fundayhohoAvatar border
TS
fundayhoho
::Tim Nasional Indonesia:: - Part 7
THREAD TIM NASIONAL INDONESIA

Garuda di Dadaku




SOCCER ROOM GENERAL RULES
Read This Before Posting


Spoiler for Rules:



TAMBAHAN


Quote:


NB (Nurdin Balid): jangan ngepost dulu gan.... ane mau nambahin post lagi....
nandazak
Caitshelter
simsol...
simsol... dan 22 lainnya memberi reputasi
19
293.2K
25.8K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Soccer & Futsal Room
Soccer & Futsal RoomKASKUS Official
5.6KThread8.8KAnggota
Tampilkan semua post
advithaAvatar border
advitha
#7537
Kita semua pasti sepakat kalo Tommy Welly a.k.a Bung Towel adalah Mafia Sepakbola Indonesia yang selama ini berlindung dibalik kata “Pengamat”.

Kenapa tidak? Selama ini Towel selalu menjadi dalang dibalik banyaknya kegagalan proyek pembangunan Sepakbola Indonesia

- Rusaknya kerja sama dengan Danone Development Program dan pengembangan bakat muda yang justru oleh beberapa petinggi PSSI terutama Towel dikala menjabat sbg General Manager Football Development 2014-15 diarahkan untuk mengambil keuntungan yg pastinya lebih menguntungkan PSSI ketimbang pihak Danone.

- Kasus Korupsi yang melibatkan banyak pejabat-pejabat tinggi di PSSI (EXCO) serta Presiden Klub yang berlaga di ISL 2010-2014, Torabika Soccer Championship 2016. Masih ingat dengan beberapa match di tahun-tahun segitu? (Wallahualam) selalu saja seorang Towel tahu tim mana yang akhirnya akan juara dan semua jawabannya benar!

- Towel termasuk kedalam Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI), sebuah wadah yang sebenarnya dibentuk untuk menjadi lawan dari PSSI sebagai federasi resmi sepakbola Indonesia. Sekarang KPSI lebih diingat sebagai dalang tersuspendnya Indonesia dari ajang internasional sekiranya sampai 2 tahun kurang.

- Towel juga salah satu orang yang menjadi kepanjangan tangan daripada Nurdin Halid serta Joko Driyono, otak dibalik rusaknya sistem persepakbolaan di Indonesia. Dia juga sempat “satu gerbong” dengan La Nyalla Mattalitti dan Iwan Budianto.

- Towel itu lebih iblis dari iblis. Bagaimana tidak? Ketika dia di KPSI, dia serang habis-habisan PSSI. Tapi ketika dikasih jabatan dia jilat habis-habisan orang-orang di PSSI yg kasih dia jabatan.

- Towel juga banyak menerima bayaran dari Mr. X untuk mengatur orang tersebut mendapat kursi jabatan di PSSI. Towel juga terlibat dalam pengaturan skor terutama untuk Liga 2 dan Liga 3 karena skala terbongkarnya lebih kecil dibandingkan Liga 1.

- Towel juga hingga saat ini masih menjadi “Anjing peliharaan” dari Mr. X tersebut. Serangan personalnya terhadap STY itu baru serangan kecil-kecilan, karena target sebenarnya adalah PSSI.

Oke soal “target sebenarnya dari Mr. X lewat Towel adalah PSSI” gua bahas lagi.

Shin Tae-yong itu adalah pelatih dari proyek yg digagaskan oleh Mochamad Iriawan atau Iwan Bule pada 2019 setelah kekalahan memalukan yang diterima Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2022.

Awalnya Towel gak banyak cingcong kan? Karena Iwan Bule sendiri gagasannya tidak terlalu di gas macam Erick Thohir di PSSI sekarang. Intinya masih ada celah untuk Mr. X ini untuk ambil keuntungan pribadi dari PSSI terutama denda-denda yg jumlahnya ratusan juta untuk sekali pertandingan yg merupakan biaya denda dari beberapa klub.

Tapi ketika Erick Thohir sejak 2023 awal lalu menggeser Iwan Bule, Erick Thohir yang dikenal memiliki koneksi luas di sepakbola secara perlahan mulai menyingkirkan lahan basah milik Mr. X, otomatis “Anjing peliharaan” macam Towel udah gabisa dapet pemasukan lagi dari tuannya dong? Ya jelas lahan basah untuk menghasilkan keuntungan tersebut sudah perlahan ditutup oleh Erick Thohir.

Apakah lahan basah yang dimaksud itu? Yap, betul. Jasa titip pemain serta pengaturan skor di beberapa match yang tidak terlalu penting tapi krusial karena mempengaruhi tim lain. Dulu sebelum 2019 orang-orang bisa bereksperimen untuk “Siapa saja pemain yang akan dipanggil untuk Timnas?” Benar kan? Sekarang? Udah gak bisa.

Makanya Towel selalu fokus kepada STY dan Naturalisasi karena 2 hal tersebut adalah penghambat dari lahan basah itu. STY adalah pelatih yang jujur, pemain se terkenal apapun jika tidak masuk skema ya gak dipanggil atau bahkan dicoret. Naturalisasi yang sekarang pun beda, dulu kita terfokus pada klub peserta Liga Indonedia yang punya pemain asing gacor diklubnya tapi sekarang yang dipilih mayoritas bermain di Eropa, tandanya apa? Jastip Pemain udah gak berlaku!

Jastip pemain itu keuntungannya tinggi bagi yang menjadi calo maupun klub itu sendiri. Kalo pemain yang dititipkan bagus? Bisa jadi ladang duit buat klub pemilik supaya dijual dengan harga mahal. Bagaimana untuk calo? Jelas klub-klub disana bisa berani membayar mahal untuk menitipkan pemain “bintangnya”.

Towel ini memang ibarat “Anjing peliharaannya”, disuruh mengonggong oleh Mr. X dia selalu manut, bahkan hal positif gak pernah keluar dari mulut Towel. Dia dan Mr. X membenci kemajuan Indonesia karena kemajuan Timnas Indonesia artinya Timnas Indonesia tidak bisa dijadikan lapangan “jasa” untuk mereka lagi dan lahan basah mereka otomatis tertutup total.

Towel gak peduli sama sepakbola apapun hasilnya, dia cuma mikirin viewers dia dengan jadikan dirinya villain. Towel juga gak bisa disebut pengamat karena level ilmu sepakbolanya aja udah kaya anak SD debatin “siapa yang terbaik dari Messi dan Ronaldo?”

Logikanya bagaimana bisa dia berpikir Akira Nishino lebih baik dari STY sementara bakat bejibun dari generasi emas Jepang aja dia gak sanggup buat menangkat moral Timnas Jepang? Di Thailand dengan sejumlah bintangnya pun dia gak sanggup memberikan yang terbaik untuk Timnas Thailand dikancah Asia Tenggara, kalah oleh STY!

Park Hang-seo kata Towel layak menggantikan STY, padahal kita tau kalo Park Hang-seo dia disupport oleh pemain-pemain yang matang dari skill dan pikiran akan taktik. Berani taruhan kalo STY disana Vietnam bisa lebih gila dibanding ditangan PHS. Sementara STY disini? Pemain Timnas aja gaada yg bisa passing bola sama dribble aja masih suka lepas, gak tau timing kapan harus umpan, kapan harus balik ke pos/keluar dari pos sampai pikiran ala tarkam “sing penting nyetak gol” masih dibawa padahal hello ini Timnas loh.

Terlucu dia nyodorin Fakhri Husaini, pelatih belagu yang cuma sanggup bawa juara AFF U16. Itupun juara dihomebase bukan diluar. Itupun junior bukan senior. Itupun level regional bukan benua. Tapi belagunya berasa abis ngasih gelar juara dunia. Tapi apa? Di Asia gabisa ngapa-ngapain.

Ingatlah selalu bahwa Towel adalah tumor atau parasit yang harus dibasmi dari dunia persepakbolaan Indonesia, tapi Mr. X pun harus kita cari sampai dapat. Sampai dia mengakui dosa-dosanya pada publik, dia menjual Timnas seharga $10m di judi online bola regional Indochina untuk keuntungannya sendiri setiap kali Indonesia bermain di AFF.
____________________________________

Kalau orang bola pasti tau siapa mr Xemoticon-Big Grin
wahyurplautoban
CM04
yogiyogas
yogiyogas dan 4 lainnya memberi reputasi
5
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.