Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Novena.LiziAvatar border
TS
Novena.Lizi
Sebut Palestina Aman, Gus Iqdam Klarifikasi Setelah Dihujat Warganet
Sebut Palestina Aman, Gus Iqdam Klarifikasi Setelah Dihujat Warganet

- Rabu, 5 Juni 2024 | 21:49 WIB

Sebut Palestina Aman, Gus Iqdam Klarifikasi Setelah Dihujat Warganet
Potret Gus Iqdam, ulama asal Jatim yang buat pernyataan kontroversi tentang Palestina. (Youtube @jpproductions 159)

MEDIA24.ID, JAKARTA - Penceramah bernama Muhammad Iqdam Kholid atau yang dikenal sebagai Gus Iqdam memberikan penjelasan terkait pernyataannya yang menjadi viral mengenai keadaan yang aman dan damai di Palestina.

Dalam video sebelumnya yang tersebar, Gus Iqdam menyatakan bahwa perjalanannya ke Palestina berlangsung dengan kondisi yang aman.

Ia bahkan mengatakan bahwa atmosfer di sana terasa damai, berbeda dengan apa yang dilaporkan oleh berbagai media.

Sebagai respons, pernyataannya menimbulkan kecaman dari pengguna media sosial. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa saat ini Israel masih melanjutkan serangan terhadap penduduk di Gaza.

Dikarenakan adanya banyak komentar negatif terkait pernyataannya, kepala Majelis Taklim Sabilul Taubah memberikan penjelasan untuk mengklarifikasi situasi tersebut.

“Jadi tak ulangi ya, saya bilang di Masjidil Aqsa itu aman, artinya kalian yang suka keluar negeri datang saja ke sana, ramaikan, bukan berarti saya itu (mengatakan) Palestina itu aman, nggak ada perang, bukan seperti itu,” klarifikasinya di Instagram.

Iqdam menjelaskan bahwa konflik yang sering kali diberitakan di media massa atau media sosial hanya berlangsung di Gaza, sedangkan wilayah Palestina merupakan wilayah yang cukup besar.

"Dalam konfliknya di Gaza, yang berjarak ratusan kilometer dari Masjidil Aqsa, jihad berada di sana. Namun, jangan sampai video atau berita yang beredar membuat kita enggan untuk mengunjungi Masjidil Aqsa," ujarnya.

Iqdam merasa sedih melihat banyaknya pengguna media sosial yang menyerangnya dengan komentar negatif tanpa memahami konteks yang ia sampaikan. Padahal, maksudnya dalam menyampaikan hal tersebut adalah agar masyarakat tidak merasa takut untuk datang ke Masjidil Aqsa.

“Apa kalian lupa tempat suci umat Muslim itu ada tiga, Masjidil Haram Mekah, Masjid Nabawi Madinah dan Masjidil Aqsa, itu tempat suci kita. Kalau jenengan nggak mau meramaikan Masjidil Aqsa terus siapa yang mau datang ke sana?” katanya mengakhiri.***

https://www.media24.id/internasional...hujat-warganet
leehoney
raptordeltadunn
4l3x4ndr4
4l3x4ndr4 dan 4 lainnya memberi reputasi
5
916
72
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.3KThread41.9KAnggota
Tampilkan semua post
junoonAvatar border
junoon
#14
Apanya yang aman???

Selama wilayah Palestina terutama Tepi Barat masih dibagi-bagi ke area seperti ini:

Quote:


Dan pemerintah Israel masih membangun pemukiman2 Yahudi di luar batas2 area yang sudah ditentukan
Jangan harap Palestina akan aman
I'm talking about West Bank ya, belum termasuk Gaza

Bayangin aja warga Palestina dibikinin area jadi pulau2 yang terputus satu sama lain seperti itu, dikelilingi oleh pemukiman2 Yahudi
Siapa yang gak berontak???

Belum lagi bagaimana korupnya PLO yang di dalamnya ada Fatah dan partai2 lainnya, sehingga akhirnya rakyat Palestina terpaksa memenangkan ormas radikal bernama Hamas pada pemilu 2006 karena mereka sudah benar2 hopeless

Solusinya sudah jelas:
- jadikanlah Palestina benar2 merdeka sesuai garis batas tahun 1967 dan Deklarasi Oslo, dan dengan adanya batas tersebut Israel benar2 tidak bisa ikut campur lagi atas Palestina, dan sudah pasti area A B C itu tidak ada lagi
- seret paksa ke ICJ semua yang melakukan penganiayaan dan pembunuhan warga sipil, baik dari pemerintah Israel maupun dari Hamas, dan dari pihak2 lain kalau ada (termasuk PLO atau Fatah)
syair
syair memberi reputasi
1
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.