Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
Pilot Susi Air Setahun Lebih Disandera OPM, Kini Bisa Bahasa Nduga

Pilot Susi Air Setahun Lebih Disandera OPM, Kini Bisa Bahasa Nduga

Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Sebby Sambom buka suara terkait kondisi terkini Pilot Susi Air, Philips Merthens, sejak disandera sejak Februari 2023, dalam kondisi baik. Tak hanya kondisi Philips yang baik-baik saja, Sebby juga menuturkan bahwa pilot asal New Zealand ini makan dengan teratur. Dok. TPNPB OPM

TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari setahun pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, disandera oleh kelompok bersenjata Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB - OPM. Seorang sumber yang pernah bertemu dengan pimpinan TPNPB-OPM Egianus Kogoya ditemui Tempo di Jakarta pada Senin, 17 Juni 2024 menceritakan, kondisi Philip saat ini hingga bisa berbahasa Nduga untuk komunikasi sehari-hari dalam penyanderaan.

Menurut narasumber itu, pengikut Egianus dan masyarakat di sekitarnya mengajari Philip bahasa Nduga. Sebelumnya, komunikasi dilakukan dengan bahasa Indonesia yang dikuasai sebagian di antara mereka.

Saat dikonfirmasi, juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom mengatakan, sejak awal Philip memang sudah fasih berbahasa Indonesia. "Ya tentu bahasa Indonesia, dia menerbangkan pesawat Indonesia," kata Sebby kepada Tempo melalui  telepon pada Selasa, 18 Juni 2024.

Narasumber itu menyebut Philip selama disandera tidak dikurung. Pilot Susi Air itu tinggal berbaur dengan masyarakat dan mengklaim keadaannya baik. Hanya akses komunikasi dengan orang luar seperti penggunaan gawai dilarang. Philip disebut mau berbaur dengan masyarakat seperti mencari kayu dan segala macam kebutuhan tawanan itu dicukupi. Salah satunya pasukan TPNPB-OPM menyiapkan roti untuk makanan sehari-hari Philip.

Philip disebut mengalami stres di bulan pertama dan kedua setelah ditangkap TPNPB. Setelahnya, warga Selandia Baru itu dapat berbaur dengan anak buah Egianus dan masyarakat Nduga. Sumber tadi mengaku tidak pernah bertemu dengan sang pilot. Namun, informasi mengenai keadaan Philip diperoleh langsung dari Egianus Kogoya.

Adapun Sebby mengatakan sudah lama tidak mengetahui kabar Philip, karena memiliki agenda yang lebih penting. [/b[ Kendati demikian, TPNPB sudah berencana membebaskan warga Selandia Baru itu. "Saya tidak bicara lagi dengan pilot itu, ada yang mengurus itu. Kami punya agenda TPNPB kami sibuk dengan agenda kami sendiri," kata Sebby.

Philip disandera sejak 7 Februari 2023 lalu. Kepala Staf Umum TPNPB, Mayor Jenderal Terianus Satto menyebut pilot Susi Air itu sebenarnya bukan target utama. Namun dijadikan  sebagai jaminan atas pelanggaran pemerintah Indonesia yang mengizinkan penerbangan sipil memasuki wilayah OPM di Kabupaten Nduga, Papua.

"Penyanderaan terjadi sesuai standar hukum perang dan pilot Susi Air mendarat di wilayah perang dengan menggunakan perusahaan penerbangan Susi Air yang disubsidi oleh Pemerintah Indonesia dengan program Operasi Perintis,” kata Terianus melalui keterangan resmi yang diterima Tempo, pada Rabu, 7 Februari 2024. TPNPB bakal membebaskan Philip kepada keluarganya dengan alasan kemanusiaan dan menjamin hak asasi manusia, namun belum diketahui waktunya.

https://nasional.tempo.co/read/18821...a-bahasa-nduga


Egianus Kogoya Disebut Bakal Bebaskan Pilot Susi Air Tanpa Tuntutan Politik
Pilot Susi Air Setahun Lebih Disandera OPM, Kini Bisa Bahasa Nduga
Kondisi terkini pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, yang disandera Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Foto: TPNPB-OPM

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang sumber Tempo yang pernah bertemu dengan pimpinan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB - OPM Egianus Kogoya membeberkan, kelompok itu berencana membebaskan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens tanpa tuntutan politik. Namun pembebasan itu belum diketahui waktunya.

TPNPB disebut mengirim surat kepada pemerintah Selandia Baru untuk menyampaikan permintaan. Sumber tersebut tidak menjelaskan secara detail kapan surat tersebut dikirim. Kendati demikian, dalam surat itu Egianus menyebut penyanderaan Philip yang telah berlangsung lebih dari setahun bukanlah target mereka, namun hanya kurang beruntung saja.

Kepada narasumber itu, Egianus bercerita bahwa kelompok yang dipimpinnya menganggap Philip sebagai saudara.

Egianus mengibaratkan mereka mencuri anak perempuan dari Selandia Baru dan akan dikembalikan lagi namun harus menjalin hubungan layaknya orang pacaran. Artinya, mereka ingin menyerahkan Philip langsung ke negara asalnya tanpa perantara. Pimpinan TPNPB itu menyatakan tidak akan membunuh Philip, mereka akan menjaga dan menyerahkan langsung ke Selandia Baru.

Juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom juga menyinggung rencana pembebasan Philip, namun belum ada perintah. "Saya tidak bicara lagi dengan pilot itu. Ada yang mengurus itu. Kami kan sudah perintahkan bebaskan pilot. TPNPB sibuk dengan agenda sendiri," kata Sebby dihubungi Tempo melalui telepon pada Selasa, 18 Juni 2024.

Philip disandera sejak 7 Februari 2023 lalu, tepat satu tahun pada 7 Februari 2024 TNPB-OPM merilis pernyataan resminya mengenai tujuan mereka.

Kepala Staf Umum TPNPB Terianus Satto dalam keterangan resmi yang diterima Tempo, pada Rabu, 7 Februari 2024 menyatakan bakal membebaskan Philip dengan mengembalikan melalui yuridis Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB.

TPNPB juga melampirkan sejumlah foto terbaru Philip. Menurut Terianus, Philip sebenarnya bukan merupakan target utama mereka. Pilot itu dijadikan sebagai jaminan atas pelanggaran Pemerintah Indonesia yang mengizinkan penerbangan sipil memasuki wilayah OPM di Kabupaten Nduga.

Menurut Terianus, TPNPB-OPM mencurigai pilot asal Selandia Baru ini menjalankan tugas operasi perintis yang merupakan operasi intelijen Indonesia untuk memata-matai pergerakan TPNPB.

“Selama satu tahun pemerintah Indonesia dan Selandia Baru tidak mampu untuk membuka diri melakukan negosiasi damai dengan bangsa Papua dalam rangka pembebasan Pilot Philip,” ucap Terianus.

Dalam keterangan tertulisnya, TPNPB-OPM juga mengancam Presiden Joko Widodo dan pemerintah Indonesia di Papua yang tidak mampu menjawab tuntutan dari organisasi papua untuk membebaskan pilot Susi Air. “Pemerintah Selandia baru juga masih tidak mau menerima tawaran baik dari TPNPB,” kata Terianus.

https://nasional.tempo.co/read/18820...ntutan-politik

Udah akrab dengan masyarakat setempat sang Pilot...

BALI999
kakekane.cell
kakekane.cell dan BALI999 memberi reputasi
2
426
24
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.3KThread41.9KAnggota
Tampilkan semua post
InRealLifeAvatar border
InRealLife
#12
Cerita Shogun dengan kearifan lokal Papua Pegunungan--
kakekane.cell
kakekane.cell memberi reputasi
1
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.