Ternyata Bukan Emas, Perak atau Berlian! Ini Sumber Kekayaan Nabi Sulaiman yang Ditemukan oleh Arkeolog

Mungkin sebagian besar dari kita mengetahui tentang cerita raja Sulaiman ya gansist, dikatakan sebagai penguasa terkaya dan terhebat di dunia. Dari sudut pandang Islam, Sulaiman dari bani Israil tersebut dikategorikan selain raja juga termasuk dalam utusan Allah atau nabi.

Banyak kisah mengenai raja Sulaiman ini, salah satunya adalah dia mendapatkan banyak kekayaan atas berkat bawahannya yang terdiri dari bangsa manusia dan jin. Ia pun atas kepemimpinannya membuat bisa kuasai bahasa yang dipergunakan oleh anak buahnya itu, bahkan menguasai pula bahasa hewan seperti semut.







Para arkeolog yang melakukan penggalian di Lembah Timna, Israel, telah menemukan sumber kekayaan yang diyakini milik Nabi Sulaiman atau Raja Solomon. Melalui penelitian yang dilakukan selama bertahun-tahun, mereka menemukan tambang tembaga yang terletak di kedalaman dasar Lembah Timna.

Penggalian di Lembah Timna telah dilakukan sejak tahun 1964, dan baru-baru ini penemuan ini dipublikasikan melalui program dokumenter berjudul "Secrets: Solomon's Mines" di Smithsonian Channel. Penemuan ini mengejutkan karena memberikan penjelasan mengapa Nabi Sulaiman memiliki kekayaan berlimpah.







Penelitian ini telah dipublikasikan dalam artikel di Plos One oleh tim ilmuwan yang terlibat dalam Proyek Lembah Timna Tengah dari Universitas Tel Aviv. Mereka menjelaskan bahwa tambang tembaga di Lembah Timna ini memiliki kualitas yang sangat baik, sehingga menjadi sumber kekayaan yang berharga.

Penemuan ini memberikan wawasan baru tentang kekayaan Nabi Sulaiman dan juga mengungkapkan betapa majunya peradaban pada masa itu. Tambang tembaga ini menjadi bukti nyata tentang kemampuan dan kekuasaan Raja Sulaiman, serta keberhasilannya dalam mengelola sumber daya alam yang dimilikinya.







Penelitian atau pencarian kembali dilanjutkan pada tahun 2008, hingga menemukan lokasi penambangan di Khirbat en-Nahas, Yordania dan dalam penelitian itu diketahui penambangan beroperasi pada abad ke 10 sebelum masehi.

Hingga sampai tahun 2010 penelitian dilanjutkan oleh Dr Erez Ben-Yousef dari Universitas Tel Aviv, penemuan ini selain memberikan fakta bahwa kekayaan raja Sulaiman ternyata bukan emas, perak atau berlian juga membantah teori sebelumnya yang mengatakan kalau penambangan di kawasan itu dibuat oleh orang Mesir kuno.

Artefak-artefak yang ditemukan dalam pencarian itu kemudian dibawa ke universitas Oxford untuk memastikan usianya dari abad ke 10 SM atau bukan, dan untuk memperkuat keyakinan para peneliti tersebut bahwa situs tersebut bukan bekas milik Mesir tapi raja Sulaiman.

'Narasi dan Opini Sendiri'


Tulisan Sendiri:

@amekachi

Sumber Tulisan dan Gambar:

1

2