Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

dzaki999925Avatar border
TS
dzaki999925
RAYUAN PULAU TERKUTUK




RAYUAN PULAU TERKUTUK

PART 1



Rayuan pulau terkutuk

Deru ombak menghiasi indahnya pantai kala itu. Suara burung-burung camar seolah bernyanyi mengiringi kebahagiaan kami.

Ya, hari itu hari yg begitu indah, hari yang selalu kami nantikan, hari dimana kami merasakan manis nya bulan madu.

Kami menghabiskan waktu bersama, penuh cinta, penuh kehangatan dan tentunya kebahagiaan.

Namun, seiring berjalannya waktu ,aku tau bahwa hari itulah adalah hari dimulainya hal terburuk dalam hidup kami.


Namaku James, dan istriku Victoria.
Kami menikah beberapa hari lalu.

Kami telah berkenalan dari kecil, mempunyai mimpi-mimpi bersama, hingga takdir mempertemukan kami di pelaminan.

Aku selalu mengingat impian istriku saat kecil dulu, saat itu kami terbiasa bermain di kebun belakang rumah, kami sering membicarakan impian-impian konyol. Hingga suatu kali Victoria berkata,
“James, aku ingin suatu saat kita bisa berlibur di curse island ” kata Victoria penuh harap.

“Curse island???, dimana itu? Namanya terdengar menyeramkan” ucapku polos, karena memang aku tak pernah mendengar nama pulau tersebut.

“Curse island ada di Asia tenggara, disana kita bisa menikmati hangatnya matahari tropis, disana juga ada masyarakat kuno yang mempunyai tradisi unik, aku sangat bersemangat ingin kesana James, aku mengetahui nya dari televisi, beberapa orang membuat video perjalanan di pulau itu, dan itu membuatku sangat ingin pergi kesana James” kata Victoria menggebu. Terlihat matanya berbinar dan wajahnya yg penuh semangat memandang kearahku.

Sejak saat itu aku bertekad akan membawa Victoria berlibur kesana. Meskipun aku sendiri tak tau seindah dan semenarik apa pulau itu.

Tahun berganti tahun, Victoria tak lagi membahas rencana liburan nya tersebut, tapi aku tau, dia pasti tak akan pernah melupakan keinginan nya.

Victoria tumbuh menjadi gadis cantik dengan kecerdasan diatas rata-rata, dia selalu menjadi bintang di kelas. Dia berkuliah di universitas ternama, mengambil jurusan ilmu politik, dan kini dia menjadi staf kenegaraan di usia yang masih sangat muda.

aku sendiri tumbuh menjadi pria dewasa yang mapan di usia muda.

Aku bekerja di sebuah perusahaan besar di Eropa dan itu membuatku mempunyai penghasilan yang lumayan dan cukup untuk mengajak Victoria berlibur ke pulau impian nya .

Namun, karena kesibukan, kami lupa dengan impian kami untuk pergi ke curse island.

Hingga akhirnya aku memutuskan untuk menikahi Victoria.

Aku rasa setelah berpacaran lebih dari 10 tahun,sudah cukup untuk kami saling mengenal satu sama lain, sehingga aku ingin mengukuhkan hubungan kami ke bahtera pernikahan, dimana dia akan menjadi milik ku seutuhnya.

Seorang teman masa kecil yang manis, penuh semangat, cantik dan perhatian, kini menjadi teman hidup yang akan menemaniku dalam senang maupun sedih dalam suka maupun duka, hingga aku tutup usia. Itulah harapan kami.

Namun harapan tinggal harapan, karena manusia tentunya hanya bisa berharap dan bermimpi, dan selanjutnya takdir lah yang akan mengabulkan impian itu atau pun menghancurkan impian tersebut.


Hari-hari menjelang pernikahan , aku mencoba mencari-cari tempat bulan madu yang indah buat kami.

Ya, kapan lagi kami bisa berlibur bersama.

Dengan kesibukan yang begitu padat, maka, bulan madu adalah waktu yang tepat bagi kami untuk membuang penat kesibukan selama ini, dan waktu yang tepat untuk kami menghabiskan waktu dengan bermesraan berdua.

Ketika jariku ingin mengetik dan mencari tempat yang cocok untuk bulan madu di internet, tiba-tiba aku teringat impian Victoria waktu kecil, yaitu curse island.

Akupun segera mencari tau tentang pulau itu di internet dan youtube.

Dan seperti Victoria, akupun langsung terkesan dengan keindahan pulau itu, pulau tropis yang indah, dengan laut biru yang jernih, pohon-pohon kelapa yang menghiasi pantai, juga pondok -pondok yang nyaman, yang tentunya cocok untuk kami menghabiskan waktu berdua.

Meskipun, aku juga membaca sebuah artikel bahwa, beberapa orang hilang secara misterius di pulau itu. Tapi aku tak peduli, karena kita bisa saja hilang di manapun, jika kita tidak berhati-hati dan memperhatikan standart safety bagi diri kita sendiri.

Aku merasa seperti tersihir, dan ingin segera pergi kepulau itu untuk berbulan madu.

Acara pernikahan pun akhirnya terlaksana.
Kami menjalani acara itu dengan penuh bahagia. Teman-teman terdekat kami pun terhanyut dengan rasa haru melihat kami menikah.
Karena mereka tau bahwa kami telah menjadi teman dekat sejak kecil, berpacaran selama bertahun tahun dan akhirnya menikah.

Sepertinya kami menjadi pasangan kekasih yang sempurna dimata mereka.

Victoria pun menagis haru saat aku memberinya tiket perjalanan ke curse island.

Dia makin tak sabar untuk pergi ke pulau itu, pulau impian nya semenjak kecil.

Singkatnya, kamipun naik pesawat dan pergi ke pulau yang berada di Asia tenggara tersebut.

Setelah beberapa jam perjalanan, kamipun sampai di curse island.
Kami menyewa hotel yang tak jauh dari pantai, dari hotel tersebut, kami bisa menikmati suara desiran ombak laut, dan kami bisa menghabiskan waktu siang dengan berjemur menikmati matahari tropis yang hangat.

Siang itu kami berjemur di pantai yang indah tersebut. Airnya berwarna biru, dihiasi pohon-pohon kelapa yang teduh, dan suara burung burung camar yang lembut.

Aku berbincang dengan Victoria tentang pekerjaan, tentang impian kedepan kami, dan banyak hal lain nya.

Tiba-tiba kami dikejutkan oleh suara seorang nenek-nenek.

Nenek itu memakai pakaian yang aneh, seperti pakaian tradisional suku tertentu, dengan tudung kepala lebar menutupi sebagian rambutnya.
Di pundaknya dia membawa bakul besar yang kutebak itu berisi dagangan nya.

“Nak, apakah kamu mau membeli dagangan ku?”
Kata nenek-nenek itu sambil menunjukkan sebuah makanan lembek berwarna hijau yang dibungkus daun pisang.

Aku memberikan isyarat penolakan dengan halus sambil tersenyum.

Nenek itupun tak beranjak dari tempat kami, sesaat kemudian dia kembali berbicara.

“Nak ini makanan khas suku maori, aku tidak setiap hari lewat sini, jadi kamu akan beruntung jika membeli makanan ku” kata nenek itu lagi yang masih bersikeras menjual makanan itu ke kami.

Aku mulai kesal, aku sangat tidak tertarik melihat makanan hijau menjijikkan tersebut, aku ingin bangkit dan mengusir nenek tersebut, karena telah membuatku tak nyaman dengan ocehan nya .

Tiba-tiba aku terkejut melihat Victoria bangkit dan mendekat ke nenek itu.

“Ini makanan khas suku maori nek? Aku sngat tertarik dengan suku maori, apakah aku bisa bertemu dengan mereka?” Tanya Victoria dengan semangat dan dia juga sepertinya tertarik untuk membeli makanan berwarna hijau tersebut.

Nenek itu tersenyum cukup aneh saat mendengar pertanyaan Victoria.
Tangan nya yang keriput tiba-tiba membelai rambut Victoria, dan mengusapnya beberapa kali,
Setelah itu dia mengambil makanan berwarna hijau itu, untuk diserahkan kepada Victoria.

“Orang-orang suku maori pasti menyukaimu nak”ucapnya sembari memberi makanan itu kepada Victoria.

Aku sedikit waspada terhadap apa yang dilakukan nenek itu kepada Victoria, aku khawatir si nenek yang belum kita kenal akan berbuat jahat kepada Victoria .
Segera aku mendekati Victoria, lalu aku berbisik padanya.

“Heh sayang, apa kamu yakin mau memakan makanan menjijikkan itu, itu terlihat sangat tidak higienis” bisik ku pelan kepada Victoria.

“Sayang kamu tak tau suku maori? suku itulah yang dulu kubilang padamu mempunyai keunikan, sehingga aku sangat ingin pergi ke pulau ini dan aku yakin makanan ini pasti aman, sudahlah kau jangan khawatir” balas Victoria juga dengan berbisik dan tak lama kemudian dia memakan makanan itu, sambil mengisyaratkan jempol ke arah nenek-nenek tersebut pertanda bahwa makanan nya enak.

Akupun bergidik dan sedikit merasa jijik saat melihat Victoria memakan makanan berwarna hijau itu. Bagiku makanan itu lebih tepat disebut kotoran hulk, karena warna hijau nya yg terang terlihat sangat menjijikkan.

“Kebetulan besok ada acara perayaan panen raya di suku maori, jadi kalau kalian ingin datang kesana, besok adalah waktu yang tepat” sambung nenek itu.

“Iya nek kami ingin kesana!!!” Teriak Victoria lantang dengan mulut yang masih penuh makanan hijau itu.

Sebenarnya sebagian dari perasaanku ingin melarang Victoria pergi ke tempat suku itu, tapi mulutku seperti susah untuk mengucapkan kata-kata.

Jadi apa boleh buat, akhirnya mau tak mau aku menyetujui keinginan Victoria.
kamipun membayar makanan itu.
Setelah menerima uang kami, nenek itupun menjelaskan kepada kami.

“Besok jam 7 pagi, kalian pergi ke dermaga itu” jelas nenek itu sambil menunjuk kearah dermaga tua yang letaknya agak jauh dari tempat kami berjemur.

“Sampai disana, kalian temui kapal yang membawa tong-tong yang berisi arak, biasanya arak itu dikirim pagi-pagi ke tempat suku maori, untuk acara perayaan di malam harinya. Tak banyak kapal yang menuju suku maori, rata-rata hanya saat ada perayaan saja. Jadi, besok pagi itu benar benar waktu yang tepat, kalian tak akan pernah bisa kesana dihari- hari lain” ucap nenek itu menambahkan penjelasan nya .

Kamipun mengangguk tanda mengerti ke nenek tersebut. Tak lama kemudian nenek itupun pamit.

Aku melihat Victoria sudah sangat bersemangat dengan petualangan barunya besok pagi, aku melanjutkan berjemur, tak lama kemudian aku mencoba kembali menengok ke arah nenek tadi.

Dan diapun telah lenyap dari pandangan, sepertinya belum lama kami berbincang, harusnya dia masih terlihat dipantai, karena memang tak banyak benda yang menutupi pandangan, tapi aku tak melihat apa apa, nenek itu seperti lenyap.

“Aneh, dia datang tiba-tiba dan lenyap begitu saja” gumamku.
Akupun mencoba untuk tak memperdulikan hal itu. Aku melanjutkan berjemur dengan Victoria hingga sore hari.

Pagi-pagi kami berkemas untuk pergi ke tempat suku maori.
Aku sedikit kesal kerena semalam harusnya kami bisa bercinta tapi Victoria menolak dengan alasan ingin segera tidur agar bisa bangun pagi-pagi.
Yah apa boleh buat, toh memang niatku mengajaknya ke pulau ini adalah untuk membuatnya senang. Jadi apapun akan kulakukan demi kesenangan dan kepuasan istriku tercinta.

Aku memakai baju kotak-kotak tanpa aku kancingkan sehingga tampak perut sixpack dan otot tubuhku, yang kupikir sangat keren.
Berpadu dengan celana kargo pendek, dan tas ransel besar di pundak ku.

Sedangkan Victoria begitu cantik dengan celana cargo panjang, kemeja panjang yang digulung lengan nya, kancing nya dibiarkan terbuka sehingga tampak terlihat tanktop putihnya yang memperlihatkan sedikit belahan dadanya, Rambutnya dia ikat simpul keatas, sehingga menunjukkan leher putihnya yang menggairahkan. aku yakin dengan penampilan nya tersebut, akan dengan mudah membuat mata lelaki manapun menatap kearah nya.

Sejenak aku berfikir, bahwa aku sangat beruntung memilikinya. Dan aku ingin kehilangan dia selamanya.

Tak lama kemudian kami sampai di dermaga tua tersebut. Kami hanya berjalan sekitar setengah jam dari hotel.
Aku melihat jam tangan ku dan saat itu sudah menujukan pukul 6:58. Aku melihat ke kanan dan kiri, tak terlihat apapun di dermaga itu.

“Mana kapalnya?” Tanyaku ke Victoria .
Victoria hanya mengangkat bahu, sebagai tanda bahwa diapun tak tau.

Kembali aku melihat jam tangan ku, saat itu pukul 6:59 dan terlihat beberapa detik lagi waktu akan menunjukkan tepat jam 07:00

“57,58,59, jam 7”

Saat terlihat di jam tangan ku tepat jam 7, aku ingin kembali bertanya kepada Victoria, karena aku terbiasa on time dalam seluruh kegiatan ku sehingga aku ingin mengatakan ke Victoria bahwa nenek itu hanya itu membual.

Belum sempat mulutku berbicara tiba-tiba aku dikejutkan suara laki-laki yang agak tua.

“Ayo naik, kalian akan ke suku maori kan?”
Kata pria tua itu dengan nada suara datar.
Ternyata Victoria sudah melangkah ke kapal tersebut, aku masih tertegun bingung.
Sejak kapan kapal itu datang. Karena 2 menit yg lalu belum tampak tanda-tanda ada kapal datang, tapi kini kapal itu dengan sekejap mata sudah berada dihadapan ku.

Saat itu batin ku bergejolak, apakah semua ini normal? Atau ini awal dari sesuatu yang buruk?

Ku lihat Victoria tampak biasa saja tanpa kepanikan atau terkejut. Aku tak tau apakah dia juga berfikir sama dengan ku.
Aku ingin bertanya tentang keanehan ini, tapi aku urungkan niatku, karena aku melihat Victoria begitu bersemangat dan aku tak mau mengacaukan kebahagiaan nya.

Tak banyak kata yang kami bicarakan diatas kapal.
Kapal itu hanya kapal kecil dengan mesin yang sederhana. Di dalam kapal itu berisi tong-tong arak yang akan dibawa ke tempat suku maori.

Kapal itu membawa kami ketengah laut, tampak dermaga dan hotel tempat kami menginap semakin menjauh dari pandangan.

Semakin jauh, semakin jauh, hingga tak lama kemudian lenyap dari pandangan.

Beberapa saat kemudian, tiba-tiba kabut tebal menutupi kami, hal itu membuat bulu kuduk ku meremang.

Victoria sampai beringsut kearahku, memegangi tangan ku erat-erat.

Aku memang sedikit khawatir tapi aku tak ingin menunjukkan ke khawatiran ku kepada ke Victoria.

Kami masih berjalan di dalam kabut yang tebal, sampai-sampai, si pria tua itu menyalakan obor di kapalnya.

Bagimana bisa, hari masih sepagi ini, namun kegelapan menyelimuti kami seperti tengah malam.

Entah darimana asalnya kabut ini.
Si pria tua itu masih dengan tenang nya mengendarai kapalnya, meskipun jarak pandang begitu terbatas karena tertutup tebalnya kabut.


“Itu pulau nya” ucap pria tua yang mengemudikan kapal tersebut seraya jarinya menunjuk kedepan.

Kami segera menengok ke arah yang disebutkan pria tua itu, bersamaan dengan itu, berangsur-angsur kabut itu mulai menipis dan tak lama berselang kabut itupun hilang dari pandangan kami.

Kini nampak lah pulau tujuan kami.
Pulau itu terlihat sangat hijau, karena ditumbuhi pepohonan yang lebat.

Dan tak salah lagi itulah pulau suku maori .
otnawkat77
mr_satanz
pulaukapok
pulaukapok dan 4 lainnya memberi reputasi
5
383
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.4KAnggota
Tampilkan semua post
bukhoriganAvatar border
bukhorigan
#1
mana terusannya ya.
0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.