Kaskus

Story

aguzblackrxAvatar border
TS
aguzblackrx
Satu Kelas Dengan Dia
Horror, Romance

Satu Kelas Dengan Dia

Quote:


PROLOG


Bagas tak sengaja menjadi indigo karena insiden tenggelam di kolam empang yang berair kotor saat masih berumur 3 tahun yang membuat jiwanya terbawa ke alam gaib dan mendapat kemapuan bisa melihat makhuk tak kasat mata meski tidak sekaligus dan berangsur angsur lama hingga dia bertemu dengan sosok di sekolah nya yang membuat dirinya menyadari memiliki kemampuan dan mendapatkan sebuah tanggung jawab besar dalam hidupnya




Quote:


Spoiler for Jangan di Buka:


Quote:
Diubah oleh aguzblackrx 21-09-2024 09:52
viper990Avatar border
qiem.tamvanAvatar border
dwi.haryana.982Avatar border
dwi.haryana.982 dan 28 lainnya memberi reputasi
27
29.5K
1.6K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
aguzblackrxAvatar border
TS
aguzblackrx
#177
Part 31

#suprise drive

" Terima kasih atas bantuannya Nyai Sinta , sungguh aku berhutang Budi pada mu. " Ucap ku ternyum

Sinta pun tersenyum dan menganggukan kepalanya dan mengembalikan pedang cahaya ke pada ku.

Aku pun menerima pedang itu dengan kedua tangan ku. Meski begitu mata ku malah terpesona dengan kecantikan sosok yang ada dihadapan ku yang mengaku Sinta.
wajahnya yang putih merona serta mirip seperti orang Jepang , matanya sedikit sipit bertubuh tinggi jenjang. Rambutnya terurai rapih. Apalagi saat disibakan oleh tangannya keanggunanya begitu memikat hati.

"Kakak, bagimana kami cara kami mengembalikan Merry teman ku ini?" Tanya Hesty membuat ku melirik ke arahnya

"Itu tugas ku, kami diminta oleh orangtua teman kalian untuk mengobatinya. Beruntung tepat waktu dan ada kalian yang sudah duluan mau menolong, jadi biarkan saja saya yang membawa teman mu ini ke raga kasarnya" ucap sosok Sinta

"Baik lah , saya titip teman ku pada mu nyai Sinta " ucap ku pada nya

"Segera kalian pulang , aku pun akan segera membawa jiwa teman kalian, aku mohon pamit. Sampai jumpa lagi " ucap sosok Sinta lalu melambaikan tangan nya ke arah kami berdua .

Tangan putihnya memegang tangan Merry yang nampak lemah dan linglung. Lalu satu kali lompatan mereka pun menghilang di hadapan ku.

Wussshh

Sebuah gerakan sepeti angin membawa keduanya menghilang dari pandangan kami. Begitupula pedang yang ku pegang tiba tiba saja lompat dari genggaman ku lalu berputar mengilang masuk ke dalam portal cahaya di atas langit.

"Akhirnya , beres juga . Badan ku pegal pegal HES " sambil mengerak gerakan pinggang ku

"Iya alhamdulilah , ayo kita pulang " ucpa hesty kemudian berlalu menuju gerbang rumah

Aku dan Hesty pun keluar pagar dari rumah Merry. Sosok genderuwo nampak terkapar dan tak berkutik sama sekali namun dari napasnya masih terdapat tanda tanda kehidupan . Bau gosong dan amis tercium dari sisa sisa ledakan yang terjadi pada wanita ular itu yang kini berubah ke bentuk semula wanita setengah ular. Tubuhnya terkapar dengan mulut menganga dan mata melotot. Saat ku perhatikan tubunya masih bergerak gerak meski lemah berarti keduanya memang belum mati. Tapi apakah mereka akan masih meneror keluarga Merry atau tidak aku pun tidak tahu. Yang pasti kami pun segera kembali pulang.

Selama perjalanan kami harus kembali ke dalam rumah astral yang dimiliki Hesty dan kembali duduk didalam kamarnya. Mata ku terpejam begitu pula Hesty lalu berkonsentrasi membayangkan kami sudah ada di dalam raga.

Satu tarikan napas dan tiba tiba tubuhku seperti terjun dan jatuh bebas dari ketinggian , mataku terhenyak kaget. Begitupula Hesty nampak memegangi kepalanya .

Anna sosok jin penjaga ku nampak tersenyum pada ku.

"Kakang, kau sudah kembali , apakah misi mu berhasil ?" Tanya Anna yang masih memegang tangan ku

Mata ku mengarah pada wajahnya yang teduh , lalu tersenyum dan menganggukan kepala ku

"Alhamdulillah , semua lancar dan misi kami berhasil . Teman kami selamat dan dibawa oleh utusan dari papa nya yang dimintai tolong" jawab ku menjelaskan

lalu mata ku melirik ke arah hesty , dia nampak letih dengan seragamnya masih dibalut dengan mukena putih.

"Bagas. Aku lelah sekali, jika ingin makan kamu boleh ke dapur , " ucapnya nampak lesu

"Terima kasih yah, nyai jika tidak kau tarik jiwa ku mungkin aku tidak akan bisa menyadarkan teman ku dengan air yang dibawa Bagas" sambung Hesty yang berbicara pada Anna

"Aku tau. Kalian dalam kesulitan akan tetapi aku pun tidak bisa meninggalkan raga kakang Bagas. Lagi pula aku yakin kalian memang bisa mengatasi hal ini . " Sahut Anna yang nampak tenang kali ini

"Kakang apakah kau kan pulang jam seperti ini ?" Melirik ke arah jam dinding

Tentu saja aku terkejut karena jam sudah menunjukan pukul 3 dini hari. Sungguh waktu yang sedikit untuk tidur. Pantas saja tubuhku terasa letih dan mengantuk begitu pula Hesty sudah naik ke atas kasurnya.

"Tidak anna, sepertinya aku menginap disini" ucap ku pada Anna

Tumpukan kasur lantai sudah digelarkan akupun sudah tak kuat menahan kantuk lalu tidur begitu cepatnya. Ada pun Anna tidak diketahui kemana , atau kah dia masih di sini atau tidak . Akupun sudah masuk ke alam mimpi .

Singkat waktu

Cahaya mentari pagi menembus kamar melalui kaca , cahaya kuatnya membuat ku terbangun , mata ku terkena silaunya matahari sehingga terbuka dan terpincingkan .

Dengan rasa malas dan lelah yang masih tersisa apalagi hari ini aku harus masuk sekolah ,

"Aduh subuh kesiangan lagi, "gumam ku dalam hati

Mata ku melirik ke arah kasur , Hesty nampak tidak ada disana , namun saat melihat jam dinding

"Waduh udh jam 07.15 menit , telat gw nih " ucap ku panik

Segera aku bangkit dari posisi duduk lalu segera berlari , paling tidak aku hanya cuci muka saja biar tidak terlalu terlambat. Aku berlari menuju kamar mandi yang ada di kamar Hesty , aku pikir sedang kosong karena tidak ada suara air dari dalam. Langkah kaki ku sudah benar benar tidak beraturan lalu ku buka pintu masih setengah tergesa gesa dan
Krekk
Tebukalah pintu kamar mandi dan aku langsung masuk secepat mungkin lalu

Degg

Jantung ku hampir saja copot , melihat sesuatu yang tidak terduga. Aku tertegun

" Kyaaaaaa "

Suara jeritan yang cukup cumiikan telinga ku. Hesty yang ku kira sedang di luar kamar ternyata sedang di kamar mandi dalam posisi berdiri menghadap kaca namun tanpa sehelai benang pun , posisi ku begitu dekat dengan lengan Hesty yang hanya satu jengkal. tubuh mulusnya begitu terekspose bebas tanpa hambatan , posisinya menyamping tehadap pintu kamar mandi sehingga saat terbuka salah satu gunungnya benar benar jelas nampak dari pangkal hingga puncak nya . aku tertegun sejenak melihat keindahan alami yang nampak nyata di depan mata. Napas ku tiba tiba saja berat seolah tertahan.

"Plakkk "

Sebuah tamparan membuat ku Buyar dari ketertegunan ku. Mataku terbelalak lalu aku hendak mundur dan akan keluar dari kamar mandi akan tetapi tak dinanya kaki ku yang basah menginjak lantai keramik yang licin lalu jatuh namun sepertinya kakiku mengenai kaki Hesty. Lalu kejatuhan ku sempat mencari pegangan akan tetapi malah lengah Hesty yang ku pegang . Karana sama sama terkejut Hesty pun jatuh terjerembab tertarik oleh tangan ku dan menindih tubuh ku . Posisinya benar benar sangat intim bagaimana tidak pangkal pahanya benar benar bertumpu pada pusaka ku. Kedua gunung nya yang masih basah benar benar menekan dadaku karena serangan dadakan ini begitu keras. Kedua wajah kami bertemu sejenak dalam beberapa detik. Mata kami saling memandang , wajahnya benar benar merona di depan wajahku .

Mata Hesty terbelalak lalu dengan sigap dia hendak berdiri akan tetapi kedua gunungnya malah bergelantungan ke arah ku. Aku yang melihatnya tak bisa berkedip. Menyadari mata ku yang tak berkedip itu Hesty lalu menutup kedua gunung kembarnya dengan kedua tangannya akan tetapi tentu saja sebelum bangkit dari posisi surgawi itu. Bagian inti milik Hesty sempat duduk menekan pusaka ku yang mulai mengeras itu dia kembali nampak terkejut seperti merasakan tonjolan yang bisa membuat orang sakit perut selama 9 bulan .
Lalu Hesty benar benar berdiri sambil menutup bagian intimnya lalu secepat kilat masuk ke dalam kamar mandi lagi lalu menutup pintu cukup keras.

Brakkk

Kejadian itu membuat ku merasa bodoh dan ceroboh karena tidak memperhatikan kondisi kamar mandi . Rasa bersalah dan malu pasti Hesty mungkin sedang marah dengan ku .

Tak lama kemudian Hesty keluar kembali dari kamar mandi. Kini dia memakai handuk putih namun nampak pendek sehingga paha dan bagian atas dadanya masih terekspose aku yang tak ingin dicap mesum segera membalikan badan ku menghadap tembok kamar mandi .

"HES, m ma maa maaf tadi gak sengaja , maaf banget sumpah " ucap ku merasa bersalah

" ... " Hesty diam saja tanpa suara namun pergerakannya membuka pintu lemari

"HES. Kamu marah ya? . Maaf yah aku ga tau kalau kamu di kamar mandi. Abisnya ga kedengaran suara air" tambah ku berucap agar benar benar bisa dimaafkan oleh Hesty

"Cepat mandi sana, nih anduknya " ucpa Hesty lalu berjalan menghampiri Ku memberikan handuk ke arah ku yang masih membelakanginya

"Makasih yah hest, maaf banget " ucapku merasa bersalah

Tangan ku menerima handuk pemberian Hesty lalu segera masuk ke dalam kamar mandi.
(Mau diceritain ga ketika aku mandi? , Skip ja deh menjijikan haha )

Singkat waktu
Jam sudah menunjukan pukul 7.35 kami baru keluar dari gerbang rumah Hesty , nampaknya wajah hesty masam kali ini. dari tadi dia hanya berbicara singkat singkat saja saat aku tanya . Kami menaiki motor matik ku , aku hanya bisa diam saja karena masih menahan malu denga kejadian di kamar mandi itu. Beruntungnya memang hanya 15 menit kami sudah sampai di gerbang sekolah , akan tetapi gerbang sudah ditutup rapat oleh pak satpam.

Lalu kami turun dari motor dan mendekati gerbang , terlihat pak satpam memang melihat ke arah kami dengan wajah garang namun dengan senyuman kecutnya.

"Pak bukain dong, maaf kami telat " ucap ku memohon

"Jam berapa ini lihat di hp kalian ?" Tanya pak satpam dengan sorot mata tajam sambil menunjuk jam yang melingkar di tangan kiri nya

"Jam 8 kurang 5 menit pak" jawab ku singkat

"Tahu artinya apa?" Tanya lagi pak satpam mengintimidasi

"Telat pak. Tapi kami semalam menolong teman saya yang sakit jadi kesiangan kami" ujar ku menjelaskan memelas

"Dengan dan tanpa alasan apa pun kalian tidak bisa masuk . Sudah pulang sana" bentak pak satpam bengis

Aku menoleh ke arah Hesty yang nampak gusar mungkin karna kamu akan ketinggalan mata pelajaran apalagi ada tugas PR Fisika yang harus disetorkan .

"Gimana ini?" Tanyaku pada Hesty

"Ikut aku" jawab hesty singkat

Hesty berjalan menuju ke arah samping sekolah , akupun mengikutinya lalu

"Kita mau kemana ? "

"Ikuti aja, motor kamu titipin aja ke kantor pos , titip ke pak satpam " ucap Hesty

Sekolah kami memang berdampingan dengan kanto pos Indonesia cabang kabupaten. Motor ku kudorong hanya bsbepa meter sja kami sampai di parkiran kantor pos dan mendekati kang parkir.

"Mang, nitip motor temen ku yak, ini uang rokoknya " ucap Hesty pada si mamah parkir

Wajah sumringah si mamah parkir begitu merekah manakala satu lembar berwarna merah dikeluarkan dari dompet Hesty

"Wah beres non, tapi ini kagak kegedean ?" Ucap mang parkir setelah menerima uang seratus ribu.

"Gak apa apa mang , gak ada recehan soalnya "

"Siap non. Tak jagain motornya , aman terkendali " ucap si mamang tekekeh kekeh mendapatkan rezeki nomplok pagi pagi

Akupun melirik ke arah Hesty wajahnya kini nampak tenang namun aku masih canggung untuk berkata lebih banyak terhadapnya masih gegara kejadian tadi di kamar mandi.

"HES. Kita kemana ini?" Ucap ku pada Hesty yang mulai melangkah berjalan menuju samping kantor pos yang ada gang kecilnya .

"Kita lewat belakang aja. Aman kayaknya " jawah Hesty

"Oh iya.... Bisa ?"

Kami pun berjalan menelusuri bagian belakang kantor pos yang masih ditanami pohon palm tinggi dan rapat , jalan becek tak menyurutkam kami untuk bisa masuk ke dalam sekolah. Setelah kebun palm dilewati, kami menyusuri kebun jagung yang disebelah dibatasi pagar sekolah dari beton setinggi 3 meter. sudah terlihat toilet siswa dan kelas XII . Sesampainya di belakang sekolah ternyata gerbang belakang yang dulu pernah kami lewati saat istirahat ternyata kini tutup terkunci oleh gembok.

"Wah ditutup hes, gmna ini?" Tanya ku putus asa

Hesty melirik ke arah ku dengan Senyuman aneh. Aku pikir Hesty sudah benar benar melupakan kejadian tadi pagi namun

"Kita naik pagar , " ucap Hesty yang berani memanjat celah pagar yang memang terbuat dari besi

"Apah? Manjat? " Ucap ku cukup terkejut

Kening ku mengkerut , riba tiba saja Hesty menaikan rok seragamnya hingga naik ke pangkal paha..leging pendeknya yang berwarna hitam nampak jelas begitu padatnya daging mentah milikya.

"Bantu aku naik ya, " ucap Hesty

"Iya, tapi bagaimana ?"

Langkah Hesty sudah menaiki pintu pagar besi , dia nampak kesusahan untuk melewati pagar

"Dorong aku gas " suruh Hesty

Tak dinanya dia menyuruh ku untuk mendorong bokong nya

"Oh my gat " tangan ku gemetar








(Kentang)
Diubah oleh aguzblackrx 23-05-2024 13:42
bauplunk
Kurohige410
Araka
Araka dan 10 lainnya memberi reputasi
11
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.