Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • Militer
  • Houthi Tembak Jatuh Drone MQ-9 Reaper Keempat, Langit Yaman Ternyata Masih Angker

si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Houthi Tembak Jatuh Drone MQ-9 Reaper Keempat, Langit Yaman Ternyata Masih Angker
Quote:


Era drone MQ-9 Reaper buatan Amerika tampaknya akan segera berakhir, pasalnya pada Jumat malam (17/05/2024), drone tersebut berhasil ditembak jatuh milisi Houthi. Ini merupakan drone keempat yang ditembak jatuh oleh Houthi, dan drone ketiga yang ditembak sepanjang tahun 2024 sejak pecah perang antara Hamas dan Israel.

Drone ketiga ditembak Houthi pada 26 April 2024, sementara drone kedua ditembak jatuh pada 19 Februari 2024 di lepas pantai Yaman di sekitar Laut Merah. Sementara drone Reaper pertama ditembak jatuh pada 8 November 2023, juga berlokasi di Laut Merah. Berbeda dengan Taliban yang hanya memakai senjata seadanya, Houthi punya sistem senjata yang lengkap. Termasuk sistem pertahanan udara yang memungkinkan mereka menembak jatuh drone dan pesawat tempur.

Menurut laporan Associated Press, juru bicara militer Houthi Brigadir Jenderal Yahya Saree mengklaim bahwa mereka menggunakan rudal permukaan ke udara untuk menjatuhkan drone tersebut. Reaper terpaksa ditembak karena melakukan tindakan permusuhan di Provinsi Marib, Yaman. Wilayah ini dikuasai oleh kelompok Houthi, yang menentang pemerintah yang diakui secara internasional.

Dalam video yang dirilis Houthi di media sosial menunjukkan jika penembakan Reaper terjadi pada jarak visual. Rekaman dari kamera thermal yang menangkap pergerakan drone dari depan juga menunjukkan rudal menghantamnya dari samping. Kelompok tersebut kemudian menampilkan puing-puing yang jatuh termasuk bagian baling-baling, sirkuit elektronik serta komponen lainnya.

Quote:


Mengutip informasi International Institute of Strategic Studies (IISS), diduga Houthi menembak jatuh drone MQ-9 memakai sistem permukaan ke udara S-75 Dvina, yang dirampas dari tentara Yaman, menurut analisis lembaga tersebut; Dvina telah diubah menjadi rudal anti-kapal menggunakan peralatan konversi Iran. Dengan asumsi rudal tersebut masih dapat menyerang sasaran udara bahkan setelah konversi, hal ini dapat secara signifikan mengancam drone yang bergerak lambat.

Selain Dvina, ada kecurigaan jika Houthi telah memakai rudal anti-drone Model 358 buatan Iran. Tetapi, hal tersebut belum bisa dibuktikan kebenarannya. Jadi, apakah itu S-75 Dvina atau Model 358 Iran, kini kemungkinan besar AS akan mengevaluasi kembali taktik dan SOP (Standard Operation Procedure) dalam menerbangkan Reaper di atas/dekat Yaman.

Drone MQ-9 Reaper dibuat untuk melakukan misi intelijen atau dikenal sebagai misi Intelligence, Surveillance, and Reconnaissance (ISR).Drone ini dapat terbang sampai ketinggian maksimal 15.000 meter serta punya durasi terbang 24 jam, membuat drone ini cocok untuk melaksanakan misi ISR. Reaper dilengkapi sistem kamera elektro-optik multi mode serta sistem komunikasi yang canggih.

Drone dapat berkoordinasi dengan aset darat dan udara, mengamati pergerakan permukaan melalui ketinggian dari jarak yang aman. Perangkat elektro-optik Multispectral Targeting System-B (MTS-B) buatan Raytheon Technologies yang dibawa Reaper bisa menyediakan data intelijen, penargetan, dan pelacakan secara real time.

Quote:


Meski cuma memakai mesin baling-baling, tapi harga Reaper per bijinya lumayan mahal Gan. Harga satu unit Reper sekitar US$30 juta atau setara dengan Rp 478 miliar per bijinya. Meski Amerika punya banyak uang dan bisa dengan cepat membeli drone pengganti, tapi dengan jatuhnya 4 MQ-9 Reaper dalam kurun waktu setengah tahun terakhir, membuat harus diadakan evaluasi besar-besaran dalam SOP untuk menerbangkan Reaper di wilayah konflik seperti di Yaman. Agar tidak terulang kejadian serupa yang membuat Amerika malu.

Dan juga harus diingat, yang dilawan Amerika adalah milisi yang punya peralatan lengkap, termasuk sistem pertahanan udara, rudal anti-kapal dan drone kamikaze. Houthi berbeda dengan Taliban yang cuma pakai senapan serbu AK-47 versi KW yang cuma bisa perang gerilya. Tak cuma mendapat dukungan senjata dari Iran, tapi Houthi juga mendapatkan senjata dari China.


--------------------



Referensi Tulisan: Associated Press& International Institute of Strategic Studies (IISS)
Sumber Foto: sudah tertera
Diubah oleh si.matamalaikat 23-05-2024 03:15
rubah007
69banditos
Mistaravim
Mistaravim dan 11 lainnya memberi reputasi
10
849
32
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Militer
MiliterKASKUS Official
20KThread7.2KAnggota
Tampilkan semua post
si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
#1






Per biji Rp 478 miliar ? Mainan bermesin baling-baling begini kok mahal banget sih Paman ? Sudah 4 kali rontok pula dalam kurun waktu 6 bulan, over price ? emoticon-Leh Uga


@jlamp @yoseful @victimaye
sontoloyo81
dragunov762mm
69banditos
69banditos dan 6 lainnya memberi reputasi
7
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.