Sumber Gambar

Habib Bahar, yang juga dikenal sebagai Bahar bin Smith, baru-baru ini menjadi sorotan karena menggombal atau merayu seorang pelayan restoran cantik. Kejadian ini terjadi saat Habib Bahar bersama para jemaahnya berada di salah satu restoran. Berikut adalah momen yang ramai diperbincangkan:

• Saat seorang pelayan cantik yang berasal dari suku Bugis, Sulawesi Selatan, menawarkan menu minuman, Habib Bahar terlibat dalam percakapan dengan pelayan tersebut.

• Ketika pelayan hendak pergi, Habib Bahar menahannya dan meminta agar pelayan tidak membawa buku menu. Alasannya, “Biarkan mereka (jemaah saya) yang bawa, tangan mbak terlalu indah buat bawa itu.”

• Habib Bahar kemudian menyerahkan buku menu kepada salah satu jemaahnya dan meminta agar pelayan tidak kembali lagi untuk mengantar pesanan1.

Kejadian ini memunculkan beragam reaksi dari masyarakat. Beberapa menganggapnya sebagai gombalan biasa, sementara yang lain menilai tindakan ini kurang pantas. Yang pasti, momen ini menjadi perbincangan hangat dan mengundang perhatian banyak orang. 🌟1

Gombal merupakan seni atau gaya komunikasi yang sering digunakan untuk mengekspresikan perasaan romantis atau rayuan dengan cara yang ringan dan humoris. Meskipun kadang-kadang dianggap klise atau berlebihan, gombal sering digunakan sebagai cara untuk menghibur, membangkitkan suasana romantis, atau sekadar mempererat hubungan antarindividu. Dalam konteks percintaan, gombalan sering kali dianggap sebagai alat yang efektif untuk menarik perhatian orang yang diinginkan dan mengekspresikan ketertarikan atau perasaan cinta secara tidak langsung.

Selain itu, gombal juga bisa menjadi bagian dari budaya humor dalam interaksi sosial sehari-hari. Dalam situasi santai atau bersama teman-teman, gombal seringkali digunakan sebagai cara untuk menciptakan suasana yang ringan dan lucu. Gombalan yang kreatif dan cerdas bisa menjadi bahan obrolan yang menyenangkan dan mengundang tawa, menghubungkan orang-orang dalam pengalaman bersama yang positif.

Namun, penggunaan gombal juga memiliki risiko tertentu, terutama jika tidak disampaikan dengan bijaksana atau disesuaikan dengan konteksnya. Gombal yang berlebihan atau tidak tepat bisa dianggap sebagai upaya untuk menipu atau merayu dengan tidak serius, yang dapat mengganggu atau bahkan mengganggu kenyamanan orang yang menerimanya. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan gombal dengan penuh kesadaran dan sensitivitas terhadap perasaan orang lain.

Di balik klise dan stereotip yang sering melekat pada gombal, terdapat kekuatan untuk menciptakan ikatan emosional antara individu dan memperkuat hubungan interpersonal. Dengan pendekatan yang tepat dan disampaikan dengan kejujuran serta kelembutan, gombal bisa menjadi cara yang menyenangkan untuk mengekspresikan perasaan romantis, membangun koneksi dengan orang lain, dan memperkaya interaksi sosial.

Link Referensi