Kaskus

Story

aguzblackrxAvatar border
TS
aguzblackrx
Satu Kelas Dengan Dia
Horror, Romance

Satu Kelas Dengan Dia

Quote:


PROLOG


Bagas tak sengaja menjadi indigo karena insiden tenggelam di kolam empang yang berair kotor saat masih berumur 3 tahun yang membuat jiwanya terbawa ke alam gaib dan mendapat kemapuan bisa melihat makhuk tak kasat mata meski tidak sekaligus dan berangsur angsur lama hingga dia bertemu dengan sosok di sekolah nya yang membuat dirinya menyadari memiliki kemampuan dan mendapatkan sebuah tanggung jawab besar dalam hidupnya




Quote:


Spoiler for Jangan di Buka:


Quote:
Diubah oleh aguzblackrx 21-09-2024 09:52
viper990Avatar border
qiem.tamvanAvatar border
dwi.haryana.982Avatar border
dwi.haryana.982 dan 28 lainnya memberi reputasi
27
29.6K
1.6K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52.1KAnggota
Tampilkan semua post
aguzblackrxAvatar border
TS
aguzblackrx
#186
Part 32
#

Hesty yang sudah mode sexy kedua tangannya sudah memegang besi pada pagar yang tidak terlalu tinggi itu. Kaki kanannya nya sudah selipkan disela sela gerbang besi , kain hitam tipisnya malah naik sehingga kemolekaan paha nya nampak terkspose . Mata ku membesar sektika. Bokongnya yang padat sudah membentuk sudut 45 derajat membuat dad Dig dug tak karuan apalagi aku ada diposisi dibelakangnya.

"Bagas bantu aku dorong ya" pinta Hesty yang sudah menaiki Pagar

Dengan terpaksa tangan ini pun mendorong bokong Hesty yang nampak padat namun tidak terlalu besar itu. Rasa kenyal dan empuk ditangan malah menjalar merasuk dalam fikiran ku, pikiran kotorku mulai melayang kemana mana. Perlahan tapi pasti akhirnya Hesty mampu melangkahi pagar , awalnya kaki jenjang putihnya berumpu pada kedua tangan ku lalu didorongnya hingga kedua kakinya melewati pagar. Kemudian menjatuhkan diri di lantai semen

"Brukkkk "

"Aduh ..... "

Hesty melompat turun dari atas pagar menghadap ke arah ku, lagi lagi posisinya yang membuat mata terpana karena dia jatuh lalu terduduk hingga isi dalam roknya begitu terlihat.

Aku yang melihatnya hanya bisa terpaku saja . Pasalnya leging pendeknya ternyata nyangkut di bagian besi sebelum sesaat jatuh dan robek sehingga terlihat isi dibaliknya berupa kain putih dengan sedikit bulu bulu halus.

"Bagas , kamu ngapain ? , Cepet naik !" Ucap Hesty menyutuhku segera naik

Aku yang sempat bengong kemudian buyar pikiran kotor yang sempat melintas tadi

"Ehh iiya ya. Aku naik nih" sahut ku

Akupun menaiki Pagar besi yang kira kira hanya 2 meter saja. Perlahan aku menaiki Pagar itu hingga aku ada di atas pagar dan hendak turun . Hesty yang sedang melihat lihat ke arah lain agar aman ternyata berubah panik.
Aku yang masih di atas pagar pun panik karena satu guru sedang memperhatikan kami . Ya itulah pak Iwan guru fisika sekaligus kesiswaan disekolah ini menatap tajam ke arah ku.

"Turun " ucapnya berteriak sambil memberikan gestur dari tangan nya turun naik.

Akupun menjatuhkan diri dan jatuh sedikit tersungkur dengan menyentuh lantai yang terbuat dari semen.

Pak Iwan yang sedang berdiri melototi kami memberikan instruksi agar mendekati nya

"Sini kalian...cepet !" Bentaknya

aku dan Hesty saling memandang , lalu berjalan wendekati pak Iwan , aku yang sudah ketakutan dan panik berjalan gugup dan jantung berdebar debar.

"Waduh...mampus gw kena hukuman lagi nih" gumam ku dalam hati

Akan tetapi ketika melirik hesti dia nampak tenang dengan senyuman khasnya , dia berjalan santai tanpa terlihat adanya rasa takut.

Sesampainya kami mencium punggung tangan pak Iwan bergantian , dengan senyuman kecut aku melirik wajah sangar pak Iwan dengan kumis tebalnya. Apalagi matanya sambil menatap tajam ke arah ku tapi tidak dengan Hesty.

"Kenapa harus manjat pagar ? Kesiangan ?" Tanya pak Iwan dengan nada sedikit dinaikan.

"Iya , pak. Maaf kami telat kesiangan " ucap.ku tertunduk.

"Sebagai hukumannya kalian hormat bendera sampai masuk jam kedua " ucap pak Iwan

Saat wajah ku tertunduk Hesty nampak diam saja sambil tersenyum senyum sendiri, entah apa yang dipikirkannya

"Hesty , meskipun kamu kepondakan saya, tetep akan dihukum " ucap pak Iwan lalu mencubit pipi Hesty

Mata ku membesar manakala baru tahu bahwa pak Iwan adalah masih keluarga dari Hesty , pantas saja dia nampak tidak takut saat pak Iwan melotot ke arah kami.

"Iya om, eh maksudnya pak . Jadi bisa dijelasin begini , semalam Hesty dan Bagas nolong temen satu kelas kami yang jiwa nya hilang dibawa mahluk halus jadi kami kesiangan bangunnya " ucap Hesty menjelaskan

Aku cukup terkejut pengakuan Hesty begitu mudahnya diucapkan namun seketika aku tersadar bahwa guru kami ini adalah masih saudara dengan Hesty yang mungkin sudah mengetahui kelebihannya.

"Jadi kalian berdua melakukan astral projection ?, " tanya pak Iwan sambil geleng geleng kepala
"Berbahaya itu kalau kalian kejebak di alam gaib bisa ga pulang pulang , untungnya kalian sudah selamat pulang. " Sambungnya

"Iya om. Jadi Merry teman satu kelas kami sudah kembali dibantu orang juga sih , "

"Yasudah, kalian segera laksanakan hukuman kalian, maaf om ga bisa ngasih keringanan , peraturan tetap peraturan , waktu tinggal 15 menit lagi masuk ke jam kedua" ucap pak Iwan dengan wajah kasian

Kami pun pamit menuju lapangan dan juga kami sudah banyak siswa melihat kami yang telat datang ke sekolah. Pak Iwan pun mengantar kami ke lapangan lagi pula beliau adalah kesiswaan disini.

Setelah dilapangan ,.kami berdua menyadap ke tiang bendera lalu melakukan hormat , cuaca cukup terik rasa panas sudah terasa di kulit , kepala , dan juga punggung ku yang langsung terkena sinar matahari pagi.

Banyak sorot mata tertuju pada kami dari balik jendela nampak beberapa siswa memperhatikan kami berdua . Ada yang tersenyum ada yang mengejek dan ada juga yang menertawai kami saat mereka melintas menuju ruang guru.

"HES, kamu kenapa ga minta keringanan ?"

"Ngapain minta keringanan, salah ya tetep salah. Kamu malu dapat hukuman?" Tanya Hesty

"Ya malu sih, noh pada ngejek yang lain" ucap ku melirik ke arah siswa satu kelas kami yang mungkin akan ke toilet. Benar saja si kampret radit sudah terbahak bahak sambil berjalan melihat ke arah kami.

"Biarin aja , berdua ini sama kamu" ucap Hesty yang membuat ku melirik ke arahnya heran

"Maksud nya gmna? " Tanya ku heran

Lalu tibalah si kampret radit berserta si rohman , dua sejoli ini memang jail di kelas.

"Cie ciee.. romantis bener haha " ejek Radit sambil membuat terowongan dengan kedua tangannya..

"Sue ... Lu ah. " Kata ku sambil mendengus sebal

Lalu mata ku melirik ke arah rombongan siswa cewe yang ternyata ada siswa yang bernama virda , inceran si Radit.

"Oiii.... Virda, Radit suka lohh " terik ku pada siswa yang hendak melewati kantor sepertinya memang akan ke toilet

Gadis itu kemudian menoleh ke arah ku bingung, Radit yang ada tidak jauh darinya diketahui oleh virda. Seketika ekspresi radit begitu panik karena orang yang dia sukai sedang memandang ke arahnya . Beberapa teman gadis virda nampak berteriak histeris mengetahui Radit menyukai virda.

Reaksi virda hanya mencibir beberapa temannya. Radit memandang virda dengan rasa malu dan menjadi salah tingkah. Kemudian mereka berpapasan saat dipertigaan lorong sekolah yang menghadap ke lapangan dimana ada aku dan Hesty berdiri . Ekspresi virda mengerutkan dahinya dan saling mendorong dengan teman temanya . Nampaknya virda tidak begitu nyaman . Melihat itu aku malah semakin bersemangat.

"Cie cieee ketemu niyeee dengan pujaan hati wkkwwk " teriak ku mengejek Radit

Radit yang kena ulti oleh ku tak bisa berkutik mana kala ekspresi nya saat virda berpapasan dengannya . Maklum saat pergantian jam pelajaran siswa sering keluar masuk kelas dengan alasan ke toilet atau hal lainnya.

"Awas lu gas , bonyok lu " ancam Radit dengan melotot sambil menaikan kepalan tanganna. yang malah membuat ku terpingkal pingkal karena ekspresinya yang kalang kabut saat virda ada didekatnya.

Aku dan Hesty hanya tertawa saja apalagi memang Radit sebenarnya teman yang baik dan tau rasa humor yang sering terjadi di dalam kelas memang sering saling mengejek tanpa melukai perasaan satu sama lain.

Tidak lama kemudian pak Iwan keluar dari kantor dan menghampiri kami berdua ..

"Sudah , kalian masuk ke kelas " ucapnya singkat.

Kami pun mengangguk dan mengucapkan terima kasih paa pak Iwan. Sedangkan Radit yang tadi sempat kesla karena ulah ku mengalami pak Iwan dengan senyuman mengerikan.

Lalu kembali menoleh ke arah ku , Radit kemudian menerjang ku dan memeluk leher kudan menariknnya kuat kuat.

"Peletak "
Jitakan tangan Radit membuatkan kesakitan , tubuhku digoyang goyang dan di dorong ke depan.

"Anjur lu, gas. Gak liat sikon lu. Gw Gubeng lu. Malu gw njir" keluh Radit namun nampak raut wajahnya malah seperti ingin tertawa

"Hahaha, lagian lu duluan. Orang kena hukuman dikatain begitu. Gw balas lah. "

"Sue lu emang gas. " Ucapnya malah sambil tertawa

Hesty yang nampak berjalan ke kelas tidak begitu menghiraukan kami. Lalu masuk ke dalam kelas sebelum guru datang.

Singkat waktu kami pun belajar seperti biaa , thgas PR Fisika sudah dikumpulkan dan istirahat pun tiba.

Kali ini aku tidak jajan keluar karena malas begitu pula Hesty nampak dia sedang berbicara dengan teman satu bangku nya. Aku yang malas hanya menyaksikan dua bocah gaib yang sedang bermain main di lapangan sekolah. Mereka berdua nampak riang seperti biasanya. Apakah mereka tidak lelah tiap hari kerjaannya hanya saling kejar kejaran dan bercanda.

Begitupula gadis yang ada di balkon masih duduk termenung ke arah lapangan, aku yang sempat memperhatikannya hanya heran kenapa makluk seperti dia tidak pindah saja agar tidak bosan.

Tak lama kemudian sebuah mobil Avanza masuk ke area parkiran , meski cukup jauh akan tetapi sangat jelas bahwa ada tamu yang datang. Lalu keluarlah seorang pemuda memakai stelan kemeja putih berdasi biru dan celana hitam lengkap dengan spatu pentopel khas pekerja kantoran.

Akan tetapi hal yang membuat ku terkejut adalah kemunculan seseorang yang tidak biasa. Sosok itu keluar dengan menembus pintu mobil tersebut. Sosok itu nampak membolak balikan kepalanya mengedar ke sekitar . Sosok itu sepeti pernah aku lihat sebelumnya. Wajah cantiknya begitu jelas putih dan mempesona . Apalagi gaun putihnya sepeti putri keraton namun khas modern.

"Bukan kah itu ...." Gumam ku selama hati

Sosok pemuda itu lalu disambut hangat oleh pak Iwan , meraka berdua bersalaman lalu masuk ke dalam kantor sekolah.

Namun sosok yang keluar dari mobil itu semakin jelas ketika dia berjalan menghampiri nkedua bocah gaib itu. Setelah ku perhatian. Ternyata sosok yang aku temui semalam menyelamatkan Merry ternyata itu adalah dirinya. Sinta.

"Nyai Sinta ?"

Tak dinanya ternyata Hesty juga sudah ada disamping ku memperhatikan kedatangan sosok yang telah membantu kami menyelamatkan Merry.

"Ehmmm.... Cantik ya , " ucap Hesty yang membuat ku kaget lalu melirik ke arahnya

"Eh, HES. Liat juga ? , lumayan cantik sih. dia yang selamlam bantu kita kan? " Tanya ku memastikan

"Dasar cowok SAMA aja, mau asli atau gaib ga tahan liat cewek bening dikit " ucap hesty sepeti menyindir.

Keningku mengkerut dengan tanggapan hesty yang dirasa klise bagi ku.

"Ya cantik kalau cewek mah , hehe " timpal ku pada Hesty yang nampak masih memperhatikan sosok yang diduga sinta itu.

Posisi kami memang ada di dalam kelas akan tetapi mampu melihat sosok itu dari dalam kelas melalui jendela kelas. Kedua bocah gaib nampak riang gembira begitu pula sosok Sinta yang juga tertawa dengan kelucuan kedua bocah gaib. Kana tetapi pemandangan itu hanya bisa disaksikan oleh kami berdua. Banyak siswa dan guru disini tidak menyadari keberadaan mereka keculi kami berdua.

Sinta dan kedua bocah itu seperti antara adik dan kakak ikut berlarian dinlapangan dan mereka tertawa begitu riangnya. Sepeti anak kecil mereka bertiga bermain kesana kemari hingga suatu ketika mereka mendekati kelas ku.

Tiba tiba saja pandangan kami ternyata disadari oleh Sinta, wajahnya menoleh ke arah kelas kami tepatnya ke arah kami berdua. Sosok kedua bocah berbisik pada Sinta yang mana telah jongkok karena lebih tinggi tubunya.
Entah apa yang dibisikkan , Sinta nampak tersenyum lebar menapak gigi putihnya yang rapih.

Lalu kedua sosok bocil itu berlari ke arah kelas kami dan masuk kelas lalu mendekati kami. Kedua tangan mungilnya menarik tangan ku dan juga Hesty .

"Ayo kak ikut maen , ayo kak" ucap kedua sosok bocah gaib itu

"Aku hanya bisa menggeleng gelengan kepala, lagi pula di dalam kelas ada beberapa teman sekelas yang sedang mengobrol , takutnya mereka curiga terhadap kami.

Kana tetapi karena tarikan bocah gaib itu begitu kuat sehingga tak bisa menahan tarikan yang membuat aku dan Hesty keluar kelas.

Bebeaoanteman ku yang ada di kelas nampak heran dengan kelakuan kami. Mereka hanya menoleh ke arah kami dengan raut wajah heran.

Aku dan Hesty yang ditarik oleh kedua jin bocil itu lalu masuk ke tengah lapangan lalu dipertemukan dengan sosok yang memang telah membantu kami .

"Eh kalian sekolah disini ? "
Diubah oleh aguzblackrx 28-05-2024 12:03
suryaassyauq603
Kurohige410
Araka
Araka dan 15 lainnya memberi reputasi
16
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.