Dia adalah seorang pejuang yang gigih, yang tidak pernah takut untuk menghadapi tantangan dan menghadapi ketidakpastian. Dengan tekad yang kuat dan hati yang penuh cinta, Maya terus maju, siap untuk menjalani segala macam petualangan yang menantinya di masa depan.

Inilah kisah tentang Maya, seorang wanita muda yang berjuang untuk menemukan jati dirinya di dunia yang penuh warna dan beragam. Dengan setiap langkahnya, dia menemukan lebih banyak tentang siapa dirinya sebenarnya, dan apa yang benar-benar penting dalam hidupnya. Dan di tengah-tengah semua kekacauan dan kebingungan, Maya menemukan bahwa di balik semua itu, cinta adalah yang paling penting, dan kekuatan sejati yang akan membawanya melintasi segala rintangan.


Diubah oleh hermionelynch 07-07-2024 12:16
thetribalAvatar border
regmekujoAvatar border
itkgidAvatar border
itkgid dan 14 lainnya memberi reputasi
15
2K
66
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
hermionelynchAvatar border
TS
hermionelynch
#35
Part 7 : Berita Duka
Setelah beberapa jam melakukan inspeksi di lokasi proyek, Maya merasa bahwa segala sesuatunya berjalan dengan baik. Namun, saat dia tengah berbicara dengan salah satu pekerja tentang jadwal penyelesaian, dia tidak sengaja bersandar pada tembok yang baru saja dipoles dengan semen basah.

"Oh, tidak!" seru Maya saat dia menyadari bahwa bagian belakang jaket dan roknya terkena semen. Dia merasa tidak nyaman dan tahu bahwa dia harus segera membersihkan dan mengganti pakaiannya.

"Nathan, aku harus mengganti baju. Ada semen di belakang jaket dan rokku," kata Maya sambil mengerutkan kening. "Aku akan mencari tempat untuk membersihkan diri. Bisa tolong lanjutkan inspeksi sebentar?"

"Tentu, Maya. Aku akan melanjutkan inspeksi sementara kamu membersihkan diri," jawab Nathan, berusaha menyembunyikan antusiasmenya. Ini adalah kesempatan yang dia tunggu-tunggu.

Maya berjalan menuju bangunan sementara yang dijadikan ruang ganti di lokasi proyek. Di dalam bangunan itu, ada beberapa bilik kecil yang digunakan para pekerja untuk berganti pakaian. Nathan mengikutinya dari jauh, memastikan tidak ada yang melihat tindakannya.

Saat Maya masuk ke dalam salah satu bilik, Nathan menunggu beberapa saat sebelum mendekati bilik tersebut. Dia berpura-pura mengecek sesuatu di dekat sana, tetapi sebenarnya dia berusaha mencari celah untuk bisa mengintip ke dalam bilik tersebut.

Maya membuka tasnya dan mengeluarkan pakaian bersih yang dia bawa sebagai cadangan. Dia mulai membuka jaket dan rok yang terkena semen, berusaha bergerak cepat agar tidak membuang banyak waktu. Saat dia melepaskan pakaiannya, Nathan berhasil menemukan celah kecil di bilik yang memungkinkan dia melihat ke dalam.

"Ini benar-benar menjengkelkan," gumam Maya pada dirinya sendiri saat dia membersihkan sisa-sisa semen dari kulitnya dengan tisu basah.

Nathan, dengan hati-hati mengarahkan ponselnya ke celah tersebut dan mulai mengambil beberapa foto saat Maya mengganti pakaiannya. Adrenalin dan obsesi gelapnya membuatnya merasa semakin berani. Maya tidak menyadari apa yang sedang terjadi, fokus sepenuhnya pada membersihkan dan mengganti pakaiannya.
Setelah beberapa menit, Maya selesai mengganti pakaiannya. Dia mengenakan rok dan blus baru yang membuatnya merasa lebih nyaman. Sambil memeriksa dirinya di cermin kecil yang ada di bilik, dia merasa lebih siap untuk melanjutkan pekerjaannya.

Nathan cepat-cepat menjauh dari bilik sebelum Maya keluar. Dia berpura-pura sedang memeriksa rencana di tablet-nya saat Maya mendekatinya.
"Maaf, Nathan, sudah menungguku. Aku sudah selesai, mari kita lanjutkan inspeksi," kata Maya dengan senyum lega.

"Tidak masalah, Maya. Semuanya terkendali di sini. Mari kita lanjutkan," jawab Nathan dengan senyum palsu, menyembunyikan kegembiraan gelapnya di balik sikap profesional.

Maya dan Nathan melanjutkan inspeksi mereka, sementara di dalam pikiran Nathan, dia terus memikirkan foto-foto yang baru saja dia ambil. Dia merasa semakin terobsesi dan bertekad untuk mendapatkan lebih banyak lagi.

Maya, tanpa menyadari ancaman yang semakin dekat, terus bekerja keras untuk memastikan kesuksesan proyeknya. Namun, bayang-bayang ancaman dari Nathan semakin membayangi setiap langkahnya, menunggu saat yang tepat untuk mengungkapkan niat gelapnya yang sesungguhnya.

Setelah hari yang panjang dan melelahkan di lokasi proyek, Maya akhirnya kembali ke apartemennya. Dia melepaskan sepatu dan jaketnya, lalu duduk di sofa dengan secangkir teh hangat di tangannya. Tubuhnya lelah, tetapi pikirannya masih sibuk memikirkan proyek dan percakapan terakhirnya dengan Nathan.



Saat dia mulai merasa sedikit lebih santai, teleponnya berdering. Melihat layar, dia menyadari itu adalah panggilan dari kampung halamannya. Hati Maya tiba-tiba merasa cemas. Panggilan dari kampung biasanya jarang terjadi kecuali ada hal penting.

“Halo?” kata Maya saat menjawab telepon.
Di ujung telepon, terdengar suara saudaranya, Budi, yang terdengar terisak. “Maya, ini aku, Budi. Ada kabar buruk.”

Jantung Maya berdegup kencang. “Budi, ada apa? Kenapa kamu terdengar sedih?”
“Maya… Ibu… Ibu meninggal dunia tadi sore. Serangan jantung,” jawab Budi dengan suara yang tercekik.

Air mata langsung menggenang di mata Maya. “Apa? Tidak mungkin… Bagaimana bisa? Ibu baik-baik saja terakhir kali kita berbicara.”

Budi mencoba menenangkan dirinya sebelum melanjutkan. “Kami juga tidak percaya, Maya. Ibu tampak sehat, tapi tiba-tiba dia merasa sakit di dadanya dan… Kami sudah berusaha membawanya ke rumah sakit, tapi… dia tidak bertahan.”
Maya tidak bisa menahan tangisnya. “Oh, Budi… Aku seharusnya ada di sana. Aku seharusnya lebih sering pulang.”

“Kami tahu kamu sibuk, Maya. Ibu selalu bangga padamu dan mengerti kenapa kamu jarang pulang. Tapi sekarang… kita harus mengatur pemakaman. Kamu bisa pulang secepatnya?”

“Iya, Budi. Aku akan mengatur segalanya sekarang juga. Aku akan segera pulang,” kata Maya sambil berusaha mengendalikan dirinya.

Setelah menutup telepon, Maya merasa dunianya runtuh. Ibunya adalah orang yang selalu mendukungnya, memberikan semangat dalam setiap langkah hidupnya. Kehilangan ini membuatnya merasa kosong dan tak berdaya.

Maya segera mencari penerbangan paling awal ke kampung halamannya. Dia mengirim pesan kepada Clara, memberitahukan situasinya dan meminta izin untuk cuti mendadak. Clara dengan cepat merespon, memberikan dukungan dan mengizinkan Maya untuk fokus pada keluarganya.

Dengan hati yang berat, Maya mulai mengemasi barang-barangnya. Pikiran tentang proyek, Nathan, dan semua yang terjadi di kantor seakan hilang dari pikirannya. Yang ada hanyalah kesedihan mendalam atas kehilangan ibunya.
Malam itu, Maya hampir tidak bisa tidur. Kenangan bersama ibunya terus berputar di pikirannya, membuat air matanya terus mengalir. Dia berdoa agar ibunya tenang di alam sana dan berjanji dalam hati untuk pulang dan memberikan penghormatan terakhir yang layak.

Pagi harinya, Maya berangkat menuju bandara, membawa perasaan duka yang mendalam. Meskipun jauh dari kampung halaman dan ibunya, dia tahu bahwa cinta dan kenangan yang dia miliki akan selalu ada di hatinya. Maya bertekad untuk menjadi kuat bagi keluarganya, meskipun hatinya hancur berkeping-keping.



bersambung...


Diubah oleh hermionelynch 02-07-2024 15:02
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.