Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

GemaindAvatar border
TS
Gemaind
Prabowo tanggapi niat Mahfud mundur sebagai Menko Polhukam
Prabowo tanggapi niat Mahfud mundur sebagai Menko Polhukam

Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertahanan (Menhan) RI sekaligus calon presiden Prabowo Subianto menanggapi aksi Mahfud Md. yang mengumumkan keputusannya mengundurkan diri sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam).

“Itu hak politik,” kata Prabowo menjawab pertanyaan ANTARA saat ditemui pada sela-sela kegiatannya di Jakarta, Rabu.

Prabowo kemudian langsung bergegas meninggalkan lokasi acara setelah menjawab pertanyaan terkait mundurnya Mahfud itu.

Mahfud Md., yang saat ini mencalonkan diri sebagai wakil presiden berpasangan dengan Ganjar Pranowo, mengumumkan secara terbuka niatnya mundur dari Kabinet Indonesia Maju pimpinan Presiden RI Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin.

Mahfud di sela agendanya berkampanye di Lampung, Rabu, menyampaikan surat pengunduran dirinya dan akan dia serahkan langsung kepada Presiden Jokowi.

“Saya akan melaporkan, saya sudah selesai," kata Mahfud di Lampung, Rabu.

“Dan surat ini akan disampaikan begitu saya mendapat jadwal ketemu dengan Presiden (Jokowi), tapi saya bawa terus karena memang surat ini begitu saya diberi waktu langsung saya sampaikan surat ini," kata Mahfud.

Mahfud menjelaskan keputusannya mundur sebagai menteri kabinet pemerintahan Presiden Jokowi telah disepakati oleh Ganjar dan partai politik pengusung pasangan Ganjar-Mahfud, yaitu PDI Perjuangan, PPP, Partai Perindo, dan Partai Hanura.

Keinginan Mahfud untuk mundur dari jabatan Menko Polhukam, pertama kali diutarakan secara terbuka dalam acara "Tabrak Prof" di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (23/1) malam. Saat itu, Mahfud menyebut dirinya menunggu waktu yang tepat untuk mundur dari kabinet pemerintahan Presiden Jokowi.

"Menunggu timing dan dengan rasa hormat kepada Presiden, Pak Jokowi, jadi tidak akan menyinggung siapa-siapa," kata Mahfud.

Mahfud mengatakan pengunduran dirinya itu akan dilakukan secara baik-baik, sehingga tidak ada pertentangan.

"Apa yang disampaikan Pak Ganjar ke publik sore ini adalah kesepakatan saya dengan Pak Ganjar sejak awal bahwa saya pada saatnya yang tepat, pasti akan mengajukan pengunduran diri secara baik-baik. Jadi, tidak ada pertentangan antara saya dengan Pak Ganjar," kata Mahfud dalam acara itu.

Komen TS

Harusnya Pak Prabowo bersikap kesatria sepert Prof. Mahfud. Beliau undur, maka sebaiknya Pak Prabowo juga mundur. Kalau bisa, Jokowi juga harus mundur. Akan lebih afdol lagi, kalau Jokowi mundur, Pak Prabowo undur dari Menhan, juga mundur dari Capres.
GoldFish
moomoo1919
simsol...
simsol... dan 4 lainnya memberi reputasi
1
469
20
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672KThread41.7KAnggota
Tampilkan semua post
lupis.manisAvatar border
lupis.manis
#8
Arogansi dimulai saat Mpud menanggapi pertanyaan Gibran sebagai pertanyaan recehan dan ga perlu dijawab.
Eh ternyata tertohok berat, sampai-sampai keluar pernyataan blunder Mpud paling fatal sepanjang pagelaran pilpres di negara ini:

"Membiarkan emak-emak dan ibu-ibu untuk melahirkan anak-anak yang tidak berakhlak, itu adalah satu dosa besar kepada bangsa ini."

Perhatikan kalimatnya.
MELAHIRKAN.

Dan si Mpud kayaknya baru sadar setelah banyak kemarahan dari ibu-ibu, dan tiba-tiba dicebokin jadi proses merawat dan membesarkan yang tidak benar yang bisa membuat anak jadi tidak berakhlak.

Padahal jelas konteks kalimat aslinya adalah melahirkan!
Di rangkaian proses melahirkan ada proses mengandung dong?
Nah ini si Mpud bisa-bisanya bilang ibu berdosa karena melahirkan anak tidak berakhlak?
Pertanyaannya:
1. Bagaimana bisa tahu anak yang dilahirkan tidak berakhlak?
2. Apa salah ibu dalam rangkaian proses mengandung dan melahirkan sehingga dihakimi Mpud bakal berdosa jika melahirkan anak tidak berakhlak?

Sudahlah paslon 03 elektabilitasnya paling kecil, itupun karena tinggal ditopang Mpud.
Eh Mpudnya bikin blunder menghina ibu-ibu.

Dan cebokan pendukungnya pun ga berefek sama sekali karena ironis, yang nyebokin kebanyakan masih single atau belum pernah punya anak, jadi ga relate sama sekali. Ga pernah merasakan jerih payah proses mengandung dan melahirkan.

Bingung bingung bingung.
Akhirnya cuma tinggal 1 exit solving yang tersisa, yaitu mundur dari kabinet. Niatnya biar bisa punya pengalihan isu ngejekin ibu-ibu, terkesan gentle, dan biar 02 kena desakan untuk mundur juga.
Kebaca banget.

Tapi.. it's too late, Mpud.
Orang-orang juga sadar, proses mundur ente terlalu dipaksakan karena ente udah stuck, ga ada strategi lain lagi yang lebih cerdik.
Orang-orang juga sadar, bagaimana sifat asli ente terbongkar, sifat yang arogan menganggap enteng pertanyaan, mudah bilang orang lain bodoh dengan sok bijak bilang itu solusi terbaik dengan tidak menjawab pertanyaan orang yang dia anggap bodoh, plus patriarki yang over toxic sehingga mudah menyalahkan pihak perempuan.

Dan tentu ane ga heran kalau 03 keok di putaran pertama.
Ane malah akan menantikan lucunya onta bakal mengawini banteng jika itu terjadi.

emoticon-Wakaka
Mandalorian
AndriJhon23
salvation101
salvation101 dan 5 lainnya memberi reputasi
4
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.