KILAT.COM - Oknum polisi berpangkat Brigadir Polisi Dua (Bripda) di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) diduga aniaya seorang remaja.

Terungkap sosok oknum polisi tersebut yakni Bripda RE, yang bertugas di Polresta Kendari, Sultra.

Dilansir Kilat.com dari Instagram @kendariinfo, pada Senin 18 Maret 2024, bahwa Bripda RE melakukan aksi penganiayaan di terhadap remaja 17 tahun.

Remaja tersebut inisial MF dianiaya saat berada di Pantai Bahari, Desa Pakue, Kecamatan Pakue Utara, Kolaka Utara (Kolut), Sulawesi Tenggara.

Alasan penganiayaan oknum polisi yang bertugas di Kota Kendari ini terungkap.

Korban MF dianiaya karena menegur Bripda RE karena sedang asik pacaran di tempat gelap.

Hal tersebut terjadi sesaat setelah buka puasa Ramadan, yang mereka lakukan di dekat pantai.

"Korban menegur (RE) dan menyampaikan larangan beraktivitas di Pantai Bahari karena gelap," ujar Andi Raodah.

"Tidak ada lampu dan sering terjadi kejahatan (Pantai Bahari)," sambung keluarga korban MF.

Namun usai ditegur oknum polisi tersebut geram, sehingga menantang korban.

Bripda RE menyebut kalau dirinya paham aturan, apalagi seorang anggota polisi.

RE dan MF sempat terlibat cekcok, hingga aksi perkelahian tak terhindarkan.

Bahkan ada rekan-rekan pelaku yang turut membantu RE menganiaya korban tersebut.

Membuat korban MF mengalami luka-luka dan harus dilarikan ke rumah sakit.

Terkait dugaan pidana, akan ditangani Polres Kolaka Utara. Sementara untuk kode etik di Polres Kota Kendari.

"Pidananya ditangani Polres Kolaka Utara. Sementara kode etik ditangani Polresta Kendari," ujar Kapolresta Kendari, Kombes Pol Aris Tri Yunarko.

Saat ini Bripda RE diamankan Propam Polres Kolaka Utara. Sedangkan 4 orang terduga penganiayaan masih buron. (*)

https://www.kilat.com/nasional/84412...t-gelap?page=2