Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Prospek Kebijakan "Makan Siang Gratis" dan Pertanggungjawaban Pajak!

quaeAvatar border
TS
quae
Prospek Kebijakan "Makan Siang Gratis" dan Pertanggungjawaban Pajak!
Prospek Kebijakan "Makan Siang Gratis" dan Pertanggungjawaban Pajak!
source image Tempo


Selamat Siang Guys!

Lama tidak membuat tulisan dan pada akhirnya pagi ini penulis kepikiran sesuatu untuk membuat tulisan. Semoga saja pemikiran penulis kali ini bisa menjadi referensi atau bahkan titik temu daripada pemikiran inovatif kedepannya. Ya semoga saja!


Masih ingat dengan kebijakan daripada Capres terpilih Prabowo dengan tag populisnya "Makan Siang Gratis" yang sekarang diganti "Makan Bergizi Gratis" untuk alasan yang penulis tidak tahu.

Prospek Kebijakan "Makan Siang Gratis" dan Pertanggungjawaban Pajak!
source image CNBC Indonesia

Kalau boleh jujur, itu adalah kebijakan bodoh dan sangat rentan diselewengkan. Karena dana anggaran di sana tidaklah sedikit. Menurut estimasi ada di antara 400T dan 500T pertahun, untuk lima tahun itu berarti 2000T sampai 2500T. Uang sebanyak itu, datang dari mana coba?

Baiklah kita fair. Berhubung penulis adalah seorang yang mungkin tidak terlalu pintar, sedang-sedang saja di atas rata-rata warga Wakanda barangkali. Tetapi diakui bahwa penulis ini memang sangat kreatif. Jadi begini, berhubung dana sebanyak itu berasal dari pajak, tentu saja harus ada pertanggungjawabannya. Sebagai pertanggungjawaban pajak, penulis mengusulkan dan lalu menghitungnya seperti ini.

Katakanlah ada 50 juta anak penerima manfaat makan siang gratis. Dan apabila setiap anak tersebut diwajibkan untuk mengirimkan kembali kotoran buangannya (tahi) ke "pusat" guna diolah kembali menjadi "metana" dan "pupuk kompos" agar lebih maksimal sehingga uang pajak bisa dipertanggungjawabkan. Berdasarkan perkiraan, dari 50 juta anak kira-kira akan menghasilkan sekitar 25 juta ton kotoran, banyak sekali bukan. Atau bahkan mungkin bisa lebih. Kita lihat saja nanti di lapangan.

Lanjutkeun, mari kita hitung perkiraan hasil pengolahan 25 juta ton kotoran manusia (tahi) menjadi gas dan pupuk kompos.

Skemanya sebagai berikut:

1. Hasil Gas:
- Kotoran manusia mengandung sekitar 60%
metana (CH4) dan 40% karbon dioksida (CO2)
ketika diolah menjadi biogas.
- Jadi dari 25 juta ton kotoran, perkiraan hasil gas yang dapat dihasilkan adalah:
- Metana (CH4): 60% x 25 juta ton = 15 juta ton
- Karbon Dioksida (CO2):
40% x 25 juta ton = 10 juta ton

2. Hasil Pupuk Kompos:
- Setelah proses pengolahan biogas, sisa padatan yang tersisa dapat diolah menjadi pupuk kompos.
- Diperkirakan 20-30% dari total 25 juta ton kotoran dapat dikonversi menjadi pupuk kompos yang kaya akan nutrisi, semriwing.
- Jadi perkiraan hasil pupuk kompos adalah:
- Pupuk Kompos: 25% x 25 juta ton = 6,25 juta ton

Kesimpulan
Jadi secara keseluruhan, perkiraan hasil pengolahan 25 juta ton tahi tadi adalah sebagai berikut:
- Gas Metana (CH4): 15 juta ton
- Gas Karbon Dioksida (CO2): 10 juta ton
- Pupuk Kompos: 6,25 juta ton

Angka-angka tersebut hanya sebatas perkiraan, karena mungkin hasil yang sebenarnya bisa bervariasi, dari lebih banyak atau lebih sedikit daripada nilai perkiraan di atas. Secara teknis juga bergantung pada sejumlah faktor lainnya. Namun diharapkan informasi ini dapat memberikan gambaran umum tentang potensi pemanfaatan kotoran manusia.

Tahap Selanjutnya
Setelah itu mari kita hitung perkiraan jumlah tabung gas LPG yang dapat dihasilkan dari 15 juta ton metana. Kira-kira sebagai berikut.

1. Ukuran Jumlah Tabung Gas LPG:
- 1 tabung gas LPG ukuran 3 kg
berisi sekitar 2 kg gas LPG.
- Metana (CH4) memiliki
kepadatan sekitar 0,67 kg/L.
- Dengan asumsi konversi 100%
dari metana menjadi gas LPG, maka:
- 15 juta ton metana = 15 juta x 1000 kg/ton
= 15 miliar kg metana
- 15 miliar kg metana = 15 miliar / 0,67
= 22,39 miliar liter metana
- 22,39 miliar liter metana = 22,39 miliar / 2
= 11,195 miliar tabung gas LPG 3 kg

Jadi perkiraan jumlah tabung gas LPG 3 kg yang dapat dihasilkan dari 15 juta ton metana adalah sekitar 11,195 miliar tabung. Wah banyak banget ya? Gak kepikiran nih pastinya.

Quote:


2. Apakah Gas Metana Dapat Digunakan
untuk Isi Gas LPG?
- Jawabannya ya, metana (CH4) dapat digunakan
sebagai bahan baku untuk mengisi tabung gas LPG.
- Metana adalah komponen utama dalam gas alam,
yang merupakan bahan baku pembuatan gas LPG.
- Melalui proses pemurnian dan pencampuran,
metana dapat diolah menjadi gas LPG yang
memenuhi spesifikasi untuk digunakan sebagai bahan bakar. Lumayanlah!

Jadi secara teknis, 15 juta ton metana yang dihasilkan dari pengolahan kotoran manusia atau tahi, dapat dimanfaatkan untuk mengisi tabung gas LPG, meski mungkin akan memerlukan proses pengolahan tambahan.

Lanjutannya
Terakhir, mari kita hitung perkiraan luasan lahan sawah yang dapat diolah dengan 6,25 juta ton pupuk kompos yang dihasilkan dari pengolahan kotoran manusia atau tahi tadi.

Asumsi:
- Dosis aplikasi pupuk kompos di lahan sawah
kira-kira sekitar 5-10 ton per hektar.

Perhitungan:
- 6,25 juta ton pupuk kompos / 5 ton per hektar
= 1,25 juta hektar
- 6,25 juta ton pupuk kompos / 10 ton per hektar
= 625.000 hektar

Jadi, perkiraan luasan lahan sawah yang dapat diolah dengan 6,25 juta ton pupuk kompos adalah:
- Minimal 625.000 hektar
- Maksimal 1,25 juta hektar

Catatan:
- Angka ini merupakan perkiraan kasar, karena dosis pemupukan dapat bervariasi tergantung kondisi tanah, jenis tanaman, dan lainnya.
- Faktor-faktor lain seperti lokasi, transportasi, dan distribusi juga akan memengaruhi luasan lahan yang dapat diolah.
- Namun secara umum, 6,25 juta ton pupuk kompos memiliki potensi untuk mengolah lahan sawah dalam skala yang cukup luas.

Jadi dapat disimpulkan bahwa 6,25 juta ton pupuk kompos yang dihasilkan dari pengolahan kotoran manusia dapat dimanfaatkan untuk mengolah lahan sawah dalam kisaran 625.000 hingga 1,25 juta hektar.

Ini trobosan yang luar biasa bukan? Seperti yang kalian tahu, belum lama ini petani kita sempat kekurangan pupuk dan panen juga tidak menentu dikarenakan kesalahan musim. Musim sedikit bergeser dari yang seharusnya.

Bonus
Sebagai bonus, kita akan coba hitung perkiraan total keuntungan dari pemanfaatan 25 juta ton kotoran manusia yang diolah menjadi gas dan pupuk kompos.

Perhitungan Kasar:

1. Keuntungan dari Penjualan Gas Metana:
- Diperkirakan 15 juta ton metana (CH4)
dapat dihasilkan
- Harga pasar gas metana sekitar
Rp 5.000 - Rp 10.000 per kg
- Perkiraan keuntungan: 15 juta ton x Rp 7.500 per kg
= Rp 112,5 triliun

2. Keuntungan dari Penjualan Pupuk Kompos:
- Diperkirakan 6,25 juta ton pupuk kompos
dapat dihasilkan
- Harga pasar pupuk kompos sekitar
Rp 1.000 - Rp 2.000 per kg
- Perkiraan keuntungan: 6,25 juta ton x Rp 1.500 per kg
= Rp 9,375 triliun

3. Total Perkiraan Keuntungan:
- Keuntungan dari gas metana +
keuntungan dari pupuk kompos
- Rp 112,5 triliun + Rp 9,375 triliun
= Rp 121,875 triliun

Prospeknya besar tidak guys menurut kalian?

Jadi, berdasarkan perhitungan kasar, total keuntungan yang dapat diperoleh dari pemanfaatan 25 juta ton kotoran manusia yang diolah menjadi gas metana dan pupuk kompos diperkirakan mencapai Rp 121,875 triliun.

Secara teknis nilai tersebut dapat digunakan untuk membantu subsidi daripada anggaran "Makan Siang Gratis" yang menurut perkiraan mencapai 400T sampai 500T pertahun.

Apabila digunakan untuk anggaran lain pun, paling tidak kebijakan "Makan Siang Gratis" memiliki manfaatnya secara langsung. Karena kita tidak bisa berharap seorang anak akan pintar/ cerdas hanya karena diberikan satu kali makan siang bergizi. Pada akhirnya yang paling menentukan adalah pola makan di setiap rumah, yang tentu saja dipengaruhi oleh kemampuan dan kualitas ekonomi keluarga masing-masing anak penerima manfaat tersebut.

Penulis ingatkan kembali, angka-angka di atas hanya perkiraan kasar. Akan tetapi hasilnya menunjukkan potensi ekonomi yang besar. Dan yang paling penting, "Makan Siang Gratis" tidak berakhir sia-sia. Sangat konyol jika "sudah dikasih makan siang gratis" tetapi pada akhirnya tetap bodoh, gagal menjadi SDM yanf berkualitas. Tapi paling tidak jika inovasi ini dijalankan, itu bisa mengurangi nilai kerugian. Sisi baiknya pun juga membuka lapangan pekerjaan baru, maklum di sini banyak pengangguran.

Bagaimana guys?
Ada yang sependapat tidak?

Tapi yang paling rumit, mekanisme transportasi "tahi" ini yang membagongkan. Perlu ada fasilitas khusus di setiap sekolah, yang kemudian di kirimkan ke fasilitas besar di tingkat kabupaten.

Oke sekian dan terima kasih.
Tulisan ini murni daripada pemikiran penulis. Dan angka-angka yang tercantum di dalamnya merupakan perkiraan semata yang dihitung manual dengan kalkulator. Angka pastinya,
"Yo Ndak Tahu, Kok Tanya Saya?!"



aniestoxic
glass69
leathergoodsnow
leathergoodsnow dan 3 lainnya memberi reputasi
4
552
41
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.4KThread84.4KAnggota
Tampilkan semua post
pulaukapokAvatar border
pulaukapok
#13
Pajak pajak pajak dr mana?
quae
quae memberi reputasi
1
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.