Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

fundayhohoAvatar border
TS
fundayhoho
::Tim Nasional Indonesia:: - Part 7
THREAD TIM NASIONAL INDONESIA

Garuda di Dadaku


::Tim Nasional Indonesia:: - Part 7


SOCCER ROOM GENERAL RULES
Read This Before Posting


Spoiler for Rules:



TAMBAHAN


Quote:


NB (Nurdin Balid): jangan ngepost dulu gan.... ane mau nambahin post lagi....
nandazak
Caitshelter
simsol...
simsol... dan 22 lainnya memberi reputasi
19
296.7K
25.8K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Soccer & Futsal Room
Soccer & Futsal RoomKASKUS Official
5.6KThread9.5KAnggota
Tampilkan semua post
diandbrcAvatar border
diandbrc
#5175
Gw lihat disini sepakbola kita terbagi 3 kubu. Kubu lokal pret, kubu diaspora, kubu STY.

➡️Kubu lokal prett. Mereka oasti selalu bahas nasionalis, atau bilang pake naturalisasi tapi prestasi gitu2 aja. Selalu menyanjung era Darmono yg ngalahin Korea Selatan meskipun cuma di kelompok umur. Dan membanggakan gelar AFF junior mereka. Bahkan mereka sudah punya faksi pengamat sepakbola bola tersendiri seperti aka T*w*l dan A*m*l.


Ketika pemain diaspora gak dapat izin akun mereka diserang habis-habisan. Suka playing victim merasa paling tersakiti klo pemain lokal mereka diserang akunnya. Padahal pemain diaspora juga sering banget kena hujatan seperti kasus debut Hubner yg buruk malab dicaci habis2an. Debut Shayne yg demam panggung smpe disebut penjajah dan org buangan Belanda. Jordi di cap manfaatin Indonesia gara2 gabung klub Malaysia dan di serang habis2an gara2 bunuh diri. Baggot yg disebut gedebok pisang krn lambat, dan masih banyak lagi. Jadi gak usah meresa paling tersakiti deh lokal prett

Terus ada juga tuh yg bilang katanya jangan berlebihan muji pemain diaspora lah kata pelatih legendaris 🤫🤫. Padahal mereka juga klo muji pemain lokal bisa smpe 7 hari 7 malam ramenya. Asnawi tekel garnacho, lemparan roket arhan, kepa Indonesia. Pokoknya banyak lagi deh.


➡️Kubu diaspora. Selalu kritik pemain lokal. Arhan jalan sama ceweknya dihujat habis2an padahal Elkan, Shayne, Sandy juga dah punya cewek dan sering bersama tapi mereka gak ada yg hujat segala. Emang dimata mereka selalu salah sih. Mereka gak sadar klo turunnya performa bukan karena nikah atau sejenisnya tapa krn kritikan yg brutal mereka lah yg membuat mental mereka jadi down.


Gw masih Inget sama kasus Witan yg dihujat habis2an krn gara2 gagal cetak gol yg 99% harusnya gol waktu lawan Thailand. Padahal terlepas dari finishing, Witan masih sangat baik mainnya waktu AFF tapi gara2 fans yg kritik berlebihan membuat mentalnya jadi down. Gara2 hal tersebut Witan menjadi agak ragu ketika di depan gawang, apakah harus shoot atau passing sehingga membuat keputusan selalu telat.

Nikah ini bukan sebab perfroma pemain menurun, lho. Pemain luar meskipun gak nikah tapi budaya mereka sangat bebas, mereka biasa main sama ceweknya atau klo gak punya cewek ya pergi ke klub malam. Hal seperti itu wajar krn kebutuhan biologis bagi manusia, apa lagi yg namanya pengantin baru jadi wajar lagi lengket2nya nanti juga bosan sendiri. Egy aja setelah nikah performa jadi naik lagi yg awalnya drop. Arhan juga makin baik sekarang meskipun pas lawan Brunei off. Yakob mainnya semakin bagus setelah nikah. Jadi bukan alasan nikah segala ya. Pemain itu ada naik turunnya. Kita harus dukung apapun yang terjadi. Kritik boleh tapi jangan smpe nyerang kata2 kasar ke akun mereka lah, smpe org tua atau kerabatnya juga ikut diserang seperti Dendi.

➡️Kubu STY. Sumpah ini kubu yg semakin kesini semakin banyak. Setiap kritik STY pasti dicapnya lokal prett lah, padahal mengkritik STY bukan berarti haters lho. Wajar setiap org memberikan opini. Klo kalah pasti fansnya nyalahin pemain, bukan pelatihnya. Padahal hak memilih pemain ada di STY sendiri.


Di sini atau diluar sana ada banyak yg netral. Misalnya gw. Gw klo lihat permainan STY jelek ya bilang jelek. Klo bagus ya pasti bilang bagus. Gw juga fleksibel soal tidak memperpanjang atau mempertahankan STY. Bagi gw keduanya bagus2 aja selama alasan dan tindakan yg diambil setelahnya baik.


Misalnya :


#Jika gw setuju STY dipecat.

Gw punya alasan tersendiri seperti pemilihan Line up yg suka aneh, selalu membagi porsi pemain keturunan dan lokal, gak berani pasang semua pemain keturunan. ini yg menjadi minus STY meskipun secara keseluruhan dia adalah pelatih yg baik dan berprogres. Jadi selama kita bisa mendapatkan pelatih yg punya filosofi mirip gak masalah soal fondasi yg sudah terbentuk. Toh banyak pelatih yg suka pake 3CB seperti Van Bronckhorst, apalagi dia bisa sedikit2 bahasa Indonesia dan dgn statusnya sebagai org Belanda, dia bisa menarik para pemain diaspora yg awalnya menolak. Pemain diaspora yg kebanyakan dari Belanda juga akan bagus dalam komunikasi.

#Opsi gw menolak dan memilih perpanjangan kontrak.


Alasannya krn sejak kedatangan STY, pemilihan pemain diaspora kita gak asal2an. Berani potong generasi. Merubah cara pandang laga ujicoba yg biasa selalu serius, sekarang lebih dijadikan untuk seleksi pemain. Hal ini berdampak ke pola pikir pelatih lokal kita seperti IS yg tidak mementingkan kemenangan di laga ujicoba yg tak mempengaruhi poin atau ranking. Kultur kita ini terlalu patriotis, gak heran laga fun football pun bikin Ronaldinho ngos2an 😂😂. Di level klub misalnya, kerap terjadi kericuhan bahkan di turnamen pra musim sekalipun.

Sty juga mulai membenahi kerangka dan penilaian terhadap pemain. Misalnya masalah tinggi badan, massa otot, disiplin, VoMax, dll. STY berperan besar dalam hal tersebut.
advitha
yogiyogas
adityajt26
adityajt26 dan 9 lainnya memberi reputasi
10
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.