- Beranda
- Sports
Dokter Gadungan Tipu Klub Sepakbola dan Timnas, Elwizan Aminudin Hanya Kondektur Bus?
...
TS
masnukho
Dokter Gadungan Tipu Klub Sepakbola dan Timnas, Elwizan Aminudin Hanya Kondektur Bus?
Ngeri, 8 tahun menjadi dokter di klub sepakbola besar bahkan di Timnas U-19, ternyata Elwizan Aminudin dokter gadungan?
Elwizan Aminudin, dokter gadungan yang pernah menjadi dokter Timnas U-19, adalah salah satu sosok yang belakangan ini tengah viral di media sosial karena telah berhasil menipu banyak klub bola di Indonesia. Namun, siapa sangka bahwa di balik penipuannya tersebut, Elwizan sebenarnya adalah seorang mantan kondektur bus yang tidak memiliki pendidikan dokter sama sekali.
Dalam aksinya sebagai dokter gadungan, Elwizan bahkan pernah hampir membuat Ernando Ari, pemain Timnas U-19, pensiun dini. Ketika Ernando mengalami cedera bahu parah, Elwizan hanya menyarankan istirahat tanpa merekomendasikan operasi yang sebenarnya dibutuhkan. Kejadian ini menunjukkan betapa berbahayanya tindakan Elwizan sebagai dokter gadungan.
Tidak hanya menipu klub-klub besar seperti Persikabo 1973, Madura United, dan Kalteng Putra, bahkan Elwizan juga berhasil bergabung dengan Timnas U-16 dan U-19. Namun, kebohongannya akhirnya terbongkar dan dia ditangkap oleh Satuan Reserse Kriminal Polresta Sleman.
Dalam aksinya sebagai dokter gadungan, Elwizan bahkan pernah hampir membuat Ernando Ari, pemain Timnas U-19, pensiun dini. Ketika Ernando mengalami cedera bahu parah, Elwizan hanya menyarankan istirahat tanpa merekomendasikan operasi yang sebenarnya dibutuhkan. Kejadian ini menunjukkan betapa berbahayanya tindakan Elwizan sebagai dokter gadungan.
Tidak hanya menipu klub-klub besar seperti Persikabo 1973, Madura United, dan Kalteng Putra, bahkan Elwizan juga berhasil bergabung dengan Timnas U-16 dan U-19. Namun, kebohongannya akhirnya terbongkar dan dia ditangkap oleh Satuan Reserse Kriminal Polresta Sleman.
Belakangan diketahui bahwa Elwizan Aminudin telah menggunakan ijazah palsu untuk mendapatkan posisi sebagai dokter di klub sepak bola, termasuk PSS Sleman. Semula Elwizan Aminudin mengaku sebagai lulusan Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh. Tetapi belakangan diketahui bahwa ia tidak pernah sama sekali kuliah fi Unsyiah bahkan dipastikan bahwa ijazah yang dimiliki palsu dan hasil dari mengunduh di internet.
Salah satu hal yang mengejutkan adalah bahwa Elwizan mengandalkan Google sebagai sumber pengetahuannya dalam menangani cedera pemain. Ia tidak memiliki pengetahuan medis yang memadai, namun tetap berani mengambil risiko mengobati para pemain dengan bantuan mesin pencari online. Sungguh mengkhawatirkan!
Dalam kasus ini, Elwizan dijerat dengan ancaman hukuman enam tahun penjara. Tindakan dokter gadungan seperti Elwizan harus mendapatkan sanksi yang tegas agar tidak ada lagi orang yang terperdaya dan mengalami bahaya akibat kelalaiannya.
Salah satu hal yang mengejutkan adalah bahwa Elwizan mengandalkan Google sebagai sumber pengetahuannya dalam menangani cedera pemain. Ia tidak memiliki pengetahuan medis yang memadai, namun tetap berani mengambil risiko mengobati para pemain dengan bantuan mesin pencari online. Sungguh mengkhawatirkan!
Dalam kasus ini, Elwizan dijerat dengan ancaman hukuman enam tahun penjara. Tindakan dokter gadungan seperti Elwizan harus mendapatkan sanksi yang tegas agar tidak ada lagi orang yang terperdaya dan mengalami bahaya akibat kelalaiannya.
Kisah Elwizan Aminudin sebagai dokter gadungan ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua. Penting bagi kita untuk selalu berhati-hati dalam memilih tenaga medis yang akan menangani kesehatan kita. Pastikan bahwa mereka memiliki lisensi dan pendidikan yang sesuai agar kita dapat menerima perawatan yang berkualitas.
Begitupun untuk para official maupun pengurus klub-klub sepakbola termasuk dengan PSSI. Tentu sudah sepatutnya mereka melakukan cek dan ricek untuk memastikan tim medis yang profesional guna untuk membantu pemain yang mengalami kecelakaan maupun cidera saat bermain di lapangan.
Tak ada yang dapat diprediksi dalam dunia ini. Siapa sangka seorang mantan kondektur bus dapat menjadi dokter gadungan yang menipu klub bola dan bahkan Timnas U-19. Semoga kasus ini menjadi pengingat bagi kita semua agar tidak mudah terpedaya oleh penipu-penipu seperti Elwizan. Mari kita jaga kesehatan dan keamanan kita dengan bijak, agar tidak menjadi korban tindakan tidak bertanggung jawab seperti ini.
Begitupun untuk para official maupun pengurus klub-klub sepakbola termasuk dengan PSSI. Tentu sudah sepatutnya mereka melakukan cek dan ricek untuk memastikan tim medis yang profesional guna untuk membantu pemain yang mengalami kecelakaan maupun cidera saat bermain di lapangan.
Tak ada yang dapat diprediksi dalam dunia ini. Siapa sangka seorang mantan kondektur bus dapat menjadi dokter gadungan yang menipu klub bola dan bahkan Timnas U-19. Semoga kasus ini menjadi pengingat bagi kita semua agar tidak mudah terpedaya oleh penipu-penipu seperti Elwizan. Mari kita jaga kesehatan dan keamanan kita dengan bijak, agar tidak menjadi korban tindakan tidak bertanggung jawab seperti ini.
cor7 dan 12 lainnya memberi reputasi
13
2K
105
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sports
23.6KThread•14.7KAnggota
Tampilkan semua post
semokmontok7980
#17
Khusus pengacara dokter Jenis pekerjaan wajib ijasah.
Walaupun pintar hasil belajar otodidak buka praktek ditangkap polisi..terjerat malpraktek.
Walaupun pintar hasil belajar otodidak buka praktek ditangkap polisi..terjerat malpraktek.
Diubah oleh semokmontok7980 01-02-2024 00:15
masnukho memberi reputasi
1
Tutup