Apocalypse World War 2: Kristallnacht, Salah Satu Tragedi Besar Pertama yang Memilukan untuk Kaum Yahudi di Masa Kepemerintahan Nazi Jerman!

Sejak Adolf Hitler memegang tampuk kekuasaan di Jerman maka semenjak itu pula sebenarnya masyarakat Yahudi di negara tersebut sudah mengetahui apa yang bakal menimpa mereka dikemudian hari, jauh-jauh hari sebelum tragedi di tahun 1938 yang menghebohkan Eropa saat itu beberapa keturunan Yahudi Jerman semisal Albert Einstein pergi dari negerinya mencari tempat aman.

Salah satu tokoh yang punya andil besar bagi kemenangan negara tempat dirinya mengungsi itu pergi tahun 1933, bekerja di Princeton University dan tak pernah kembali lagi ke Eropa.

Malam Kaca Pecah atau Pogrom November merupakan kerusuhan besar-besaran yang menyasar kaum Yahudi di Jerman termasuk Austria, namun rezim Nazi Jerman menganggap ini hanyalah sebuah reaksi masyarakat atau kerusuhan akibat tewasnya diplomat Jerman Ernst vom Raht di Paris sebab dibunuh oleh seorang Yahudi Polandia kelahiran Jerman, Herschel Grynszpan.







Setelah Perang Dunia II, peristiwa Kristallnacht disidang di pengadilan Jerman. Lebih dari 7.000 orang Jerman didakwa atas kejahatan yang terkait dengan peristiwa ini. Namun, tidak diketahui secara pasti berapa banyak dari mereka yang akhirnya dinyatakan bersalah oleh pengadilan. Meskipun pengusutan perkara Kristallnacht tidak sepenuhnya berakhir, undang-undang yang menghapuskan hukuman bagi anggota Nazi mengurangi insentif jaksa penuntut umum untuk menindaklanjuti tindakan perusakan harta benda, penjarahan, atau hasutan vandalisme.

Di Jerman, peringatan Kristallnacht menjadi penting dalam pembangunan kembali negara ini. Peringatan ini melibatkan upacara, pidato, dan pawai yang diadakan oleh komunitas Yahudi dan korban Nazi. Awalnya, acara ini diselenggarakan oleh kelompok Yahudi dan korban Nazi, tetapi seiring berjalannya waktu, komunitas-komunitas yang lebih luas juga turut ambil bagian dalam peringatan ini.







Setelah kerusuhan ini sekitar 20.000-30.000 orang yahudi kemudian dideportasi ke kamp konsentrasi, dunia internasional langsung mengecam kejadian ini namun negara-negara seperti Amerika Serikat dan Britania Raya malah enggan untuk menampung para pengungsi Yahudi.

Ada sebuah kisah yang memilukan tentang pengungsi ini lho gansist, dimana sebuah kapal mengangkut pengungsi dan membawanya dari Jerman ke Amerika Serikat tapi sampai di sana malah ditolak dan kemudian pun kembali lagi ke daratan eropa yang telah dikuasai oleh nazi Jerman.

Tak ada kabar dari akhir kisah pelarian mereka, namun ada sebagian kecil diantaranya yang akhirnya selamat sampai di wilayah Palestina.

'Narasi dan Opini Sendiri'

Tulisan Sendiri:

@amekachi

Sumber Tulisan dan Gambar:

1

2