12.adeging part 3

dengan diterangi cahaya petromak yang terganting di langit langit bilik bambu itu bapak dan mas lengkung masih asik dengan obrolan,obrolan yang tidak terlalu penting hingga bapak mulai menanyakan perihal pusaka pusaka yang menggantung di dinding

“pusaka pusaka yang tergantung didinding itu milik mas lengkung semua?”Tanya bapak kepada mas lengkung

“bukan mas manu itu pusaka keluarga yang dikumpulkan dari generasi ke generasi dan disimpan agar pusakanya tidak sampai jatuh ke dasapati”jawab mas lengkung

“untuk apa dasapati mengumpulkan pusaka pusaka itu?” Tanya bapak penasaran

“mas nu kan tahu seperti apa kekuatan pusaka pusaka itu,mereka menggunakan pusaka pusaka itu untuk memperkuat posisi mereka sebagai abdi kinasih sang permoni”jawab maslengkung

“permoni…?abdi kinasih…?”Tanya bapak

“kalo masalah itu aku sendiri juga tidak tahu banyak mas nu”jawab mas lengkung menggeleng

malam pun semakin larut rasa lelah yang mulai hinggap kian mendera yang membuat obrolan mereka harus usai dan beristirahat dalam lelapnya tidur membawa bapak kedalam misteriusnya alam mimpi

dalam mimpinya bapak berdiri ditengah jalan setapak dengan pohon pohon rimbun disamping kiri dan kanannya,kemudian bapak mulai berjalan menapaki jalan setapak itu yang entah akan mengarah kemana ,dengan suasanya yang teramat gelapbapak melangkahkan kakinya dengan sangat hati hati melewati jalansetapak yang sedikit menanjak itu,bapak terus berjalan melewati jalanan sunyi itu hanya dtemani dengan gelapnya malam ,akhirnya bapak pun melihat ada setitik cahaya tak jauh dari hadapannya lambat laun bapak mulai melihat bangunan semi modern berdinding batu bata yang sudah diplester halus,saat bapak mulai semakin mendekat tiba tia bapak mendengar suara isak tangis seorang pria dari kejauhan bapak pun penasaran dan mulai mencarisuara tersebut,tak seberapa lama ia pun menemukan sumber dari suara itu ,dilihatnya dari jauh sesorang pria sedang digantung terbalik dengan kaki diatas ,ia tergantung pada semacam palangan dari bambu ,tanpa mengenakan busana apapun menutupi tubuhnya dengan kedua tangan yang dikat tali di punggungnya, mengetahui itu bapak pun bergegas bersembunyi disemak semak tinggi untuk mengamatinya ,didepan seorang pria yang sedang digantung bapak melihat ada 2 orang laki laki berpakaian serba hitam salah satu pria itu membawa bak plastic besar yang kemudian ia letakkan tepat dibawah kepala pria yang menggantung dihadapan mereka tersebut,dan salah satu pria lain terlihat seperti sedang memegang parang yang berkilat kilat diterpa cahaya bulan yang remang dimalam itu,sosok pria yang seang menggantung itu tak henti hentinya menangis tersedu sedu,tak seberapa lama pria yang tengah membawa parang itu mengarahkan parangnya kearah leher pria yang menggantung tersebut,pria yang tengah membawa parang itu mulai mengesek gesekan parangnya dileher pria yang tenggah menggantung tersebut dan “cras”drah pun menyembur dari arah leher pria yang tergantung itudan mengucur kearah bak plastik yang ada dibawahnya,pria tergantung itu seketika terkejang dibawah palangan itu ,masih engan setengah hidup kemudian pria membawa parang itu mengarahkan parang nya kearah tubuh pria yang tengah terkejang dan mulai merobek perutnya seketika organ didalam perutnyapun menyembul keluar dan jatuh kedalam bak plastic bercampur dengan darah yang telah tertampungmengetahui darah sudah memenuhi bak palastik besar itu pria kedua pun mengambilnya dan membawanya kedekat tembok lalu menguaskannya kea rah tembok yang belum berwarna itu seketika itu tembok berwarna merah setelah darah di bak itu habis priakedua lalu membawa sisa organ tubuh pria tergantung tadi kearah depan rumah yang ternyata sudah terdapat lubang disana dan memasukkannya kedalam lubang itu lalu menguruknya dengan tanah,tubuh yang sudah tergolek tak bernyawa di palangan itu segera diturunkan lalu pria yang membawa parang itu memotongnya menjadi beberapa bagian lalu menyerahkannya pada pria ke 2,pria kedua pun membawa potongan tubuh itu kesudut rumah dan menguburkannnya di keempat sudut rumah tersebut bapak yang melihat pemandangan itu sontak bergidig ngeri pemandangan tak manusiawi itu membuat tubuh bapak lemas tak bertenaga dicengkeram kengerian yang seakan agan terus mengikis keberanian bapak, kemudian si pria yang membawa parang itu terdengar berbicara kepada pria ke 2

“tumbalnya masih kurang ini ,”ujar pria yang membawa parang

“berapa lagi ini lek?”ujar pria 2

“ya paling tidak sampai rumah ini jadi berwarna merah “ujar pria yang membawa parang itu dengan santainya

”ya paling nggak 20 nyawa lagi cukup mungkin “ujar pria ke 2 sembari memmasukkan bagian tubuh yang telah terpotong itu ke setiap sudut rumah

“ya nanti aku bilang sama ndoro aryo sentiaji biar disiapi lagi tmbalnya lebih banyak”ucap pria 1 dengan mulai mengelap parangnya yang dipenuhi darah yang belum sepenuhnya mengering,namun tiba tiba pria yang membawa parang tadi melihat kearah bapak yang tengah bersembunyi dirimbunya semak semak,dan mulai berjalan kearah bapak sembari menghunuskan parang di tangannya langkah pria itu perlahan semakin dekat,membuat detak jantung bapak semakin berdegup kencang ,bapak tahu perasan takut yang tengah menyelimuti pikirannya itu tak akan mampu ia tahan , setelah tepat berada di depan semak tempat bapak bersembunyi pria itu pun langsung menebaskannya kearah persembunyian bapak ,seketika itupun bapak terbangun dari mimpi panjangnya mimpi tentang kebiadabpan manusia,pagi itu terlihat mas lengkung sedang terduduk diluar rumah bapak pun menghampiri mas lengkung lalu menceritakan perihal mimpinya semalan dan menyebut satu nma yang mengejutkan kedamaian hati mas lengkung pagi itu

“sentiaji……”ucapnya dengan wajah menegang

“iya mas lengkung apa sampeyan tahu siapa dia?”Tanya bapak kembali

“sentiaji itu nama lain dari tosan mas manu manusia biadab yang tega mengorbankan puluhan nyawa hanya demi hasrat duniawi”ucap mas lengkung dengan nada tertekan

“tosan dari dasapati itu mas lengkung?”Tanya bapak mempertegas

“ iya masnu sampeyan harus lebih berhati hati mulai sekarang hindari berurusan dengan mereka untuk saat ini”ujar mas lengkung mengingatkan

“iya mas lengkung tak usahain ,oh iya mas bentar lagi aku nglanjutin perjalanan ke jolo sutro takut nanti waktunya gak keburu”ujar bapak kepada mas lengkung

“oh gitu mas ,ya sudah kalo mas manu mau lanjutin perjalanan ,tapi masnya siap siap dulu baru ntar kita makan nanti tak temenin sampai bawah ya mas sekalian aku mau ngarit lagi”ujar mas lengkung kepada bapak

“iya mas “ujar bapak yang langsung menuju kamar mandi untuk bersiap siap setelah persiapan bapak selesai bapak pun berjalan menuju meja ruang tamu yang telah terhidang sayur bayam sambal terasi dengan nasi yang masih hangat ,bapak pun mulai mengisi perutnya setelah bapak merasa cukup bapak pun mulai bercengkrama pendek dengan mas lengkung ,dan mereka berdua pun mulai berjalan bersama melewati jalan menurun menuju arah desa kromengan beberapa ratus meter kemudian mas lengkung pun berhenti di tempat biasanya Ia merumput mengetahui itu bapakpun berpamitan kepada maslengkung untuk melanjutkan perjalanannya,bapak terus berjalan melewati jalan desa yang terasa sangat sejuk dan asri waktu itu,terkadang bapak sesekali berhenti untuk beristirahat dan melanjutkan perjalanan lagi hingga tak terasa bapak sudah sampai di desa kromengan sore itu bapak yang mulai lapar pun mulai menengok kiri kanan untuk mencari warung makan hingga tak seberapa lama bapak menemukan arung makan yang tegah dicarinya itu bapak pun bergegas memasuki warung tersebut yang dijaga oleh seorang wanita setengah baya yang langsung menyambut bapak

“mau cari apa pak?”ucap wanita itu menyapa

“mau makan buk adanya lauk apa ya?”Tanya bapak kembali

“lauknya inggal telur dadar sama kuah kare pak”jawab wanita setengah baya itu

“ya sudah itu aja buk gapapa”jawab bapak

wanita itu pun langsng menyiapkan apa yang dipesan bapak,lalu menyerahkannya kebapak

“minumnya apa pak?”Tanya wanita setengah baya itu lagi

“kopi aja buk”jawab bapak

wanita setengah baya itu pun langsung menyiapkan kopi untuk bapak

tak seberapa lama bapak melihat 2 orang pria yang terlihat taka sing sedang memasuki warung bapak mencoba mengingat ingat siapa gerangan kedua orang tersebut saat tiba tiba pria setengah tua berucap kepada penjaga warung

“bu darsih rokok biasanya satu bungkus”ujar pria tua tersebut

“oh ada pak manto bentar tak ambilin ya pak “ujar penjaga warung yang ternyata bernama bu darsih

“ton kamu gak beli rokok sekalian”ujar pria bernama pak manto kepada seorang pria yang lebih muda di sebelahnya

“nggak lek rokokku masih ada “ujar pria disebelahnya

“oh ya sudah”ujar pria bernama pak manto kepada pria muda disebelahnya

“lho masnya ini orang baru ya”ujar pak manto ramah kepada bapak

“oh saya cuman kebetulan lewat sini aja pak”jawab bapak

“oalah lha masnya ini tujuannya mau kemana?”Tanya pak manto kembali

“mau ke blitar pak “jawab bapak

“ooo berarti satu arah kita mas saya juga mau ke kesamben nengok saudara,sekalian bareng aja mas biar gak jalan sedirian “ujar pak manto dengan nada ramah

“boleh pak”jawab bapak menerima jakan pak manto kemudian mereka pun berbincang agak lama ,lalu memutuskan untuk melanjutkan perjalanan.

didalam perjalanan mereka bertiga hanya saling diam ,bapak yang sedari tadi seperti tidak asing dengan kedua orang itu terus mencoba mengingat ingat siapa gerangan mereka tak terasa mereka telah sampai dijalan turunan yang terlihat amat sepi disekitar bendungan karang kates.

(jadi yang belum tahu Bendungan Karangkates mulai dibangun oleh pemerintah antara tahun 1975-1977 dan diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tahun 1977 untuk dijadikan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).dan sekarang tidak hanya jadi PLTA tapi juga jadi destinasi wisata kab.malang)

lamat lamat bapak mulai mengingat siapa mereka berdua.kedua pria itu adalah pria yang sama yang ditemuinya dalam mimpinya semalam.seketika bapak pun terkesiap ketia ia mulai mengingatnya seketika itupun bapak merasa keringat dingin mulai menetes dipunggungnya mengingat kesadisan kedua pria itu,

“tosan….”ucap bapak setengah berbisik

mendengar itu kedua pria itu pun sontak menoleh kearah bapak bersamaan dengan pandangan mengintimidasi

“darimana kamu tahu nama itu ujar pria muda disamping pak manto”Tanya pria itu sembari melotot kearah bapak

“benar dugaanku ternyata kalian berdua ini ternyata abdi keluarga terkutuk itu”ucap bapak mencoba memberanikan diri

“sepertinya kita sudah ketahuan ton ya sudah lah hajar saja tapi jangan sampai keluar banyak darah ya saying nanti kalo Cuma sedikit darahnya”ujar pak manto kepada tono

tono pun langsung melayangkan tinjunya kepada bapak namun yang tak diduga tono adalah bapak mampu menghindari setiap pukulan yang dilayangkan oleh tono setelah terlihat celah bapak pun menendang sekuat tenaga kearah perut tono,mendapat tendangan dari bapak tonopun langsung tersungkur jatuh,pak manto yang sedari tadi hanya melihat pun akhirnya maju menyerang bapak saking cepatnya gerakan pak manto bapak pun tanpa sadar sudah terjatuh ketanah setelah menerima pukulan keras dari pak manto tepat di rahangnyamengetahui itu bapak pun bergegas berdiri dan menyerang pak manto dengan gerakan gerakan yang pernah ia pelajari di sanggar pamulangan mendapati serangan bapak yang semakin beringas pak manto pun terpukul mundur,tiba tiba dari arah samping bapak tono yang sudah menghunus belati sepanjang satu jengkal tangan itu mulai menghujamkannya kearah bapak namu lagi lagi bapak mampu menghindarinya dan sepersekian detik kemudian belati di genggaman tono sudah berpin dah ketangan bapak dengan cepat bapak mulai menghujamkan dan menyabetkan belati itu kearah tono dengan gerakan pencak silat yang dimilikinya belati itu berhasil menusuk dan menyayat beberapa kali ke tubuh tono ,mendapati serangan itu bukannya terjatuh tono malah tertawa kegirangan luka luka yang telah dibuat oleh bapak tiba tiba menutup dan kembali seperti semula mengetahui itu bapak pun terkejut lalu berpindah menyerang pak manto ,saat belati tajam itu menghujam tubuh pak manto ,terlihat pak manto hanya diam tak bergeming belari yang tadi berhasil membuat luka ditubuh tono sama sekali tidak berpengaruh pada tubuh pak manto bapak terus saja menghujamkan belati itu ketubuh pak manto namun pak manto hanya tersenyum getir mendapati usaha bapak ,

“le belati mu itu gak akan pernah bisa melukai aku le kamu salah pilih musuh le coba kamu nurut aja tadi pasti gak bakal kami siksa hahahah”ujar pak manto sinis

tiba tiba dari arah belakang bapak , tono pun melancar kan pukulan kerah bapak seketika itu bapak jatuh tersung kur yang lang sung dihajar lagi oleh tono,belati yang dipengang bapak sudah terjatuh dari tangannya yang kemudian dipungut oleh pak manto,yang tengah menghampiri bapak dengan belati terhunus ditangannya,bapak yang telah kehilangan tenaganya hanya mampu pasrah saat pak manto hendak menusukkan belati itu kearah leher bapak,namun tiba tiba sesuatu yang aneh terjadi kantong jagat yang dibawa oleh bapak tiba tiba mengeluarkan cahaya merah teramat terang membuat pak manto yang mendak menusukkan belati itu mundur beberapa langkah kearah belakang ,tenaga bapak yang tadi sudah habis tiba tiba terkumpul kembali diraihnya kantong jagat di sakunya lalu memasukkan tanganya kedalam kantong jaga lalu ditariknya keris kiyai setan kober yang ada didalam kantong jagat itu keluar,tiba tiba cahaya merah muncul dari bilah keris tersebut lalu terbang terlepas dari gengaman bapak,mengetahui keris itu terlepas dari genggaman bapak pak manto pun tak menyianyiakan kesempatan dihujamkan lah belati itu kearah bapak dengan sekuat tenaga ,namun seketika tangan pak manto terhenti saat ia mengetahui ada tangan teramat besar sedang memegangi pergelangan tangannya dihadapannya kini terpampang sosok tinggi besar dengan badan berotot berkulit hitam sedang berjongkok di hadapnnya terlihat 2 tanduk besar tumbuh didahinya dengan gigi tajam yang berderet motanya memancarkan cahaya merah yang sangat mengerikan.dengan masih memegang pergelangan tangan pak manto sosok itu pun berdiri mengangkat pergelangan tangan pak manto,pak manto yang mencoba berontak pun hanya sia sia ketika makhluk setinggi 3 meter itu mulau menarik putus tangan pak manto yang lain hanya seprti memutuskan daun dari tangkainya mendapati itu pak manto pun hanya mampu berteriak kesakitan saat makhluk besar itu mulai menarik putus tangan dan kakinya melihat pak manto tak sadarkan diri makhluk itu pun mengalihkan pandangan kearah tono dalam sekejap makhluk mengerikan yang tadi ada dihadannya sudah beralih ke belakang tono tangan besar makhluk tersebut dalam sekejap sudah berada dikepala tono dan mengangkatnya lalu meremasnya “bletak” suara kepala tono yang telah hancur lebur dalam cengkeraman makhluk tersebut melihat tubuh tono sudah tak bergerak makhluk itu kembalimenghampiri pak manto yang tengah mengerang erang tak berdaya lalu mengangkatnya lagi dan membatingnya berulang kali hingga terdengar suara patahan tulang yang seakan akan sedang ditumbuk setelah tubuh itu sudah tak berbentuk makhluk itu pun melemparkannya lalu melompat tinggi keatas dan muncul cahaya merah itu lagi yang menyelimuti tubuh makhluk tersebut cahaya merah itu perlahan mengecil dan turun kearah genggaman tangan bapak dan berubah kembali menjadi keris bapak masih belum bisa percaya dengan apa yang barusan ia saksikan makhluk tersebut merubah seseorang yang tak bisa bapak kalahkan menjadi mainan untuknya,dengan rasa keterkejutan yang belum hilang bapak menyarungkan kembali keris itu kembali kewarangkanya dan memasukkannya kembali kedalam kantong jagat pemberian eyang guru.

disuatu rumah besar bergaya jawa seseorang terlihat tengah membanting benda benda dihadapannya dengan penuh amarah

“siapa yang berani beraninya membunuh abdiku yang paling setia ,keparat”ucap sosok pria setengah baya yang kemudian terduduk di kursi goyang dengan mengeratkan giginya.

malam itu bapak melanjutkan perjalanan lagi menuju ke pantai jolosutro ditemani dengan ingatan kan kejadian yang baru saja ia alami kejadian penuh darah yang perlahan lahan membuat bapak semakin terbiasa dengan kejadian tak biasa,malam masih menyelimuti bersama hembusan angin dingin yang terus membelai menemani perjalanan bapak menembus kesunyian malam.