Nonton karena dipaksa pacar akhirnya tapi cuma mau bilang pantas aja ini film flop. filmya terlalu woke

ini King Magnifico villainnya dari mana njir? niat dia dari awal itu baik. dia mau mewujudkan keinginan orang dan membuat rakytatnya bahagia.  Dia melakukan semua yang dia inginkan bukan untuk kepentingan pribadi. melainkan kepentingan rakyat. kalau mendengar lirik dari theme dia malah disebut kalau rakyat bahkan  gak dikenakan pajak, mereka tinggal disitu gratis dan segala kebutuhan mereka terpenuhi.  Maginifico gak butuh apapun dia sudah punya segalanya. rakyat yg butuh Magnifico

Dia bikin aturan gak akan mewujudkan semua keinginan karena pastinya banyak oang yg punya keinginan tidak baik dan hanya akan mewujudkan keinginan yg mendatangkan manfaat buat orang banyak

nah disini Asha bangke protes sama Magnifico karena dia belum jg mewujudkan keinginan kakeknya yaitu ingin menginspirasi generasi muda? fucking what? permintaan ini sendirinya gak jelas dan vague. menginspirasi buat melakukan apa? gimana kalau generasi muda tsb terinspirasi buat melakukan sesuatu yg jahat?

Setiap keinginan itu ada konsekuensi. gak semua orang punya keinginan baik. gimana kalau ada yg punya keinginan mau mencelakakan orang lain? atau yg punya keinginan baik pun belum tentu itu keinginan gak bakal mendatangkan efek jangka panjang yg buruk tanpa dia sadar. ada jargon "be careful what you wish for"

Kalau sudah pernah nonton film Bruce almighty pasti tau di film tsb ketika Bruce jadi tuhan dan mengabulkan keinginan semua orang maka yg terjadi adalah bencana karena tdk sedikit orang yg punya keinginan tidak baik. jelas sekali sih ini movie diperuntukkan untuk golongan pro-choice di amrik. 

Entah mungkin cuma ane yg overthinking tapi ini filmnya seperti lagi meledek tuhan sih. King Magnifico itu gambaran tuhan. orang yg punya kekuasaan tinggi dan bisa mengabulkan permintaan dan gak minta apapun dari subjeknya selain apresiasi dan rasa terima kasih. tapi malah digambarkan sebagai villain

score film : 2/10