Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

antaranews.Avatar border
TS
antaranews.
10 Juta Gen Z Nganggur, Menteri Jokowi: Mereka Lagi Cari Kerja
10 Juta Gen Z Nganggur, Menteri Jokowi: Mereka Lagi Cari Kerja

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah menduga 10 juta penduduk muda Indonesia berusia 15-24 tahun atau Generasi Z yang menganggur tengah dalam proses mencari pekerjaan.

"Dilihat dari data, memang pengangguran kita ini terbanyak adalah mereka yang statusnya mencari pekerjaan, mereka yang sudah lepas dari pendidikannya," jelas Ida di Gedung DPR/MPR, Jakarta, dikutip, Selasa (21/5/2024)


Ida menjelaskan, para Generasi Z di Indonesia yang menganggur adalah mereka yang baru saja lulus sekolah dan tidak terikat dengan pendidikan apapun. Secara rinci, ia menyebut bahwa pengangguran berusia 18 tahun adalah lulusan SMA/SMK, sementara yang berusia 24 tahun adalah lulusan S1/D4 dari perguruan tinggi.


Selain belum mendapat pekerjaan, Menaker membeberkan bahwa alasan lain tingginya angka pengangguran pada kelompok Gen Z adalah tidak adanya kecocokan antara pendidikan serta pelatihan dan kebutuhan pasar kerja. Hal ini pun terjadi kepada para lulusan SMA/SMK yang menyumbang jumlah tertinggi dalam angka pengangguran muda di RI.

"Pengangguran kita ini terbanyak disumbangkan dari lulusan SMK, anak2 lulusan SMA, ini terjadi karena adanya miss-match," ujar Ida.

Melihat fenomena ini, Ida mengatakan bahwa pemerintah akan mendorong pendidikan dan pelatihan kerja untuk terus berorientasi dan melakukan penyesuaian dengan pasar kerja. Ia menegaskan, sinergi antara pendidikan, pelatihan, dan kebutuhan dunia kerja harus terus terjadi.


"Hal yang terus didorong pemerintah adalah membangun pendidikan dan pelatihan vokasi itu nyambung dengan pasar kerja, terjadi link and match antara pendidikan dan pasar kerja. Itu yang terus kita dorong," kata Ida.


Ida mengaku bahwa pemerintah telah berupaya untuk menekan jumlah pengangguran terbuka di Indonesia melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 68 Tahun 2022. Menurutnya, perpres itu berfokus untuk mengurangi miss-match dalam dunia kerja.

"Makanya pemerintah merumuskan Perpres 68 Tahun 2022. Ini adalah salah satu upaya kita mengurangi miss-match dengan merevitalisasi pendidikan dan pelatihan, menyambungkan dan menyinkronkan dengan pasar kerja," jelasnya.

Sebelumnya, BPS melaporkan bahwa terdapat sekitar 9,9 juta penduduk usia muda (15-24 tahun) tanpa kegiatan atau youth not in education, employment, and training (NEET) di Indonesia pada 2023.

Dari 9,9 juta orang tersebut, 5,73 juta orang merupakan perempuan muda sedangkan 4,17 juta orang tergolong laki-laki muda.

Sebagian besar dari pengangguran muda tersebut adalah Gen Z yang seharusnya tengah di masa produktif. Sebagai informasi, Gen Z merupakan generasi yang lahir pada 1997-2012 dan saat ini berusia 12-27 tahun.

Persentase penduduk usia 15-24 tahun yang berstatus NEET di Indonesia mencapai 22,25% dari total penduduk usia 15-24 tahun secara nasional.

https://cnbcindonesia.com/news/20240...cari-kerja/amp

Nganggur karena sudah kaya mas gansis

Oh ya mas gansis, ini ada demo
10 Juta Gen Z Nganggur, Menteri Jokowi: Mereka Lagi Cari Kerja

Tanggal 1 Juni 2024

Jam 6 pagi

Di KEDUBES AS, Jakarta Pusat

Ada yang hadir tadi pagi mas gansis?

Demo berikutnya tanggal 6 Juni lagi sepertinya
Ingat mas gansis tanggal 6 bulan 6 jam 6

Ada bonus mas gansis & uang jajan
Diubah oleh antaranews. 01-06-2024 09:55
powerostins1527
xneakerz
hhendryz
hhendryz dan 5 lainnya memberi reputasi
6
1.1K
90
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.2KThread41.9KAnggota
Tampilkan semua post
braaivleesAvatar border
braaivlees
#10
Terlepas dari gagalnya pemerintah menciptakan lapangan kerja seperti yang dijanjikan, memang kwaliteit SDM muda Indonesia itu dalam penguasaan soft skill dan etos kerja kadang tidak sepadan dengan yang disajikan dalam CV/surat lamaran yang membuat perusahaan antipati, apalagi perusahaan internasional.

Ini pengalaman dulu pernah kerja jadi engagement analyst entry level di Yandex (Google-nya Rusia) ketika mereka coba masuk di Indonesia, pernah bingung dengan beberapa kawan kerja yang sama2 baru masuk di mana mereka cenderung kurang cuek ke mutu pekerjaan dan minta terjemahkan atau jelaskan beberapa frase/yang menurut gua itu seharusnya bisa dimengerti dengan kualifikasi mereka di CV dengan posisi kita sama-sama kebanyakan baru lulus dari universitas

Sebelum kerja di Yandex itu, pengalaman kerja sebelumnya hanya magang 6 bulan (jadi jurusan gua kalau di universitas Belanda wajib ada magang/internship) dan sempat diwanti-wanti oleh supervisor kalau budaya kerja di Belanda beda dengan di Indonesia, jangan terlalu zakelijk nanti stres.

Tapi di batch ini jujur mau dinilai dengan budaya kerja apapun memang hampir separuhnya busuk emoticon-Hammer . Meeting online dengan reps di Rusia/Georgia suka terlambat atau selalu berdalih ada alasan teknislah, etc. Meeting di kantoor dengan supervisor regional juga ada yang sangat tidak etis, malah main telefon sembunyi2 sampai ditegur oleh atasan di kantoor (lalu komplain kalau atasan terlalu strict emoticon-Nohope ). Handover task di bawah kuota dan kontrol kwaliteitnya buruk, masa bisa terkecoh antara yang jelas-jelas ditulis bot dengan yang pengguna manusia emoticon-Hammer .

Yang fatalnya, ada satu orang yang mengeluh kurang lancar pakai work interface kita karena tidak diterjemahkan ke bahasa Inggris padahal sudah jelas-jelas dijelaskan di job desc kalau kita kerja full bahasa Inggris emoticon-Nohope lalu malah bilang ke kita "kalau Yandex mau expand seharusnya ada opsi Indonesian di work interface kita. Bruh, user pasti diberi opsi bahasa Indonesia tapi lu ini kan kerja di belakang layar dan lu tahu tuntutan kerja di sini macam apa sebelum tanda tangan kontrak emoticon-Gila . Kalau bahasa Inggris lu kurang bagus ya pakailah Google Translate atau perbaiki kemampuan bahasa lu emoticon-Nohope , bukannya komplain dan sedikit-sedikit ganggu kita yang kerja minta terjemahkan. Kalau minta terjemahkan tidak sering2 OKlah, lah ini 1 jam bisa 4 kali minta tolong emoticon-Hammer .

Semenjak dari Yandex itu beta jujur agak ragu juga kadang dengan kwaliteit dan profesionalisme SDM Indonesia yang fresh grad, dan yang kasihan mereka yang memang punya etos kerja dan profesionalismenya tinggi tapi di tangan HR banyak disortir keluar semata karena perusahaannya ada pengalaman buruk dengan lulusan univ itu atau orang dari kawasan itu emoticon-Hammer .

heyliar
zimbenk
lusarapyakan
lusarapyakan dan 8 lainnya memberi reputasi
9
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.