Meskipun alam liar menyediakan kayu, pelepah, ranting kering, daun kering, dll, terkadang menyalakan api menggunakan benda-benda tersebut memerlukan effort yang lebih hanya untuk menghasilkan api yang singkat. Selain itu benda-benda tersebut terkadang ditemukan dalam kondisi basah sehingga sulit untuk dinyalakan. Hal inilah yang mendorong masyarakat zaman dahulu untuk mengobservasi lingkungan sekitar terkait benda apakah yang bisa digunakan untuk menghasilkan api yang everlasting.

Dari observasi yang dilakukan secara turun-temurun, nenek-moyang dari masyarakat India akhirnya menemukan objek yang dapat dibakar untuk menghasilkan api secara everlasting. Ternyata alam liar menyediakan suatu tanaman yang dapat menghasilkan api everlasting untuk membantu segala kebutuhan masyarakat. Tanaman tersebut bahkan memiliki julukan "Torch of Pandavas" karena telah membantu masyarakat India selama ribuan tahun lamanya. Penasaran seperti apa wujud dan penjelasan ilmiah dari tanaman tersebut, mari kita cermati pada thread kali ini!

Torch of Pandavas merupakan tunas dari tanaman herbal bernama Pandavas Batti. Tanaman ini memiliki nama ilmiah Callicarpa tomentosa. Di negara India, tanaman ini tumbuh subur dan mudah ditemukan di segala penjuru sehingga pemanfaatan tanaman ini sudah tidak bisa terlepaskan dari kehidupan sehari-hari. Keunikan dari tunas tanaman ini yaitu dapat digunakan sebagai lilin untuk sementara waktu sehingga bisa digunakan untuk berbagai keperluan mendesak jika tidak tersedianya lilin atau minyak dalam suatu rumah tangga.

Tunas dari Pandavas Batti mampu menghasilkan api yang berpijar lumayan lama disebabkan karena terdapatnya senyawa yang mirip seperti derivat hidrokarbon pembentuk lilin yang membuat tunas ini dapat menghasilkan everlasting flames. Bergantung dengan ukuran tunasnya, kamu dapat menghasilkan api yang berdurasi lebih lama lagi jika mendapatkan tunas berukuran besar. Tanaman ini juga relatif mudah dinyalakan dalam kondisi apapun ketimbang serasah atau kayu yang hanya bisa digunakan saat kering.



Dalam sejarah Mahabrata, para pandavas menggunakan tanaman ini untuk menyediakan api disekitar lingkungan kuil. Kemudahan dalam membakarnya dan menghasilkan api yang lumayan lama membuat tanaman ini berperan penting dalam sejarah India dahulu kala. Terdapatnya tanaman ini dimana-mana bahkan membuat sebagian besar masyarakat akan memilih untuk mencari tanaman Pandavas Batti saja jika ingin menyalakan api kecil yang berdurasi lama.

Selain menghasilkan cahaya untuk malam hari, tanaman pandavas batti juga telah digunakan sebagai bahan pembuatan obat herbal karena banyaknya metabolit sekunder yang terdapat pada tumbuhan ini. Kulit dari batang tanaman ini dapat diubah menjadi pasta yang digunakan untuk mengobati sakit kepala. Batang tanaman yang telah dikeringkan dan dijadikan bubuk dapat digunakan untuk mengobati peradangan pada gusi dan digunakan sebagai bahan pembuatan masker pada wajah. Jadi tanaman ini juga telah memberikan banyak manfaat bagi masyarakat india.



Pandavas Batti diketahui memproduksi bermacam-macam senyawa metabolit sekunder yang membuat penggunaannya sangat luas bagi masyarakat India. Tanaman ini telah diteliti memiliki senyawa antibakterial, antifungal, anti-insect growth, asam amino, benzenoid, karbohidrat simpel, flavonoid, diterpenoid, dll. Oleh karena banyaknya senyawa bermanfaat dari tanaman ini, penggunaannya saat ini telah bergeser dan bukan lagi digunakan sebagai sumber penerangan.

Pandavas Batti kini banyak digunakan untuk diambil daun dan akarnya. Daunnya sendiri terbukti dapat mengobati luka, gatal-gatal, dan bekas melepuh karena terdapat banyak kandungan antibakterial yang baik untuk mencegah infeksi. Sedangkan untuk akar biasanya akan digunakan bersamaan dengan susu untuk direbus dan digunakan untuk perawatan kulit. Disisi lain rebusan kulit kayu digunakan untuk obat spesifik dalam mengobati demam, penyakit kulit, hingga obstruksi hati.

—oOo—

Itu dia tanaman Pandavas Batti yang mampu menghasilkan everlasting flames bagaikan lilin. Tanaman tersebut dahulu kala digunakan masyarakat untuk penerangan pada malam hari. Namun kini penggunaannya telah bergeser akibat banyaknya penelitian yang dilakukan terkait potensi dari tumbuhan ini. Kini banyak sekali penggunaan tanaman ini dalam dunia medis karena segudang manfaat yang terkandung di dalamnya.