Beritasatu.com - Sebuah akun Youtube yang dikenal dengan nama Benteng Nusantara telah memposting video yang mengandung narasi hinaan dan fitnah terhadap Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar. Video tersebut tidak hanya mencoba merendahkan pendapat KH Miftachul Akhyar, tetapi menuduh pemimpin tertinggi PBNU telah merusak Nahdlatul Ulama dan Indonesia.

Video berdurasi 10 menit 39 detik tersebut diunggah Benteng Nusantara pada Sabtu (1/6/2024), pukul 10.00 pagi. Video provokatif itu telah ditonton ratusan ribu orang. Tudingan serius ini telah menarik perhatian Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor untuk mengambil langkah tegas.

BACA JUGA
Sikapi Pidato Gus Addin, Hasto Yakin Spirit GP Ansor untuk Merah Putih

"Isinya fitnah. Kami menuntut agar pemilik akun tersebut segera meminta maaf," tegas Ketua LBH GP Ansor, Dendy Zuhairil Finsa, dalam pernyataannya kepada media, Minggu (1/6/2024).

Dendy memberikan batas waktu 2x24 jam bagi permohonan maaf. Jika tidak ada respons, pihaknya akan mengambil langkah hukum.

"Ini melibatkan pimpinan tertinggi masyarakat NU. Kita harus menjaga reputasinya. Fitnah ini telah melukai organisasi dan anggota NU. Kami menunggu selama 2x24 jam. Jika tidak ada respons, kami akan mengambil langkah hukum," tambahnya.

Dia juga mengungkapkan pihaknya telah mengoordinasikan kejadian ini dengan Barisan Serbaguna (Banser) Ansor. Sebagai pengawal ulama, menurutnya, Banser sudah siap untuk melakukan tabayyun.

"Banser telah siap. Kami hanya menunggu instruksi dari Panglima Tertinggi Banser, Gus Addin (Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor Addin Jauharuddin)," tambahnya.

BACA JUGA
Dewan Penasihat GP Ansor 2024-2029 Diisi Sufmi Dasco, Rosan P Roeslani, hingga Wiranto

Meskipun perbedaan pendapat adalah hal biasa di dalam tubuh NU, Dendy menekankan narasi yang provokatif, fitnah, dan penghinaan terhadap pimpinan tertinggi PBNU sangat disayangkan.

"Debat adalah bagian dari NU, tetapi tuduhan fitnah kepada pemimpin tertinggi kami, provokasi terhadap warga NU, sangat disayangkan dan seharusnya tidak perlu dilakukan," tegasnya.


https://www.beritasatu.com/nasional/...tut-minta-maaf