Suara.com - Sosok selebgram bule asal Rusia, Ulya mencuri perhatian warganet. Ini karena aksi terbarunya mencoba mentranslasikan lagu dari Marsha and The Bear yang belakangan juga viral di media sosial.

Ulya diketahui tinggal di daerah Jawa Timur bersama suami yang berasal dari Indonesia. Sementara itu, penampilannya dengan balutan hijab membuat kisahnya menarik bagi warganet.

Tidak sedikit juga yang penasaran dengan cerita awal pertama kali bertemu dengan suami. Dalam sebuah video di YouTube, UlyaUlya, seorang bule mualaf berhijab asal Rusia, menceritakan pengalamannya menemukan cinta dan kedamaian di Indonesia.

"Ini pertama itu aku lihat dari auranya. Auranya Mas itu kayak orang baik gitu" kata Ulya sambil tersenyum. 

Ulya mengungkapkan bahwa sebelum mereka mulai dekat, ia beberapa kali meminta bantuan kepada suaminya.

"aku akan pernah minta Mas jemput,  minta apa Mas gak pernah telat. Selalu tepat waktu dan bertanggung jawab. Itu membuat aku terkesan."

tif dan senyuman suaminya menjadi faktor penting dalam hubungan mereka. Dalam situasi sulit sekalipun, suaminya selalu berusaha menjaga atmosfer tetap baik dan menyenangkan dengan senyumannya. Selain itu, kepedulian suaminya terhadap orang lain menambah rasa kagum dan cinta Ulya padanya.

Ulya, seorang bule mualaf berhijab asal Rusia, menceritakan awal mula perjalanannya menjadi seorang mualaf ketika tinggal di Indonesia. Saat itu, ia memiliki banyak teman yang beragama Islam dan sering melihat mereka menggunakan hijab, sementara dirinya masih memakai bandana kain yang diikat di kepalanya.



Suatu hari, ketika merasa kepanasan saat berjalan dengan teman-temannya, Ulya meminta salah satu temannya untuk memakaikan hijab dari kain bandana yang ia kenakan. Pengalaman itu membuatnya merasa berbeda. Ulya justru merasa nyaman dengan hijab dan akhirnya memutuskan untuk memakainya meskipun saat itu ia belum memeluk agama Islam.

Pengalaman menggunakan hijab tersebut menarik rasa penasaran Ulya terhadap Islam. Ia mulai bertanya kepada teman-temannya tentang agama Islam dan merasa bahwa konsep serta prinsip Islam masuk akal dan sesuai dengan pemikirannya. Karena merasa memiliki prinsip yang sama dengan Islam, Ulya memutuskan untuk belajar lebih dalam tentang agama ini, termasuk mengikuti ngaji dan belajar salat.

Akhirnya, Ulya merasa yakin dan memutuskan untuk membaca kalimat syahadat di hadapan teman-temannya. Ucapan syahadatnya diiringi oleh tangis haru teman-temannya yang menyaksikan perjalanan spiritual Ulya. Keputusannya untuk memeluk Islam menjadi momen yang sangat berarti bagi Ulya dan teman-temannya di asrama.

suara.com