Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya, TPNPB-OPM: Merdeka Dulu Baru Sekolah
Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya, TPNPB-OPM: Merdeka Dulu Baru Sekolah

Pasukan TPNPB OPM di Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah. Dokumentasi TPNPB.
IKLAN
TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM memutuskan membakar gedung Sekolah Dasar Negeri Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah. Aksi itu dilakukan saat mereka menyerang markas Kepolisian Sektor Homeyo pada Selasa, 30 April 2024.

Juru bicara Manajemen Markas Pusat Komando Nasional atau Komnas TPNPB-OPM, Sebby Sambom, menanggapi insiden penyerangan dan menyiram api di rumah pendidikan itu. Dia menyatakan tak khawatir jika sekolah itu dibakar dan akses pendidikan di kampung terputus.

“Sekolah atau tidak, tidak perlu. Merdeka dulu” kata Sebby Sambom saat dihubungi melalui sambungan telepon pada Kamis, 9 Mei 2024. Menurut dia, sekarang banyak orang pintar di Papua. Dia bahkan menyinggung soal mantan Presiden Habibie dalam urusan pembuatan pesawat.

“Ada orang asli Indonesia bisa bikin pesawat? Habibie itu bukan asli bikin pesawat, tapi memodifikasi pesawat, dia rancang di Indonesia,” kata dia. Komentar ini muncul saat Sebby menyinggung soal sekolah yang berada di tanah Papua, khususnya di wilayah pedalaman.

Menurut dia, banyak sekolah di pedalaman Papua dijadikan sebagai pos militer Tentara Nasional Indonesia atau TNI-Polri. Dalam konflik di Papua, kata dia, TNI-Polri kerap masuk ke dalam sekolah dan menjadi pengajar. Dia menilai hal itu merupakan pengambilalihan fungsi. “Lalu guru-guru yang sipil di mana? Pemerintah jangan arogan,” tutur dia.

Juru bicara TPNPB-OPM ini mengatakan pemakaian gedung sekolah sebagai pos militer bukan hanya terjadi di wilayah Intan Jaya. “Banyak sekolah, di seluruh Papua di pedalaman. Kami punya data banyak,” kata pria beranak tiga tersebut.

Perihal pembakaran SDN Inpres Pogapa, dia menyatakan bahwa akses pendidikan akan dimulai setelah perjuangan Papua merdeka berhasil. Dia mengklaim untuk bangun pendidikan ada banyak negara akan membantu membangun pendidikan di Papua. Bantuan itu bisa datang dari berbagai negara di Eropa. “Papua merdeka baru mereka sekolah,” ucapnya.

Sebby mengatakan bahwa pembakaran sekolah dilakukan oleh pasukan Kenny Tipagau. Dari wilayah perang Kenny, mengatakan melaporkan kepada Sebby bahwa pembakaran sekolah dilakukan karena digunakan tentara Indonesia sebagai pos militer. “Juga alasan ada pihak militer Indonesia menyusup sebagai guru dan mengajar di sekolah-sekolah,” kata Sebby.
https://metro.tempo.co/read/1866220/...u-baru-sekolah

guru-guru sipil udah ketakutan ngajar di sana karena ada KKB..


TNI Klaim Tembak Anggota TPNPB-OPM, Amankan Kampung Pogapa Papua Tengah

Pasukan TNI-Polri mengevakuasi jenazah Alexsander Parapak pada Sabtu, 4 Mei 2024, di Kampung Pogapa, Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua Tengah. Dia dibunuh kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan markas Polsek Homeyo. Dokumen: Humas Polda Papua
IKLAN
TEMPO.CO, Jakarta - TNI mengklaim berhasil mencegah warga Kampung Pogapa, Distrik Homeyo, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, mengungsi akibat serangan kelompok bersenjata yang menamakan diri Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).

Pernyataan ini disampaikan Panglima Kogabwilhan III, Letnan Jenderal Richard T.H. Tampubolon menyusul klaim TPNPB-OPM yang menyebut warga Kampung Pogapa mengungsi akibat serangan udara TNI.

"Pasca-serangan bertubi-tubi OPM kelompok Afrianus Bagubau dan Keny Tipagau di wilayah Distrik Homeyo, masyarakat telah ketakutan dan banyak di antara mereka ingin mengungsi," ucap Panglima Kogabwilhan III melalui keterangan tertulis, Jumat, 10 Mei 2024.

Dalam keterangan resmi TNI, Perwira Penerangan Koops TNI Habema Letkol Arh Yogi Nugroho menyatakan TPNPB-OPM terus berusaha mengganggu keamanan di Distrik Homeyo sejak akhir April 2024. Serangan TPNPB-OPM di Distrik Homeyo, yang dimulai pada Selasa, 30 April 2024, telah mengakibatkan hilangnya nyawa seorang remaja warga pendatang bernama Alexsander Parapak.

Esok harinya, 1 Mei 2024, TPNPB-OPM membakar bangunan SD Inpres Pogapa yang berjarak sekitar 50 meter dari kantor Polsek Homeyo, serta mengarahkan beberapa kali tembakan ke Polsek Homeyo.


Pada Kamis, 2 Mei 2024, TPNPB-OPM kelompok Keni Tipagau menembak dan membakar bangunan Koramil 1705-05/Homeyo. Selanjutnya pada Kamis, 9 Mei 2024, TPNPB-OPM kelompok Afrianus Bagubau dan Keny Tipagau kembali melepaskan dua kali tembakan ke kantor Koramil 1705-05/Homeyo.

Merespons serangan itu, aparat TNI jajaran Komando Operasi TNI (Koops TNI) Habema beserta Satgas Naggala Korps Pasukan Khusus (Kopassus) Damai Cartenz langsung mengejar para personel TPNPB-OPM. Didapatkan hasil terkenanya beberapa personel OPM sehingga mereduksi kekuatan OPM kelompok Afrianus Bagubau dan Keny Tipagau," kata Yogi dalam keterangan tertulis, Jumat, 10 Mei 2024.

Dari operasi penindakan aparat gabungan TNI-Polri itu, Yogi mengklaim berhasil mencegah warga Kampung Pogapa Distrik Hameyo, Intan Jaya, Papua Tengah, untuk mengungsi dari kampung halamannya. Aparat keamanan (apkam) gabungan TNI-Polri, kata Yogi, terus melancarkan langkah proaktif mengamankan wilayah Distrik Homeyo dari gangguan TPNPB-OPM.
https://metro.tempo.co/read/1866316/...ua-tengah\




TPNPB-OPM Sebut Serangan Militer di Sugapa Intan Jaya Hari Ini, Ada Helikopter dan Rentetan Tembakan

Asap api tampak membubung dari bangunan Sekolah Dasar Negeri Inpres Pogapa di Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah, Rabu, 1 Mei 2024. Bangunan itu dibakar TPNPB-OPM setelah penyerangan markas Kepolisian Sektor Homeyo pada 30 April lalu. Dok. Istimewa
IKLAN
TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah video memperlihatkan sebuah helikopter terbang di atas Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, hari ini. Terdengar pula bunyi rentetan tembakan dalam video tersebut. 

"Ada serangan bom di Sugapa," kata seorang pria dalam video pendek berdurasi 1 menit 45 detik itu. Video itu diterima Tempo hari ini, Jumat, 10 Mei 2024.


Juru bicara Manajemen Markas Pusat Komando Nasional atau Komnas TPNPB-OPM Sebby Sambom mengklaim helikopter dalam video itu menghujani Sugapa dengan peluru. "Kejadian hari ini, 10 Mei 2024, di Sugapa, Kabupaten Intan Jaya," kata Sebby melalui aplikasi perpesanan, Jumat, 10 Mei 2024.

Dalam video yang dikirim oleh Sebby itu terdengar pula seorang pria berbicara, "Kami sudah sampai di Sugapa. Kami sudah bicara dengan masyarakat dan OPM sedang kemasukan bom."

Di dekat perekam video helikopter itu juga terdengar suara ayam berkotek. Ada sebuah bendera berwarna kuning di pohon tertangkap kamera. "Kami juga sembunyi di rumah-rumah ini," suara seseorang terdengar dalam video tersebut dan suara tembakan terus menyala. "Ada ini... ini ada helikopter."

Sebelumnya, kondisi di kawasan itu tengah memanas. Baku tembak TPNPB-OPM dan TNI-Polri terjadi di Sugapa pada 30 April lalu. Kontak senjata kembali terjadi saat kelompok kriminal bersenjata atau KKB itu menyerang Polsek Homeyo di Kampung Pogapa. Dalam penyerangan itu, OPM membunuh seorang warga, Alexsander Parapak, 20 tahun, yang disebut anggota intelijen.

Selain menembak mati Alexsander, KKB juga menyerang Pos Komando Rayon Militer 1705-05/Homeyo. Keesokan harinya kelompok bersenjata itu membakar gedung Sekolah Dasar Negeri Inpres Pogapa, intan Jaya, Papua Tengah. Kontak senjata pun berlangsung sejak 30 April-1 Mei 2024. Serangan balasan dari militer kembali dilakukan setelah militer menjemput jenazah Alexsander.
https://metro.tempo.co/read/1866302/...tetan-tembakan
serangan helikopter TNI...
dragunov762mm
simsol...
maniacok99
maniacok99 dan 2 lainnya memberi reputasi
1
722
72
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671KThread40.9KAnggota
Tampilkan semua post
paman.goberrrrrAvatar border
paman.goberrrrr
#1
Sekolah atau tidak, tidak perlu. Merdeka dulu”

Betul. Lagian mereka tidak butuh sekolah.
Diubah oleh paman.goberrrrr 10-05-2024 15:56
dragunov762mm
simsol...
simsol... dan dragunov762mm memberi reputasi
2
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.