- Beranda
- Stories from the Heart
Satu Kelas Dengan Dia
...
TS
aguzblackrx
Satu Kelas Dengan Dia
Horror, Romance


Quote:
PROLOG
Bagas tak sengaja menjadi indigo karena insiden tenggelam di kolam empang yang berair kotor saat masih berumur 3 tahun yang membuat jiwanya terbawa ke alam gaib dan mendapat kemapuan bisa melihat makhuk tak kasat mata meski tidak sekaligus dan berangsur angsur lama hingga dia bertemu dengan sosok di sekolah nya yang membuat dirinya menyadari memiliki kemampuan dan mendapatkan sebuah tanggung jawab besar dalam hidupnya
Quote:
Spoiler for Jangan di Buka:
Quote:
Diubah oleh aguzblackrx 21-09-2024 09:52
dwi.haryana.982 dan 28 lainnya memberi reputasi
27
29.6K
1.6K
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52.1KAnggota
Tampilkan semua post
TS
aguzblackrx
#233
Part 39

Tetasan cairan jatuh di tangan kiri ku, berbau anyir sehingga perut ku terasa di aduk aduk dan ingin memuntahkan isi dalam perut , akan tetapi aku tahan . Saat kepala ku mendongak ke atas
tiba tiba Tangan berbulu dan berkuku runcing menyergap baju Hesty dengan cepat
" Hesty awas ...." Teriak ku memperingatkan . Tapi terlambat
"Aaaaa ...." Hesty menjerit terkejut
Sosok itu menarik tubuh Hesty ke atas langit langit dan melemparkan nya ke arah dinding. Aku berlari mencoba mengejar akan tetapi aku aku terlambat.
"Brukkk "
Tubuhnya membentur dinding Seketika Hesty tak sadarkan diri. Aku segera menolongnya, untungnya dia masih bernapas hanya saja dia seperti pingsan. Kamera yang dia bawa ternyata hancur di injak oleh makhuk itu yang kini berdiri tegak di bibir tangga.
"Hesty bangun ... " Ucap ku berkali kali sambil menggoyang goyangkan tubuhnya.
Sosok itu nampak menggeram , gigi gigi runcingnya bergemeretak saling beradu satu sama lain. Kali ini sosok kelelawar tidak sendirian. Ada satu makhluk lagi yang ada dibelakangnya menempel pada dinding , wujud nya seperti manusia akan tetapi banyak kaki kaki mirip laba laba menempel dipunggungnya.
Aku terperangah dan terpana dengan kedua sosok itu , aku mereka sangat ketakutan apalagi kedua sosok itu seperti memberi ancaman yang tidak main main.
Hesty yang masih tidak sadarkan diri harus ku lindungi. Seketika aku lupa bahwa ini misi bersama mas Ryan dan juga putri Sinta. Bahkan aku sempat tak ingat dengan Anna , seolah tebius oleh kedua bola mata makhuk kelelawar itu tubuh ku terpaku dan berat . Hendak menggerakkan saja sangat sulit. .
Aku teringat akan putri Sinta. Aku hendak me menyebut namanya akan tetapi suara ku tiba tiba hilang. Menggeram saja aku tak bisa bahkan berteriak . Aneh kenapa bisa terjadi ?bagaimana ini aku bisa mati saat ini juga. Aku merasa terpojok dan bimbang.
Hanya hati ku yang masih bisa bicara. "Bismillah " sebuah kekuatan seperti tubuh di dalam badan ku. Rasa panas mulai menjalar , meski berat aku bisa menggerakkan sedikit demi sedikit kaki dan tangan ku.
Kedua makhuk itu bergerak hendak mendekati ku , mereka tertawa puas dengan kondisi ku. Lalu sebuah tangan menjulur ke arah ku menyentuh leher ku. Usaha ku mengerjakan tubuh seperti sia sia namun tetap harap ku bisa melakukan sebuah ke ajaiban.
Kini leher ku dicekik sosok kelelawar , tubuhku diangkat dari posisi berjongkok yang tadi hendak membangunkan Hesty.
"Arrgghh "
Aku mengerang kesakitan dan juga sesak napas , kini posisi ku setengah berdiri . Gawat aku bisa mati gumam ku dalam hati. Ku lafazkan kalimat Allah berkali kali , sungguh hebat kini tubuh ku mulai lebih leluasa.
Sosok itu menarik tangan kanannya dan hendak melakukan serangan dengan cakar hitam di tangannya. Tidak ada waktu lagi . Dan ....
Bugghh......
Sebuah pukulan tangan mendarat di perut sosok itu . Sosok kelelawar terkejut namun seperti lemah pukulan ku sosok itu hanya tertawa dan. masih mencekik tubuh ku lalu semakin tinggi tubuh ku di angkatnya.
"Allahuakbar "
Dakkkk ....
Sebuah tendangan mendarat di perut sosok itu. Cengkraman nya terlepas . Sosok itu mundur 2 langkah dan seperti merasa kesakitan. Senyum hitamnya menyeringai kearah ku.
Aku mengepalkan kedua tanganku dengan kaki kaki kuda kuda siap dengan mode tempur.
Lalu sosok melompat ke arah ku. Aku mencoba menghalaunya dengan pukulan. Rasa takut ku kini seolah lenyap akan tetapi kewaspadaan ku akan keselamatan aku dan Hesty adalah taruhannya.
Sial , suara ku masih kelu dan tak bisa memanggil putri Sinta bahkan Anna .
Sosok itu melancarkan seranhan cakarannya akan tetapi aku bisa berkelit merunduk mengindari serangannya. Serangan yang cukup kuat mampu merobek tembok yang kini hancur yang ada di belakang ku tadi.
Kini tangan ku dihunuskan ke arah makhluk itu.
"Sreeet... " Sebuah tali melilit tangan kanan ku. Secara kuat aku ditarik oleh tali itu dan melayang ke udara lalu tubuh ku dibantingkan ke dinding tembok.
Bruggghh
Kepala ku terbentur tembok cukup kuat , lalu jatuh ke santai satu untungnya aku masih bisa selamat karena jatuh tepat di atas sofa.
Lagi lagi mulut ku belum bisa berkata kata
"Aaaa ... "
Aku curiga bahwa cairan tadi yang menetes adalah racun yang sengaja dijatuhkan agar korban tidak bisa berkutik.
Sebuah serangan kembali dilancarkan oleh mereka. Sosok kelelawar turun ke lantai 1 dan mencoba menyerang ku , aku mencoba kabur keluar , sialnya aku malah terjatuh dan masuk ke dalam kolam ikan yang dipenuhi air kotor. Sedikit air yang ku minum.
Hos hosh hosh
Aku mulai kelelahan , sosok Tadi tertawa mendekati ku namun salah satu sosok masih ada di dalam..
"Hesty .... " Tiba tiba saja aku bisa berkata kata lagi
Baru saja aku akan mengucapkan nama Anna dan juga putri Sinta aku berfikir ini adalah pertarungan ku ,
" Dewi Sukma Kelana , hadirlah "
"Satu dua tiga " ucap ku menghitung kedatangannya
Wusshhh.
Angin berhembus kencang dari arah barat , sebuah kilatan cahaya berwarna hijau melesat cepat dari arah depan.
Sosok kelelawar nampak terkejut ketika Anna sudah melancarkan serangannya nya.
"Bugghhh ...."
Sebuah pukulan telak tepat di tengkuk sosok kelelawar itu hingga jatuh terguling dan membentur pohon besar.
Sosok itu kesakitan dan menjerit ringkih.
Anna melirik ku dengan senyum puas lalu bergerak melayang menuju ke arah ku. Dia melihat beberapa tubuh ku yang basah kuyup .
"Kakang , maaf kedatangan ku telat , kenapa kakang tidak dari awal memanggil ku. " Ucap Anna sambil mengusap usap wajah dan rambut ku yang kotor karena air keruh bercampur debu
"Ceritanya panjang Anna , segera tolong Hesty di dalam ada satu makhluk lagi, aku yang akan melawan sosok ini " ucap ku memerintah .
"Jin penjaganya ? " Tanya Anna singkat
"Aku tidak tahu, tapi Hesty sekarang pingsan mungkin dia belum sempat memanggil penjaga nya. "
Lalu Anna memejamkan mata dan menyatukan kedua tangan di dada. Tak berapa lama hembusan angin berserta petir datang dari arah timur.
"Tarrr tarrr tarrr " wushhhh.
Kini putri Sinta dan mas Ryan datang secepat kilat tepat di hadapan ku. Putri Sinta langsung menyerang sosok yang akan bangkit dari terkaparnya . Dengan kecepatan gerakannya sosok itu berhasil menangkis serangan putri Sinta. Lalu terbang di udara mengepalkan sayapnya.
"Sial... Kenapa meleset " gerutu putri Sinta
Lalu sosok itu terbang dan bertengger ke atas villa yang lainnya.
" Kenapa kamu tidak memanggil Sinta saat tadi ada makhluk itu "Mas Ryan lalu bertanya " dimana Hesty ?"sambungnya
Mata ku membulat , Aku tersadar Hesty masih di dalam vila. Wajah ku menoleh ke arah mas Ryan .
"Aku tadi kena jurus atau ajian , tubuh ku kaku dan mulut ku kelu , untungnya aku bisa kembali seperti semula berkat doa . Begitu mash" jawab ku menjelaskan
Mas Ryan hanya mengangguk saja ..
"Anna segera evakuasi Hesty sekarang " ucap ku memerintah.
Anna mengangguk "baik kakang "
Baru saja Anna akan bergerak tiba tiba menuju ke dalam villa tiba tiba saja terdengar keributan . Seperti sebuah pertarungan . Anna hanya menatap tajam ke arah villa. Namun putri Sinta tersenyum. Mas Ryan menatap heran .
Prank
Suara pecahan kaca jendela beserta berhamburan keluar rumah .Anna dengan sigap melindungi ku dari pecahan itu. Bagian tubuh Anna yang membulat dua menekan bagian bahu ku , empuk (masih saja aku berfikir kotor disaat seperti ini).
Sosok yang berwujud manusia setengah laba laba jatuh ke atas tanah. Entah siapa yang menyerangnya namun dari reaksi putri Sinta begitu bersemangat .
"Bagus ..... Seprti itu " ucap putri Sinta kegirangan
Sosok manusia laba laba mengerang dan terkejut ada banyak orang yang ada di hadapannya.
Seseorang muncul dari balik jendela rusak memangku seorang gadis . Aku duga dia adalah Jaka Wardhana.
Secepat kilat Anna menyerang sosok. Itu , bagaikan Spiderman sosok itu mengindari dan melesat melompat ke pohon dan menempel di sana.
Suara long longan anjing terdengar cukup keras , sepertinya sosok yang ditunggu kini hadir . Sebuah silet melompat dari atas villa vila. Kini ketiga sosok bergabung berjejer.
"Mereka ada banyak ternyata "
"Bagus kita seimbang kali ini, Ryan kau disini saja temani Bagas " ucap putri Sinta
"Anna , kau bisa melawannya? "
"Aku bisa kakang . Malam ini akan panjang sepertinya "
Jaka Wardhana turun dari villa dan menghampiri ku dan meletakan di atas paving blok . Sekejap usapan dari wajah nya Hesty lalu tersadar dan terbatuk.
"Dimana aku " tanya Hesty kebingungan sambil memegang kepalanya yang sakit akibat benturan.
"Hesty apa aku baik baik saja? , " Tanya ku perhatian
Hesty hanya menggelengkan kepalanya denngan raut wajah kesakitan. Bodohnya aku malah bertanya yang sudah jelas hesty dalam keadaan terluka.
Akan tetapi tiba tiba saja tangan Jaka Wardhana menarik kerah baju ku dna mendorong ku mundur. Dengan wajah garang merah padam.
"Kau tidak bisa menjaga tuan putri ku, dasar bodoh " bentak Jaka
Dengan sigap Anna hendak menyerang jaka namun di tahan Sinta. mata anna tajam terhadap sinta setelah usaha nya digagalkan.
"Lepas kan , tahan emosi mu Jaka " bentak mas Ryan memegang lengan jaka yang gempal itu dan hendak melepaskan cengkramannya.
"Ini juga salah mu ryan. semua misi gila mu melibatkan tuan putri . Lihat tuan putri ku terluka ..." hardik jaka penuh emosi.
Mas ryan lalu terdiam dan mengendurkan pegangannya.
"Jangan berdebat sekarang , misi kita akan gagal hanya karena berdebat " bentak putri Sinta
Jaka Wardhana menatap nanar terhadap putri Sinta dan mas Ryan dan melaskan cengkraman nya,
Tanpa bicara apapun Jaka Wardhana melesat ke arah kedua makhuk tadi.
"Jaka ....." Pekik Hesty berteriak
"Anna , sekarang ..." ucap ku memerintah
Anna merespon ucapkan ku lalu menganggukkan kepala kemudian melesat terbang mengikuti Jaka Wardhana . Putri Sinta nampak santai saja melihat kedua jin penjaga Hesty dan Anna menyerang ..
Jaka melawan makhluk anjing dan laba laba sedangkan Anna melawan makhluk kelelawar . Serangan demi serangan dilakukan , sepertinya ketiga makhuk itu mampu membaca gerakan Jaka dan Anna , setiap serangannya mampu dihindari.
Putri Sinta nampak gatal , tangan diremas remas sambil menunggu kesempatan. Matanya mengawasi setiap gerakan pertarungan dari keduanya.
Lalu mas Ryan membopong Hesty bersama ku karena tubuhnya masih lemah .
"Lebih baik kita menjauh saja , dari pertarungan mereka " ajak mas Ryan
"baik mas, Ke sebelah sana mas " ucap ku mengarahkan menuju sebuah vila yang lebih jauh.
(Bersambung )

Tetasan cairan jatuh di tangan kiri ku, berbau anyir sehingga perut ku terasa di aduk aduk dan ingin memuntahkan isi dalam perut , akan tetapi aku tahan . Saat kepala ku mendongak ke atas
tiba tiba Tangan berbulu dan berkuku runcing menyergap baju Hesty dengan cepat
" Hesty awas ...." Teriak ku memperingatkan . Tapi terlambat
"Aaaaa ...." Hesty menjerit terkejut
Sosok itu menarik tubuh Hesty ke atas langit langit dan melemparkan nya ke arah dinding. Aku berlari mencoba mengejar akan tetapi aku aku terlambat.
"Brukkk "
Tubuhnya membentur dinding Seketika Hesty tak sadarkan diri. Aku segera menolongnya, untungnya dia masih bernapas hanya saja dia seperti pingsan. Kamera yang dia bawa ternyata hancur di injak oleh makhuk itu yang kini berdiri tegak di bibir tangga.
"Hesty bangun ... " Ucap ku berkali kali sambil menggoyang goyangkan tubuhnya.
Sosok itu nampak menggeram , gigi gigi runcingnya bergemeretak saling beradu satu sama lain. Kali ini sosok kelelawar tidak sendirian. Ada satu makhluk lagi yang ada dibelakangnya menempel pada dinding , wujud nya seperti manusia akan tetapi banyak kaki kaki mirip laba laba menempel dipunggungnya.
Aku terperangah dan terpana dengan kedua sosok itu , aku mereka sangat ketakutan apalagi kedua sosok itu seperti memberi ancaman yang tidak main main.
Hesty yang masih tidak sadarkan diri harus ku lindungi. Seketika aku lupa bahwa ini misi bersama mas Ryan dan juga putri Sinta. Bahkan aku sempat tak ingat dengan Anna , seolah tebius oleh kedua bola mata makhuk kelelawar itu tubuh ku terpaku dan berat . Hendak menggerakkan saja sangat sulit. .
Aku teringat akan putri Sinta. Aku hendak me menyebut namanya akan tetapi suara ku tiba tiba hilang. Menggeram saja aku tak bisa bahkan berteriak . Aneh kenapa bisa terjadi ?bagaimana ini aku bisa mati saat ini juga. Aku merasa terpojok dan bimbang.
Hanya hati ku yang masih bisa bicara. "Bismillah " sebuah kekuatan seperti tubuh di dalam badan ku. Rasa panas mulai menjalar , meski berat aku bisa menggerakkan sedikit demi sedikit kaki dan tangan ku.
Kedua makhuk itu bergerak hendak mendekati ku , mereka tertawa puas dengan kondisi ku. Lalu sebuah tangan menjulur ke arah ku menyentuh leher ku. Usaha ku mengerjakan tubuh seperti sia sia namun tetap harap ku bisa melakukan sebuah ke ajaiban.
Kini leher ku dicekik sosok kelelawar , tubuhku diangkat dari posisi berjongkok yang tadi hendak membangunkan Hesty.
"Arrgghh "
Aku mengerang kesakitan dan juga sesak napas , kini posisi ku setengah berdiri . Gawat aku bisa mati gumam ku dalam hati. Ku lafazkan kalimat Allah berkali kali , sungguh hebat kini tubuh ku mulai lebih leluasa.
Sosok itu menarik tangan kanannya dan hendak melakukan serangan dengan cakar hitam di tangannya. Tidak ada waktu lagi . Dan ....
Bugghh......
Sebuah pukulan tangan mendarat di perut sosok itu . Sosok kelelawar terkejut namun seperti lemah pukulan ku sosok itu hanya tertawa dan. masih mencekik tubuh ku lalu semakin tinggi tubuh ku di angkatnya.
"Allahuakbar "
Dakkkk ....
Sebuah tendangan mendarat di perut sosok itu. Cengkraman nya terlepas . Sosok itu mundur 2 langkah dan seperti merasa kesakitan. Senyum hitamnya menyeringai kearah ku.
Aku mengepalkan kedua tanganku dengan kaki kaki kuda kuda siap dengan mode tempur.
Lalu sosok melompat ke arah ku. Aku mencoba menghalaunya dengan pukulan. Rasa takut ku kini seolah lenyap akan tetapi kewaspadaan ku akan keselamatan aku dan Hesty adalah taruhannya.
Sial , suara ku masih kelu dan tak bisa memanggil putri Sinta bahkan Anna .
Sosok itu melancarkan seranhan cakarannya akan tetapi aku bisa berkelit merunduk mengindari serangannya. Serangan yang cukup kuat mampu merobek tembok yang kini hancur yang ada di belakang ku tadi.
Kini tangan ku dihunuskan ke arah makhluk itu.
"Sreeet... " Sebuah tali melilit tangan kanan ku. Secara kuat aku ditarik oleh tali itu dan melayang ke udara lalu tubuh ku dibantingkan ke dinding tembok.
Bruggghh
Kepala ku terbentur tembok cukup kuat , lalu jatuh ke santai satu untungnya aku masih bisa selamat karena jatuh tepat di atas sofa.
Lagi lagi mulut ku belum bisa berkata kata
"Aaaa ... "
Aku curiga bahwa cairan tadi yang menetes adalah racun yang sengaja dijatuhkan agar korban tidak bisa berkutik.
Sebuah serangan kembali dilancarkan oleh mereka. Sosok kelelawar turun ke lantai 1 dan mencoba menyerang ku , aku mencoba kabur keluar , sialnya aku malah terjatuh dan masuk ke dalam kolam ikan yang dipenuhi air kotor. Sedikit air yang ku minum.
Hos hosh hosh
Aku mulai kelelahan , sosok Tadi tertawa mendekati ku namun salah satu sosok masih ada di dalam..
"Hesty .... " Tiba tiba saja aku bisa berkata kata lagi
Baru saja aku akan mengucapkan nama Anna dan juga putri Sinta aku berfikir ini adalah pertarungan ku ,
" Dewi Sukma Kelana , hadirlah "
"Satu dua tiga " ucap ku menghitung kedatangannya
Wusshhh.
Angin berhembus kencang dari arah barat , sebuah kilatan cahaya berwarna hijau melesat cepat dari arah depan.
Sosok kelelawar nampak terkejut ketika Anna sudah melancarkan serangannya nya.
"Bugghhh ...."
Sebuah pukulan telak tepat di tengkuk sosok kelelawar itu hingga jatuh terguling dan membentur pohon besar.
Sosok itu kesakitan dan menjerit ringkih.
Anna melirik ku dengan senyum puas lalu bergerak melayang menuju ke arah ku. Dia melihat beberapa tubuh ku yang basah kuyup .
"Kakang , maaf kedatangan ku telat , kenapa kakang tidak dari awal memanggil ku. " Ucap Anna sambil mengusap usap wajah dan rambut ku yang kotor karena air keruh bercampur debu
"Ceritanya panjang Anna , segera tolong Hesty di dalam ada satu makhluk lagi, aku yang akan melawan sosok ini " ucap ku memerintah .
"Jin penjaganya ? " Tanya Anna singkat
"Aku tidak tahu, tapi Hesty sekarang pingsan mungkin dia belum sempat memanggil penjaga nya. "
Lalu Anna memejamkan mata dan menyatukan kedua tangan di dada. Tak berapa lama hembusan angin berserta petir datang dari arah timur.
"Tarrr tarrr tarrr " wushhhh.
Kini putri Sinta dan mas Ryan datang secepat kilat tepat di hadapan ku. Putri Sinta langsung menyerang sosok yang akan bangkit dari terkaparnya . Dengan kecepatan gerakannya sosok itu berhasil menangkis serangan putri Sinta. Lalu terbang di udara mengepalkan sayapnya.
"Sial... Kenapa meleset " gerutu putri Sinta
Lalu sosok itu terbang dan bertengger ke atas villa yang lainnya.
" Kenapa kamu tidak memanggil Sinta saat tadi ada makhluk itu "Mas Ryan lalu bertanya " dimana Hesty ?"sambungnya
Mata ku membulat , Aku tersadar Hesty masih di dalam vila. Wajah ku menoleh ke arah mas Ryan .
"Aku tadi kena jurus atau ajian , tubuh ku kaku dan mulut ku kelu , untungnya aku bisa kembali seperti semula berkat doa . Begitu mash" jawab ku menjelaskan
Mas Ryan hanya mengangguk saja ..
"Anna segera evakuasi Hesty sekarang " ucap ku memerintah.
Anna mengangguk "baik kakang "
Baru saja Anna akan bergerak tiba tiba menuju ke dalam villa tiba tiba saja terdengar keributan . Seperti sebuah pertarungan . Anna hanya menatap tajam ke arah villa. Namun putri Sinta tersenyum. Mas Ryan menatap heran .
Prank
Suara pecahan kaca jendela beserta berhamburan keluar rumah .Anna dengan sigap melindungi ku dari pecahan itu. Bagian tubuh Anna yang membulat dua menekan bagian bahu ku , empuk (masih saja aku berfikir kotor disaat seperti ini).
Sosok yang berwujud manusia setengah laba laba jatuh ke atas tanah. Entah siapa yang menyerangnya namun dari reaksi putri Sinta begitu bersemangat .
"Bagus ..... Seprti itu " ucap putri Sinta kegirangan
Sosok manusia laba laba mengerang dan terkejut ada banyak orang yang ada di hadapannya.
Seseorang muncul dari balik jendela rusak memangku seorang gadis . Aku duga dia adalah Jaka Wardhana.
Secepat kilat Anna menyerang sosok. Itu , bagaikan Spiderman sosok itu mengindari dan melesat melompat ke pohon dan menempel di sana.
Suara long longan anjing terdengar cukup keras , sepertinya sosok yang ditunggu kini hadir . Sebuah silet melompat dari atas villa vila. Kini ketiga sosok bergabung berjejer.
"Mereka ada banyak ternyata "
"Bagus kita seimbang kali ini, Ryan kau disini saja temani Bagas " ucap putri Sinta
"Anna , kau bisa melawannya? "
"Aku bisa kakang . Malam ini akan panjang sepertinya "
Jaka Wardhana turun dari villa dan menghampiri ku dan meletakan di atas paving blok . Sekejap usapan dari wajah nya Hesty lalu tersadar dan terbatuk.
"Dimana aku " tanya Hesty kebingungan sambil memegang kepalanya yang sakit akibat benturan.
"Hesty apa aku baik baik saja? , " Tanya ku perhatian
Hesty hanya menggelengkan kepalanya denngan raut wajah kesakitan. Bodohnya aku malah bertanya yang sudah jelas hesty dalam keadaan terluka.
Akan tetapi tiba tiba saja tangan Jaka Wardhana menarik kerah baju ku dna mendorong ku mundur. Dengan wajah garang merah padam.
"Kau tidak bisa menjaga tuan putri ku, dasar bodoh " bentak Jaka
Dengan sigap Anna hendak menyerang jaka namun di tahan Sinta. mata anna tajam terhadap sinta setelah usaha nya digagalkan.
"Lepas kan , tahan emosi mu Jaka " bentak mas Ryan memegang lengan jaka yang gempal itu dan hendak melepaskan cengkramannya.
"Ini juga salah mu ryan. semua misi gila mu melibatkan tuan putri . Lihat tuan putri ku terluka ..." hardik jaka penuh emosi.
Mas ryan lalu terdiam dan mengendurkan pegangannya.
"Jangan berdebat sekarang , misi kita akan gagal hanya karena berdebat " bentak putri Sinta
Jaka Wardhana menatap nanar terhadap putri Sinta dan mas Ryan dan melaskan cengkraman nya,
Tanpa bicara apapun Jaka Wardhana melesat ke arah kedua makhuk tadi.
"Jaka ....." Pekik Hesty berteriak
"Anna , sekarang ..." ucap ku memerintah
Anna merespon ucapkan ku lalu menganggukkan kepala kemudian melesat terbang mengikuti Jaka Wardhana . Putri Sinta nampak santai saja melihat kedua jin penjaga Hesty dan Anna menyerang ..
Jaka melawan makhluk anjing dan laba laba sedangkan Anna melawan makhluk kelelawar . Serangan demi serangan dilakukan , sepertinya ketiga makhuk itu mampu membaca gerakan Jaka dan Anna , setiap serangannya mampu dihindari.
Putri Sinta nampak gatal , tangan diremas remas sambil menunggu kesempatan. Matanya mengawasi setiap gerakan pertarungan dari keduanya.
Lalu mas Ryan membopong Hesty bersama ku karena tubuhnya masih lemah .
"Lebih baik kita menjauh saja , dari pertarungan mereka " ajak mas Ryan
"baik mas, Ke sebelah sana mas " ucap ku mengarahkan menuju sebuah vila yang lebih jauh.
(Bersambung )
Diubah oleh aguzblackrx 24-06-2024 22:40
Araka dan 9 lainnya memberi reputasi
10
Tutup

