- Beranda
- Stories from the Heart
TOLONG AKU HANTU!
...
TS
adamtzero
TOLONG AKU HANTU!
Quote:

"Hantu Gasimah" cr: pickpik
Sinop
Quote:
Nanti malah spoiler, baca aja kalau minat...

INDEX
Quote:
Spoiler for Arc Perkenalan:
Spoiler for Arc Lima Elit:
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
-
-
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
-
-
Spoiler for Arc Gasimah:
Spoiler for Arc ???:
Note:
- Cerita ini fiksi 100 %
- Tidak ada maksud tertentu, kalau ada kesamaan hanya kebetulan semata.
- Enjoy
- Kamis
Diubah oleh adamtzero 14-09-2024 20:03
wikanrahma12070 dan 5 lainnya memberi reputasi
4
5.3K
Kutip
189
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
adamtzero
#15
6
Quote:
Kuncen DJ menarik Ardit ke suatu tempat, sedikit jauh dari batas pengamatan uji nyali yang dilakukan oleh Pandu. Ada beberapa pertanyaan yang diajukan, hal terpenting adalah tentang tujuan Pandu sebenarnya membuat konten-konten tentang mistis seperti itu. Sang kuncen merasakan ada yang aneh, dari pengalamannya menemani orang-orang yang sama, kengerian seringkali terjadi. Minimal muncul sosok penampakan makhluk tak kasat mata atau banyak benda-benda disekitar bergerak sendiri.
“Hm, Panwir enggak ngasih tau apa-apa sih. Cuman bilang aja mau buat konten horor, sebelumnya dia buat konten ulik kasus cuman yang nonton sedikit, udah kebanyakan yang tipenya begitu,” jelas Ardit.
Kuncen DJ tersenyum, bukan ke arah Ardit, matanya melirik ke sosok lain. “Oh…iya,” ucapnya. “jujur aja nih yah, aura temen kamu itu susah buat mancing makhluk halus. Mungkin udah ada tameng dipikirannya, alias enggak terlalu percaya hal mistis!” Ardit mengangguk seolah paham dengan penjelasan sang kuncen.
“Tapi bukannya kalau penakut malah bahaya yah? Bisa-bisa nanti diikutin sampe rumah gimana?” raut wajahnya menunjukan kekhawatiran pada sesuatu yang belum terjadi padanya.
“Bener, tapi itu kan tujuan utama dari konten beginian kan? Kalau enggak ada apa-apa penontonnya malah males,“ Ardit memikirkannya matang-matang perkataan kuncen yang menurutnya benar.
Sepuluh menit pertama, belum ada hal aneh terjadi. Hawa ruangan semakin dingin karena malam makin larutnya. Saat Pandu sedang diam memandangi area sekitarnya, tiba-tiba lampu senter didepannya berkedip-kedip tanpa ada yang menyentuhnya. Pandu mengambil senter itu, membuka penutup baterai dan mengeluarkannya isinya. Ini adalah senter yang sama ketika melakukan uji nyali di bangunan terbengkalai. Pandu memasukannya kembali setelah meniupkan baterainya, kondisinya kembali berfungsi dengan baik.
“Maaf gaes kayaknya baterainya udah mau habis,” berbicara pada kamera didepannya.
Setelah obrolan kecil tadi, Kuncen DJ dan Ardit sudah berada di area pembatas dekat dengan lokasi uji nyali Pandu. Untuk mengawasi agar tidak terjadi hal berat. Mereka juga sempat melihat sorot lampu senter yang berkedip-kedip, namun belum mengetahui penyebabnya. Hanya bisa menunggu Pandu untuk menceritakan kejadiannya. Detik terus bergerak maju, Ardit sampai ketiduran menunggu Pandu menyelesaikan tugasnya. Sambil menempelkan bahunya ke tembok bangunan diselimuti dinginnya malam.
Beberapa saat terdengar suara langkah kaki, Kuncen DJ membangunkan Ardit yang tertidur.
“Hah? Udah selesai?” matanya masih merah.
“Sempet-sempetnya nih anak tidur….,” ucap Kuncen DJ.
Pandu datang dengan senyuman penuh makna. Kuncen DJ dan Ardit saling menatap, apakah terjadi sesuatu yang mengerikan atau tidak.
“Hm, Panwir enggak ngasih tau apa-apa sih. Cuman bilang aja mau buat konten horor, sebelumnya dia buat konten ulik kasus cuman yang nonton sedikit, udah kebanyakan yang tipenya begitu,” jelas Ardit.
Kuncen DJ tersenyum, bukan ke arah Ardit, matanya melirik ke sosok lain. “Oh…iya,” ucapnya. “jujur aja nih yah, aura temen kamu itu susah buat mancing makhluk halus. Mungkin udah ada tameng dipikirannya, alias enggak terlalu percaya hal mistis!” Ardit mengangguk seolah paham dengan penjelasan sang kuncen.
“Tapi bukannya kalau penakut malah bahaya yah? Bisa-bisa nanti diikutin sampe rumah gimana?” raut wajahnya menunjukan kekhawatiran pada sesuatu yang belum terjadi padanya.
“Bener, tapi itu kan tujuan utama dari konten beginian kan? Kalau enggak ada apa-apa penontonnya malah males,“ Ardit memikirkannya matang-matang perkataan kuncen yang menurutnya benar.
Sepuluh menit pertama, belum ada hal aneh terjadi. Hawa ruangan semakin dingin karena malam makin larutnya. Saat Pandu sedang diam memandangi area sekitarnya, tiba-tiba lampu senter didepannya berkedip-kedip tanpa ada yang menyentuhnya. Pandu mengambil senter itu, membuka penutup baterai dan mengeluarkannya isinya. Ini adalah senter yang sama ketika melakukan uji nyali di bangunan terbengkalai. Pandu memasukannya kembali setelah meniupkan baterainya, kondisinya kembali berfungsi dengan baik.
“Maaf gaes kayaknya baterainya udah mau habis,” berbicara pada kamera didepannya.
Setelah obrolan kecil tadi, Kuncen DJ dan Ardit sudah berada di area pembatas dekat dengan lokasi uji nyali Pandu. Untuk mengawasi agar tidak terjadi hal berat. Mereka juga sempat melihat sorot lampu senter yang berkedip-kedip, namun belum mengetahui penyebabnya. Hanya bisa menunggu Pandu untuk menceritakan kejadiannya. Detik terus bergerak maju, Ardit sampai ketiduran menunggu Pandu menyelesaikan tugasnya. Sambil menempelkan bahunya ke tembok bangunan diselimuti dinginnya malam.
Beberapa saat terdengar suara langkah kaki, Kuncen DJ membangunkan Ardit yang tertidur.
“Hah? Udah selesai?” matanya masih merah.
“Sempet-sempetnya nih anak tidur….,” ucap Kuncen DJ.
Pandu datang dengan senyuman penuh makna. Kuncen DJ dan Ardit saling menatap, apakah terjadi sesuatu yang mengerikan atau tidak.
pulaukapok dan 4 lainnya memberi reputasi
5
Kutip
Balas