Kaskus

Story

aguzblackrxAvatar border
TS
aguzblackrx
Satu Kelas Dengan Dia
Horror, Romance

Satu Kelas Dengan Dia

Quote:


PROLOG


Bagas tak sengaja menjadi indigo karena insiden tenggelam di kolam empang yang berair kotor saat masih berumur 3 tahun yang membuat jiwanya terbawa ke alam gaib dan mendapat kemapuan bisa melihat makhuk tak kasat mata meski tidak sekaligus dan berangsur angsur lama hingga dia bertemu dengan sosok di sekolah nya yang membuat dirinya menyadari memiliki kemampuan dan mendapatkan sebuah tanggung jawab besar dalam hidupnya




Quote:


Spoiler for Jangan di Buka:


Quote:
Diubah oleh aguzblackrx 21-09-2024 09:52
viper990Avatar border
qiem.tamvanAvatar border
dwi.haryana.982Avatar border
dwi.haryana.982 dan 28 lainnya memberi reputasi
27
29.5K
1.6K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
aguzblackrxAvatar border
TS
aguzblackrx
#94
Part 18
#Tanah Yang Dipijak

Hening, begitulah setelah insiden tak diduga yang aku ucapkan membuat Hesty terdiam. Wajahnya tertunduk mengentikan makanannya. Melihat ekspresinya berubah sungguh membuat ku tidak enak hati. Khawatir dia mengetahui isi hati ku dan merusak pertemanan ini terlalu singkat,

Akupun tidak berani menyentuh atau menegurnya , jika salah saja aku bertindak bisa selesai kisah kami berdua.

Satu helaan napas cukup panjang aku dengar dari napasnya cukup dalam , lalu arah pandangannya menuju lapangan,

Hesty tertawa " ... Bagas Bagas, bisa aja kamu ngelucu dari tadi " Ucap nya lalu menepuk bahu ku "Sudah ah , aku udah kenyang " sambung nya lalu berdiri dari posisi duduknya

"Percaya kan , aku ga pacaran sama siapa pun" kata ku lalu berdiri mengikuti hesty

"Ga peduli ah, tuh udah pada kumpul di lapangan, guru guru juga" seru nya sambil menunjuk ke arah lapang "Ayo ke lapangan" ajak Hesty

Tak diduga reaksi Hesty pun berubah, seolah tidak terjadi apa apa diantara kami. Namun aku bersyukur hesty kembali ke dalam mode awal.

"Hayu ah, kita baris " jawab ku singkat sambil membereskan kresek plastik ke dalam tas ku.

Kamipun berjalan menuju lapangan mengikuti arah dari kakak senior.

"Pengumuman , kepada seluruh siswa kelas X agar segera kumpul dan membawa semua peralatan kemping" seru guru yang sudah berdiri di depan tiang bendera sambil memegang mic.

Suara riuh siswa dari dalam kelas yang turun ke lapangan diiringi senda gurau dari mereka menambah semangat kami dalam acara ini.

Senior kelas dengan aba aba memberikan instruksi agar berbasis dengan rapih sesuai jenis kelamin. Kelompok wanita berbaris disebelah timur, sedangkan kelompok laki laki berada di sebelah barat.

Akan tetapi aku belum melihat Merry tiba di sekolah atau mungkin dia sudah ada dibarisan perempuan sebelah timur. Aku mencoba menelponnya lalu suara telp diangkat

"Hallo, Mer, kamu dimana?"

"Hmmm gas, aku ga bisa ikut deh"

"Loh kenapa mer ?

"Gini gas, papa ku ga ngasih izin, kamu bilang ke guru Laen yah biar izinin "

"Iya udah santai aja. Kamu baik baik aja ya di rumah"

"Makasih yah Gas, aku pasti kangen nih " pungkasnya

Mendengar ucapannya perasaan ku merasa heran. Apa maksudnya ?

"Oh udah dulu ya, ini bentar lagi berangkat bye "

"Bye... Hati hati yah Gas"

Pembicaraan kami pun berakhir, namun banyak pertanyaan yang tidak aku pahami dengan istilah kangen dan kenapa Merry tidak diizinkan kemping ?

Seorang laki laki yang memakai jas hitam dan memakai peci hitam memasuki lapangan. Dialah bapak kepala sekolah kami. Beliau berdiri di hadapan semua siswa kelas X untuk memberikan arahan sebelum keberangkatan.

"Assalamualaikum wr WB" ucap pak kepala sekolah memberikan salam kepada semua siswa

"Waalaikumsalam wr WB" sahut semua siswa

"Anak anak ku sekalian yang bapak banggakan, hari ini adalah kegiatan terakhir dalam rangkaian kegiatan Masa Orientasi Siswa yaitu kegiatan kemping untuk menambah ke akraban antara sesama siswa baik dengan guru dan juga siswa senior kalian. Maka dari itu ikuti semua peraturan saat kegiatan nanti jangan sampai ada siswa yang melanggar batas batas dalam acara supaya tidak terjadi hal hal yang tidak diinginkan " pungkasnya

Lalu bapak kepala sekolah menutup salam dan kembali ke dalam kantor. Lalu Dewan guru membimbing kami dan mengabsen siswa sesuai kelompoknya.

Semua siswa diabsen dan mendapati kelompoknya yang sudah dituliskan oleh wali kelas dan akhirnya tiba lah kelompok ku. Ade, Bagas, Bayu, Radit, Rohman, Danil , Fuji , dan Yasin itulah kelompok ku yang nantinya akan satu tenda.

Kamipun saling tos bersama karena akan seru rasanya karena mereka adalah orang-orang gokil dikelas kecuali Ade pendiam namun tak usil dan Yasin cowok sedikit gemulai apalagi kalau bicara membuat ku geli sendiri kala di kelas. Tapi tak mengapa kedua nya adalah siswa yang baik.

Setalah absensi selesai, kamipun diarahkan untuk menaiki kendaraan berupa bus yang berjumlah 4 buah. Siswa tampak antri masuk ke dalam mobil dengan tertib. Akan tetapi tiba tiba pundak ku ditepuk oleh seseorang ,

Plakkkk

Cukup keras memang , lalu wajah ku menoleh ke arahnya. Tubuh tinggi besar dengan kulit sawo matang dialah Aryo . Senyum nya menyeringai seolah bertemu mangsa. Bebeapa temannya tampak tersenyum kecut

"Oi... Bro , kelihatan sehat lu bisa ikut kemping, " tangan nya cukup keras meremas pundak ku.

Seketika akupun berbalik badan dan menangkis tangannya dengan tatapan nanar. Aryo tersenyum meremehkan

"Urusan kemarin bakal lu bayar , " ucap ku ke Aryo dengan tatapan nanar

Aryo tertawa sembari melirik teman temannya "Hari ini Lu aman, liat ntar abis lu" ancam Aryo

"Gw kagak takut, " ucap ku penuh emosi

Beberapa teman satu tenda ku hanya menatap kami saja yang sedang adu intimidasi, mereka bertanya tanya tentang perseteruan kami berdua.

Aryo pun pergi bersama teman temannya menaiki bis 2, sedangkan aku dan yang lain menaiki bis 1 .

"Eh kenapa dengan tuh anak" tanya Bayu

"Udah lah, ga usah diurusin , kita mendingan cepat naik. " Jawab ku pada Bayu

Kamipun naik ke bus dan memulai perjalanan yang cukup panjang ini. Selama perjalanan tidak ada kenala yang berarti hanya aja mabuk perjalanan yang membuat ku muak .

Rasa mual dan pusing sudah menyerangku manakala perjalanan sudah hampir satu jam. Ku tahan rasa mual ini agar tidak memuntahkan lahar dari perutku, Segala cara sudah aku lakukan seperti memakan permen bahkan obat anti mabuk , tapi tetap saja badan ku tidak enak karuan.

Teman satu tenda ku si Bayu memang orang yang paling perhatian, dia mau saja memijat mijat pundak ku dan memberikan minyak angin miliknya.

"Gas, sering mabuk lu ya?" Tanya Bayu

" Iya nih, sejak kecil gw mabuk kalau naik mobil " sahut ku sambil menahan rasa mual dan pusing lalu si Radit menoleh ke arah ku sambil tertawa

"Eh gas, kata emak gw, kalau ga mau mabuk kendaraan lu harus nyium ban mobil dulu , lu sih ga bilang kalau sering mabuk kendaraan " ucap Radit berkelakar lalu diiringi tawa teman teman yang lain.

"Nyium knalpot aja gas lebih manjur wkkwkw" timpal Rohman

"Sialan lu, enakan nyium cewek kali yah pasti gw ga mabuk begini " timpal ku membuat suasana semakin riuh

Rasa mual ini tak tertahankan lagi, Bayu dengan sigap segera menuju sopir bus meminta nya agar berhenti di pom bensin terdekat.

Tak lama kemudian Bayu kembali

"Gas. Kata pak sopir kita bisa turun sebentar di pom bensin " seru Bayu

"Makasih banget gw gak tahan nih" sambil menutup mulut yang sudah tidak tahan.

Tak lama kemudian bus berhenti di depan pom bensin. Aku pun segera berlari ditemani Bayu ke luar menuju toilet. Sesampainya di toilet akupun muntah muntah. Banyak sekali muntahan yang aku keluarkan. Rasa lega dan pusing sudah mulai berkurang sempat enggan aku kembali ke dalam bus.

"Ayo balik lagi gas. kalau udah selesai " seru Bayu

"Bentar lagi. Lu balik aja duluan bilangin ke pak supir " Sahut ku pada Bayu

Bayu pun kembali akan tetapi ternyata banyak siswa yang ikut turun tapi bukan satu bus dengan ku berarti bus lain pun ikut berhenti.

Saat aku duduk depan mushola dari kejauhan ke arah jalan masuk mobil aku melihat dua orang yang aku kenal. Dia Seperti Hesty dan seseorang yang tidak asing . Siswa berkecamata itu lagi tenyata berjalan bersama nya. Ada apa hubungan dengan mereka ?

Akupun bangkit dan segera berjalan berlawanan arah dengannya. Perasaan ku merasa tidak enak dan tidak nyaman dengan kebersamaan mereka. Mungkin begitulah perasaan aryo terhadap ku. Mereka seolah tidak tahu akan kehadiran ku. Hesty pun terkejut mana kala aku berpapasan dengannya begitupula siswa laki laki yang bernama Angga sempat membuang muka terhadap ku.

"Eh... Bagas.... Habis dari toilet ya?" Tanya Hesty sembari tersenyum terpaksa

"Iya ...." Jawab ku singkat sambil meremas pundak sebelah kanan.

"Kamu sakit gas? " Tanya Hesty mencoba menyentuh tangan ku

" ...... " Diam tanpa kata

Akupun menolak sentuhan nya dengan melangkah melewati mereka. Lirikan mataku menoleh ke arahnya, hesty pun demikian namun aku kembali fokus menuju bus dengan menggerak-gerakkan otot leherku yang terasa pegal. Hesty sempat menyahut ku namun tidak aku hiraukan. Akupun segera menuju bus dan tidak memperdulikan mereka.

Rasa lelah dan kesal menjadi satu, pikiran ku kalut dan pusing karena nya.

"Kenapa, gas muka lu kusut banget abis berak ya?" Tanya Radit

"Iyeee gw muntah berak" ucap ku kesal lalu duduk dibangku.

"Bjiirrr bisa bahaya tuh bro, bisa jomblo seumur umur kalau ga segera diobatin " sahut radit.

"Kacau lu ah, emng lu pernah muntaber ya? Sampe sekarang masih jomblo ? Tanya aku pada Radit yang tiba tiba tanya tercengang

"Bujug .... Lu ga tau apa yah. Gw mah mau jadian sama si virda" jawab Radit

Rohman pun Tertawa yang satu bangku dengannya,

"oi ... dit. Ngaku ngaku lu sama si virda, lu ga tau gosip ye? Si virda kan udah jadian sama gw hahaaa " Seru Rohman yang akhiri tertawa

"Omongan lu men, ga dijaga gw berih lu " timpal Radit mengacungkan kepalan tangannya ke arah Rohman yang diikuti gelak tawa.

FYI virda adalah cewek cantik kelas x.3 merupakan cewek tercantik dikelasnya. Dan Radit merupakan teman satu SMP nya yang begitu dipuja olehnya, namun sialnya Radit tidak satu kelas dengannya. Mereka berdua tenyata aktif di ekskul yang sama taekwondo. Apalagi tingkatan mereka sudah memiliki sabuk kuning.

Obrolan radit,Rohman dan Bayu mengalir begitu saja mereka saling mengejek tapi bercanda membuat ku sedikit terhibur dan melupakan sedikit tentang Hesty.

Bosan mengobrol , kamipun bernyanyi nyanyi di dalam bus , rasa mual dan pusing sudah hilang karena terbawa suasana. Beberapa lagu dilantunkan diiringi musik gitar yang dimain kan oleh Doni yang memang jago bermain gitar di kelas ku.

Tak terasa waktu pun berlalu , perjalan kami pun telah sampai di bumi perkemahan.

Tanah lapang berumput sudah menyambut kedatangan kami diiringi oleh hembusan angin yang begitu sejuk. Apalagi sejauh 200 meter terlihat warna hijau dari danau yang begitu indah Dimata.

Semua siswa begitu riang gembira termasuk temen satu tenda ku.

"Wah seger keknya , panas panas gini berenang di danau " ucap Radit

"Kalau ada buaya gimana ?" Tanya Bayu

"Nih buaya nya , aman ga bakal gigit " celetuk Radit menepuk bahu ku

"Kampret lu , wajah ganteng gene disebut buaya " timpal ku lalu menonjok lengan Radit yang gempal.

"lah si Radit kuda Nil nya... Aooooooowww" susul Rohman yang diiringi gelak tawa kami.

"Lah elu men setan disini nya hahaa" timpal Radit.

"Husss husss...." Semua diam " sesama setan jangan saling mendahului haha " ucap kelakar Bayu yang membuat semua tertawa kecuali diriku yang berhenti tertawa mana. Kala melihat sosok yang ada dipinggir danau .

Akupun berjalan pelan memastikan sosok itu yang seolah mematung di pinggir danau.

Sosok itu terlihat dari kejauhan , Napak berdiri tinggi seperti perempuan namun yang membuat ku merinding adalah sosok itu memiliki ekor panjang yang masuk ke dalam air. Tubuh atasnya putih pucat dengan rambut terurai basah, dadanya yang besar menunjukan gunung yang tertutupi rambut yang terurai , menggoda namun mematikan. kuku kukunya menghiasi jari jemarinya yang terjuntai diantara pinggang nya yang berupa sisik sisik ular berwarna hijau. Sosok itu berdiri menatap tajam ke arah kami .


"Kamu melihatnya juga" sahut seseorang tiba tiba dari arah belakang

Wajah ku menoleh ke belakang "Hesty ?" Tanya ku singkat

"Sosok ini memiliki aura kuat," ucap Hesty

"Aku gak tahu tapi,aku fikir dia sosok berbahaya . gimana menurut mu?" Tanya ku pada Hesty

"Cukup waspada saja. Bilangin ke teman teman yang lain agar tidak mendekati danau" ucap Hesty yang menyentuh bahu ku

Mata ku melirik ke arahnya , rasa kesal masih menyelimuti hati ku. Namun ketika melihat wajahnya rasa itu selalu saja luntur tak kuasa melihat wajah teduh nya. Akupun sempat ingin menanyakan apa sebenarnya hubungan mereka dengan Angga.
Akan tetapi aku urungkan karena aku tidak memiliki hak atas tindakan nya.

Seruan dari guru agar berkumpul di lapangan membuyarkan pandangan kami. Akupun berlalu jalan menuju teman satu tenda ku,

"Hes. Aku kesana dulu ya" ucap ku pada Hesty yang sedikit keheranan

"Bareng yah" ucap Hesty mengikuti ku dari belakang.

Semua siswa pun sekumpul di tanah lapang berumput namun masih ada kemiringan tanah menuju danau.

Bapak guru pembina memberikan instruksi agar semua siswa berdoa terlebih dahulu dan setelah nya kami diinstruksikan untuk membuat tenda seusai kelompok yang ditentukan tadi.

Setiap kelompok membantu tenda masing masing, kelompok perempuan disebelah timur dari danau dan kelompok laki laki terpisah disebelah barat .

Susana begitu hiruk pikuk saat membantu. Tenda. Semua bahu membahu saling membantu namun tidak terkecuali Yasin. Laki laki gemulai ini nampak mengerutkan dahi sambil mengipas kipaskan tangannya karena kepanasan.

"Aduuuh panas banget nih. tau gini gw ga ikut dyeh" kata yasin mengeluh

"Eh , sin, bantu kek bukanya selonjoran lu, " Seru Rohman

"Kalian aja deh. Gw bantu doa aja" sahut Yasin sambil melap kringat di dahinya

"Vangke .... Mending nyebur aja lu ke danau biar dimakan siluman buaya wkwkkw " kelakar Rohman yang membuat ku menoleh ke arahnya

"Eh tong, jaga tuh mulut , bahaya ngomong sembarangan disini" ucap ku memperingatkan Rohman

"Bahayaan si Yasin. Kalau tidur bisa kena tusbol tuh haaaa " ucap Rohman mencibir Yasin dan diikuti tawa Radit , Bayu , Ade

"Sialan Luh...... " Pekik Yasin lalu melempar Rohman dengan segenggam tanah.

Candaan demi candaan kembali terlontar oleh mereka. Begitu juga aku namun aku masih membatasi candaan apalagi ditempat ini baru kami injak. Yasin pun akhirnya membantu hanya saja dia seperti kesuasahan dalam menancapkan patok.

"Kyaaaaa"

Sebuah Teriak cukup keras seseorang dari kejauhan, suara itu datang dari kelompok wanita. Seketika kami pun berhenti , beberapa orang pun ada yang berlarian menuju asal suara itu. Apa yang terjadi ?

(Bersambung )

Spoiler for Trailler:
Diubah oleh aguzblackrx 19-04-2024 21:36
suryaassyauq603
Kurohige410
Araka
Araka dan 14 lainnya memberi reputasi
15
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.