Pada Selasa 28 November 2023, Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo – Gibran memulai gerakan sosialisasi salah satu program mereka.

Gerakan sosialisasi program tersebut berupa makan siang gratis untuk anak sekolah dan pesantren serta bantuan gizi untuk anak dan ibu hamil yang dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia.

Ketua TKN Prabowo – Gibran, Rosan Perkasa Roeslani mengatakan gerakan sosialisasi program itu adalah pembuka kampanye mereka yang riang dan gembira, penuh gagasan, dan bermanfaat bagi masyarakat.

Rosan menambahkan bahwa gerakan ini menjadi gambaran seandainya masyarakat memilih Prabowo – Gibran menjadi pemimpin Indonesia kelak.

Bahkan Rosan yang kelahiran Jakarta itu menegaskan bahwa program makan siang dan susu gratis serta bantuan gizi pasti dijalankan jika Prabowo – Gibran menang Pilpres 2024.

Dengan gerakan sosialisasi program makan siang dan susu gratis serta bantuan gizi, masyarakat akan mulai merasakan manfaat dari program itu serta paham maksud dari Pak Prabowo meluncurkan program itu.

Rosan menjelaskan Pak Prabowo dan Mas Gibran menyaksikan langsung fakta di lapangan bahwa masyarakat Indonesia masih perlu dibantu dalam memenuhi kecukupan gizinya.

Seperti para ibu yang perlu dibantu demi mengatasi kekhawatiran soal gizi, ancaman stunting, serta pemenuhan kebutuhan makan siang bagi anak.

Termasuk pula gizi untuk ibu hamil yang tak kalah penting supaya anak-anak Indonesia tidak kalah sejak dalam kandungan.

Program terkait gizi ini sendiri akan menjadi langkah strategis dari Prabowo – Gibran demi ciptakan SDM Indonesia yang mampu mendukung Indonesia jadi negara maju, Indonesia Emas 2045.

Sumber : https://nasional.kompas.com/read/202...oogle_vignette

Sementara itu, Sekretaris TKN Prabowo – Gibran, Nusron Wahid menjelaskan bahwa pihak Paslon nomor urut 2 berencana mendistribusikan paket makanan dan susu ke masyarakat di 200 kota dan kabupaten.

Sosialisasi program itu akan dilakukan selama 2 pekan awal masa kampanye Pilpres 2024, di mana 1 pekan untuk 100 kota/kabupaten.

Nusron juga menegaskan bahwa TKN dan Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo – Gibran di tiap daerah akan terus membagikan paket makan siang dan susu gratis sepanjang masa kampanye.

Harapannya, selama masa kampanye paket makan siang dan susu gratis ini dapat tersalurkan di 514 kabupaten/kota seluruh Indonesia.

Sumber : https://www.beritasatu.com/bersatu-k...alam-dua-pekan

Bayangkan saja, orang tua mana yang tidak ingin kebutuhan gizi anaknya tercukupi. Orang tua mana yang tidak inginkan anaknya dari bayi hingga remaja alias ABG sehat dan tidak kekurangan.

Orang tua mana yang tidak inginkan anak-anaknya menjadi ‘gemoy’ alias sehat, gizi tercukupi, dan tidak serba kekurangan.

Hal itulah yang agaknya ingin disampaikan oleh Prabowo – Gibran terkait kesan ‘gemoy’ yang mereka tampilkan di masyarakat.

Persona presiden gemoy sebenarnya memiliki penjelasan tersendiri dalam political branding.

Dalam sebuah artikel yang diposting oleh pasla.jambiprov.go.id yang berjudul “Political Branding: Pengertian dan Manfaatnya” ada hal yang menarik untuk disimak bersama.

Menurut artikel yang mengutip berbagai referensi buku dan jurnal tersebut dikatakan branding adalah hal yang makin penting guna ciptakan persepsi positif di kalangan pemilih, khususnya pemilu.

Political branding merupakan strategi komunikasi bagi parpol atau kandidiat mengontrol pesan, mengenalkan diri, membangun kepercayaan, dan memotivasi pemilih untuk mendukungnya.

Beberapa elemen penting dalam political branding mencakup visual identity, suara dan intonasinya, penyampaian pesan, dan karakter.

Semua elemen tersebut mesti dikelola dengan baik guna ciptakan citra positif di benak pemilih, dalam hal ini pemilih yang akan membentuk Indonesia di masa mendatang.

Sumber : https://pasla.jambiprov.go.id/politi...an-manfaatnya/

Political branding ini lah yang ditangkap oleh paslon Nomor 2 Pilpres 2024 Prabowo-Gibran dengan dasar kesan yang terbentuk di masyarakat.

Prabowo yang suka menari atau berjoget di sela-sela kampanye terlihat ‘gemoy’ di mata generasi muda, namun ada suara nyinyir yang mengatakan bahwa hal tersebut hanyalah gimmick.

Pertama kali yang harus ditekankan adalah Prabowo sebelum dicap ‘gemoy’ oleh anak-anak muda memang sedari awal suka menari.

Istilah ‘gemoy’ justru terbentuk oleh para anak muda secara organik apalagi dengan adanya Gibran sebagai cawapres yang notabene masih berusia muda yakni 36 tahun.

Ketua TKN Prabowo – Gibran Rosan Roeslani sebelumnya pernah menyampaikan bahwa ‘gemoy’ yang sekarang menjadi perhatian anak muda tumbuh secara organik.

Kesan presiden gemoy hanya menjadi alat untuk menarik perhatian para pemilih muda yang memang menjadi target utama TKN.

Ketika telah menjadi perhatian anak muda, maka pihak TKN Paslon Nomor 2 akan dengan mudah menawarkan program kerja Prabowo – Gibran kepada kawula muda.

Sumber : https://www.antaranews.com/berita/38...emoy-ke-publik

Berdasarkan survei versi Indikator terkait elektabilitas capres-cawapres di mata tiap generasi, paslon Prabowo-Gibran dipilih oleh 52,4 persen Generasi Z (kelahiran 1996 – 2009).

Survei yang dilakukan sepanjang 27 Oktober – 1 November ini juga menunjukkan bahwa 40 persen milenial (kelahiran 1981 – 1996) memilih Prabowo-Gibran sebagai capres-cawapres mereka.

Prabowo – Gibran juga unggul di kalangan Generasi X (kelahiran 1965 – 1980) dengan elektabilitas 32 persen.

Paslon nomor urut 2 tersebut hanya kalah elektabilitasnya di generasi Baby Boomers (kelahiran 1946 – 1964) di mana mereka berada di posisi kedua (31,7 persen).

Sumber : https://www.cnnindonesia.com/nasiona...oom_infografis

Kini paslon Prabowo – Gibran mulai melancarkan kampanyenya untuk generasi muda Indonesia, generasi muda yang akan menjadi ujung tombak dalam mencapai Indonesia Emas 2045.

Bermula dari ‘presiden gemoy’ yang riang gembira maka para anak muda mulai tertarik untuk mengetahui apa sih program dari paslon Prabowo – Gibran.

Ternyata salah satu programnya ialah pemenuhan gizi anak sekolah dan ibu hamil yang disosialisasikan lewat program kampanye yang baru saja berjalan yakni pembagian makan siang dan susu.

Harapannya adalah agar generasi Indonesia ke depan menjadi ‘gemoy’ alias sehat dan tidak kekurangan gizinya.