dragonroarAvatar border
TS
dragonroar
Ubud Hendak Disulap Jadi Desa Para Ekspatriat Rusia? Kota Tersembunyi Dibangun
Ubud Hendak Disulap Jadi Desa Para Ekspatriat Rusia? Kota Tersembunyi Sedang Dibangun dengan 100 Rumah

- Senin, 12 Februari 2024 | 18:46 WIB


Pembangunan Hidden City Ubud. (IG/hidden_city_ubud)

BALITREN.COM - Baru-baru ini muncul wacana menjadikan Ubud sebagai desa bagi para ekspatriat Rusia.
Proyek Hidden City yang digarap di Ubud telah menelan 3 hektar hutan yang disakralkan warga.

Dalam wawancara dengan media asing Australia, seorang warga setempat bernama Dewa mengaku telah mengumpulkan kurang lebih 100 tanda tangan petisi menolak pembangunan proyek Hidden City.

Mendapatkan tanda tangan tidaklah mudah setelah pandemi Covid melanda.

Pasalnya, penduduk setempat berhati-hati untuk menolak bisnis yang petensial mendongkrak pariwisata Bali.

Apalagi, masyarakat setempat percaya adanya karma sehingga mereka tidak mau campur tangan karena balasan pasti ada.
"Kami orang-orang yang tidak ingin membuat masalah, dan mereka (pihak pengembang Hidden City) tahu itu," ungkap Dewa kepada Abc.net.au.

Namun, hal ini justru dimanfaatkan sebagai celah pihak pengembang untuk masuk ke Ubud.

Hidden City dikembangkan oleh seorang ekspatriat asal Ukraina, Nick Markov.
Dalam sebuah wawancara, Nick Markov sangat ambisius dengan visinya membangun Hidden City.
Ia bahkan dengan percaya diri mengatakan jika warga desa harus berterimakasih karena proyeknya ini nanti akan menyerap lebih dari 700 tenaga pekerja.
Nick mengaku jika ingin mengembangkan tempat yang sudah enam tahun ia tinggali.

Selain 100 unit rumah, proyek Hidden City juga menawarkan berbagai fasilitas modern.
Seperti toko, restoran, pusat kebugaran, co-working space, kantor hingga klub malam.
Tidak diragukan lagi Hidden City akan menumbuhkan pariwisata Ubud.
Namun pertanyaannya adalah semua ini untuk siapa?

Dilihat dari website pemasaran Hidden City yang dalam bahasa Rusia, sepertinya target pasar mereka adalah ekspatriat Rusia.

Apalagi sebagian proyek ini dibiayai oleh investor Rusia.
Mitra utama proyek Hidden City sendiri adalah MBM, sebuah perusahaan asal Moskow yang membangun kawasan industri di Rusia.
Puspita, salah seorang warga lain yang tinggal di kawasan pembangunan HIdden City mengatakan jika Ubud sudah berbeda sejak masuknya turis Rusia.

Puspita sebenarnya senang dengan kedatangan para turis.
Namun, banyak kelakuan turis yang membuatnya tidak senang.
Seperti berbikini saat bersepeda motor yang mencoreng Bali sebagai tempat yang sangat religius.
Ia khawatir hal ini akan menyebabkan tergerusnya cara hidup tradisional orang Bali.
"Anda bisa menikmati Ubud karena sawahnya. Anda bisa menikmati Ubud karena pura-pura. Sekarang sebuah kota akan dibangun, apa yang akan terjadi?" ungkapnya.

Ini adalah pertarungan yang berat bagi Dewa, Puspita, dan masyarakat Ubud yang menolak pembangunan Hidden City.
Sebab, sudah sebulan surat petisi ke pimpinan desa namun belum juga ada kabar baik.
***

https://www.balitren.com/berita/7951...rumah?page=all

Diubah oleh dragonroar 13-02-2024 01:00
0
541
35
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.2KThread40.4KAnggota
Tampilkan semua post
lexarrioAvatar border
lexarrio
#15
yah daripada dibikin desa syariat

bisa2 meledak lagi bali
0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.