Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Misteri 11 Anggota Keluarga Tewas di Burari, India (BURARI DEATH)

mrardi157Avatar border
TS
mrardi157
Misteri 11 Anggota Keluarga Tewas di Burari, India (BURARI DEATH)
BURARI DEATH


Hai, gua ardi. Di episode bermalam kali ini, gua mau membahas Misteri 11 Anggota Keluarga Tewas di Burari, India. Buat kalian yang suka konten seperti ini jangan lupa like, subscribe dan bunyikan loncengnya agar kalian ngga ketinggalan video-video gua lainnya. Dan buat kalian yang mau request atau cerita tentang pengalaman berhantu kalian. Bisa kirim lewat DM atau email yang ada di deskripsi dibawah.

1.    BURARI DEATH

Beberapa waktu lalu, Indonesia dihebohkan dengan berita tewasnya 4 orang di dalam sebuah rumah. Peristiwa tersebut terjadi di Perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat. Dalam kasus tersebut, para korban diduga tewas karena kelaparan. Meski demikian, meninggalnya 4 orang yang terdiri dari suami, istri, anak, dan adik ipar.

Jauh sebelum kejadian tersebut, kisah serupa juga terjadi di India. Ini kisah nyata yang terjadi di india terkenal dengan nama "BURARI DEATH" dimana 1 keluarga berjumlah 11 orang tewas dalam satu rumah. Kasus ini di dokumenter kan dalam judul "house of secrets burari deaths".

Peristiwa mengenaskan ini terjadi di Distrik Burari, New Delhi, India pada 2018 silam. Dalam peristiwa tersebut, polisi menemukan 11 orang yang merupakan satu anggota keluarga tewas. Dimana 10 orang tergantung dengan mata tertutup dan tangan terikat, serta satu orang tergeletak di lantai dengan luka di leher. Korban-korban tersebut adalah bernama Narayan Devi yang berusia 77 tahun, putranya Bhavnesh Bhatia (50) dan Lalit Bhatia (45), menantunya masing-masing Savita (48) dan Tina (42), seorang putri Pratibha (57) dan lima cucunya yakni Priyanka (33), Neetu (25), Monu (23), serta Dhruv (15) dan Shivam (15).

Dalam kasus kematian 11 orang ini, polisi menemukan sejumlah fakta mencengangkan. Seperti adanya 11 buku harian yang telah ditulis oleh Lalit (putra tertua Devi) sejak 2007 hingga 2018 dengan catatan yang rinci tentang keseharian keluarga ini.

Dalam buku catatan tersebut, terdapat tulisan mengenai sebuah ritual yang harus diikuti seluruh anggota keluarga. Ritual tersebut merupakan “ungkapan rasa syukur” yang dipersembahkan untuk Bhopal Singh, yaitu kepala keluarga ini yang telah meninggal pada 2007.

Selepas meninggalnya sang kepala keluarga, Lalith yang merupakan putra tertua pun mengambil alih posisi kepala keluarga dan meyakinkan seluruh anggota keluarga yang lain jika dirinya adalah reinkarnasi dari sang ayah.

Lalith meyakinkan keluarganya jika roh mendiang sang ayah kerap berkomunikasi dengannya dan memerintahkan Lalith serta seluruh keluarga untuk melakukan “Badh Tapasya” yakni ritual pembujaan pohon beringin. Karena inilah polisi menganggap jika Lalith adalah orang di balik kasus “bunuh diri massal” ini.

2.    Kronologi

Hari itu, 1 Juli 2018, sekitar pukul 07.15, seorang tetangga bernama Gurcharan Singh merasa heran karena rumah keluarga Chundawat masih tertutup. Gurcharan juga biasanya olahraga pagi bersama dengan Lalit. Tapi hari sudah menjelang siang, pria tersebut tidak juga menampakkan diri. Ada juga keanehan yang terjadi pada toko kelontong milik keluarga mereka. Toko yang biasanya buka paling tidak pukul 05.30, sampai pukul 07.00 belum menunjukkan aktivitas apa pun.

Seorang tetangga yang menyadari keanehan tersebut lantas berinisiatif mengecek keadaan rumah yang ternyata dalam keadaan tidak terkunci. Siapa sangka, pengecekan tersebut berujung pada ditemukannya sebelas anggota keluarga Bhatia dari tiga generasi (nenek, anak, dan cucu) sudah dalam keadaan meninggal dunia dengan posisi tragis. Sepuluh tergantung dan satu tergeletak di kamar.

Dia kemudian memberitahukan tetangga lainnya dan menelepon polisi. Kabar tersebut menyebar dengan cepat. Orang-orang mulai berdatangan. Kematian sebelas anggota keluarga dengan sepuluh di antaranya dalam posisi tergantung dengan kondisi mata tertutup dan tangan diikat, adalah sesuatu yang tidak wajar.

Rajeev Tomar adalah polisi pertama yang memasuki rumah Burari. Dia adalah petugas yang tiba di rumah itu pada pukul 07.18 beberapa menit setelah panggilan.

"Dalam karir saya selama 17 tahun sejauh ini, saya belum pernah melihat tempat kejadian perkara seperti ini," ujar Rajeev.

"Itu sangat mengejutkan. Aku hanya diam selama 10-15 detik sebelum bergegas turun untuk memanggil seniorku. Saat itu aku tidak melihat tangan siapa yang diikat dan mata siapa yang ditutup. Aku hanya melihat banyak mayat bergelantungan seperti dahan pohon."

Sepuluh dari 11 orang, 2 pria, enam wanita, dan 2 remaja, ditemukan tergantung dengan posisi melingkar di jaring langit-langit sebuah ruangan dalam rumah. Mata mereka semua ditutup dengan kain, telinga disumbat kapas, dan mulut dilakban. Beberapa mayat juga diikat tangan dan kakinya. Ditemukan lima bangku, mungkin digunakan bersama oleh 10 anggota tersebut. Wajah mereka ditutupi dengan potongan kain yang dipotong dari satu sprei.

Narayani Devi, sang nenek adalah satu-satunya yang ditemukan tidak dalam keadaan tergantung. Ia ditemukan tewas di kamar lain. Tampaknya wanita tua itu telah dicekik hingga tewas. Tommy, anjing peliharaan keluarga, adalah satu-satunya yang selamat di rumah itu. Dia dirantai di teras, menderita demam tinggi ketika polisi menemukannya. Tidak jelas siapa yang telah mengikatnya.

Dugaan awal, mereka memang bunuh diri. Tidak ada bukti yang mengarah pada kasus perampokan. Tidak ada barang yang dicuri, tidak ada kekerasan, dan tidak ada kegaduhan di dalam rumah. Namun, fakta lain bahwa beberapa anggota keluarga adalah orang berpendidikan membuat dugaan awal menimbulkan pertanyaan: benarkah demikian? Terlebih keluarga Bhatia dikenal sebagai keluarga harmonis dan berkecukupan.

3.    Fakta-Fakta

Misteri 11 Pipa yang Aneh

Di bagian luar rumah keluarga Chundawat ada 11 pipa keluar yang letaknya tidak beraturan dan sangat ganjil. Pipa-pipa tersebut terdiri dari 2 jenis yaitu pipa lurus dan pipa bengkok. Pipa lurus berjumlah 4, sementara pipa bengkok ada 7. Jumlahnya seperti sesuai dengan anggota keluarga tersebut, 4 pria dan 7 wanita. Apakah itu kebetulan?

Sebelas pipa yang mencurigakan dan ditempatkan secara sembarang tersebut mendorong polisi untuk menyelidiki apakah pipa-pipa tersebut memiliki hubungan dengan dugaan ritual yang menyebabkan 11 anggota keluarga Bhatia tewas.

Seorang kontraktor dan tukang las yang telah memasang 11 pipa yang menonjol di dinding membantah adanya perencanaan atau instruksi di balik jumlah pipa yang aneh tersebut.

Kunwar Pal, kontraktor yang diberi tugas untuk merenovasi rumah berlantai 3 itu mengatakan ide perbaikan pipa itu berasal dari Lalit Bhatia.

Tahun Sebelum Kejadian

Pada awalnya keluarga besar ini merupakan keluarga yang bahagia, ya, kepala keluarga mereka Bhopal Singh, mereka berasal dari daerah Tohana, Rajashtan dan kemudian pada sekitar 1989/1990 pindah ke New Delhi dan hidup di sana sampai Bhopal Singh meninggal pada tahun 2007.

Setelah Bhopal Singh meninggal, banyak kejadian aneh yang menimpa keluarga ini, seperti Lalit yang menjadi pendiam, sering kesurupan, memberi tahu ibunya kalau dia dihampiri arwah ayahnya dan memerintahkannya untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Dan yang paling aneh adalah yang tadinya Lalit seorang anak bungsu, menjadi yang dituakan dan dihormati di keluarga itu. Dia membuat diary intruksi dari ayahnya yang kemudian menjadi bukti kuat dalam kasus ini.

Penyelidikan Polisi

Hasil dari penyelidikan polisi yang disampaikan itu menyatakan bahwa kematian disebabkan oleh bunuh diri secara massal. Hal ini disampaikan mengingat mereka menemukan 11 buku harian yang sudah disimpan selama 11 tahun dan di dalamnya terdapat bukti-bukti yang cukup kuat serta menceritakan asal muasal kenapa diary itu dibuat sampai kepada hal hal berbau mistis berkaitan dengan ritual pemujaan.

Dari petunjuk yang didapatkan dalam buku-buku harian tersebut menyebutkan berupa instruksi-instruksi sebagaimana mayat-mayat itu ditemukan, seperti wajah tertutup, mulut dilakban, bola kapas di masing-masing telinga. Setiap anggota keluarga mengikat tangan mereka sendiri, dan setelah itu mereka membuka ikatan mereka jika ritual sudah selesai.

4.    Teori

Bunuh Diri Massal

Barangkali teori ini muncul karena tidak adanya tanda-tanda kekerasan sama sekali pada jasad para korban. Seluruh anggota keluarga seakan secara sukarela menggantung diri mereka di langit-langit rumah memperkuat dugaan kalau mereka memang merencanakan bunuh diri massal.

Namun teori ini punya kelemahan. Di hari-hari terakhir mereka hidup sama sekali tidak terlihat depresi. Mereka menjalankan kegiatan sehari-hari seperti biasa. Monu dan Neetu berencana akan melanjutkan kuliah, Priyanka tengah merencanakan pernikahan, dan dua cucu laki-laki Shivam dan Dhruv bersekolah seperti biasa. Jadi sangat aneh bila mereka tiba-tiba bunuh diri.

Kecelakaan yang Tidak Disengaja

Dari semua teori tersebut mungkin inilah yang paling masuk akal. Keluarga tersebut memang sedang menjalani ritual seperti yang diperintahkan oleh Lalit sesuai dengan catatan buku harian yang menurutnya adalah perintah arwah ayahnya.

Kemudian semua anggota keluarga setuju untuk melakukan ritual tersebut. Tentunya dengan pikiran kalau proses itu hanya berlangsung sesaat saja. Mereka kemudian menyiapkan kain panjang yang membelit leher mereka dan digantung di atas langit-langit, lalu menutup mata dengan kain, sebagian membantu yang lainnya untuk mengikat tangan ke belakang. Sebelumnya sang nenek sudah ditempatkan di kamar terpisah.

Kemudian setelah semua persiapan telah selesai, mereka semua berdiri di atas bangku dan satu persatu mereka menjatuhkan bangku yang digunakan untuk berpijak. Entah karena salah perhitungan atau rencana yang dibuat tidak matang karena seharusnya ada seseorang yang akan membantu mereka melepaskan diri dari jerat tali gantungan. Hasilnya fatal. Mereka semua tewas tergantung.

 

CLOSING

Oke, sampai sini aja dulu. Kalo kalian suka bisa comment nanti biar gua bikin lagi. Sampai jumpa di bermalam berikutnya, bye.
😉

 Referensi :










 

adolfsbasthian
nobodysnafkin
nobodysnafkin dan adolfsbasthian memberi reputasi
2
498
8
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.1KThread83.3KAnggota
Tampilkan semua post
riodgarpAvatar border
riodgarp
#5
kasian, karena si Lalit yang sakit jiwa karena ditinggal bapaknya, akhirnya seluruh keluarga jadi korban

btw keadaan neneknya yg di kamar apakah meninggal karena kelaparan apa penganiayaan? kalo karena penganiayaan karena siapa?
0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.