TS
amekachi
Antara Rusia-Ukraina dan Israel-Hamas Bisakah Berdamai? Sudah Ada Tanda-tandanya!
Field-Marshal Wilhelm Keitel menandatangani dokumen penyerahan tanpa syarat, 8 Mei 1945/Sumber gambar
Antara Rusia-Ukraina dan Israel-Hamas Bisakah Berdamai? Sekarang Sudah Ada Tanda-tandanya!
Dunia seakan sekarang sedang menuju kearah yang lebih baik nih gansist, kearah semuanya menginginkan perdamaian, perikemanusiaan, penghormatan terhadap hak-hak asasi manusia dan penghentian segala bentuk perang yang menyengsarakan.
Jika kemarin baru saja dibicarakan tentang sebuah KTT di Yordania yang juga dihadiri oleh bapak Prabowo Subianto, acara untuk menengahi konflik di kawasan Jalur Gaza dan perbatasan Israel dengan wilayah tersebut. Dan fokus juga menekan untuk beberapa pihak yang bertikai, khusus pemerintah Israel, jika tidak mau menghiraukan rancangan gencatan senjata bakal dikucilkan.
Sekarang di Ukraina pun ada kabar baik nih, mengutip dari AFP, Minggu (16/6) memberitakan jika presiden Volodymyr Zelensky di sebuah pertemuan perdamaian besar di Swiss menyatakan akan mengajukan proposal untuk mengakhiri perang kepada Moskow.
Quote:
Spoiler for :
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, telah mengungkapkan rencananya untuk mengajukan proposal perdamaian kepada Rusia guna mengakhiri konflik yang terus berlangsung. Hal ini dilakukan setelah Presiden Rusia, Vladimir Putin, memberikan isyarat bahwa Rusia bersedia mengakhiri serangan ke Ukraina dengan syarat-syarat tertentu.
Zelensky menyatakan bahwa proposal perdamaian tersebut akan diajukan setelah disetujui oleh komunitas internasional dan akan segera dikomunikasikan kepada perwakilan Rusia. Namun, Putin telah menegaskan bahwa Ukraina harus bersedia menarik seluruh pasukannya dari empat wilayah yang disebutnya. Selain itu, Putin juga menekankan bahwa Ukraina harus membatalkan niatnya untuk menjadi anggota NATO sebelum perundingan damai bisa dimulai.
Di tengah upaya perdamaian tersebut, Ukraina tetap menjaga sikap tegas terhadap kondisi perdamaian yang diinginkan. Zelensky menyatakan bahwa kesepakatan damai hanya akan bisa tercapai jika pasukan Rusia mundur ke posisi mereka sebelum invasi, sebagai batas minimum yang dapat diterima oleh Ukraina.
Meskipun terdapat sejumlah syarat yang diajukan baik oleh Rusia maupun Ukraina dalam upaya perdamaian, harapan untuk mencapai kesepakatan yang membawa kedamaian tetap menjadi fokus utama dalam konflik ini. Masyarakat internasional pun turut berperan dalam mendukung upaya perdamaian antara kedua negara yang telah terlibat dalam konflik selama beberapa waktu terakhir.
Konflik yang terjadi di dua kawasan di dunia ini kemungkinan besar bisa berakhir dengan perdamaian ya gansist, perdamaian itu berlaku dan terjadi jika salah satu dari dua kubu yang bertikai tidak bisa mengalahkan satu sama lain, seperti misalnya Ukraina dengan Rusia atau Israel dengan Hamas.
Kalau salah satu yang bertikai tersebut ada yang kalah, maka yang terjadi bukan berupa perdamaian tapi kapitulasi penyerahan diri atas kekalahan. Seperti dulu pernah Jerman mengalaminya saat perang dunia kedua, dalam artian mereka nggak punya daya tawar apapun dihadapan yang mengalahkannya kecuali mengharap belas kasih.
Jika perdamaian, misal antara Ukraina dan Rusia itu terjadi. Setelah tawar-menawar, bisa jadi poin pertama syarat yang diajukan oleh Rusia tersebut dibatalkan. Dan justru wilayah-wilayah seperti Donetsk, Lugansk, Kherson, Zaporizhzhia dan juga wilayah lain seperti semenanjung Krimea bakal dibalikkan ke Ukraina.
Sumber Tulisan dan Gambar:
1
2
dodolaje dan 7 lainnya memberi reputasi
8
1.3K
43
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Militer
20.2KThread•8.5KAnggota
Tampilkan semua post
TS
amekachi
#1
Damai saja sudahlah, nanti makin banyak korban sipil
dodolaje dan 2 lainnya memberi reputasi
3
Tutup