Miras (minuman keras) yang dibuat secara otodidak dan ilegal menimbulkan ancaman serius bagi kesehatan manusia. Hal ini disebabkan oleh ketidakpastian kadar alkohol dalam minuman tersebut, yang dapat mengakibatkan dampak fatal, bahkan kematian.

Dr. Izzah Elmaila, Kepala Bidang Pemberdayaan Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, mengingatkan akan bahaya ini dalam konferensi pers terkait kasus pabrik miras ilegal di Dusun Krajan, Desa Sumberejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang pada Senin (25/3/2024).

Menurut penjelasan dari Dokter Izzah, takarannya yang tidak terukur dapat menyebabkan berbagai dampak yang berbahaya bagi tubuh. Mulai dari kerusakan pada organ hati, ginjal, hingga masalah pada jantung yang berujung pada kematian.
Pabrik miras rumahan, seperti yang berhasil diungkap oleh jajaran Satres narkoba Polres Malang, merupakan contoh nyata dari risiko yang sangat merugikan jika dikonsumsi. Dosis takarannya yang tidak terukur menjadi sumber bahaya utama.

"Ketidakpastian dosis ini membuka peluang bahaya yang besar. Berbeda dengan minuman yang sudah memiliki standar tertentu, di mana pembeli dapat mengukur kadar alkohol yang akan dikonsumsi," jelasnya.

"Tanpa standar yang jelas, konsumen tidak dapat mengukur dosis yang tepat. Apakah hanya mengandung etanol atau metanol. Kehadiran metanol sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kerusakan serius pada jantung, hati, dan ginjal. Dampak terburuknya bisa berujung pada kematian," tambahnya.

Dinkes Malang menekankan pentingnya kesadaran akan risiko kesehatan yang ditimbulkan oleh miras ilegal ini. Masyarakat diimbau untuk menghindari konsumsi minuman tanpa standar yang jelas demi menjaga kesehatan dan keselamatan diri mereka sendiri.



Info lengkapnya DI SINI