Perkenalkan nama saya maul , tentunya ini bukan nama asli saya , saya berasal dari kota M di pulau jawa namun saya dan keluarga tinggal di pedesaan, disini saya akan bercerita tentang kisah nyata keluarga saya yang merupakan bapak dari bapak nya saya (kakek) , kakek saya mempunyai 5 anak terdiri dari 2 laki laki dan 3 perempuan dan 11 cucu termasuk saya , bapa saya kebetulan anak pertama .

   Cerita ini di mulai ketika kakek saya tiba tiba jatuh sakit dan sudah tidak bisa apa-apa lagi , tidak ada yang aneh sih karena kakek saya sering berobat ke dokter dengan kaki nya yang sakit dan berjalan pun susah.

   Semasa hidupnya kakek saya tidak pernah berlaku adil tentang harta, jujur saya tidak pernah dikasih uang sepeserpun . harta warisan nya hanya buat anaknya yang ke 2, 3 ,4 sedangkan bapa saya anak pertama dan anak terkahir tidak dapat harta apapun.

   Singkat cerita ketika hari kematian kakek cuaca sangat cerah dan tidak ada yang aneh juga tetapi setelah pemakaman kakek tiba tiba gelap cuaca yang indah berubah jadi menyeramkan ,pagi berasa jadi sore hari , kabut yang terus menyelimuti disertai hujan dan petir padahal ini musim panas.

  Hari Pertama setelah kematian kakek : diselimuti kabut dari pagi sampai selesai tahlilan kakek.

  Hari Kedua setelah kematian kakek : masih berkabut , kami masih berpikir positif ini bukan karena kakek tapi karena emang cuacanya harus gelap dan hujan .

  Hari Ketiga setelah kematian kakek : ternyata hanya didesa saya yang berkabut dan turun hujan , ketika saya pergi kepasar saya melewati desa-desa yang emang cuacanya panas.

  Hari Keempat setelah kematian kakek: tetap berkabut dan hujan disertai angin kencang kami semua berpikir yang sama INI ADALAH ULAH KAKEK.

   Hari Kelima setelah kematian kakek: kami semua cucunya bermimpi kakek , mimpi yang buruk tiap mimpi kita berbeda-beda ( saya tidak bisa cerita satu persatu tentang mimpi saya dan sepupu2 saya ).

   Hari keenam setelah kematian kakek : cuaca makin memburuk dan menyeramkan , berasa kita semua kakek masih hidup dan mengikuti kita.

  Hari ketujuh setelah kematian kakek : hari ini justru cuacanya siang seperti malam hari , semua keluarga kumpul disatu rumah kakek buat tahlilan yang ke 7 namun orang orang yang berdatangan hanya sedikit karena cuaca nya yang buruk. 

   setelah 7 hari kematian kakek ternyata benar pikiran kami bahwa cuacanya kembali panas lagi dan tidak ada hujan ataupun berkabut.

 entahlah apakah hanya saya yang berpikir negatif atau memang benar ini karena kematian kakek, yang pasti saya hanya berbagi kisah yang saya alami .

terima kasih sudah membaca cerita nyata saya