Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

aguzblackrxAvatar border
TS
aguzblackrx
Sekamar Kos Dengan Dia Season 3
Fan Page : sekamar kos dengan dia



Quote:




Part 1
#kemunculan Sinta

Suara adzan berkumandang, perlahan tangan ku terasa digoyangkan oleh seseorang. Iya dia via istriku membangunkan ku untuk solat subuh.

Setelah aku bangun dengan manja aku berjalan gontai menuju kamar mandi. Selesai melakukan kegiatan wudhu aku pun pergi ke mushola menggunakan sarung , baju koko dan peci hitam peninggalan bapak ku tak lupa memakai sendal jepit bermerkan swalow.

Udara yang dingin tidak merontokan niat ku untuk melaksanakan kewajiban terhadap Allah Swt berjamaah di mushola. Solat subuh dan berzikir pagi pun selesai aku pulang ke rumah melalui jalan setapak di kampung ku.

Selama perjlanan pulang Banyak orang yang sudah melakukan aktivitas . Ada yang sudah berangkat bekerja ke kantor, ada yang sudah jualan nasi uduk dan bubur ayam, dan bahkan sudah ada yang bersiap pergi ke pasar.

Sesampainya di rumah nampak sepi keadaanya. Maklum ibu sedang menginap di rumah kakak ku mas bono.

via pun ternyata sudah selesai sholat, namun sepertinya dia tertidur lagi masih menggunakan mukena yang dia pakai.

"Wah. Dia ketiduran lagi" gumamku dalam hati

aku tidak berani membangunkanya mungkin dia merasa masih lelah karena kemarin menjaga dan mengasuh keponakan ku serta pekerjaannya sebagai ibu rumah tangga.

Aku yang sudah tidak ngantuk berniat menonton Tv di ruang tengah namun Tiba tiba aku mencium aroma khas yang aku kenal. Perasaan ku saat itu senang dan bahagia karena sudah lama tidak menciumnya sejak dikosan dulu. Benar ini aroma kedatangan shinta, tidak biasanya selalu mendadak nongol yang membuat ku kaget.

Kemudian terdengar suara pintu terbuka dari ruang tamu.

"Cckkreek "

Lalu aku bergegas menuju arah depan rumah. Aku melihat seorang wanita yang tidak asing bagi ku. Rambutnya yang panjang dan wajahnya manis putih seperti orang jepang. Dia adalah sinta , jin penjaga ku yang sudah lama tidak aku temui.
Namun anehnya tidak biasanya dia membuka pintu.

Dia tersenyum ke arah ku, senyuman manis khasnya yang membuat diri ini terpesona olehnya.

"Hayy yan.... Gimana kabar mu?" Tanya sinta


" Eh.. ta koq kamu pakaiannya sepeti itu? ". Tanyaku pada sinta karena keheranan

"Awas yan..mata mu keluar. Melotot gitu" ketus sinta namun suara manjanya yang bikin aku senang.

Sebenarnya sinta selalu memakai pakaian gaun putih khas mbak kunti. Namun kali ini dia memakai pakaian layaknya manusia. Memakai celana jeans ketat dan kaos lengan pendek nampak pusarnya sedikit mengintip.

' ga biasnya ta. Menurut ku kurang bagus " protes ku kepada sinta

" Lah aku harus bagaimana?" Sinta bertanyA balik pada ku. Sambil.manyun menandakan dia tidak menerima saran ku.

"Pakai pakaian seperti di mimpi ku dulu , seperti robin di one piece " timpal ku sambil aku mengkedip kedipkan mata ku padanya.

" Huu... Dasar. Otak mesum. Udah punya istri masih mikir begitu. emang aku cewek apakah?" Sahut sinta begitu menohok. Namun gaya nya seperti abg gaul di jaman sekarang.

" Ya udh kalau ga mau nurut. Aku buang kamu ke tengah laut ' ancam ku namun sambil cengengesan menggoda sinta.

Namun kagetnya aku ketika shinta melakukan hal diluar nurul. Maksudnya dia melakukan nya spontan merubah pakaiamya persis seperti robin di dalam one piece. Temam teman bisa membayNgkan tampilannya pakaian bikini atasan bergaris hitam hijau dan celana pendek hotpans se selangkangan.

Aku terkaget dan tidak menduga hal demikian apa yang dilakukan Shinta membuat ku terpana.

Shinta kemudian mendekati ku perlahan tatapannya begitu menggoda . Tak sadar aku menelan lidah. Aku pun sampai lupa bahwa di kamar masih ada istriku tertidur.

"Ta.. ap ap apaa yang akan kamu lakukan Ta?" tanyaku pada Shinta meski mataku masih fokus dengan tubuh sinta yang begitu putih mulus langsing dengan pakaian begitu minim.

"Ini kan yang kamu mau ryan? " Goda sinta seraya medekati ku.


Dia berjalan berlenggak lenggok bagaikan super model dengan tatapan mata yang menggoda. Aku yang terpana seolah tak bisa bergerak lalu jari telunjuk nya yang dibalikan menuju dagu wajah ku.


Lalu Lirikan matanya menoleh ke arah sarung ku. Padahal aku hanya memakai sempak di dalamnya.

"Bahaya ini... Bisa ada pertempuran" fikir ku sepintas.

"Silahkan kalau berani. Aku ikhlas Shinta" jelas ku malah menantang shinta melakukannya.

Namun sebenarnya aku takut juga bagaimana seorang laki laki manusia bertempur dengan jin seperti shinta. Apakah nikmat atau ......xxx....

Seketika tangan shinta meraih sarung ku dan .....


(Bersambung)

INDEX

Quote:
Diubah oleh aguzblackrx 27-03-2024 04:02
lombokjowo
justblau
spaghettimi
spaghettimi dan 14 lainnya memberi reputasi
15
5.9K
207
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.5KAnggota
Tampilkan semua post
aguzblackrxAvatar border
TS
aguzblackrx
#63
Part 20
#Perasaan yang terungkapkan

Aku pun turun dari motor lalu berdiri menghadap Sinta dan menatap sendu ke arahnya. Satu tarikan napas membuat perasaan ku agak lega . Beberapa pertanyaan yang akan ku tanya kan tentu sudah menyeruak di dalam fikiran ku.

Perlahan aku melangkah mendekati Sinta yang masih enggan melihat ke arah ku. Dan berhenti sekitar 2 meter jaraknya.

"Jelaskan tentang semalam Sinta, apa aku bermimpi atau semalam kenyataan?" Tanya ku lalu mengarahkan tubuh Sinta ke hadapanku .

Dengan wajah merajuk Sinta masih diam , raut wajahnya sedikit menyiratkan penyesalan namun penuh rasa harapan dari seseorang. Terdengar Sinta menarik napas cukup dalam dan mengembuskanya pelan. Lalu melirik ke arah ku sebentar dan membuang pandangannya lagi ke arah pohon besar.

" Yan... Aku cuma ingin didekat mu, kamu tahu kita sudah lama tidak bersama kemudian terhalang lagi. Hanya di dalam mimpi aku bisa dekat dengan mu. " Jawab Sinta dengan ucapan bergetar yang membuat diriku tertegun.

Kedua tangan ku memegang kedua pundaknya dengan tatapan penuh arti ke arahnya. Terlihat mata Sinta berkaca kaca menahan tangis saat padangan kami bertemu. Namun Sinta langsung menundukan pasangannya.

Lalu dia berucap kembali
"Aku kira semalam kamu senang dan menikmatinya. Tapi ternyata kamu malah marah sama aku. Apa aku salah hanya ingin dekat dengan mu?" Ucap Sinta yang tak sadar telah membuat hati ini bergetar.

Genggaman tangan ku dipundaknya belum lepas lalu aku mendekap nya erat.

"Dengarkan aku Shinta , bukan aku tidak memahami perasaan mu tapi kejadian semalam membuatku gelisah takut akan melanggar aturan , apalagi jika nenek tahu , kita akan terpisah lagi " ucap ku lalu melepaskan pelukan ini dan memandang wajah jelita Sinta.

"Kamu itu penjaga keluarga ku, terlebih sekarang aku sudah punya istri , aku harap kita jalani hari hari sebagai keluarga saja tentu lebih baik" ucap ku yang diakhiri dengan menyeka tetasan air mata dari wajah Sinta.


Kemudian tangan Sinta meraih tangan ku yang masih memegang pipinya dan melepaskan nya ke bawah. Lalu mundur 1 meter.

"Jadi , sekarang aku hanyalah alat bagimu? Dulu kau bilang cinta, Yan. Kemana semua rasa itu dihati mu? " tanya Sinta dengan nada bergetar.

"Aku sudah tau isi hati mu , tapi bagaimana pun aku ini wanita punya perasaan. Lebih baik aku pergi saja " ucap Sinta merajuk lalu membalikan badan hendak pergi .

Dengan cepat aku meraih tangan kiri Sinta namun masih membelakangi ku. Hendak ku menarik tangan Sinta namun tubuh Sinta masih tidak bergeming menahan tarikan tangan ku. Tentu saja kekuatannya sebagai jin tidak bisa diragukan lagi Tak bisa sama sekali aku mengimbanginya .

Wajah Sinta yang menunduk terdengar suara Isak tangisnya. Aku pun tak kuasa mendengar wanita menangis lalu mengendurkan cengkraman ku. Kemudian melangkah ke hadapan Sinta.

"Sinta, maaf kan aku bila telah menyakiti hati mu. Aku juga sayang pada mu melebihi segalanya. Kau lah cinta ku sebelum istri ku tapi aku harap kau mengerti kondisiku . Lagi pula perjalanan masih panjang sesuai janji mu kau akan selalu menjadi bagian keluarga ku. Kemana kau akan pergi Sinta?" Ucap ku lirih lalu mendekapnya kembali.

Kemudian tangan Sinta melepaskan pelukanku. Raut wajahnya sekarang sedikit berubah lebih tenang kemudian pandangannya melihat wajahku. Aku pun tersenyum melihat ekspresi manyun Sinta yang terlihat lucu dan gemas bagi ku.

"Maaf kan aku Ryan ... Tidak sepatutnya aku meminta perasaan lebih ke kamu. Aku sadar aku ini siapa. " Ucap Sinta yang kemudian diiringi senyuman getir ke arah ku.

Aku yang memahami maksud ucapan dan senyumannya hanya bisa prihatin atas hubungan kami yang terhalang oleh perbedaan alam. Seandainya menikah pun tentu saja akan menjadi dosa bagi kami.

"Yasudah , kamu pulang saja ke rumah. Lagi pula hari semakin siang aku akan interview di kantor baru ku" ucap ku sambil menggenggam tangan Sinta lalu membuat kepala Sinta terangkat seolah kaget.

"Tapi Yan, aku harus menjaga mu dan ikut bersama mu" timpal Sinta dengan penuh kekhawatiran

"Jangan khawatir sinta, lagi pula aku sudah memiliki kemampuan baru jadi aku tidak akan terlalu mengandalkan mu. " Jawab ku yang mencoba meyakinkan Sinta dengan elusan di punggungnya.

"Tapi Yan... Aku..." Ucapan Sinta terhenti oleh telunjukku yang didaratkan dibibir manisnya.

"Sudah, sudah... Kamu tak perlu khawatir. Aku akan baik baik saja. Turuti aku yah..jika aku butuh bantuan kamu pasti aku akan memanggil nama mu melalui batin. Kamu kan bisa datang secepat kilat " jelas ku yang membuat Sinta tertegun.

Pandangan Sinta pun teralihkan lalu menghela napas satu kali. Lalu Sinta hanya mengangguk kepala nya yang menyiratkan setuju namun menyiratkan sedikit kekecewaan atas keputusanku.

Namun tiba tiba Sinta malah tertawa cekikikan ketika dia memandangi ku lagi dengan ekspresi aneh.

"Idih ... Malah ketawa. Mulai sarap nih betina centil" tanya ku heran

"Yeeyy... Sorry yee... Emang seorang Ryan masih berani kalau ketemu setan di sana? Semalam aja lari ngibrit ketakutan hahaha" ucap Sinta yang diiringi gelak tawa renyahnya.

"Eeeeh soal itu aku geli aja lihat muka serem kamu. Lagi pula jangan gitu lagi akh. awas ya .." ancam ku yang kemudian mencolek pinggang Sinta.

Reaksi Sinta pun berubah menjadi tawa. Momen canggung tadi kini berubah menjadi canda dan tawa seolah kami merupakan sepasang kekasih yang sedang bermain.

Setelah puas menjahili Sinta aku pun berkata bahwa akan ketinggalan kereta jika aku masih disini . Lalu Sinta pun setuju bahwa dia akan pulang menjaga rumah .

"Ya sudah aku berangkat dulu yah. Kamu jaga rumah , ibu dan istri ku baik baik. " Ucap ku sambil menggenggam tangan Sinta

"Okelah kalau begitu. Hati hati yah di jalan." Ucap Sinta dan meraih tangan ku lalu mencium punggung tangan ku.

Reaksi ku sangat terkejut melihat apa yang dilakukan Sinta barusan seolah meniru apa yang dilakukan istriku. Tak mau menunggu lama dalam ketertegunan, akupun menaiki motor ku lagi dan menyalakan mesinya.

"Sinta cepat pulang ke rumah aku berangkat yah. " Seru ucapan ku.

"Aku ingin lihat kamu jalan Ryan dari sini, gih buruan udah siang" ucap Sinta yang sedikit membetulkan posisi helm ku..

Kemudian kami pun menyudahi perbincangan kecil tadi. Motor ku pun melaju pelan dan meninggalkan Sinta sendirian di tengah jalan yang disekelilingi oleh hutan pinus.

Dibalik sepion Sinta masih berdiri sambil melayang dan megerak gerakan tangan nya seolah rela atas keberangkatan kerja ku.

Perjalanan sudah nampak ramai karena sudah sampai di daerah perkotaan , lalu lalang pemotor dan mobil menambah kesan bahwa kesibukan dipagi hari orang orang akan berangkat kerja.

1 jam perjalanan dari rumah nampak jam sudah menunjukan 8.15 menit cukup lambat aku berseteru dengan Sinta. Akupun telah sampai di stasiun kereta api di kota ku. Akupun memarkirkan motor ku ditempat parkiran diluar stasiun karena biaya nya lebih murah dibandingkan di dalam stasiun . Bedanya kalau distasiun parkir dihitung perjam . Namun jika diluar stasiun parkir dihitung 5000 rupiah sehari. Jika menginap satu malam maka ditambah chas 5000.

Setelah memarkirkan motor dan mengambil karcis parkir yang ditulisi sebuah angka plat nomor motor masing masing akupun menyumpanya di dalam tas bagian kecil. Supaya tidak hilang jika disimpan di kantong celana. Akupun bergegas masuk ke gerbang masuk stasiun. Di depan stasiun banyak sekali pedangan makanan dan jajanan aku pun menyempatkan membeli gorengan dan lontong kesukaanku untuk dimakan di dalam kereta .

Langkah ku beriringan dengan langkah pekerja lain yang berjalan cepat menuju kasir tiket . Aku yang jarang naik kereta sedikit kikuk dengan ritme baru di stasiun ini yaitu semua orang sudah memiliki kartu bypass. Biasanya dulu aku hanya mengantri membeli kartu sementara yang nantinya bisa ditukar kembali ketika tidak digunakan namun kali ini memang seolah semua orang wajib memiliki kartu bypass KAI secara permanen. Mau tidak mau akupun membeli kartu dengan harga yang jauh lebih mahal dari biasanya . Isi saldo 20.000 dan harga kartu 35.000 total jadi 55.000 rupiah harus aku rogoh dari kantong ku.

Lalu setelah memiliki kartu aku pun memasuki gate palang yang harus dilewati menggunakan kartu bypass KAI. Sampai akhirnya aku sudah ada di preon kereta api. Sayang nya kereta tujuan kota yang akan aku datangi ternyata sudah berlalu sekitar 15 menit yang lalu. Tentu saja aku cukup kesal harus menunggu giliran kereta berikutnya sekitar 20 menitan.

Membuang rasa kesal aku sesekali memakan gorengan yang telah aku beli dan sambil memainkan hp membaca IG dan Kaskus apakah tread ku dibaca dan dikomen orang atau sambil membalas komentar di thread ku.
Diubah oleh aguzblackrx 27-03-2024 03:39
justblau
gdfthr95220
MFriza85
MFriza85 dan 7 lainnya memberi reputasi
8
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.