- Beranda
- Stories from the Heart
Sekamar Kos Dengan Dia Season 3
...
TS
aguzblackrx
Sekamar Kos Dengan Dia Season 3
Fan Page : sekamar kos dengan dia

Part 1
#kemunculan Sinta
(Bersambung)
INDEX

Quote:
Part 1
#kemunculan Sinta
Suara adzan berkumandang, perlahan tangan ku terasa digoyangkan oleh seseorang. Iya dia via istriku membangunkan ku untuk solat subuh.
Setelah aku bangun dengan manja aku berjalan gontai menuju kamar mandi. Selesai melakukan kegiatan wudhu aku pun pergi ke mushola menggunakan sarung , baju koko dan peci hitam peninggalan bapak ku tak lupa memakai sendal jepit bermerkan swalow.
Udara yang dingin tidak merontokan niat ku untuk melaksanakan kewajiban terhadap Allah Swt berjamaah di mushola. Solat subuh dan berzikir pagi pun selesai aku pulang ke rumah melalui jalan setapak di kampung ku.
Selama perjlanan pulang Banyak orang yang sudah melakukan aktivitas . Ada yang sudah berangkat bekerja ke kantor, ada yang sudah jualan nasi uduk dan bubur ayam, dan bahkan sudah ada yang bersiap pergi ke pasar.
Sesampainya di rumah nampak sepi keadaanya. Maklum ibu sedang menginap di rumah kakak ku mas bono.
via pun ternyata sudah selesai sholat, namun sepertinya dia tertidur lagi masih menggunakan mukena yang dia pakai.
"Wah. Dia ketiduran lagi" gumamku dalam hati
aku tidak berani membangunkanya mungkin dia merasa masih lelah karena kemarin menjaga dan mengasuh keponakan ku serta pekerjaannya sebagai ibu rumah tangga.
Aku yang sudah tidak ngantuk berniat menonton Tv di ruang tengah namun Tiba tiba aku mencium aroma khas yang aku kenal. Perasaan ku saat itu senang dan bahagia karena sudah lama tidak menciumnya sejak dikosan dulu. Benar ini aroma kedatangan shinta, tidak biasanya selalu mendadak nongol yang membuat ku kaget.
Kemudian terdengar suara pintu terbuka dari ruang tamu.
"Cckkreek "
Lalu aku bergegas menuju arah depan rumah. Aku melihat seorang wanita yang tidak asing bagi ku. Rambutnya yang panjang dan wajahnya manis putih seperti orang jepang. Dia adalah sinta , jin penjaga ku yang sudah lama tidak aku temui.
Namun anehnya tidak biasanya dia membuka pintu.
Dia tersenyum ke arah ku, senyuman manis khasnya yang membuat diri ini terpesona olehnya.
"Hayy yan.... Gimana kabar mu?" Tanya sinta
" Eh.. ta koq kamu pakaiannya sepeti itu? ". Tanyaku pada sinta karena keheranan
"Awas yan..mata mu keluar. Melotot gitu" ketus sinta namun suara manjanya yang bikin aku senang.
Sebenarnya sinta selalu memakai pakaian gaun putih khas mbak kunti. Namun kali ini dia memakai pakaian layaknya manusia. Memakai celana jeans ketat dan kaos lengan pendek nampak pusarnya sedikit mengintip.
' ga biasnya ta. Menurut ku kurang bagus " protes ku kepada sinta
" Lah aku harus bagaimana?" Sinta bertanyA balik pada ku. Sambil.manyun menandakan dia tidak menerima saran ku.
"Pakai pakaian seperti di mimpi ku dulu , seperti robin di one piece " timpal ku sambil aku mengkedip kedipkan mata ku padanya.
" Huu... Dasar. Otak mesum. Udah punya istri masih mikir begitu. emang aku cewek apakah?" Sahut sinta begitu menohok. Namun gaya nya seperti abg gaul di jaman sekarang.
" Ya udh kalau ga mau nurut. Aku buang kamu ke tengah laut ' ancam ku namun sambil cengengesan menggoda sinta.
Namun kagetnya aku ketika shinta melakukan hal diluar nurul. Maksudnya dia melakukan nya spontan merubah pakaiamya persis seperti robin di dalam one piece. Temam teman bisa membayNgkan tampilannya pakaian bikini atasan bergaris hitam hijau dan celana pendek hotpans se selangkangan.
Aku terkaget dan tidak menduga hal demikian apa yang dilakukan Shinta membuat ku terpana.
Shinta kemudian mendekati ku perlahan tatapannya begitu menggoda . Tak sadar aku menelan lidah. Aku pun sampai lupa bahwa di kamar masih ada istriku tertidur.
"Ta.. ap ap apaa yang akan kamu lakukan Ta?" tanyaku pada Shinta meski mataku masih fokus dengan tubuh sinta yang begitu putih mulus langsing dengan pakaian begitu minim.
"Ini kan yang kamu mau ryan? " Goda sinta seraya medekati ku.
Dia berjalan berlenggak lenggok bagaikan super model dengan tatapan mata yang menggoda. Aku yang terpana seolah tak bisa bergerak lalu jari telunjuk nya yang dibalikan menuju dagu wajah ku.
Lalu Lirikan matanya menoleh ke arah sarung ku. Padahal aku hanya memakai sempak di dalamnya.
"Bahaya ini... Bisa ada pertempuran" fikir ku sepintas.
"Silahkan kalau berani. Aku ikhlas Shinta" jelas ku malah menantang shinta melakukannya.
Namun sebenarnya aku takut juga bagaimana seorang laki laki manusia bertempur dengan jin seperti shinta. Apakah nikmat atau ......xxx....
Seketika tangan shinta meraih sarung ku dan .....
Setelah aku bangun dengan manja aku berjalan gontai menuju kamar mandi. Selesai melakukan kegiatan wudhu aku pun pergi ke mushola menggunakan sarung , baju koko dan peci hitam peninggalan bapak ku tak lupa memakai sendal jepit bermerkan swalow.
Udara yang dingin tidak merontokan niat ku untuk melaksanakan kewajiban terhadap Allah Swt berjamaah di mushola. Solat subuh dan berzikir pagi pun selesai aku pulang ke rumah melalui jalan setapak di kampung ku.
Selama perjlanan pulang Banyak orang yang sudah melakukan aktivitas . Ada yang sudah berangkat bekerja ke kantor, ada yang sudah jualan nasi uduk dan bubur ayam, dan bahkan sudah ada yang bersiap pergi ke pasar.
Sesampainya di rumah nampak sepi keadaanya. Maklum ibu sedang menginap di rumah kakak ku mas bono.
via pun ternyata sudah selesai sholat, namun sepertinya dia tertidur lagi masih menggunakan mukena yang dia pakai.
"Wah. Dia ketiduran lagi" gumamku dalam hati
aku tidak berani membangunkanya mungkin dia merasa masih lelah karena kemarin menjaga dan mengasuh keponakan ku serta pekerjaannya sebagai ibu rumah tangga.
Aku yang sudah tidak ngantuk berniat menonton Tv di ruang tengah namun Tiba tiba aku mencium aroma khas yang aku kenal. Perasaan ku saat itu senang dan bahagia karena sudah lama tidak menciumnya sejak dikosan dulu. Benar ini aroma kedatangan shinta, tidak biasanya selalu mendadak nongol yang membuat ku kaget.
Kemudian terdengar suara pintu terbuka dari ruang tamu.
"Cckkreek "
Lalu aku bergegas menuju arah depan rumah. Aku melihat seorang wanita yang tidak asing bagi ku. Rambutnya yang panjang dan wajahnya manis putih seperti orang jepang. Dia adalah sinta , jin penjaga ku yang sudah lama tidak aku temui.
Namun anehnya tidak biasanya dia membuka pintu.
Dia tersenyum ke arah ku, senyuman manis khasnya yang membuat diri ini terpesona olehnya.
"Hayy yan.... Gimana kabar mu?" Tanya sinta
" Eh.. ta koq kamu pakaiannya sepeti itu? ". Tanyaku pada sinta karena keheranan
"Awas yan..mata mu keluar. Melotot gitu" ketus sinta namun suara manjanya yang bikin aku senang.
Sebenarnya sinta selalu memakai pakaian gaun putih khas mbak kunti. Namun kali ini dia memakai pakaian layaknya manusia. Memakai celana jeans ketat dan kaos lengan pendek nampak pusarnya sedikit mengintip.
' ga biasnya ta. Menurut ku kurang bagus " protes ku kepada sinta
" Lah aku harus bagaimana?" Sinta bertanyA balik pada ku. Sambil.manyun menandakan dia tidak menerima saran ku.
"Pakai pakaian seperti di mimpi ku dulu , seperti robin di one piece " timpal ku sambil aku mengkedip kedipkan mata ku padanya.
" Huu... Dasar. Otak mesum. Udah punya istri masih mikir begitu. emang aku cewek apakah?" Sahut sinta begitu menohok. Namun gaya nya seperti abg gaul di jaman sekarang.
" Ya udh kalau ga mau nurut. Aku buang kamu ke tengah laut ' ancam ku namun sambil cengengesan menggoda sinta.
Namun kagetnya aku ketika shinta melakukan hal diluar nurul. Maksudnya dia melakukan nya spontan merubah pakaiamya persis seperti robin di dalam one piece. Temam teman bisa membayNgkan tampilannya pakaian bikini atasan bergaris hitam hijau dan celana pendek hotpans se selangkangan.
Aku terkaget dan tidak menduga hal demikian apa yang dilakukan Shinta membuat ku terpana.
Shinta kemudian mendekati ku perlahan tatapannya begitu menggoda . Tak sadar aku menelan lidah. Aku pun sampai lupa bahwa di kamar masih ada istriku tertidur.
"Ta.. ap ap apaa yang akan kamu lakukan Ta?" tanyaku pada Shinta meski mataku masih fokus dengan tubuh sinta yang begitu putih mulus langsing dengan pakaian begitu minim.
"Ini kan yang kamu mau ryan? " Goda sinta seraya medekati ku.
Dia berjalan berlenggak lenggok bagaikan super model dengan tatapan mata yang menggoda. Aku yang terpana seolah tak bisa bergerak lalu jari telunjuk nya yang dibalikan menuju dagu wajah ku.
Lalu Lirikan matanya menoleh ke arah sarung ku. Padahal aku hanya memakai sempak di dalamnya.
"Bahaya ini... Bisa ada pertempuran" fikir ku sepintas.
"Silahkan kalau berani. Aku ikhlas Shinta" jelas ku malah menantang shinta melakukannya.
Namun sebenarnya aku takut juga bagaimana seorang laki laki manusia bertempur dengan jin seperti shinta. Apakah nikmat atau ......xxx....
Seketika tangan shinta meraih sarung ku dan .....
(Bersambung)
INDEX
Quote:
Diubah oleh aguzblackrx 27-03-2024 11:02
habibhiev dan 15 lainnya memberi reputasi
16
7.4K
209
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
aguzblackrx
#16
Part 5
Keisengan sinta
Perjalanan pulang setelah seharian bekerja memang melelahkan namun akhirnya aku telah sampai juga di rumah istana ku. Rumahku tampak sepi seolah tidak ada aktifitas di luar rumah.
Aku memarkirkan motor ku di halaman depan rumah. Seseorang membuka pintu depan rumah dan ternyata dia adalah istriku via
"Assalamualaikum" ucap salam ku dari luar rumah
"Waalaikumsalam"
Via menyodorkan tangannya Lalu aku pun menyambut tangannya kemudian punggung tangan kanan ku dicium olehnya.
"Eh mas. Sudah pulang. Aku sudah siapin makan atau mas pengen mandi dulu ?" Tawar via
"Oh iya. Enakan mandi dulu deh. " Jawab ku singkat
Aku pun masuk ke dalam rumah dan berjalan menuju kamar ku. Namun namanya Shinta masih saja membuntuti ku maklum kami sudah lama tidak bertemu. Baru saja masuk ternyata sudah ada di kamar ku sambil tiduran di atas kasur.
Layaknya tuan putri dia tiduran dengan kepala disandarkan di tangannya dan mengarah kepada ku. Sambil senyum-senyum ke arah ku yang sedang membuka baju. Aku oun heran dengan tingkahnya.
"Eh.. ngapain liat -liat? Gak malu apa? " Tanya ku yang masih membuka satu persatu pakaian ku.
"Suka-suka lah. Aku kan bebas mau ngapain aja" jawab Shinta sambil memainkan rambutnya yang panjang hitam itu.
"Yeee... Kalau napsu lihat pusaka ku gimana ? Aku kan repot jadinya" ucap ku sembari menyelimuti bagian tubuh bawah ku dengan handuk.1
"Ditutup juga, keliatan ini koq yan. Burik gitu weeekkk..."
Sambil memeletkan lidah nya dan menarik bawah mata imutnya ke bawah seperti meledek.
"Wuuhhh... Dasar jin centil mendingan Aruna saja yang temenin aku. Lebih kalem dia mah gak kayak kamu jail " ucap ku yang sedikit kesel karena tingkah Shinta tadi.
Shinta pun bangun dari kasur lalu berdiri kemudian bergerak mendekati ku.
" Eh... Alah bandingin aku lagi dengan Aruna?. Tak tinggalin lagi kamu yan. Mewek lagi dah " Ancamnya sambil
"Hayo.... Mau ngapain deket-dekat , n4psu yee? " Ucap ku memberi peringatan.
"Eee... Sorry yee...sorry ye.."balas ucapan sinta namun tangannya seolah ingin meraih handuk ku.
Setelah memakai handuk , akupun segera keluar kamar dan sedikit berlari. Shinta pun tidak tinggal diam melesat mengikuti ku ke kamar mandi.
Di depan kamar mandi aku membalikan badan dan memperingatkan sinta agar tidak mengganggu ku.
"Awas ya kalau nongol lagi. Ku jitak kepala mu Shinta " Ancam ku seraya mengayunkan tangan ku.
Shinta pun berhenti dari pergerakan nya dan melesat menembus tembok dapur. Dirasa aman aku pun masuk ke dalam kamar mandi dengan santainya.
Saat aku sedang mandi baru saja dua gayung air. Aku merasa hawa dingin yang begitu kuat menusuk seolah ke tulang ku. Padahal aku habis pulang kantor dan merasa gerah.
Terdengar suara cekikikan Shinta muncul di belakang ku. Ternyata dia yang meniupkan udara di sekitar kamar mandi penyebab rasa dingin ini menyeruak.
"Rasain kau yan. Haha" Ucap lirih Shinta dari belakang
"Kurang aseemm kau Ta. Kebangetan jahilin aku. Kalau aku sakit gimana nanti via bakal repot . " Ucap ku ketus semakin kesel.
Karena Sinta masih ada dibelakang ku. Aku berniat memberi pelajaran kepadanya. Ku tarik tangan nya yang lembut ke arah depan ku, tak perduli badan ku tanpa sehelai benang pun.
Shinta masih cengengesan meski wajah ku sudah terlihat sangat marah.
"Biasa aja kali itu muka. Jelek kayak Bagong di pewayangan haha" ucapnya yang sambil cekikikan.
Tanpa sepatah kata pun aku mengambil air segayung dan mengguyurkan nya ke kepala Shinta.
Air kecuran membasahi rambutnya dan juga bajunya . Aku ulangi lagi hibgga 3 guyuran gayung.
*Byuuurrrrrr byurrrrr byurrrrr"
tampak sekali baju shinta yang putih basah semua dari atas sampai ke kakinya. Fikir ku Aneh memang meski shinta adalah jin ternyata air bisa membasahi tubuhnya.
Namun aku terkaget saat melihat tubuh Sinta yang basah nampak menyembul gunung kembarnya. Namanya jin dia tidak memakai dalaman BH layaknya wanita. Bentuknya membulat menujulang dengan puting sedikit merah menyembul dari bajunya yang transparan. Mata pun tak bisa teralihkan melihat keindahan panorama alam tersebut.
Shinta pun masih diam berdiri di depan ku , namun tak terasa pusaka ku malah berdiri tegak kokoh bagaukan beton setelah melihat isi tubuh Shinta yang basah .
"Eh Yan... Kenapa mata mu melotot seperti lihat setan. Itu punya mu kenapa yan?" tanya Shinta
Kaget dengan ucapan sinta aku pun tersadar kalau pusaka ku bereaksi lalu aku sigap menutupi pusaka ku dengan gayung tadi.
"Lah... Iya kan kamu mah setan Ta heehee. Tapi setan centil wkwkkw " Jawab ku yang tadinya marah sekarang berubah tertawa .
" Eeee... Bilang aja kamu napsu yan ...weeeek... " Ucap Shinta sambil menutup gunung kembarnya.
"Normal lah.... Aku kan cowok tulen. Coba sini... Aku pegang tuh punya kamu Ta" ucapku dengan kedua tangan di arah kan ke dada shinta.
Fikiran kotor pun muncul berniat menarik baju sinta. Aku fikir tidak mengapa toh dia pun sudah sering melihat seluruh badan ku. Kali ini giliran ku melihat seluruh badannya.
Sinta pun sedikit bergerak mundur menghindari tangan ku.
"Eeehhh dasar messum .Coba kalau ..." Ucap sinta namun terpotong oleh suara ketukan dari luar kamar mandi.
"Tok... Tok... Tok"
"Mas ..maass..mas Ryan... lama banget sih di kamar mandinya. Aku sudah siapin makannya di meja. Nanti keburu dingin" teriak via dari luar kamar mandi.
"Iya....bentar lagi beres yang " teriak ku dari dalam kamar mandi.
Aksi ku pun gagal total , padahal ini adalah kesempatan langka menggoda sinta apalagi belum pernah merasakan dan melihat isi gunukan daging dari makhluk seperi sinta.
" Eh ... Tuh istri mu ... cepetan mandinya " ucap sinta.
Lalu sinta pun pergi menembus tembok kamar mandi entah pergi meninggalkan aku seorang diri
Ku selesaikan urusan mandi dan sesegera keluar kamar mandi. Serta melaksanakan sholat ashar di kamar ku. Namun tak nampak shinta lagi. Lega rasanya tidak dijahili jin centil tsb. Setelah sholat aku pergi ke meja makan yang ada di dapur rumah. Disana via sudah menunggu ku yang sedang duduk sambil memainkan hp nya.
"Sayang, masaknya enak banget keliatannya" puji ku pada istri ku supaya hatinya senang karena tadi sempat lama aku dengan Shinta .
"Oh iya mas. Ini aku masakin kesukaan mas. Balado cumi dan sayur SOP dan ini sambal terasi" jawab via sambil meletakan nasi di atas piring dan menyimpan nya di hadapan ku.
"Makasih ya. Syg . Kamu tau banget kesukaanku" ucap ku tersenyum ke arahnya.
Kemudian aku dan via makan bersama di dapur dengan lahapnya. Sedangkan ibu tidak ada di rumah karena sedang ada urusan di rumah saudaranya.
Setelah makan selesai, kami pergi ke ruang tengah sambil menonton tv didampingi Shinta yang sedang tiduran di kursi dengan posisi yang sama sambil menonton tv sesekali dia menoleh ke arah ku dengan menjulurkan lidahnya. Aku hanya. Tersenyum saja. Namun via tidak bisa melihatnya hanya aku saja yang bisa.
Saat sebelum aku berbicara dengan via , terdengar suara dari luar dan itu ......
(Bersambung )
Keisengan sinta
Perjalanan pulang setelah seharian bekerja memang melelahkan namun akhirnya aku telah sampai juga di rumah istana ku. Rumahku tampak sepi seolah tidak ada aktifitas di luar rumah.
Aku memarkirkan motor ku di halaman depan rumah. Seseorang membuka pintu depan rumah dan ternyata dia adalah istriku via
"Assalamualaikum" ucap salam ku dari luar rumah
"Waalaikumsalam"
Via menyodorkan tangannya Lalu aku pun menyambut tangannya kemudian punggung tangan kanan ku dicium olehnya.
"Eh mas. Sudah pulang. Aku sudah siapin makan atau mas pengen mandi dulu ?" Tawar via
"Oh iya. Enakan mandi dulu deh. " Jawab ku singkat
Aku pun masuk ke dalam rumah dan berjalan menuju kamar ku. Namun namanya Shinta masih saja membuntuti ku maklum kami sudah lama tidak bertemu. Baru saja masuk ternyata sudah ada di kamar ku sambil tiduran di atas kasur.
Layaknya tuan putri dia tiduran dengan kepala disandarkan di tangannya dan mengarah kepada ku. Sambil senyum-senyum ke arah ku yang sedang membuka baju. Aku oun heran dengan tingkahnya.
"Eh.. ngapain liat -liat? Gak malu apa? " Tanya ku yang masih membuka satu persatu pakaian ku.
"Suka-suka lah. Aku kan bebas mau ngapain aja" jawab Shinta sambil memainkan rambutnya yang panjang hitam itu.
"Yeee... Kalau napsu lihat pusaka ku gimana ? Aku kan repot jadinya" ucap ku sembari menyelimuti bagian tubuh bawah ku dengan handuk.1
"Ditutup juga, keliatan ini koq yan. Burik gitu weeekkk..."
Sambil memeletkan lidah nya dan menarik bawah mata imutnya ke bawah seperti meledek.
"Wuuhhh... Dasar jin centil mendingan Aruna saja yang temenin aku. Lebih kalem dia mah gak kayak kamu jail " ucap ku yang sedikit kesel karena tingkah Shinta tadi.
Shinta pun bangun dari kasur lalu berdiri kemudian bergerak mendekati ku.
" Eh... Alah bandingin aku lagi dengan Aruna?. Tak tinggalin lagi kamu yan. Mewek lagi dah " Ancamnya sambil
"Hayo.... Mau ngapain deket-dekat , n4psu yee? " Ucap ku memberi peringatan.
"Eee... Sorry yee...sorry ye.."balas ucapan sinta namun tangannya seolah ingin meraih handuk ku.
Setelah memakai handuk , akupun segera keluar kamar dan sedikit berlari. Shinta pun tidak tinggal diam melesat mengikuti ku ke kamar mandi.
Di depan kamar mandi aku membalikan badan dan memperingatkan sinta agar tidak mengganggu ku.
"Awas ya kalau nongol lagi. Ku jitak kepala mu Shinta " Ancam ku seraya mengayunkan tangan ku.
Shinta pun berhenti dari pergerakan nya dan melesat menembus tembok dapur. Dirasa aman aku pun masuk ke dalam kamar mandi dengan santainya.
Saat aku sedang mandi baru saja dua gayung air. Aku merasa hawa dingin yang begitu kuat menusuk seolah ke tulang ku. Padahal aku habis pulang kantor dan merasa gerah.
Terdengar suara cekikikan Shinta muncul di belakang ku. Ternyata dia yang meniupkan udara di sekitar kamar mandi penyebab rasa dingin ini menyeruak.
"Rasain kau yan. Haha" Ucap lirih Shinta dari belakang
"Kurang aseemm kau Ta. Kebangetan jahilin aku. Kalau aku sakit gimana nanti via bakal repot . " Ucap ku ketus semakin kesel.
Karena Sinta masih ada dibelakang ku. Aku berniat memberi pelajaran kepadanya. Ku tarik tangan nya yang lembut ke arah depan ku, tak perduli badan ku tanpa sehelai benang pun.
Shinta masih cengengesan meski wajah ku sudah terlihat sangat marah.
"Biasa aja kali itu muka. Jelek kayak Bagong di pewayangan haha" ucapnya yang sambil cekikikan.
Tanpa sepatah kata pun aku mengambil air segayung dan mengguyurkan nya ke kepala Shinta.
Air kecuran membasahi rambutnya dan juga bajunya . Aku ulangi lagi hibgga 3 guyuran gayung.
*Byuuurrrrrr byurrrrr byurrrrr"
tampak sekali baju shinta yang putih basah semua dari atas sampai ke kakinya. Fikir ku Aneh memang meski shinta adalah jin ternyata air bisa membasahi tubuhnya.
Namun aku terkaget saat melihat tubuh Sinta yang basah nampak menyembul gunung kembarnya. Namanya jin dia tidak memakai dalaman BH layaknya wanita. Bentuknya membulat menujulang dengan puting sedikit merah menyembul dari bajunya yang transparan. Mata pun tak bisa teralihkan melihat keindahan panorama alam tersebut.
Shinta pun masih diam berdiri di depan ku , namun tak terasa pusaka ku malah berdiri tegak kokoh bagaukan beton setelah melihat isi tubuh Shinta yang basah .
"Eh Yan... Kenapa mata mu melotot seperti lihat setan. Itu punya mu kenapa yan?" tanya Shinta
Kaget dengan ucapan sinta aku pun tersadar kalau pusaka ku bereaksi lalu aku sigap menutupi pusaka ku dengan gayung tadi.
"Lah... Iya kan kamu mah setan Ta heehee. Tapi setan centil wkwkkw " Jawab ku yang tadinya marah sekarang berubah tertawa .
" Eeee... Bilang aja kamu napsu yan ...weeeek... " Ucap Shinta sambil menutup gunung kembarnya.
"Normal lah.... Aku kan cowok tulen. Coba sini... Aku pegang tuh punya kamu Ta" ucapku dengan kedua tangan di arah kan ke dada shinta.
Fikiran kotor pun muncul berniat menarik baju sinta. Aku fikir tidak mengapa toh dia pun sudah sering melihat seluruh badan ku. Kali ini giliran ku melihat seluruh badannya.
Sinta pun sedikit bergerak mundur menghindari tangan ku.
"Eeehhh dasar messum .Coba kalau ..." Ucap sinta namun terpotong oleh suara ketukan dari luar kamar mandi.
"Tok... Tok... Tok"
"Mas ..maass..mas Ryan... lama banget sih di kamar mandinya. Aku sudah siapin makannya di meja. Nanti keburu dingin" teriak via dari luar kamar mandi.
"Iya....bentar lagi beres yang " teriak ku dari dalam kamar mandi.
Aksi ku pun gagal total , padahal ini adalah kesempatan langka menggoda sinta apalagi belum pernah merasakan dan melihat isi gunukan daging dari makhluk seperi sinta.
" Eh ... Tuh istri mu ... cepetan mandinya " ucap sinta.
Lalu sinta pun pergi menembus tembok kamar mandi entah pergi meninggalkan aku seorang diri
Ku selesaikan urusan mandi dan sesegera keluar kamar mandi. Serta melaksanakan sholat ashar di kamar ku. Namun tak nampak shinta lagi. Lega rasanya tidak dijahili jin centil tsb. Setelah sholat aku pergi ke meja makan yang ada di dapur rumah. Disana via sudah menunggu ku yang sedang duduk sambil memainkan hp nya.
"Sayang, masaknya enak banget keliatannya" puji ku pada istri ku supaya hatinya senang karena tadi sempat lama aku dengan Shinta .
"Oh iya mas. Ini aku masakin kesukaan mas. Balado cumi dan sayur SOP dan ini sambal terasi" jawab via sambil meletakan nasi di atas piring dan menyimpan nya di hadapan ku.
"Makasih ya. Syg . Kamu tau banget kesukaanku" ucap ku tersenyum ke arahnya.
Kemudian aku dan via makan bersama di dapur dengan lahapnya. Sedangkan ibu tidak ada di rumah karena sedang ada urusan di rumah saudaranya.
Setelah makan selesai, kami pergi ke ruang tengah sambil menonton tv didampingi Shinta yang sedang tiduran di kursi dengan posisi yang sama sambil menonton tv sesekali dia menoleh ke arah ku dengan menjulurkan lidahnya. Aku hanya. Tersenyum saja. Namun via tidak bisa melihatnya hanya aku saja yang bisa.
Saat sebelum aku berbicara dengan via , terdengar suara dari luar dan itu ......
(Bersambung )
Diubah oleh aguzblackrx 02-02-2024 14:48
jenggalasunyi dan 5 lainnya memberi reputasi
6