Hai, GanSis! Jumpa lagi sama ane di forum kita yang satu ini! Buat yang baru ketemu ane, salam kenal juga ye. Jadi, ane mau ngomongin soal yang lagi rame akhir-akhir ini, yaitu soal Tapera, atau Tabungan Perumahan Rakyat yang bakal jadi kewajiban iuran buat para pekerja. 

Nah, kabarnya nih, potongan yang bakal dibebankan ke karyawan adalah sebesar 3%, sesuai dengan Pasal 15 PP 21/2024, dengan pembagian 0.5% ditanggung oleh pemberi kerja, dan 2.5% sisanya ditanggung oleh pekerja. Aturan ini juga bakal diberlakukan ke freelance atau pekerja lepas, ya. 

Cuma bedanya, kalo pekerja lepas tuh jumlah iurannya disesuaikan dengan jumlah penghasilan yang dilaporkan ke pemerintah. 

Menurut penjelasan dari Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho, dana Tapera ini dibentuk buat mengumpulkan dan menyediakan dana untuk jangka panjang. Sesuai sama namanya, dana ini bakal digunaan buat memenuhi pembiayaan perumahan, agar kebutuhan rumah yang layak bagi para pesertanya bisa terpenuhi.

Buat peserta yang masuk ke dalam golongan Masyarakat Berpenghasilan Rendah atau MBR, bisa dapet manfaat dengan bentuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kredit Bangun Rumah (KBR) dan Kredit Renovasi Rumah (KRR) dengan tenor sampai 30 tahun dan suku bunga tetap di bawah suku bunga pasar.

Kalo menurut Presiden Joko Widodo, besarannya udah dihitung, jadi modelannya kayak BPJS Kesehatan gitu deh GanSis. Jadi perhitungannya bakal adil, sesuai dengan kemampuan masing-masing. 

Buat pemberlakuannya sendiri, menurut Pasal 68 PP, pemberi kerja wajib mendaftarkan karyawannya ke BP Tapera, paling lambat tujuh tahun sejak tanggal berlakunya PP 25/2020, pada 20 Mei 2020. Artinya ya pendaftarannya wajib di tahun 2027.

Gimana menurut pendapat GanSis? Emosi apa biasa aja nih pas denger kabar ini? Sharing, dong!