Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

4574587568Avatar border
TS
4574587568
Dokter Lulusan Indonesia Ungkap Harga Sembako di Gaza Utara yang Menggila
Dokter Lulusan Indonesia Ungkap Harga Sembako di Gaza Utara yang Menggila

REPUBLIKA.CO.ID, 

Laporan Wartawan Republika Achmad Syalabi Ichsan dari Kairo, Mesir

KAIRO -- Dokter yang masih bertahan di Gaza bagian utara, dr Mohammed, mengatakan, bantuan yang masuk untuk warga yang bertahan di utara, baik berupa bantuan medis maupun kebutuhan sehari-hari tak melebihi 1 persen. Dokter yang mendapatkan beasiswa pendidikan kedokteran dari Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) ini menjelaskan, sulitnya bantuan yang masuk membuat harga barang-barang melonjak tinggi. 

“Misalnya gandum sebagai bahan pokok untuk pembuatan roti. Pada umumnya, 1 kilogram berkisar Rp 5.000. Namun, saat ini berharga Rp 126 ribu. Jadi naik harga 25 kali lipat karena memang tidak ada (barang) dan bantuan jarang masuk serta tidak mencukupi,” ujar Mohammed yang merupakan lulusan Fakultas Ilmu Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Jakarta lewat pesan tertulis kepada Republika di Kairo, Mesir, Ahad (14/1/2023).

Menurut Mohammed, harga bahan pokok juga naik hingga 7-10 kali lipat. Dia mengatakan, penduduk di Gaza Utara sedang menjalankan kehidupan apa adanya karena mereka sudah menderita banyak kehilangan. “Tidak ada harapan yang muncul akan berakhirnya perang dan agresi ini. Sudah tiga bulan lebih menderita, kehilangan nyawa, rumah dan semua bentuk kehidupan,” kata dia.

Seorang warga di Gaza Utara, mengungkapkan, saat banyak warga di utara memutuskan untuk pergi ke selatan ketika terjadi serangan darat, mereka tak membawa apa pun. “Mereka pergi dengan tangan kosong,” ujar Bibi (bukan nama sebenarnya). Dalam perjalanan, mereka kemudian menemukan beberapa toko yang tutup karena sudah mengungsi ke selatan.

Bibi mengatakan, banyak diantara warga yang dengan terpaksa mengambil barang-barang dari toko itu. Beberapa orang kemudian menyimpan barang tersebut hingga ada lonjakan permintaan.

Mereka kemudian menjualnya di jalan dengan harga berkali-kali lipat. Beberapa barang pangan, ujar Bibi, bahkan harus dibeli dengan cara dipesan terlebih dahulu. “Jadi kita mendapatkan jual beli baru di Gaza,” kata dia.

sumber
0
188
7
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.4KThread11.3KAnggota
Tampilkan semua post
gaberoi!Avatar border
gaberoi!
#2
LHO KATANYA DI PIDATO 100HARI SERANGAN, DIBILANG GAZA SUDAH MENUJU KEMENANGAN...
0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.