Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

aguzblackrxAvatar border
TS
aguzblackrx
Satu Kelas Dengan Dia
Horror, Romance

Satu Kelas Dengan Dia

Quote:


PROLOG


Bagas tak sengaja menjadi indigo karena insiden tenggelam di kolam empang yang berair kotor saat masih berumur 3 tahun yang membuat jiwanya terbawa ke alam gaib dan mendapat kemapuan bisa melihat makhuk tak kasat mata meski tidak sekaligus dan berangsur angsur lama hingga dia bertemu dengan sosok di sekolah nya yang membuat dirinya menyadari memiliki kemampuan dan mendapatkan sebuah tanggung jawab besar dalam hidupnya




Quote:


Spoiler for Jangan di Buka:


Quote:
Diubah oleh aguzblackrx 25-06-2024 09:50
merlianarian457
imron444
vickotebee
vickotebee dan 15 lainnya memberi reputasi
16
10.6K
1K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.7KThread43.2KAnggota
Tampilkan semua post
aguzblackrxAvatar border
TS
aguzblackrx
#245
Part 41

Satu Kelas Dengan Dia

Harum bunga menusuk hidung dan menyeruak di dalam fikiran ku, sepersekian detik kecepatan memori ku terkoneksi dengan cepat.

"Bau ini ...? " Aku tersadar ini adalah ..."tidak mungkin , Anna ..." Ucap ku lirih

Mata ku terbuka sebelah perlahan dan kini aku terkejut membukakan semua mata ku. Apa yang ada di hadapan ku adalah rambut terurai namun sudah tidak rapi. Sadar siapa yang dihadapan ku akupun histeris

"Anna .... "

Tubuh Anna menjadi tameng dari serangan dadakan tadi , tubuhnya membelakangi ku dan menghadap sosok manusia laba laba itu. Tangannya menebus perut Anna.

Kucuran darah hitam dari perutnya nampak deras, tetesan darah menetes pada tanah dimana kami saat ini.

Mata ku membesar , Anna tidak hanya menahan serangan dadakan tapi dia juga memegang tangan sosok itu.

"Arrrrrrghh... Aaaaaaaaa "

Anna menahan rasa sakit yang luar biasa, dia masih memposisikan diri menahannya . Sosok itu terkejut saat hendak melepaskan tangannya. Kaki kaki laba labanya mencambuki tubuh Anna yang masih bertahan. Akan tetapi dengan sigap Anna mampu memotong satu persatu ketika dalam kondisi sangat dekat.

"Kakang, segeralah pergi aku tidak mau kau terluka " pekik anna sambil menoleh ke arah ku.

"Tapi Anna kau ...." Baru saja aku berucap , pedang Anna jatuh terkena tangkisan kaki kaki laba laba yang ternyata kembali muncul setelah terpotong .

Lalu Anna terluka kembali , luka itu menambah penderitaannya. Aku harus berbuat sesuatu dan berfikir keras. Hesty yang nampak ketakutan melihat Anna dengan iba.

"Bagas, tebas kepala makhuk itu ... " Ucap lirih Hesty memberikan arahan

Bodoh sekali aku, kenapa tidak berfikir kesana. Benar apa yang dikatakan Hesty aku harus mencobanya. Lalu aku bangkit dan merebahkan Hesty di atas sandaran kursi .

Dengan cepat aku meraih pedang cahaya yang ada di depan ku. Tanpa berfikir lama aku berdiri dan hendak menebas sosok laba laba itu akan tetapi .

"Breakkk ...."

Aku terkena sabetan dari kaki laba laba itu hingga terjatuh beberapa meter. Bagian dadaku sakit dan terdapat robekan dibajuku. Luka memar merah terlihat samar rasanya perih dan panas . Anna masih menahan serangannya dari kaki kaki yang sudah kembali beregenerasi .

Tak ada waktu mengeluh aku bangkit dari posisi ku, dengan sekuat tenaga aku berlari dan menghunuskan pedang .

Satu dua ayunan ku arah kan ke arah kepala sosok itu namun serangan ku dengan mudah ditangkisnya

"Trankkk ...."

Seperti dua besi yang beradu , pedang ku ditangkis dengan mudah. Tak berguna serangan ku . Namun kali ini aku memikirkan strategi agar bisa menebas kepala sosok itu.

Ya baru sadar bahwa sosok itu bisa diserang dari belakang , kaki kakinya tidak bisa menjangkau ke arah belakang.

Anna semakin lemah. Tubuhnya mengeluarkan banyak darah . Ini tidak bisa dibiarkan bisa bisa terjadi hal buruk dengannya . Anna bertahanlah. Gumam ku dalam hati

Satu ayunan dengan sekuat tenaga ku arahkan pada kaki sosok itu.

Crasshhhh.

Crashhh

Beruntung aku bisa memotong kaki kaki nya dan jatuh ke tanah , kaki kaki itu bergerak gerak lalu menguap menjadi abu.

Sekarang sasaran ku adalah leher dari sosok itu. Posisi kaki sudah kuda kuda, ku mencoba berfikir lebih tenang . Satu tarikan napas dalam dalam , oksigen memenuhi ruang di dalam dada ku. Secara perlahan hawa panas mulai menjalar ditubuhku . Kini tangan ku terisi tenaga yang meningkat berkali kali lipat .

Diposisikan pedang di atas bahu ku, pegangannya dicengkeram erat oleh kedua tangan ku. Dan .......

Ssssrrrasshhhhhhh

Pedang terayun cepat menuju tengkuk leher sosok laba laba itu bagaikan naga yang hendak menyambar mangsanya . Kobaran api sesaat setelah diayunkan berkilauan menerangi gelapnya malam .

Saat pedang mengayun, mata ku melirik ke arah Anna yang sudah terluka parah. Namun bisa bisanya dia tersenyum ke arah ku. Akan tetapi senyumannya malah membuat hati ku teriris , penderitaannya harus cepat aku selesaikan. Dan mengobatinya setelah ini.

Ayunan pedang sudah hampir sampai ditengkuk akan tetapi kepala sosok itu menoleh kearah ku. Matanya merah menyala. Hawa panas terasa menuju ke arahku. Jangan jangan . Sosok itu akan......


Crashhh....

Pedang akhirnya telah sampai di tengkuk sosok mahluk laba laba akan tetapi mata ku terbelalak karena serangan ku hanya memotong setengah bagian lehernya. Pedang ku menancap di tengah tengah leher. Harusnya sekali tebas lehernya akan terputus. Begitu kuatnya sosok ini sampai sampai tebasan ku seperti tak bertenaga. Kurang ajar gerutu ku pada diri nya.

Anna sudah hampir pada batasnya. Dia terbatuk dan memuntahkan darah. Sosok itu masih melotot dan hendak melakukan serangan dengan matanya semakin menegang.

"Ini gawat .... " gumam ku panik

"Kakang , aku percaya pada mu , kau pasti bisa percayalah." Ucap Anna dengan lemah

"Anna kau ...... " Tak terasa air mata ku jatuh ..tak kuasa melihat penderitaan Anna yang masih tertusuk perutnya oleh tangan dari sosok itu. Banyak darah keluar dari sela sela bibirnya namun dia masih memegangi tangan dari sosok itu dengan sisa tenaganya.

Tidak mau membuang waktu aku terus menekan pedang cahaya yang sudah ada dileher sosok itu agar segera terputus. Aku berteriak mengerahkan seluruh sisa kekuatan ku.


"hyaaaaaaaat.,............"

Amarah , kesedihan dan juga kasih sayang menjadi satu. Kekuatan ku kembali meningkat dengan terdengarnya jeritan dari sosok laba laba yang semakin melengking. Tak banyak waktu aku harus membereskan ini.

Satu tarikan napas lagi agar kekuatan ku semakin bertambah , tubuh ku semakin memanas tak sadar bahwa tubuh ku semakin berkilauan memancarkan energi .

Senyuman Anna semakin jelas merekah ketika lambat laun pedang yang ku tebaskan semakin maju melewati tenggorokan sosok itu.

Aku kembali menjerit dan berteriak sekuat tenaga agar usaha ku selesai.

"Kakang awas ...... " Pekik anna berteriak pada ku

Aku terus menjerit , pedang terus menerabas tak sempat memikirkan serangan yang akan keluar dari mata sosok itu.

Tarrrrrrrrrrr

Classhhhhhhhh

suara tebasan pedang akhirnya mencapai akhirnya segala usaha ku yang membuahkan hasil namun sesaat setelah kepala terputus , akan tetapi sinar panas memancar menyerang ku dalam waktu yang bersamaan
"nyessss ..." Seperti suara api terkena air

"Arrgghhh.. "

Aku menjerit kesakitan , sinar itu mengenai lengan kanan ku dan lukanya seperti terbakar. Rasa panas perih terasa dibahu kanan ku. Jaket ku robek terkena panasnya api itu.

Kepala sosok itu melayang lalu jatuh di atas tanah. Mata merah nya meredup dan mati. Tubuhnya jatuh telentang di atas tanah setelah Anna melepaskan pegangannya.

Ana pun jatuh tersungkur hampir saja jatuh di atas tanah . Dengan cepat aku menangkap tubuhnya yang sudah banyak memiliki luka parah.

Meski tubuhnya lebih tinggi dari ku akan tetapi terasa ringan bagi ku. Mungkin Karana dia makhuk halus jadi berat badannya tidak sebanding dengan ukuran nya.

"Anna, bertahanlah. " Aku memeluk tubuhnya lalu mendudukkannya di atas tanah

Hesty hanya bisa memandang lemah pada ku. Tatapanya sendu melihat ke arah kami berdua. Nampak masih kesakitan di kepalanya yang sesekali dia pegang.

"Anna ,bertahan lah " ucap ku lagi

Anna ternyum pada ku, wajahnya penuh luka dan cipratan darah , tubuhnya lemah , napasnya tidak beraturan .

"Kakang , jangan khawatir aku akan baik baik saja , " ucap Anna akan tetapi dia sepeti menahan rasa sakit yang luar biasa

"Tidak. Anna , kau dalam terluka parah , bagaimana bisa aku berfikir kau baik baik saja , aku akan meminta bantuan , tapi..."

Wusshhh

Deru angin datang cukup kencang. Dedaunan berterbangan dibawa oleh angin


Suara pertarungan antara putri Sinta dan dua sosok yang tersisa nampak masih sengit. Putri Sinta sempat melirik ke arah kami, raut wajahnya tersirat iba lalu berubah sangar ke arah musuh.

Pedang cahaya Anna yang tadi sempat jatuh di samping ku , ku ambil dengan tangan kanan ku. Aku menaikan pedang itu ke atas langit.

" Putri Sinta , tolong selesaikan misi " aku berteriak keras ke arah putri Sinta

Putri Sinta menoleh ke arah ku, dia mengangguk tanda memahami apa yang aku pikirkan. Dia menarik pedang Cahya dengan kekuatan telekinesis . Sekilat cepat pedang itu berpindah tangan ada di tangan kiri putri Sinta. Kini dia memegang kedua pedang itu lalu dengan cepat Putri Sinta melesat kembali melaju ke arah kedua sosok makhluk berkepala anjing dan kelelawar.

Dengan lihai , permainan dan ayunan pedang begitu selaras dengan jurus yang dia gunakan. Kini kedua makhluk itu sepeti kewalahan melawan putri sinta

Crashhh crashhh

Sayap dari sosok kelelawar terpotong , lalu jatuh ke atas tanah. Dengan sigap cepat Putri Sinta menyusul dja menghunuskan pedang hingga akhirnya

Jlebbbb

"Kyakkkkkkkkk"

Salah satu Pedang itu menebus jantung sosok kelelawar , sosok itu menjerit kesakitan dan mulai melemah.

Satu sosok berkepala anjing tercengang dan hendak kabur. Putri Sinta menyadari itu lalu dikejarnya sosok anjing yang sudah bergerak menjauhi arena pertempuran. Dilemparkannya sisa pedang hingga menusuk tubuh sosok anjing itu. Akan tetapi sosok itu masih bisa berlari dja masuk ke dalam kegelapan malam.

"Putri , tolong aku , tolong Anna. Dia terulang parah " aku berteriak kembali

Sosok kelelawar yang sudah ada dihadapan putri Sinta akhirnya meregang nyawa dan tak bergerak lagi.

Lalu putri Sinta menghampiri ku yang menangis meratapi Anna yang terluka parah.

"Bagaimana keadaanya ?" Tanya putri Sinta sambil memeriksa luka luka yang ada di tubuh Anna..

"Tolong lah putri, dia dalam keadaan kritis "

"Baiklah akan ku coba "

Dengan penuh harap agar Anna bisa selamat. Putri Sinta meletakan tanganta di atas perut Anna yang terluka , sebuah sinar kuning menyala diantara luka itu. Anna mengeluh seperti kesakitan

"Emmmhhhhhh ...."

"Anna bertahan lah, kau akan baik baik saja "

Beberapa saat kemudian Putri Sinta mengentikan aksinya . Dia terduduk jatuh ditopang oleh kedua tangannya di arah belakang.

"Aku tak sanggup. Aku hanya bisa mengentikan pendarahannya saja. Kekuatan ku sudah banyak terkuras " ucap putri Sinta

Mendengar kelurahan putri Sinta sedikit rasa lega akan tetapi Anna masih dalam keadaan lemah ..tangan ku yang memegang tangan kirii nya menggenang erat agar ada yang bisa menolongnya.

Suara deru mesin mobil terdengar dari kejauhan Cahya kilau menghampiri kami dan mendekat.

"Mas Ryan ...." Ucap ku lirih

Mas Ryan turun dari mobil dan bergerak menuju kami. Dia terperangah dengan kondisi Anna.

"Maafkan aku, ada sosok yang menyerah ku, untungnya Jaka Wardhana datang menolong ku , pertarungan kami cukup lama. Maaf aku datang terlambat " ucap mas Ryan dengan rasa bersalah

"Kita harus menolong jin penjaga mu juga, tapi aku tak tahu harus bagaimana , sintapun terluka " ucap mas Ryan

Tiba tiba suara deru angin datang menyibskkan rambut ku.

"Biar aku coba .... " Ucap seseorang yang tidak lain adalah Jaka Wardhana

Dia berdiri memegangi Hesty yang juga terluka akibat membentur dinding. Kami menoleh berbarengan ke arah sumber suara.

"Tuan Putri , kau tunggu sebentar " ucap Jaka lalu mendekati kami

"Aku pikir kau kabur , Jaka, aku berhutang Budi menolong kekasih ku " ucap Putri Sinta yang kini Jongkok disamping Anna.

Jaka Wardhana kini menghadap anna , tangannya diletakan di atas perut yang sudah robek . Cahaya ungu memendar dari balik tangannya. Anna meremas tangan kanan ku tand sdia menahan rasa sakit.

"Sabar kah Anna , aku akan segera pulih "

Tak lama kemudian , Jaka Wardhana mengentikan aksinya , dia menggelengkan kepala .

"Aku memperbaiki bagian organ inti yang rusak , akan tetapi tenaga ku telah terkuras juga setelah barusan aku menyembuhkan tuan putri Hesty " lau dia menghela napas

"Dia harus dibawa ke kerajaannya supaya di obati, namun aku tak bisa mengantarnya " sambung Jaka

" Sinta, apa kau bisa mengantar Anna ke sana ?" Tanya mas Ryan

"Aku tak bisa pergi ke kerajaan laut utara , aku butuh pemulihan juga. " Ucap putri Sinta sambil menundukan kepala.

Semua membisu , Jaka dan putri sinta yang terkuras energinya tak bisa dengan cepat membawa Anna ke kerajaan laut utara.

Quote:
Diubah oleh aguzblackrx 26-06-2024 07:49
DigaMylife
merlianarian457
andiroid80x
andiroid80x dan 6 lainnya memberi reputasi
7
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.