Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • Education
  • UKT Mahal, Kemendikbud Sebut Kuliah Itu Tersier Bukan Wajib Belajar! Setuju GanSis?

harrywjyyAvatar border
TS
harrywjyy
UKT Mahal, Kemendikbud Sebut Kuliah Itu Tersier Bukan Wajib Belajar! Setuju GanSis?
UKT Mahal, Kemendikbud Sebut Kuliah Itu Tersier Bukan Wajib Belajar! Setuju GanSis?
Sumber Gambar

Menurut pernyataan dari Kemendikbudristek, pendidikan tinggi memiliki sifat tersier dan tidak wajib. Ini berarti bahwa tidak semua lulusan SMA, SMK, dan Madrasah Aliyah harus melanjutkan ke perguruan tinggi karena bersifat pilihan. Meskipun demikian, pemerintah tetap berusaha memberikan akses pendidikan tinggi ke semua kalangan masyarakat, baik yang mampu maupun tidak. Walaupun pendidikan tinggi termasuk dalam kategori tersier, pemerintah masih memerlukan bantuan dana untuk memajukan Indonesia melalui penghasilan sumber daya manusia unggul dari perguruan tinggi.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menanggapi kekhawatiran masyarakat mengenai Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang semakin mahal dengan menyatakan bahwa perguruan tinggi tidak wajib bagi semua individu. Hal ini menegaskan bahwa ada berbagai jalur pendidikan dan karier yang tidak memerlukan gelar sarjana untuk mencapai kesuksesan. Kemendikbud mengajak masyarakat untuk melihat opsi lain seperti pendidikan vokasi dan pelatihan keterampilan yang bisa menjadi alternatif yang lebih terjangkau dan relevan dengan kebutuhan pasar kerja saat ini.

Kemendikbud menjelaskan bahwa banyak industri yang kini lebih mengutamakan keterampilan praktis dan pengalaman dibandingkan dengan gelar akademis. Misalnya, sektor teknologi, manufaktur, dan jasa yang seringkali mencari tenaga kerja dengan kemampuan spesifik yang dapat langsung diaplikasikan di lapangan. Dengan demikian, pendidikan vokasi atau pelatihan keterampilan dapat memberikan peluang yang sama baiknya bagi individu untuk sukses dalam karier mereka.

Kemendikbud juga menyoroti perlunya diversifikasi jalur pendidikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan tenaga kerja terampil di berbagai sektor. Dengan menyatakan bahwa pendidikan tinggi bukan satu-satunya opsi, Kemendikbud ingin mendorong masyarakat untuk mempertimbangkan alternatif lain, seperti pendidikan vokasi, pelatihan keterampilan, atau pendidikan jarak jauh yang lebih terjangkau dan sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.

UKT Mahal, Kemendikbud Sebut Kuliah Itu Tersier Bukan Wajib Belajar! Setuju GanSis?
Sumber Gambar

Respons Kemendikbud ini juga mencerminkan kesadaran terhadap beban finansial yang ditanggung oleh banyak keluarga terkait biaya pendidikan tinggi yang semakin mahal. Dengan memberikan penekanan pada pendidikan yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan lebih terjangkau, Kemendikbud berharap dapat membantu mengurangi beban tersebut, serta memberikan kesempatan yang lebih adil bagi semua individu untuk mengakses pendidikan.

Namun, di sisi lain, Kemendikbud juga menegaskan pentingnya pendidikan tinggi dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas untuk mendukung pembangunan bangsa. Meskipun tidak wajib, pendidikan tinggi tetap menjadi salah satu investasi penting bagi individu dalam meningkatkan kualitas hidup dan kesempatan karier. Oleh karena itu, Kemendikbud tetap mendukung upaya untuk menjaga aksesibilitas dan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia.

Dengan demikian, respons Kemendikbud terhadap biaya UKT yang semakin mahal menggarisbawahi pentingnya pemahaman bahwa pendidikan bukanlah satu-satunya jalan menuju kesuksesan. Diversifikasi jalur pendidikan dan pengembangan alternatif lainnya dapat membantu mengatasi tantangan aksesibilitas dan biaya, sambil tetap menjaga mutu dan relevansi pendidikan tinggi dalam mendukung pembangunan nasional.

Sumber Valid (baca baik-baik): Link Referensi 1 , Link Referensi 2
Diubah oleh harrywjyy 19-05-2024 22:39
CoZiA
krukov
akulagi2013
akulagi2013 dan 9 lainnya memberi reputasi
10
2.4K
155
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Education
EducationKASKUS Official
22.6KThread13.7KAnggota
Tampilkan semua post
vafrcorAvatar border
vafrcor
#60
Sebelum banyak protes, coba kita renungkan bagaimana jika kita dulu disekolahkan orang tua di lembaga pendidikan swasa (dimana tidak menerima / hanya sedikit menerima bantuan pemerintah) mulai dari jenjang TK/SD sampai lulus SMA/Sederajat. Orang tua kita pasti pusing dengan biaya sekolah yang selalu naik setiap pergantian tahun ajaran.
orang tua pasti ada keluh kesah karena biaya sekolahnya mahal.

Dari sudut pandang yang berbeda dimana orang tua yang menyekolahkan anak-anaknya di Sekolah Negeri dan sebagian besar biaya utama sekolah sudah ditanggung pemerintah (diambil dari APBD - wajib belajar 9 tahun), pasti mereka sudah terbiasa sekolah dengan biaya yang terjangkau.
Begitu mau masuk perguruan tinggi, kaget karena biaya mahal dan bantuan pemerintah di PTN hanya sedikit.

Disinilah masalahnya, adanya kebiasan menerima bantuan pemerintah (tanpa disadari), alhasil kaget karena biaya pendidikan tidak sesuai kemampuan ekonomi.

Saran:
- Jika mampu melanjutkan ke perguruan tinggi (jalur bayar atau jalur beasiswa), lakukan saja sebaik mungkin
- Jika tidak mampu, kerja saja dengan jalur profesi (fokus pada suatu bidang)

Keluh kesah terhadap pemerintah tidak akan meringankan beban kuliah. Lebih baik tunda dulu kuliahnya, kerja yang maksimal, menabung lebih untuk sekolah perguruan tinggi dan memupuk masa depan.





0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.